Rabu, 08 Februari 2012

Seroja by Nabiela Malik

Di sebuah rumah yang kecil tinggal lah seorang gadis dan ibunya. Gadis itu bernama Seroja. Seroja dikenal sebagai anak yang pemalu namun cerdas. Seroja sangat senang membantu ibunya. Seroja memiliki teman dekar yang bernama Cyndi dan Dewi. Biasanya kemanapun Seroja pergi Cyndi dan Dewi akan selalu menemaninya. Sering kali Seroja mengajak mereka bermain ke rumahnya yang mungil itu. Mereka sering berbagi cerita satu sama lain. Dan Serja mengetahui bahwa Dewi menyukai kakak kelasnya yang bernama Andri kelas dua SMA. Saat jam pulang sekolah Serja dan kedua sahabatnya bermain di lapangan basket sekolahnya. Saat itu andri kakak kelas mereka sedang bermain bola basket disana. Dewi pun agak mencari perhatian dari kakak kelasnya itu. Namun sayangnya kakak kelasnya itu tidak sama sekali memperdulikan Dewi. Ia malah sibuk dengan bola basket yang ia mainkan. Suatu hari, saat jam istirahat, Ishabell teman sekelas Seroja menghampirinya dan langsung menarik tangannya ke koridor depan kelasnya. Saat Seroja melihat kea rah lantai satu, ia melihat doa orang laki-laki yang tidak asing lagi baginya. Yaitu Andri dan temannya jhon, kakak kelas Serja. Lalu Ishabell menarik tangan Seroja dan meninggalkan Seroja di hadapan kakak kelasnya itu. Dengan wajah yang penuh keheranan, Seroja beratanga “Ada apa kak?” dan Andri pun menjawabnya dengan kehalusan “Enggak Cuma mau ngobrol aja”. Tanpa ia sadari, Dewi sahabatnya melihat kejadian itu. Seroja pun merasa tak enak hati pada DEwi sahabatnya itu. lalu Seroja meminta maaf pada Dewi. Entah apa Dewi tulus memaafkan Seroja. Saat pulang sekolah Andri terus memperhatikan Seroja dari kejauhan. Seroja merasa heran kenapa kakak kelasnya yang biasanya cuek itu tiba-tiba memperhatikannya. Seroja pun pulang kerumah dengan rasa heran yang ada dibenaknya. Di kamarnya yang mungil dia terus memikirkan Andri dengan penuh keheranan. “Apa Andri suka padaku ya?” katanya dalam hati. “Ah! Tidak mungkin” katanya membantah. Keesokan harinya Seroja menjalanih hari-harinya seperti biasa bersama kedua sahabatnya itu. Dewi meminta Serja selalu bercerita padanya tentang apa saja yang dilakukan Andri padanya. Seroja pun mengangguk dan menuruti perkataan sahabatnya itu. Saat istirahat Seroja bertemu dengan Andri namun Seroja tidak sama sekali memperdulikannya. Seroja hanya berjalan melewati kakak kelasnya itu. Jam pulang sekolah. Andri kembali menghampiri Seroja bersama Jhon temannya. Saat itu Serja sedang bermain dengan Erika teman sebangkunya. Tiba-tiba Andri dating menghampiri, dengan cuek Seroja meninggalkannya begitu saja namaun tak lama kemudian Andri memanggil Seroja dan Serojapun menghampiri Andri. Dengan malu-malu Andri berkata “hmm… Seroja bleh gak aku minta nomer hpmu?” lalu Seroja menjawab “aduh kak, aku tidak ingat nomer hpku. Maaf ya ka”. Dan Seroja pergi meninggalkan Andri. Saat Seroja sedang menunggu ibunya menjemput, andri menghapiri dari belakang. Karna merasa tidak enak dengan Dewi, Seroja pun pura-pura tidak tahu kalau Andri ada di belakangnya. Sampai akhirnya andri menepuk punggungnya dan ia pun menoleh kearah Andri dan bertanya “kenapa kak?”. Andri hanya tersenyum dan berkata “kok kamu belum pulang?” Seroha hanya menggelengkan kepalanya sambil melihat kearah Andri. Tak ia sangka Andri dan Jhon temannya itu menemaninya hingga ibu pun dating menjemputnya dengan mobil sedan berwarna putih itu. Pukul 6.30 pagi Serja tiba di sekolah. Pagi itu Dewi datang lebih dulu dan meminta Seroja untuk menceritakan tentang Andri. Dan Seroja pun bercerita. Kelihatannya Dewi agak cemburu dengan hal itu. Dan sejak saat itu Seroja merasa teman-teman satu angkatannya menjauhi dirinya dan sering membicarakannya dari belakang. Awalnya Seroja membiarkan hal itu terjadi. Namun, semakin lama ia semakin dekat dengan Andri. Karna ia tak tahan mendengar sindiran dari teman-temannya itu ia menceritakan itu semua kepada Andri. Dan Andri pun membela Seroja. Namun, di depan teman-temannya Seroja tetap bersikap biasa karena takut iya di jauhi oleh semua teman-teman satu angkatannya. Suatu hari Seroja benar-benar dijauhi oleh teman-temannya iya disindir terus menerus. Tapi seroja tetap saja menghiraukan perkataan mereka walaupun itu sangat membuatnya sakit hati. Biarpun begitu seroja tetap memiliki teman di sekolah walaupun hanya satu dua orang. Rena dan Dila yang saat ini menemani Seroja bahkan teman dekat Seroja yang bernama Cyndi pun tak lagi berteman baik dengan Seroja. Didalam hati Seroja sebenarnya ia agak kecewa dengan kedua sahabatnya itu. namun, apa boleh buat mereka sudah terlanjur membemci Seroja karena Seroja dekat dengan Andri sekarang. Padahal Seroja tidak ada perasaan apapun dengan Andri hanya saja ia tak enak hati kalau ia tak menghiraukan kakak kelasnya itu. Sampai akhirnya Seroja mengetahui bahwa diam-diam Andri menyukainya. Setiap hari Seroja di ejek oleh teman-temannya itu. tetapi Seroja tetap sabar menghadapi semua itu. Sampai akhirnya, Andri marah padanya karena ia terlalu sabar menghadapi mereka yang selalu saja mengejeknya dengan kata-kata kasar. Tapi Seroja hanya berkata “udah, biarin aja omongan mereka itu cuma aku anggap komentar biasa aja. Aku juga gak sakit hati kok sama omongan mereka”. Tapi Andri sangat merasa kesal karna orang yang ia sukai di ejek dengan bahasa yang kasar. Sejak Seroja mengetahui kalau Andri menyukainya iya merasa ada yang aneh dalam dirinya. Ia selalu bertanya-tanya tentang perasaannya yang selalu muncul saat ia berada di dekat Andri. Dan sepertinya perlahan Seroja menyukai Andri. Tetapi Serja berfikir, bagaimana perasaan Dewi kalo dia dan Andri menjalin hubungan. Hati Seroja semakin bingung dan tak tahu harus bagaimana. Semakin hari Seroja semakin dibenci oleh kedua sahabatnya itu. namun Seroja tak menghiraukannya. Seroja tetap menganggap mereka berdua itu teman baiknya sejak dulu. Seroja sangat ingin ia dan kedua sahabat lamanya itu kembali bersahabat. Namun, apakah itu bias terjadi? Pikirnya. Setiap hari Seroja diejek, namun Seroja tetap sabar dan diam menghadapi itu semua. Hampir setiap hari Andri menghampiri Seroja. Andri juga selalu menawarkan diri untuk mengantar Seroja pulang tapi Seroja tak pernah mau dan selalu menolak. Akhirnya Andri hanya menemani Seroja hingga ibunya menjemput. Namun setiap kali Serja selalu mendengar kabar yang tak baik tentang dirinya dari mulut teman-teman satu kelasnya. Katanya mereka tau itu semua dari Dewi. Seroja hanya mengelus dada saat tau kabar tak baik itu dari Dewi. Alangkah sabarnya Seroja. Sampai akhirnya Seroja dan Andri sepakat untuk menjauh di depan teman-temannya itu. sebenarnya Seroja tak menginginkan itu karna menurutnya itu sangat tidak penting dan hanya membuat semuanya jadi susah. Namun itu kemauan Andri dan Seroja pun menjadi setuju. Tapi Andri tak bias menjalani itu dengan baik karena itu teman-teman Seroja semakin membenci Seroja karena Andri yang selalu saja ada saat Seroja ada. Tapi anehnya Andri malah marah dengan Seroja karena ia hanya diam saja saat teman-temannyaitu mengejeknya padahal mereka mengejek Seroja karna Andri yang selalu menghampiri Seroja adahal mereka berdua sudah sepakat untuk menjauh di depan teman-teman Seroja. Seroja ingin sekali masalahnya dengan kedua sahabatnya itu segera selesai. Namun ia tak mengerti bagaimana caranya untuk menyelesaikan itu semua. Menyuruh Andri untuk menyukain Dewi? Itu tak mungkin karna Andri sudah pernah bilang pada Serja kalu ia tak menyukai temannya yang bernama Dewi, ia hanya menganggap Dewi adik kelasnya tak lebih. Bahkan saat ini masalahnya itu menjadi sangat besar karna hanya sedikit orang yang berpihak pada Seroja. Namun Serja tetap santai menghadapi ini semua dengan senyuman manjanya. Seroja hanya berfikir ini adalah kesalah pahaman yang tak berasal dari dirinya dan buat apa dia susah payah menanggapi itu semua demi keutuhan persahabatan? Jadi dia hanya tesenyum untuk menghadapi semuanya. Berbulan-bulan masalah itu tak selesai. Akhirnya Dewi meminta maaf pada Seroja dan mengikhlaskan Andri padanya. Seroja hanya tersenyum dan memeluk sahabatnya itu. sekarang Seroja dan Andri menjalin hubungan dengan baik. Begitu juga Seroja dan kedua sahabatnya. Setelah satu tahun Seroja dan Andri pacaran, Serja melihat keanehan pada diri Andri. Andri yang sering terlihat pucat di sekolah dan enggan berbicara. Berkali-kali Seroja menanyakan hal itu pada Andri tetapi Andri hanya berkata tak ada apapun yang aneh dalam dirinya. Seminggu kemudian Andri terlihat sangat baik dan kehawatiran Seroja tak lagi membayangi hari-hari Serja. Suatu hari Andri meminta Seroja untuk belajar hidup tanpa dirinya. Seroja diminta untuk tidak menghubungi Andri selama satu hari. Dan kalau Seroja dapat menjalai itu semua Andri berjanji untuk tidak meninggalkannya seumur hidupnya. Awalnya Seroja tak menyetujui itu. tetapi bujukan Andri membuat Seroja tak tega untuk menolaknya. Dan Seroja pun setuju dengan itu semua. Andri menanggapi itu dengan senyum manis di bibirnya Seroja pun menjalani tugasnya dengan baik. Ia tak menghubungi pacarnya seharian penuh. Ia tak menelfn Andri ataupun mengirimkannya sms. Meskipun Seroja merasa rindu pada Andri tetapi ia tetap menjalani tugasnya itu. ia selalu terbayang wajah Andri. Saat tidur pun Seroja memimpikan Andri. Dan mimpi itu membuatnya khawatir akan kesehatan Andri. Saat pagi hari Seroja mempersiapkan diri untuk bertemu Andri di taman sebelumnya Andri berjanji akan datang ke taman itu untuk bertemu Seroja jika Seroja telah berhasil menjalankan tugasnya. Tetapi saat ia tiba di taman Andri tak ada disana. Seroja menunggu Andri di tepi kolam. Hinggak tiga jam lebih Andri tak kunjung tiba. Serja terfikir akan rumah Andri yang tak jauh dari sana. Sampai disana serija terkejut dengan banyaknya orang yang berada disana. “oh mungkin sedang ada acara. Mangkanya Andri tak datang” fikirnya. Seroja pun masuk ke dalam rumah Andri. Saat di dalam rumah Seroja terkejut dengan hal yang tak pernah ia duga sebelumnya. Andri terbaring di tengah-tengah banyak orang dengan surat di tangannya. Seroja bertanya pada setiap orang yang ada disana “ada apa ini? Kenapa Andri?” dengan wajah yang sangat bingung seroja menghapus air matanya. Lalu ia mendekatkan diri pada jasad Andri. “Andri.. Andri telah tiada.. tumor ganas yang baru diketahuinya kemarin hanya memberikan waktu untuk ANdri 24 jam. Andri orang yang disayangnya ternyata hanya memiliki wakru 24 jam untuk hidup karna ada tumor ganas yang bersarang di otaknya. Betapa sakitnya perasaan Seroja saat itu. seroja memeluk Andri begitu erat dan mengambil surat yang ditinggalkan oleh Andri. Sroja menangis begitu melihat isi surat itu Untuk Seroja Orang yang paling kusayangi Seroja, kamu telah berhasil menjalani apa yang aku mau. Sekarang aku mau kamu ngelakuin itu setiap hari demi aku disini. Dan aku sangat menyayangimu. Maaf, aku udah buat kamu kecewa dengan kepergian aku saat ini. Tapi aku harus pergi. Dan aku harap kamu bisa ngelakuin semuanya tanpa aku disamping kamu. Aku disini tetap menyayangimu Seroja. Tertanda Andri Seroja menangis di atas jasad Andri yang tersenyum itu. saat Serja menyadari kalau Andri begitu menyayanginya ia sangat kehilangan keberadaan Andri yang selalu setia disisinya. Membuatnya tersenyum saat menangis. Dan membuatnya tenang saat Andri ada didekatnya. Saat pemakaman Andri, Seroja setia menunggu hingga pemakaman selesai. Serjoa bilang “kamu baik-baik disana. Kamu akan kukenang selamanya”. Seroja tak ingin pulang, namun hari semakin gelap. Seroja dipaksa pulang. Ia begitu tak percaya Andri pergi secepat itu. Keesokan harinya Dewi dan Cyndi kedua sahabatnya meminta maaf pada Serja karna kesalah pahaman yang mereka perbuat. Namun mereka berdua heran melihat Seroja yang tak terlihat sedih di sekolah. Lalu mereka menanyakan hal itu pada Seroja. Seroja hanya berkata “aku yakin Sndri bahagia disana. Dan Andri akan lebih bahagi jika ia melihat kita bersama lagi disini”. Dan mereka bertiga pun kembali bersahabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar