Rabu, 08 Februari 2012

Tujuh Cupcake Spesial by Shafira Arazana Hidayat

Malam ini Tante Fiore baru pulang dari kantornya dan menyapa Rere yang sedang mengerjakan paper di ruang tengah. Setelah mandi dan membuatkan Rere hot chocolate, Tante Fiore menyalakan TV dan memindahkan ke saluran HBO. Sesekali ia merasakan terharunya film Sex and The City The Movie. Tante Fiore senang, namun Rere pun hanya bias manyun! Malas nyari perkara, Rere menyingkir dari situ, lebih memilih mengerjakan PR dikamarnya. Ia bosan dinasihati terus oleh orang yang bukan mama aslinya, bukan yang kenal dari sejak kecil, yaa intinya Tante Fiore tidak berhenti untuk melarang-larang Rere nonton ini itu. Ketika menutup buku teksnya, Rere melihat dihalaman paling belakang, RERE ♥ NANDA, dan teringat lilin kecil berbentuk cupcake yang merupakan hadiah ulang tahun dari temen temen sekelasnya tadi pagi. Lilinnya memang manis, tapi yang membuat semua lebih manis lagi adalah mereka patungan membelinya atas ide Ananda Syadiran. Nanda yang pertama kali ingat hari ulang tahun Rere karena tanggalnya beda seminggu dengan ultahnya. Setelah googling mendetail tentang segala hal berbau SATC, ia sampai pada artikel tentang toko kue di New York, Magnolia Bakery, yang spesialisnya menjual cupcakes dan booming setelah muncul disalah satu episode film favorite Rere. Cupcake? Tiba-tiba Rere merasa terinspirasi atas apa yang Magnolia Bakery buat, atas bentuk lilin hadiah ultahnya. Selama ini ia suka membuat kue karena memang doyan ngemil. Ia ingin bisa menciptakan apa yang Magnolia buat tapi minus tujuhan komersil. Rere hanya ingin menciptakan cupcakes dengan penuh cinta, hahaha. Namun untuk bisa menciptakan cupcake cintanya ini, tentu saja Rere harus berlatih. Apalagi kue kecil akan dipersembahkan untuk Ananda pas ultah nanti. Rere melongok ke luar kamar. Dilihatnya serial TV sex and the city telah selesai dan kini Tante fiore ibuk di depan laptop-nya. Selama dua minggu ini ayang sedang dinas kerja ke luar kota dan kata beliau menitipkan Rere dan Eore, kakaknya, ke Tante Fiore. Ayah mengakatan bahwa selama ini Tante Fiore juga berkerja keras untuk keluarga Zein, untuk mendukung Ayah mencari nafkah demi mendapatkan sekolah terbaik bagis Rere dan Eore. Bah! Bohong besar! Rere ngga percaya ada ibu tiri sebaik bidadari begitu. Apalagi kalo figure diwakili oleh wanita sehip Tante Fiore yang gayanya sama sekalli ngga kayak ibu-ibu. Ia yakin selama ini Tante Fiore hanya ca-per, ngebaik-baikin Rere dan kakaknya biar ia disayang ayah! Plis, banget deh! Tipikal ibu tiri banget. Memangnya Rere ngga pernah nonton Cinderella apa sebelumnya?! “Tante mau buat club sandwich besok pagi. Rere mau bawa bekal ke sekolah ?” kepala Tante Fiore menyembul di pintu kamar. “Nggak,” jawan Rere, ketus,” emangnya aku anak kecil bawa bekal segala?!” Tante Fiore hanya menhela nafas lalu kembali menutup pintu kamar Rere, membiarkan gadis ini kembali larut dalam proyek barunya. Di sekolah, Rere memilih menyingkir ketika Tarra, Irene, dan beberapa teman lain (bahkan Nanda dan Ori ada disitu juga!) membicarakana acara nonton bareng sex and the city The Movie di bioskop. Malu kalau ketahuan ia nggak ngerti pas ngobrolinnya. Ia tidak ingin tersingkirkan dari pergaulan gara-gara itu. Akibat sikap aneh Rere ini, Tarra dan Irene jadi bingung. Mereka menebak-nebak apakah ada yang salah dari perlakuan mereka hingga Rere jadi menjauh. Sepulah sekolah, Rere langsung pergi tanpa menunggu Tarra dan Irene. Padahal mereka bertiga sudah janjian mau menyewa DVD bareng. Rere merasa harus serius menggarap idenya membuat cupcake. Tante Fiore saja kuat berkerja sampai laut malam walau sudah di rumah, masa ia tidak bisa? Di rumah, Rere melihat kakaknya Nampak membalik-balikkan buku resep masakan dengan rayt BT. “Bikin apa ya untuk Ayah pulang nanti malam?” “Bagaimana kalau cupcake, kak?” “Kamu bisa?” Eore menatapinnya curiga. “Dicoba dulu ya. Hmm, kalau gagal..” Eore berdiri di sebelah adiknya, bersemangat. “Kalau gagal, kita pesen Thai takeaway aja OK?” Cekikikan, Rere mengangguk-angguk. Setelah tiga kali mencoba adonan yang berbeda, Rere dan kakaknya belum juga berhasil menciptakan cupcake mutahir mereka. Tepat pukul tujuh malam Tante Fiore pulang. Melihat dua anak gadis sibuk dia dapur melihat Rere dan Eore sedang seru membuat sesuatu. Dengan ceria Tante Fiore ikut nimbrung ikut. Hampir aja Rere kabur dari situ tapi untung kakaknya dengan sigap menahan bajunya. Setelah mengecek ulang ternyata Tante Fiore menemukan sumber kesalahannya. “Wah, rupanya terigunya nggak boleh sekaligus dimasukin kedalam adonan. Harus secara bertahanp sambil terus diaduk’ Rere manggut-manggut, sesaat lupa akan sikap antipatinya terhadap ibu tirinya. Setelah memanggang selama 20 menit, ta-da! Kue mungil ini siap dicoba. Deg-degan, Rere tiup-tiup salah cupcake dan mecicipi ujungnya. “BERHASIL! Yang ini empuk dan manisnya pas. Waaaah…..” Bersama Ayah yang baru pulang dari bandara, mereka pun menikmati makanan malam, cupcake ala Rere, sampai kedua anak ini baru menyadari bahwa mereka justru lupa meyiapkan menu makan malam yang sesungguhnnya! Keesokan harinya, Rere merasa super-freshi. Mungkin ini karena ia masih kebawa suasana hangat semalam, saling melepas kangen dengan Ayah yang sebelum pergi selama hamper sebulan. Ketika akan membuat roti, tidak sengaja Rere menyenggol setumpuk buku hingga jatuh. Saat memungutnya dengan tergesa-gesa, ia cukup laget membaca judul-judulnya. Easy Step-by-Step Making Cupcake. The Cupcuke Cookbook. “Buku-buku ini punya kakak, ya?” Tanya Rere pada Eore yang baru melintas sambil membawa botol jus. “Bukan. Punya Tante Fiore.” “Buat apa?” “Ya buat bantuin kamu bikin cupcake, Re. bukannya kamu minta tolong ke Tante?” “Nggak. Nggak pernah..” sebongkah rasa bersalah memberati hati Rere itu juga. Tante Fiore berniaty membantu walau Rere tidak minta tolong, walau Rere selama ini menjelek-jelekkannya? “I feel so low,” Rere mendesah tidak nyaman. “Apa?” Rere sudah keburu pergi, apalagi ketika mendengar deru mobil di carport yang kian menjauh. “TANTE FIORE!” Rere muncul mendadak didepan mobil, hampir tertabrak oleh ibu tirinya itu. “Rere Zien, ini berbahaya tau?!” wajah Tante Fiore terlihat tegang, marah-marah karena khawatir. Karena sayang. Sesuatu yang Rere tolak untuk lihat dan terima selama ini. “Makasih banyak, Tante,” kata Rere bersungguh-sungguh, malu akan perilaku dan prasangka tidak baiknya. “Ada apa ini?” Tante Fiore Nampak bingung. “Saya sudah telat mau ke kantor. Rere bisa tunggu sampai nanti malam untuk membicarakannya?” Dengan patuh, Rere mengangguk. Akhirnya bisul itu pecah juga! Rere memang belum bisa memanggil Tante Fiore dengan sebutan ‘ibu’. Bukan karena usia pernikahan Tante Fiore dan Ayah baru 2 tahun. Bukan juga karena ia tidak sayang mama barunya ini. Rere hanya perlu waktu dan dengan senang hati Tante Fiore memberikan itu lebih lama lagi. Dan apa lagi yang Tante Fiore berikan pada Rere? Inspirasi, ketekunan, dan sikap besar hati. Kalau tidak, cupcake itu tidka pernah tercipta. Oh ya, Rere ingin menambahkan satu poin lagi, yaitu kreativitas. Berkat resep dasar yang berhasil dikuasinya, kini ia dapat membuat variasi cupcake, mulai dari vanilla sampai lemon. Khusus untuk Ananda, Rere membuatkan yang rasa coklat dengan filling caramel sesuai dengan jenis makanan favorit cowok ini. Happy birthday, Nanda. Rere membisikkan itu, membuat Nanda tersipu malu dan bahagia. Kalau diberi hadiah CD, topi, atau baju udah biasa.. tapi sebuah cupcake yang sangat lezat? Ini baru hadiah sangat special, apalagi kalau Rere yang membuatkannya! Tarra, Irene, dan Ori, sahabatnya Nanda, ikut mencicipi cupcake buatan Rere. Ori yang biasanya ja0im soal makanan, kali ini ngga bisa menyembunyikan rasa enaknya! Setelah gigitan pertama ia langsung bersenandung ‘hmmmmmm’ panjaang, menghayati detik-detik kue tersebut larut kunyahannya. “Lembut dan rasanya pas banget. Ngga kemanisan. Cupcake buatan Rere lebih baik dari tempay kue-kue dimana pun!” Dan setelah cupcake rasa coklat habis, Tarra mengambil di tas Rere masih ada 6 cupcake special yang dibuat Rere. Total Rere membawa 7 cupcake special yang berasa coklat, vanilla, stroberi, coklat, mint, pisang blueberry dan melon dan dijadikan resep cupcake special untuk 7 orang special juga: Nanda, Tante Fiore, Ka Eore, Tarra, Irene, dan Ori.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar