Demi kebergunaan karya2 siswa SMP yang pernah saya ajar (Yapan Indonesia, Budhaya St Agustinus, Cakra Buana, dan Yadika 12), blog ini diupayakan sebagai sarana pendokumentasian. Ke depan karya2 yang terkumpul berupa cerpen, drama, puisi, atau apapun akan diupload di blog ini. Semoga berguna demi pembelajaran siswa-siswa lainnya.
Rabu, 08 Februari 2012
Akhir yang Bahagia by Ananda Putri Saraswati
Rina anak yang berasal dari keluarga yang sangat keras Ayahnya seorang penjudi Ibunya yang pergi dan tak kembali, Rina mempunyai 2 sodara perempuan yang jarang sekali dirumah dan pulang larut malam. Setiap hari Ia didatangi oleh rentenir yang selalu menagih hutang sang Ayah. Rina ingin sekali menjadi orang sukses dan meninggalkan tempat dimana Ia tinggal sekarang. Tiap hari tiap jam ia selalu belajar dan bekerja keras.
Dipagi buta pada saat ia membuat kue, ia sangat senang membuat kue. Karena memang cita-citanya menjadi koki kue yang handal Ayahnya pulang dengan mabuk dengan orang rentenir, orang rentenir itu memukul Ayahnya dan mengobrak-abrik rumahnya, dan barang-barang seperti tv, radio, kulkas habis diambil orang rentenir. “Ayah!” Rina berteriak sambil lari kearah ayahnya “Ayah kenapa?” Tanya Rina. “Halah sudah anak tidak usah ikut campur.” Ayahnya membalas dan mendorong kencang Rina, Ayahnya pun langsung masuk ke kamar. Rina sangat sedih sekali melihat Ayahnya dipukuli oleh orang rentenir, Akhirnya ia melanjutkan pekerjaannya
Pulang sekolahpun tiba, seperti biasanya ia pulang berjalan kaki pada saat ia pulang berjalan kaki ia melihat anak kecil meminta-minta kepada orang-orang sekitar, Rina berkata didalam hati “Ya tuhan, bersyukurlah Aku yang masih bisa hidup enak walaupun dengan kondisi keluarga yang tidak aman.” Ia tersadar akan betapa bersyukurnya Rina. Rina lebih enak hidup seperti ini dari pada anak kecil itu, ya walaupun dengan keluarga yang seperti itu.
Esokan harinya pada saat ia berjalan dilorong sekolah ia melihat dimading “Akan diadakan study tour dengan biaya 3.500.000,- dan anak kelas 3 sma wajib ikut. Hmm” bacanya, “Bayar sekolah saja Aku beasiswa gimana buat study tour yang begitu mahalnya?” keluhnya Rina. Pada saat itu guru matematikanya yaitu Bu Susi lewat dan tersenyum, Rina tahu Bu Susi pasti dengar keluhnya dia tentang study tour itu, pastinya Rina malu. “Rina tolong ya sehabis pulang sekolah keruang Ibu.” “Iya bu”. Bel masuk sekolahpun bunyi 3 kali “Teng, teng, teng.” “saya masuk dulu ya Bu.” Rinapun akhirnya masuk kelas.
Bel pulangpun berbunyi Rina bergegas untuk datang keruang Bu Susi. “Selamat sore Bu.” Sapanya Rina, “Eh Rina, silahkan masuk Rin” Rina pun masuk keruangannya dan duduk. “Ada apa ya Bu Susi memanggil saya?” “hmm pertama saya minta maaf ya Rin tadi saya tidak sengaja mendengar keluh kamu tentang study tour itu.” “ohya tidak apa bu” jawabnya Rina. “Kalo kamu mau ibu bisa bantu kamu.” “dengan senang hati bu saya mau” “oke kalo gitu besok sabtu ibu tunggu kamu disekolah ya” rina mengangguk-angguk kepalanya. Rina sangat senang saat itu, ia pun pulang sangat gembira ia akan mempunyai pekerjaan yang baru. Ia tidak akan repot-repot lagi bangun pagi untuk mebuat kue, dan bersusah payah menjual kue-kuenya lagi.
Sabtupun datang, dengan rasa senang Rina menuju sekolah. Akhirnya ia tiba ia pun melihat bu susi sudah menunggu dirinya. “Kamu sudah siap?” “sudah pasti bu hehe” “ yaudh ayuk kita berangkat” rina mengangguk iya dengan senyum lebarnya. Rina pun dibawa ketempat toko kue yang sangat besar “nah rina ini toko kue teman ibu, bentar ya ibu mau memanggil teman ibu sebentar, kamu duduk disini saja ya.” “iya bu” bu susi pun pergi memanggil, dan Rina melihat sekeliling toko itu. Toko itu lingkungannya sangat bersih, wangi kue dimana-mana, Rina mencium wanginya “pasti ini kue bolu pandan yang dikukus selama 45 menit hmm”. Bu susi pun datang dari arah belakang Rina. “nah rina ini bu Anya temen ibu dan juga punya toko ini” rina pun berbalik arah dan .. “ibu??” “rina??” rina langsung lari keluar, bu anya pun langsung mengejar dan menahan rina untuk pergi, “ibu bisa jelaskan baik-baik rina” dengan air mata yang mengalir ibu anya dan rina akhirnya masuk keruangan bu anya bersama bu susi.
Diruang mereka diam dan akhirnya bu susi yang memulai pembicaraannya “sebenernya ada apa ini?” Tanya ibu susi yang sangat bingung dan ingin tau. “rina maafkan ibu nak” bu anya akhirnya berkata. “mengapa ibu pergi, ninggalin kita bu? Kakak-kakak sudah seperti bapak pergi dan pulang larut malam, ibu pergi!” teriaknya. “oke, mungkin kalian perlu waktu berdua” bu susi berkata dan pergi keluar ruangan bu anya.
Berapa jam kemudian akhirnya Rina dan Bu Anya keluar dan menuju bu Susi duduk. Dan mereka tersenyum-senyum, bu susi pun bingung dan ikut tersenyum “kalian kenapa?” Tanya bu susi “haha” mereka tertawa bersama dan saling merangkul.
Rina sangat bersyukur akan hari itu akhirnya ia bertemu ibunya yang meninggalkannya diumur 14 tahun, dan bertemu setelah 3 tahun lamanya, ia pun juga bisa mengikuti study tour dari uang usaha ibunya, maka dari itu ia sangat berterimakasih kepada bu susi yang membawanya pada saat itu. Ia memberikan sekeranjang buah dan seikat mawar merah bercampur mawar putih. Pada saat itu bu susi lagi diruang kerjanya, rina pun langsung keruang kerjanya bu susi dan memberikannya “selamat pagi bu” “eh rina masuk nak” “saya Cuma sebentar bu, saya mau memberikan ini” kasihlah barang itu ke bu susi, “ wah terimakasih ya rina, terimakasih banyak” dengan senang hati bu susi menerimanya “iya bu sama-sama. Saya pamit keluar ya bu bisnya sudah mau berangkat hehe ” pamit Rina “iya rina, hati-hati ya rin!” “oke bu.” Rina pun akhirnya memasuki barangnya kedalam bus dan menuju arah malang untuk berjalan2. Disana ia menyobai aneka makanan khas malang, dan ia catat semua itu terbuat dari apa.
Akhirnya ia menuju pulang, tetapi saat ini ia tidak tinggal ditempat dulu ia tinggal, sekaran Rina lebih memilih tinggal bersama ibunya yang serba ada. Tapi itu tidak membuat Rina berubah, ia tetap orang yang sama, orang yang pintar, memiliki beasiswa dari seklahnya, rendah hati, dan selalu bersyukur.
Sampailah Rina dirumahnya, ia sangat lelah dan setelah mebereskan barang-barang ia pun tertidur nyenyak. Ia bermimpi, lulus sma dengan nilai yang memuaskan dan melihat ibunya datang dengan bangga, dan menjadi koki yang handal, tetapi tiba-tiba menjadi mimpi buruk bapaknya dating dan mengobrak-abrik semuanya, Rina pun terbangun dan ia pergi kerumah bapaknya. Pada saat ia kerumah bapaknya ia melihat bendera kuning didepan rumahnya, dengan rasa kaget dan terisak-isak ia melihat bapaknya yang meninggal dunia, ia pun masuk kerumahnya. Pada saat itu ia tidak melihat kakak-kakaknya. Rina pun member tahu ke ibunya, dan dengan segera ibunya datang. Ternyata ayahnya meninggal karena dikroyok warga sebelah, ia dikroyok karena telah mencuri barang dari salah satu warga sebelah.
Waktu pun berlalu Rina sangat menerima dengan lapang dada bahwa Ayahnya sudah meninggal dunia, sekarang hanya tertinggal ia kakak-kakaknya dan ibunya seorang. Ia pun tak tahu kakak-kakaknya dimana.
Berapa bulan kemudian Rina pun tamat sma dan akhirnya masuk kuliah jurusan masak-memasak, Rina makin pandai bermasak. Ia mahasiswa yang paling pintar membuat masakan dengan rempah-rempah yang sangat cocok. Akhirnya pun ia meraih kesuksesannya ia tidak hidup susah lagi ia mempunyai rumah yang megah, harta berlimpah, dan mempunyai keluarga yang sangat harmonis, menjadi koki yang handal di hotel bintang 5.
Suatu ketika ia melihat seorang 2 perempuan mengemis ia merasa ada yang aneh, karena Rina penasaran ia pun turun dari mobil hitamnya. Dengan terkejut-kejut ternyata mereka adalah kakak-kakaknya, kakaknya Rina bawa pulang. Kakaknya pun kaget akan kesuksesan Rina, kakak-kakanya juga kaget ia melihat rumah yang sangat besar, mereka sangat berterimakasih atas semuanya kepada Rina, kakak-kakaknya pun bertemu dengan ibu mereka, rasa rindu mereka tak tertahankan dan akhirnya mereka menangis.
Itulah akhir dari cerita kehidupan Rina, menjadi orang sukses yang selama ini mimpi menjadi kenyataan. Kebahagiaan yang ia inginkan pun ia raih.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar