Rabu, 15 Februari 2012

Jejaring Sosial by Andika Wirestyo Banuraga

Johnny Jack adalah nama saya. Biasa nya dipanggil John. Saya berumur 22 tahun dan belum mempunyai perkerjaan. Saya sangat malu dan iri dengan teman-teman saya yang sudah menjadi orang sukses diusia muda. Hari demi hari, saya pergi ke beberapa perusahaan untuk mencari pekerjaan. Tetapi entah kenapa, saya selalu ditolak oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Galau total. Selain itu, Hobi dan bakat saya adalah membuat cerita. Saya pernah menjuarai lomba membuat cerita tentang kemerdekaan Indonesia sejabodetabek, diperingkat ke-2 waktu kelas 9. Cita-cita saya adalah menjadi orang yang sukses dan menjadi penulis buku yang terkenal. Sedangkan kekurangan saya adalah di bidang internet. Saya sangat gaptek. Banyak sekali teman-teman saya yang mempunyai akun jejaring sosial seperti twitter, facebook dan yang lain-lain. Ingin sekali saya membuatnya juga, tetapi masalahnya saya tidak mengerti dan saya harus lebih fokus dalam menyari pekerjaan dibanding bermain internet. Pada suatu hari, saya diajak jalan-jalan oleh sahabat saya yaitu Tom. Tom bekerja sebagai film dan foto editor disuatu TV channel terkenal. Dia juga sangat handal dibidang internet dan jejaring social. Saat kita sedang makan siang di restoran, Tom bertanya, “John, bekerja jadi apa sekarang?” “Belum dapet kerja Tom…” Jawabku dengan rasa penuh malu. “Gua bingung mau kerja jadi apa… Nggak ada yang cocok!” ujar saya dengan sedikit basa-basi nggak ada yang cocok walaupun itu semua bohong. “Hhhmm… gimana kalau lu ngejual barang-barang lama lu di internet?” “Wahh.. boleh juga tuh! Ajarin gua dong main internet!” Kataku dengan penuh semangat. Tom tidak mempunyai waktu kalau mengajarkan saya hari ini, karena mendadak mendapatkan pekerjaan mengedit yang cukup banyak. Dia berjanji akan ke rumah saya esok hari. Keesokan harinya, Tom datang ke rumah jam 12 siang. Saya sangat semangat. Kebetulan saya mempunyai banyak barang-barang yang sudah tidak dipakai, jadi Tom menganjurkan saya untuk membuat akun ‘Kaskus’. Katanya Tom, Kaskus adalah Situs Komunitas terbesar di Indonesia. Di situ saya bisa menjual barang-barang saya maupun itu baru atau bekas dengan harga yang saya inginkan. Setelah saya menjual beberapa barang diKaskus, akhirnya ada barang yang ingin dibeli oleh seorang akun yang bernama ‘Bobbb’. Barang tersebut adalah Charge Handphone. Dia ingin agar barang tersebut diantar ke rumahnya yaitu di Jakarta Selatan. Tempat tinggalnya cukup jauh juga dari tempat tinggal saya. Jadi mungkin ini sedikit agak berat untuk saya karena baru pertama melakukan hal seperti ini. Setelah kita sudah sepakat dengan harga barang, ongkos kirim dan mendapatkan alamat si Bobbb, saya putuskan akan mengantar barangnya besok siang. Hari yang saya tunggu-tunggu pun tiba. Dengan penuh semangat, saya memulai perjalanan menggunakan sepeda motor. Beberapa menit diperjalanan, cobaan pun datang. Tiba-tiba datang hujan deras yang membuat macet total perjalanan. Ditambah lagi dengan ban sepeda motor saya yang bocor akibat terkena paku di jalan, sehingga saya harus mampir ke bengkel untuk mengganti ban yang baru. Setelah itu, saya beristirahat sebentar serta menunggu hujan hingga reda dan melanjutkan perjalanan kembali. Sekitar jam 5 Sore, saya sudah sampai di daerah tempat tinggal si Bobbb. Di situ saya mendapat kesulitan karena rumah si Bobbb terdapat di perdalaman desa. Saya pun mencari warga di sana untuk bertanya-tanya, tetapi tidak ada satu pun yang tau di mana tempat tinggal si Bobbb. Keringat terus mengalir, rasa semangat sudah menghilang dan adzan maghrib pun sudah terdengar. Kepercayaan diri saya sudah tidak ada lagi dan ingin menyerah saja. Ditambah dengan bensin motor yang sebentar lagi akan habis. Saya akhirnya memutuskan untuk balik kerumah. Sesaat saya ingin pergi pulang, tiba-tiba ada berteriak ke saya “Weeeeyy!! Tunggu!!”. Seorang lelaki datang berlari kearah saya. “Halo! Nama saya Bob! Apakah anda orang yang dikaskus itu? Yang ingin menjual Charge Handphone??” Saya pun menjawabnya dengan sangat gembira, “IYE! KE MANA AJA SIH!!?? CAPEK TAU GAK?!? GAK MAU TAU ONGKIR DINAIKIN GOCAP!!!!!!” Si Bobbb akhirnya meminta maaf dengan alasan perutnya diare dan membayar duit dengan jumlah yang saya inginkan. Rasa suram pun hilang dan misi pun selesai. Keesokan harinya saya menelfon Tom untuk datang ke rumah saya. Saat Tom tiba di rumah, “Ada apa John? Gimana kaskusnya? Sukses??” “KAGAKK!!!” Ujar saya dengan sedih… “Trauma gua!! Bisa gak sih jadi sukses di internet selain jual barang Tom??” Tanya saya. “Hhhmm… kayaknya ada… Gimana kalo lu bikin Blog?” Kata Tom. “Blog itu apa?” Tanya ku dengan gaya yang sangat gaptek. “Aduuh Tom… Blog itu singkatan dari Weblog atau Website yang berisi tulisan-tulisan, posting yang bisa berupa politik, pribadi, agama, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan lain-lain. Dari situ bisa aja blog yang lu bikin bisa jadi terkenal dan bisa menghasilkan uang!”. “Oooohhh begituu! Kalau gitu, ajarin gua bikin blog sama ngedit-ngedit nya dong!” Tom dengan senang hatinya memulai mengajarkan saya membuat blog. Blog yang akan saya buat bukan berisi dengan satu tema saja, Tetapi campuran. Saya akan isi blog saya dengan cerita-cerita karangan yang sudah lama saya buat maupun cerita baru. Nama Blog saya JohnnyStory.blogspot.com (Website Fiksi). 1 bulan kemudian, Blog saya sudah menjadi terkenal di kampus. Tetapi target saya adalah seluruh Indonesia. (Wueeh) Banyak sekali tindakan-tindakan yang saya lakukan untuk membuat Blog saya menjadi terkenal. Salah satu nya adalah menulis link nya di setiap uang kertas yang ada di dompet, menyablon baju yang bertulisan ‘JohnnyStory.blogspot’, mempromosikan link blog saya ke blog-blog terkenal seperti terselubung.blogpot.com dan webstie-website yang saya tau seperti kaskus. Tapi itu semua membutuhkan proses yang sangat lama. Ketika saya ingin membuat cerita baru lagi, saya baru sadar bahwa cerita-cerita saya tidak ada humoris-humoris nya sama sekali. Mungkin ini yang membuat Blog saya tidak cepat terkenal. Jadi saya merencanakan untuk membuat cerpen baru yang berisi lawakan-lawakan zaman sekarang. Tetapi, ketika saya ingin memulai membuat cerpennya, saya baru sadar(lagi) kalau saya belum memenuhi target saya yang paling pertama, yaitu membuat akun Facebook dan twitter. Tanpa bantuan Tom, saya mencoba membuat akun tersebut sendiri. Pertama-pertama saya mencoba membuat akun Facebook dan hasilnya sangat sukses. Memahami Facebook pun tidak cukup lama. Setelah beberapa jam menjelajahi facebook, saya tertarik untuk membuat Fan Page. Fan Page yang saya akan buat adalah bertujuan untuk memperkenal Blog JohnnyStory agar cepet terkenal. Beberapa hari kemudian setelah selesai membuat Fan Page nya, tidak ada satupun akun yang menyukai(Like) Page tersebut kecuali akun saya sendiri. Saya sangat sedih, putus asa dan galau. Setelah itu saya mencoba untuk membuat akun Twitter. Di sinilah saya mendapatkan ide yang sangat cemerlang. Saya akan membuat akun twitter dengan identifikasi palsu, Supaya keliatannya lebih unik, agar menarik orang-orang untuk memfollow akun yang akan saya buat. Kebetulan, nama akun ‘Kuntilanak’ belum terdaftar. Ini adalah keberuntungan saya. Pasti semua orang bakal berfikir masa iyasih kuntilanak bisa bikin twitter dan segala macamnya yang membuat mereka agar memfollow akun itu. Disaat itu juga saya merasa seakan-akan menjadi orang paling genius didunia. Agar akun ini lebih keliatan unik dan menarik perhatian orang, saya meminta bantuin kepada Tom untuk membuat Avatar akun (Profile Picture) dan Backgroundnya. Dan hasilnya… Perfecto. Sangat Amazing. Dihari itu juga, saya langsung mempromosikan akun @kuntilanak kepada teman-teman kampus, mempromosikan di blog saya, kaskus, dan Facebook. Setelah 3-4 bulan kemudian, Followers akun yang saya buat itu sudah melebihi 100.000. Bangganya bukan main. Saya nangis karena bahagia. Hari demi hari, pekerjaan yang saya lakukan tidak ada lagi selain membuka twitter dan melawak. Banyak sekali Followers yang ingin tau siapa orang di balik akun Kuntilanak. Saya merasa sangat terkenal. Bukan Twitter Kuntilanak saja yang terkenal, tetapi Blog dan Fan Page Facebook saya pun juga sama. Blog yang tadi namanya ‘JohnnyStory’ saya ganti dengan ‘KuntiStory’ dan Fan Page saya ganti dengan nama ‘Kuntilanak Story’. Bahkan ada suatu perusahaan terkenal yang nekat akan membayar saya uang sebesar RP. 10.000.000 jika memberitahu identitas asli saya. Tetapi demi followers dan status sosial, saya rela menolaknya walaupun ada sedikit rasa sakit hati yang terpendam sampai sekarang. Pada suatu hari Tom bermain ke rumah dan bertanya, “John! Apa kabar? Udah lama gak ketemu nih!” “Ehh, ada Tom… lagi sibuk nih bikin cerita mingguan buat followers gua hahahaha.” kata saya dengan gaya yang sombong. “Ngomong-ngomong udah ngebuat duit dari jejaring sosial itu gak john”. Ketika saya mendengar pertanyaan tersebut, saya hanya berdiam. *Hening* Saya baru sadar selama ini saya selalu meminta uang dari orang tua dan tidak menghasilkan uang sendiri. “ADUUH TOM! UNTUNG LU INGETIN GUA! Tapi gimana caranya cari duit dari twitter?” Tanya saya. “Gimana kalo lu bikin buku john! Buku lawak! Pasti followers lu banyak yang bakal beli!” ujar si Tom. “Ide yang bagus! Huahaha!” Jawabku senang kegirangan. Tidak lama kemudian saya memulai membuat buku pertama saya yang berjudul “Catatan si Kuntilanak”. Setelah itu saya memberitahukan kepada followers bahwa saya akan mengeluarkan buku pertama saya pada awal bulan September. Followers pun senang mendengarnya dan tidak sabar untuk membelinya. Ketika awal September tiba, tidak disangka buku saya laris manis. Sold Out tidak lebih dari setengah hari. Dan kejadian tersebut terus terulang sampai beberapa minggu. Saya pun langsung menjadi orang yang sukses mendadak. Cita-cita saya menjadi orang sukses + penulis buku akhirnya terwujud juga. Thank to Jejaring Sosial. Kini, saya sedang merencanakan untuk membuat buku kedua saya yang berjudul “Ketika Kuntilanak Bertasbih”. THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar