Rabu, 08 Februari 2012

Cinta yang Membingungkan by Panji Andiko Putra

Ini hari-hari Bella bersama Edward yang selalu bersama di sekolah, tentu saja mereka berdua satu kelas di kelas yang sama, tidak tahu mengapa Bella bisa sangat dekat dengan Edward,melebihi dari seorang sahabat biasa. Suatu hari ada acara sekolah yang mengharuskan mereka ikut dalam acara tahunan sekolah, sebagai perwakilan kelas. Yup, mereka berdua Bella dan dia kalian pasti sudah tahu kan siapa yang dia bicarakan (teman dekatku ) hehe . Sebut saja dia Edward, cowok cuek dengan penampilan nya dengan wajah yang aneh yang biasa diguyoni oleh teman-temannya mirip dengan Mr.bean . Kadang Bella heran mengapa dia bisa mirip dengan aktor yang lucu itu, tapi tak apalah sikap nya ramah dan baik padanya. Sesudah mendaftarkan diri kepanita acara dan diberi pengarahan tentang apa saja yang harus dibawa besok pagi, mereka segera menbicarakan nya di kelas. Setelah membicarakan nya ternyata Edward belum mempunyai sepeda, segeralah dia mencari sepeda itu dengan meminjam tetangga nya. Yup, sepedah gunung berwarna kuning yang dipinjam nya… Setelah dilihat-lihat ternyata ada banyak kerusakan pada sepedah itu, segeralah dia memperbaikinya. Dengan susah payah dia mencari tukang tambal ban yang akhirnya ketemu. Tak lama terdengar dering sms di handphone Bella, terlihat sebuah pesan dari Edward“ sepedah itu pake baju apa?” dan ku balas "hah sepeda yang emang bisa pake baju yaa? Yang ada juga orang nya, gimana sihh?”. Pertanyaan dan jawaban yang aneh. Yasudahlah mereka saling smsan tentang persiapan apa saja yang harus disiapkan untuk acara besok. Biasanya tak seperti itu pada Bella, cuek, jarang tidak pernah sms duluan, pokok nya tak seperti biasanya. Tapi tak menagapa toh dia tidak menyusahkan Bella. mereka smsan hingga larut malam sampai-sampai lupa jika acara tersebut diadakan besok pagi, dan akami saling mengingatkan untuk segera tidur dan bangun pagi besok. Esokan hari nya …. Zzzzzzzzzzzzzttttttt terdengar getaran sms masuk. Setelah dia lihat ternyata dari Edward: “ dhin, bangun … “Dengan mata yang masih mengantuk Bella membalas sms nya “ iya, masih ngantuk nih” lalu dia membalas “ pake baju apa dhin? Sepedah gue ban nya bocor nih, bingung mau cari tukang tambel ban dimana … “ dan Bella balas “ lah kok bisa sihh? Bukan nya didepan rumah ada? Cari dulu gihh “ dia membalas " iya sihh gue coba cari dulu pakali motor, baru bawa sepedah nya kalo udah ada tukanga tambal ban yang buka “ .“ ouh yaudah hati-hati ya, awas masih ileran, hehhee ..”“ iya, enak aja .”Setelah itu Bella pun bersiap mandi untuk pergi kesekolah … Di sekolah …. Zzztttttttt .. (suara sms mauk) dari Edward lagi …“ yee, nih gue udah ketemu tukang tambel ban nya hehhe… Bell jalan duluan aja ““ bagus deh, yaudah. Gue udah di sekolah nihh “ (padahal masih dirumah hehee).“ ia, paling lama gue nyampe di sekolah 30 menit lagi ““ iya, hati-hati ya !”“ iya” Aku pun segera pergi kesekolah, sesampai ny disana sudah banyak sekali yang dating. Setelah absent kali diberikan kaos dan uang transport . di dalam hati (lama banget ya si Edward? Udah mau jalan juga). Tak lama kemudian dia pun dating dengan tergesa-gesa dan kami para rombongan bersiap untuk bersepedah ria . Diperjalanan .. “ Dari mana aja sih lama banget? Kok baru deteng” Tanya ku pada nya. “ abis tambal ban lah, gimana sih kan udah bilang, lagi pula banyak juga yang bannya bocor” jawab nya. “ iya juga sihh, kasian kaka gue yang satu ini” (padahal aku lebih tua 5 hari dari pada dia hehe ) . “ apa sihh ade, udah jagan meleng” ( sambil tersenyum manis ) Di perjalanankami asyik mengobrol sampai-sampai hampir menabrak temannya yang ada didepan barisan. Rute yang mereka lewati ternyata lewat rumah Bella, dan kebetulan BElla ingin mengganti tasnya dengan tas punggung. Tadinya dia ingin menunjukkan dimana rumahnya pada Edward, kerena dia terlalu bersemangat untuk mengganti tas maka gagal dan dia meninggalkan Edward sendirian.Sempat dia tertinggal rombongan sepeda, untung nya ada tukang ojek yang memberitahukannya bahwa rombongan telah melewati depan gang rumahnya . Segera dia melesat dengan cepat menggenjot sepedanya dan menyusul para rombongan lalu berbaris tepet disamping dia. ” cepet banget dhin. udah ada disini lagi aja” sahutnya . ” iya dong, dini gitu . hehehe. duh capek nih abis ngebut ” jawab BElla. ” lagian siapa yang suruh kamu pulang ganti tas dulu? udah dibilangin ga usah juga! ”. ” iya ya maaf ”. ” jangan manja deh sama gue”. ” iya maaf, udah nih marah nya?”. ” udah deh ga usah dibahas lagi .." (sambil tersenyum manis padaku). Di perjalanan mereka selalu bercanda mengguyoni teman-temannya yang lain yang ikut dalam rombongan. disini aku merasa senang diperhatikan oleh nya, senang sekali.. tapi sayang, dia hanya menganggapnya hanya sahabat dan adik kecilnya saja. Sesampainya di SMP 1945 Terdengar suara pengisi acara ” Selamat datang kepada rombongan SMP 1968 Jakarta” . setelah kami parkirkan sepeda kami dilapangan dan mengambil kupon makanan yang telah disediakan, yang berisikan 1 botol air mineral, kupon sabu dan roti majestik. Dengan lahap Edward dan dia menghabiskan roti yang berisi sosis yang lezat itu dengan sekali gigitan. hmm nyamnyam .Tak lama rombongan dari SMP 1969 pun datang. Terlihat ada dua orang temannya yang juga ikut acara ini. Teman lama SDnya Rahma dini dan Inha. Langsung saja dia menyapa mereka berdua ” din, baru dateng? siapa aja yang ikut? lutfi ikut ga? hehe ”. Lutfi itu teman dekatku sewaktu di SD dulu. ” banyak ada Fuad, Deny, Aang, yah Lutfi mah ga ikut. mana mau dia ikut acara yang beginian. oiya lw sama siapa?” jawab nya. ” gue sama Edward, hehe”. ” yang mana orangnya?”. ” tuh ! " (sambil menunjuk ke arah Edward). ” ah coba dia ikut” tanyanya. ” hehe nanti deh gue bilangin ke dia kalo lo nyariin dia” jawab rahma.” sipp dah. Udah dulu ya gue mau kesana”. ” Kepada seluruh peserta diharapkan untuk segera bersiap-siap untuk memulai bersepedah” terdengar suara himbauan dari panitia acara. mereka pun segera bersiap-siap di samping sepeda masing-masing. Selama lomba sepedah ria … Awalnya dia dan Edward berjalan beriringan, namun ketika temannya mengajak untuk bersama akhirnya mereka berpisah, dia tepat berada dibelakangnya dan menjaganya. Kami semua saling beradu balap siapa yang paling cepat menuju garis akhir. Selama di perjalanan dia bertemu dengan Aang, dia teman sebangkunya Lutfi disekolah. Setelah berkenalan kami berbincang-bincang sangat banyak tentang apa saja yang dilakukan Lutfi disekolah. Tentusaja dia sangat bersemangat membicarakanya, karena dia adalah cinta pertamanya sewaktu SMP kelas VII dulu. Dan sampai sekarangpun aku masih suka padanya. Ternyata mereka berdua, Aang dan Lutfi sedang ada masalah, dia sangat berapi-api menceritakan permasalahan itu padanya. Dia hanya bias tersenyum, memberi tanggapan dan mencoba memberikan solusi padanya. Tapi susah, kata aang “ Lutfi tuh keras kepala banget”. Ya memang dia memang seperti itu yang seperti aku kenal. Tiba-tiba ban belakang ku oleng, dan Bella pun terjatuh. Ternyata Edward menabraknya hingga terjatuh, wajah nya terlihat sinis, entah mengapa dia jadi seperti itu. Mungkin dia marah karena Bella berdekatan dengan Aang, dan mungkin dia menganggap aang itu Lutfi?? Edward lari begitu saja meninggalkannya tanpa meminta maaf sedikitpun. Ah biarlah mungkin hanya sebentar ngambeknya. Bella pun melanjutkan kembali perjalanannya dengan Aang dan teman-teman yang lain. Setelah menuju garis akhir menuju ke SMP 2000 lagi, kami segera menukarkan kupon sabu yang kami terima tadi. Eitz bukan sabu-sabu narkoba, tapi sarapan bubur. Edward masih terilhat manyun melihatnya. Segeralah Bella menghampirinya dan bertanya mengapa Ia berbuat seperti itu kepadanya tadi. “ Edd, lo kenapa sih tadi? Tega banget lo sama gue tadi. Cerita dong ! “ tanya Bella“ah, diem deh tuh Lutfi kan? ““ Lutfi? Bukan tau, tu Aang”“boong, tu bokin lo kan?” (bokin=pacar)“ bukan lah, jauh kali sama Lutfi. Cakepan dia dari pada Aang”“oh, deket banget lo ma dia” “ lah emang kenapa? Biasa aja kali. Ga sedeket gue sama lo”“ya beda aja”“ouh, cemburu nih ceritanya”“enngak kok”“ye, ngaku aja lagi, pipi lo merah tau!”“iye deh iyeee”“udah, makan nih buburnya nanti dingin lhooo !”“iya, suapin dongg ““ huuu, manja. Sama Vita aja sana” (vita: cinta pertamanya dia)“ah, Vita udah kelaut. Kan ada kamuu “ Bella hanya tersenyum saja. Sambil memakan sarapan bubur mereka dihibur oleh penampilan dari teman-teman dari sekolah lain yang ada dikecamatan sekolahnya. Ada yang menyumbangkan suaranya untuk menyanyi, memainkan gitar, cherss, dance, salsa dan masih banyak lagi. Dia bawel sekali. Selalu mengomentari setiap pertunjukan. Ada yang dibilang norak lah, jadul lah, fals lah. Huh, ada-ada saja. Apalagi saat Bella menyanyikan lagu kesukaannya. Padahal suaraku tidak terlalu jelek. Dia bilang “ udah ga usah nyanyi deh, bikin sakit perut aja”. Uhh dasar payah Setelah acara selesai kamipun bergegas untuk pulang. Ramdin mengajakku untuk plang bersama. Ketika dia ingin mengambil sepeda Edwars terus saja memengang sepedanya. Seakan-akan dia tidak ingin dia pulang bersama ramdin. “ ngapain pulang bareng sama dia? Mending pulang sama gue aja” tanyanya.“ emang kenapa?”“ lo gimana sih, berangkat bareng gue, masa pulang bareng dia sih? Ga sopan !”“ gak sopan gimana?”“ iya, udah lo bareng gue, gue gak mau tau”“ ye maksa!”“ terserah !”“ iya ya. Bareng sama lo. Udah jangan manyun dong, jelek tau !”. Tersenyum Bella melihatnya, lucu melihat wajahnya yang sedang manyun, seperti anak kecil. Akhirnya mereka dan rombongan pulang bersama-sama. Dengan semangat, kakak kelasnya Novrian memimpin barisan. Edward masih terlihat manyun padanya, dia mengajak nya bercanda dan diapun kembali tersenyum padanya. Tiba-tiba ….. Stteerrnngg … suara besi yang terpental diaspal. Setelah dilihat ternyata kakak kelasku yang terjatuh dan terpental didekat sungai Malang. Lutut, paha, tangan, kening kak Iyan lecet semua. Dia tidak fokus mengendarai sepeda sehingga dia menabrak mobil yang ada didepan nya. Ditambah sepeda yang rem nya blong. Semakin lengkap penderitaannya. Pemilik mobil yang ditabrak itu keluar dan memarahi kak Iyan. Dan segeralah dia meminta maaf kepada pemilik mobil.Kasmi pun berhenti sejenak untuk membantu mengobati luka kak Iyan. Kakinya patah sehingga membuat dia jalan terpincang-pincang. Akhirnya ia pulang dengan menahan perih membawa sepeda yang terlihat sedikit penyok. Berjalan sebentar dan tak kuat menahan perih kami pun singgah disebuah taman dengan pohon yang rindang dekat rumah Bella. Yup, kami semuapun berteduh disana. Kehausan, kami membeli semangkuk es doger yang sangat segar. Segeralah kami menghabiskannya bersama-sama. Tak lama temanku Ramdin, Inha dan Aang lewat. Dia menghampiri mereka dan mengajak mereka untuk memakan es bersama. Dia heran saat Edward menatap Aang, pandangannya terkesan dia benci padanya. Padahal dia tidak kenal dengaan Aang. Ah, mungkin itu hanya perasaannya saja. Dan tiba-tiba ia menyuapi es itu padaku. Setelah mengahbiskan satu mangkuk es kami pun melanjutkan perjalanan untuk kembali kesekolah. " rumah lo dimana?" tanyanya." nih, dikit lagi juga sampe. Mau mampir gak?"" mmm, boleh-boleh " Akhirnya Bella jadi juga memberi tahukan dimana rumahnya pada Edward. Ternyata dirumah tidak ada siapa-siapa, karena jam masih menunjukkan pukul 10.00. adiknya masih disekolah. Dia menawarkan nya makan, namun ia menolak. Kami berbincang-bincang tentang apa saja tugas untuk besok dan mengerjakannya bersama. Seusai mengerjakan tugas diapun pamit pulang.Dia mengantarnya sampai depan jalan, dan tak lupa mengucapkan hati-hati padanya. Entah mengapa saat dia pulang Bella sangat mencemaskannya. Mungkin saja hanya persaannya saja. Toh, jika dia sudah sampai dirumah pasti memberitahukannya. Nananananana dentingan gitar nada dering telepon masuk di handphonenya. Ternyata panggilan masuk dari Edward. Tanpa berdiamdiri dia pun mengangkat telfonnya. dhin , gue udah sampe "" ouh, lama bangett? Kemana dulu"" bantuin kak Iyan dulu, tadi gue kesekolah"" ouhh, udah sana istriahat dulu, kecapean juga"" iya, ni lagi dikamar sambil tidur-tiduran"" yaudah, jangan online muluu"" emang kenapa? Ga boleh? "" mmm boleh sih, tapi gak bosen apa?"" ya juga sihh. Oiya, yang tadi itu Lutfi kan?"" bukan, tuh Aang. Masa lutfi kayak gitu sihh?"" boong !"" emang kenapa sih gak percaya banget?"" ya, takut aja lo bohong sama gue "" ouh, jadi gini nih ga percaya sama gue?"" ga juga sihh, mm yaudah deh percaya gue sama lo"" gitu dongg "" iya, tadi Iyan kasian deh. Parah banget lecetnya"" ah masa sih? Udah diobatin kan?"" udah sih pake obat merah"" ouh, mangkannya hati-hati, lo kan suka bawa motor ngebut"" iya, kadang-kadang kali ngebutnya kalo mendesak banget"" ya sama aja bahayanya "" mmm, udah makan belom?"" blom nihh, tadi doang pas di SMP 2000"" yaudah makan dulu sonoo !"" iye, nih lagi mau bikin masi goreng"" nasi goreng? Boleh tuhh. Enakk gak?"" ehhm, enak dong pastinya. Ckckck "" ah masa, nanti bawa ya kesekolah "" sippp, bayar lho ! "" gampang, oiya besok kerumah ya. "" ngapain?"" udah besok kerumah aja, latihan senam"" ouh, yaudah . jam berapa?"" jam 10an dehh "" oke, gue tunggu ya ! "" sipp"" mm, udah dulu ya. Mau online dulu. Dadahh !"" ugh dasar, ya dadahh" Bingung mengapa dia jadi seperti itu. Bukannya Bella GR atau apa, perasaannya mengatakan kalau dia suka terhadapnya. Mulai dari dari sikapnya, tatapannya saat melihatnya dan bertapa sinisnya saat dia melihatnya berdua berbincang-bincang dengan Aang. Ah sudahlah jangan terlalu berharap banyak. Bella dan dia hanya bersahabat, mana mungkin bisa menjadi seorang pacar. Aku tersadar kalau dia sedang memasak nasi goreng, segeralah Bella mematikan kompor dan menghidangkan nasi itu kedalam mangkuk piring, dan segera menghabiskannya lalu tidur siang. Soreharinya saat dia menghidupkan komputer untuk Online di twitter. Aku melihat pesan antar dinding antara Edward dengan Mela yang bertuliskan mereka sedang saling membicarakan Bella. Dia membaca pesan dinding tersebut dari awal hingga akhir. Dia tercengang saat melihat Edward menuliskan kata Sayang saat memanggil Mela. Ternyata mereka mempunyai hubungan yang cukup serius, entah mereka berpacaran atau tidak dia pun tak tahu. Yang jelas mereka saling memanggil dengan sebutan sayang dan aku kamu. Kata-kata sayang itu membuatnya sedikit kesal. Tapi apa gunanya jika dia marah pada mereka berdua, toh mereka berhak untuk menjalin suatu hubungan. Entah itu sahabat atau apa. dia juga tak ingin menggangu mereka. Tapi aku ingin tahu, Edward itu menganggapnya sebagai apa. Ingin rasanya tuk bertanya padanya, namun dia takut jika dia pergi menjauh darinya. Biarsaja dia simpan perasaan ini. dia memutuskan untuk offline. Dan mengirimkan pesan sms kepada Edward yang berisikan " ciee, yang jadian sama mela ..". tak lama dia membalasnya " hah? Maksud lo apa?". Dan ku balas " iya, tadi di wall". Dia balas " apaan sihh? Tau ah ! ". jawaban yang semakin membuatnya penasaran rtentang hubungan mereka berdua. Huth, sudah lah piusing Bella memikirkannya. Lebih baik dia belajar untuk hari besok. Keesokan harinya ..... Seperti biasa bangun siang, mandi, lalu nonton Tv. Itu kebiasaannya setiap hari dirumah. Jam sudah menunjukan jam 09.30. pagi –pagi edward sudah smsnya, mangingatkan bawa jam sepuluh aku harus kerumahnya. diaupun bergegas menyiapkan pakaian untuk pergi kesana. Dengan tergesa-gesa aku berjalan menuju rumahnya. Karena dia takut jika temen-temennya yang lain sudah ada disana menunggunya untuk latihan senam. Setibanya dirumah Edward .. Tak terdengar suara teman-temannya yang gaduh jika mereka kerumah Edward. Tak terlihat satupun dari mereka yang ada didalam rumah Edward. Rumahnya sepi, pintu gerbang nya terbuka. Yasudah aku masuk, dan dia tertawa melihatnya yang kepanikan. Kucubit saja pinggangnya sampai sakit. Setelah puas mencubitnya dia meminta maaf. " aduh, sakit tau. Ga mikir apa?" kata Edward " emang enak, lagi ngerjain gue. Lo juga mikir dongg "" iyee, lagi lucu banget muka lo kalo lagi panik"" ih jahat banget sih lo ma gue"" lagiaann, orang gue ga bilang sama anak-anak buat kerumah. Ni biar lo kesinia aja, nemenin gue dirumah "" yee, kurang asem lu, emang bonyok lo pada kemana?"" hehheee, pergi. gue disuruh jaga rumah"" ouhh, kasian. Biasanya juga ikut lo. Lokan anak mami "" yee, kurang asem lo ! "" biarinn hueekk :p "" yaudah tuh online aja, biar ga bete nemenin gue seharian."" hah? Seharian? Ogah ah"" yee bodo. Ntar gue anter balik deh"" ah ngomongnya doang lo, paling-paling gue disuru naek 44"" iyee .." Yasudah akupun menemaninya sambil online. Saat dia melihat profilenya dia bertanya. " yang mana sih yang namanya Lutfi itu?". Dia pun memberitahukannya. Dia membanding-bandingakan antara dia dengan Lutfi, jelas saja jauh berbeda. Edward mempunyai wajah yang kotak, dan Lutfi memiliki wajah yang Bulat. Dan mata mereka pun berbeda, mada bermata belo dan lutfi bermata sipit. Dia hanya bisa tersenyum dan membela lutfi saat dia menjelek-jelekan nya. Dan dia mulai penasaran tentang perasaan nya padanya. Setelah melihat hubungan antara dia dan Mela. " Bell, coba lo jelasin temen-temen SMP lo siape aja"" iya. Emang buat apaan?"" udeh jelasin aja, pengen tau gue"" ohh, tapi jelasin nya hubungan lo sama mela"" ogah,"" dih gitu gantian dong ! "" ga! "" terserah, gue juga gak mau " Dia terdiam dan Bella pun mulai berusaha untuk membujuknya agar memberitahu hubungan antara Mela dan dia. Terus saja dia mengalihkan pembicaraannya. Yasudah lah jika tak mau memberi tahukannya, nanti juga dia cerita. Ku lanjutkan onlinenya dan chat dengan temen-temennya yang lain. Dia pergi kekemarnya dan ayik bermain PS. Tak sadar jam sudah menunjukkan pukul 17.00 . Aku menghamprinya meminta untuk diantar pulang. Diperjalanan mereka hanya diam saja, dan tiba-tiba dia berkata " gue ga ada hubungan apa-apa sama dia, ga lebih dari temen SD doang. Dan gue tahu dia suka sama gue, tapi ga gue respon. Sama kayak gue sama lo. Jadi lo jangan mikir yang enggak-enggak. Lagipula gue punya janji kalo gue ga bakalan pacaran sampe lulus SMP nanti, gue mau cari cewek yang sehidup semati. Tapi nanti, bukan sekarang. Dan lo sabar aja ".BElla hanya bisa diam mendengarnya dan memikirkan perkataannya itu . Tapi tetap saja Dia tidak bisa mengerti perasaan dia padanya. Jadi kesimpulan yang dapat dia ambil dari perkataan nya adalah dia memang seperti itu, dia yang apadanya. Dan tak ingin membuatnya dan mela sedih dengan memberikan harapan yang Cuma tinggal harapan tanpa adanya kepastian. Setelah sampai didepan rumah dia tersenyum dan berkata " jangan salah paham ya" sambil tersenyum yang mungkin berasal dari dalam hati nya yang dalam. Dan Bella pun semakin tak mengerti dan tidak akan pernah mengerti perasaan nya padanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar