Senin, 08 November 2010

Captain Tsubasa by M Ritzky

Hari ini Tsubasa sangat senang,karena ia genap berumur 17 tahun.Saat itu juga Hari terakhir bagi dia bermain bagi kesebelasan Nankatsu karena setelah pertandingan itu
Tsubasa di transfer oleh klub London yang bernama Arsenal julukannyaThe Gunners.
Pertandingan terakhir Tsubasa menjadi kenangan indah karena Nankatsu mengalahkan Toho dengan skor yang meyakinkan yaitu 4-0, tidak tanggung-tanggung Tsubasa mencetak 4 goal dalam pertandingan itu diantaranya melalui sundulan,tendangan bebas,penalty,tendangan salto.Walaupun Tsubasa masih berumur 17 tahun tapi Arsenal harus merogoh kocek yang sangat dalam yaitu seharga 19 juta poundsterling.
Sesampainya di London Tsubasa di sambut dengan gegap gempita semua orang berteriak”Tsubasa” sekitar ribuan orang mencoba menerobos pagar agar bisa meminta tanda tangan Tsubasa.Dengan wajah yang ramah Tsubasa menyambut fansnya.Tsubasa di wawancarai oleh wartawan dari ESPN,StarSport dan wartawan dari belahan dunia.Beberapa jam kemudian Tsubasa tiba di markas Arsenal,Arsene Wenger mengadakan konferensi pers yang menyatakan bahwa Tsubasa sah menjadi pemain Arsenal,menanda tangani kontrak professional,menunjukan nomor kostumnya yang bernomor punggung 17 dan menunjukan skillnya di depan fans Arsenal.
Memang Tsubasa pemain berbakat,pada pertandingan debutnya melawan Bolton Wanderes, Tsubasa di masukan pada menit 80,tak disangka oleh Arsene Wenger dia langsung memikat hati para fansnya dengan mencetak gol indah.Proses gol itu sangat fantastis semua pemain Bolton tercengang karena Tsubasa melewati 6 pemain sekaligus kiper Ali-Al Habsi,semua penonton bertepuk tangan sembari berdiri tercengang.Tsubasa berniat ingin merebut ban kapten dari Francesc Fabregas ke Tsubasa,itu impian yang harus di capai Tsubasa karena jika ia bisa merebut ban kapten dari Francesc Fabregas,Tsubasa akan masuk sejarah”satu-satunya pemain asia yang mengemban ban kapten”.
Di London Tsubasa tinggal bersama adiknya,karena adiknya ikut akademi Arsenal.Di London Tsubasa tidak usah bingung untuk mencari uang,karena di Arsenal memberi gaji 890 juta perpekan(jika di Rupiahkan).Tsubasa mempunyai 2 mobil yaitu BMW dan Audi.rumahnya pun sekitar 11 juta poundsterling,sekarang makan pun Tsubasa tidak susah.Tsubasa di jaga 3 bodyguard agar tidak di ancam orang yang tidak bertanggung jawab.setiap berlibur Tsubasa pulang ke kampong halamannya yaitu Tokyo.Tsubasa mempunyai adik bernama Morimoto,Morimoto merupakan calon bibit muda bagi Arsenal,sekarang Morimoto berumur 12 tahun.Walaupun Morimoto 12 tahun, tapi dia mempunyai dribble,shoot,heading yang sangat bagus.Morimoto sempat di incar Real Madrid,tapi karena dia ingin tinggal bersama Tsubasa jadi tawaran Real Madrid untuk meminangnya menjadi hot prospect di tolak mentah-mentah oleh Morimoto dan Tsubasa
Tsubasa sempat bertemu teman lamanya di London yaitu Roberto Hongo dulu ia pemain yang populer di Brazil,tapi karena dia sudah pensiun menjadi pemain sepak bola sekarang dia menjadi scouting/pencari bakat pemain muda.Rasa rindu Tsubasa pada Roberto tidak dapat di ungkapkan hingga Tsubasa menangis melihat Roberto,karena sudah 9 tahun tidak bertemu Roberto dan tehnik bermain sepak bola di dapatkannya dari Roberto Hongo.Memang jasa Roberto Hongo sangat besar,hingga kini Tsubasa menjadi pemain yang terkenal sekancah internasional.Roberto Hongo berasal dari Brazil,Tsubasa bertemu Roberto saat Tsubasa ikut berlayar bersama ayahnya,lalu ada seseorang yang terjatuh di laut dan di selamatkan oleh ayhnya,mulai dari situ mereka berdua berteman walau umur mereka terpaut jauh Tsubasa 17 tahun sedangkan Roberto Berumur 37 tahun.
Hari ini(Rabu,11-09) Tsubasa bertanding melawan Hull City.Tidak tanggung-tanggung,Tsubasa di masukan menjadi starter/pemain yang masuk kesebelasan pertama.Hari itu memang bukan hari baik Tsubasa.Tsubasa cedera engkel karena berbenturan dengan pemain belakang Hull City yaitu Michael Turner,Tanpa ragu Michael Turner di usir dari lapangan karena mendapat kartu merah.Pada pertandingan itu Tsubasa sempat memberikan assist/umpan sebelum Tsubasa cedera ke Nicklas Bendtner dan di jadikannya gol yang indah.Di London Tsubasa menjadi buah bibir yang hangat karena skillnya memukau Inggris.
Karena Tsubasa mempunyai skill yang memukau,ada manajemen Arsenal yang tidak suka akan kehadirannya di Emirates Stadium(Stadion Arsenal) yaitu Sebastien Arnau asal Spanyol berumur 45 tahun,dia mencoba untuk mengeluarkan Tsubasa dari skuad utama Arsenal.Cara-cara liciknya banyak yang tidak berhasil.Salah satunya yang mungkin akan berhasil,menyebarkan berita kalau Tsubasa cedera hingga akhir musim, padahal Tsubasa hanya butuh 6 pekan untuk istirahat dari cederanya.Tapi karena kegigihannya,Tsubasa bisa membuang keraguan itu dan ingin cepat bermain bagi Arsenal
Setiap malam tiba,Tsubasa sering berbincang dengan teman baiknya sesama pemain sepak bola yaitu Samir Nasri,Nasri menceritakan masa kelamnya saat orang tuanya bercerai dan Nasri sempat kabur dari rumah karena ingin membrontak orang tuanya.Mulai dari situ Tsubasa ingin menghargai hidupnya,Tsubasa menjadi orang yang sabar.Setiap temannya yang bertengkar Tsubasa melerai,setiap ada temannya yang mabuk-mabukan Tsubasa tidak ikut.Di London Tsubasa mudah sakit,karena suhu di situ sering hujan,tapi berkat dokter pribadi Arsenal dia pun sembuh.
Pertandingan Big Match antara Manchester United VS Arsenal,lagi Tsubasa menjadi starter.Tsubasa dimainkan di posisi gelandang serang,dia harus berduel dengan duet pemain belakang terbaik yaitu Rio Ferdinand,Nemanja Vidic memang sulit melewati dua tembok kokoh yang bisa berlari.Berkat semangat Tsubasa yang pantang menyerah,Rio Ferdinand,Nemanja Vidic di lewati dengan mudah dan Tsubasa menyeploskan bola ke gawang Manchester United yang dikawal kipper kawakan yaitu Edwin Van Der Sar,gol ini menjadikan kedudukan 0-1 untuk Arsenal sekaligus menjadi goal of the month.Hingga waktu selesai kedudukan masih untuk Arsenal.Di pertandingan itu Tsubasa menjadi man of the match.
Semua pemain di kamar ganti riang gembira,apalagi Tsubasa yang mencetak gol semata wayang ke gawang Edwin Van Der Sar.Setelah pulang dari Old Trafford(stadion Manchester United) Tsubasa mengalami Kecelakaan untung saja Tsubasa tidak terluka tapi mobil Audi yang dia beli dengan jerih payahnya sangat rusak dan tidak berbentuk.Arsene Wenger khawatir akan keadaan Tsubasa dan Arsene Wenger menelpon Tsubasa dengan santai Tsubasa menjawab”aku masih sehat,aku tidak luka sama sekali”hati Arsene Wenger sangat tenang setelah menerima kabar dari pemain kesayangannya.
Tak terasa sudah 3 bulan di London, Tsubasa mendapatkan hatinya di seorang model cantik asal Inggris yang bernama Eva.Mereka sangat senang dengan pasangannya Tsubasa senang dengan kehadiran Eva begitupun Eva,Eva senang dengan kehadirannya Tsubasa dalam hidupnya.Kehadiran Eva membuat Tsubasa bersemangat di setiap pertandingannya,Tsubasa selalu bermain bagus.sampai-sampai Tsubasa mendapatkan The Best Young Player Of The Month.Walau Tsubasa Sudah menjadi pemain professional,Tsubasa tidak sombong,dia masih mengingat ibu,ayah dan temannya di Jepang.
Hari ini hari pembukaan transfer windows banyak klub yang ingin membelinya salah satunya Real Madrid dengan harga 24 juta poundsterling,Barcelona dengan harga 20 juta poundsterling,Manchester United 21 juta poundsterling,Chelsea 30 juta poundsterling.Tapi semua tawaran di tolak mentah-mentah,karena Tsubasa masih ingin berkostum Arsenal dan ingin menghormati kontraknya bersama Arsenal.Tapi ada sebagian wartawan yang tidak bertanggung jawab,karena wartawan itu menyebarkan berita tidak benar yang menghubung-hubungkan Tsubasa dengan Barcelona.Bahkan di berita itu Tsubasa sudah memilih nomor kostum dan menandatangani kontrak.Semua berita tadi di salahkan oleh Tsubasa dan Arsene Wenger,mereka langsung membuat press conference untuk khalayak,di situ Tsubasa mengatakan”berita yang beredar di tv hanya rumor,aku masih mengormati kontrak dengan Arsenal dan masih mencintai Arsenal”ungkapnya Tsubasa.
Mungkin hari itu hari paling mengenaskan bagi Tsubasa,karena rumahnya di satroni perampok,pada saat itu Tsubasa dan Morimoto sedang berpesta dengan penggawa Arsenal nya.Untungnya di gandol oleh perampok hanya uang sekitar 200 ribu poundsterling,tapi rumah Tsubasa benar-benar berantakan akibat ulah si perampok.Karena rasa rindu yang mendalam terhadap orang tuanya,Tsubasa membangun rumah di London untuk orang tuanya tinggal dekat rumahnya.Tsubasa benar-benar rendah hati,karena dia menyumbangkan sebagian duitnya ke yayasan anak cacat di London.Bersama Morimoto,Tsubasa menghampiri yayasan anak cacat itu.
Pertandingan BIG MATCH ke dua melawan Chelsea mungkin dewi fortuna tidak menghampiri nasib Arsenal.Mereka kalah 1-2 padahal mereka bertanding di depan pendukunnya sendiri alias di Emirates Stadium,Tsubasa hanya memberi assist ke Eduardo Da Silva dan di sontek dengan sangat indah.Sedangkan Chelsea,mereka bermain attacking,dengan dua duet maut yaitu Nicolas Anelka,Didier Drogba mereka mencetak gol.Tak tanggung-tanggung dua gol itu terjadi karena umpan matang Frank Lampard ke kotak penalty Arsenal,Manuel Almunia tercengang dan harus memungut bola dari gawangnya karena dibobol oleh Nicolas Anelka,Didier Drogba.Memang Petr Cech bermain memukau dan Cech pantas mendapatkan nilai 7,2 pada pertandingan itu,tapi Cech masih kalah dengan ratings Frank Lampard karena Lampard mendapatkan 8,0 nilai yang sempurna dan dia dianugerahi man of the match.
Kekalahan yang menyakitkan itu membuat para fans Arsenal anarki dan bertebaran di jalan untungnya kejadian itu hanya sebentar.Para fans kembali tertib dan pulang ke rumahnya masing-masing,jika anarki itu berlanjut hingga ada yang terluka Arsenal akan mendapatkan sanksi yaitu berupa uang,5 pertandingan tanpa penonton dan sanksi lainnya.Begitu memberatkan,untung saja supporter mengerti betapa beratnya sanksi ini dan bergegas pulang ke rumah.
Sekarang Tsubasa di panggil timnas Jepang tidak main-main dia sekaligus membela Jepang U-19,Jepang U-21,Jepang senior.Kali ini Tsubasa membela Jepang senior disana Tsubasa bermain dengan Shunsuke Nakamura,Endo,dan sahabat lamanya seperti Hyuga,Misaki,Soda,Wakabayashi,Misugi.Pertandingan Jepang VS Brazil memang bertabur bintang,di Brazil terdapat Kaka,Alexander Pato,Felipe Melo,Luis Fabiano,Julio Cesar dan kawan-kawan.Karena kegigihan Timnas Jepang,mereka menang 3-0 Tsubasa dan Misaki merupakan pasangan emas terbaik pencetak gol pertandingan ini Shunsuke Nakamura,Tsubasa,Misaki.Benar-benar fantastis Brazil yang di isi pemain dunia di taklukan oleh Jepang.
Tsubasa masuk nominasi pemain terbaik dunia.Di nominasi itu terdapat Frank Lampard,Didier Drogba,Nicolas Anelka,Steven Gerrard,Kaka,Pato,Terry,Petr Cech,Fernando Torres dan lain-lain.Karena Tsubasa masih kurang pengalaman dia hanya berada di posisi tiga terpaut dari Lampard Posisi pertama,Terry posisi kedua.Tapi dia mendapatkan The Best Young Midfielder Tsubasa berada di posisi pertama.Tsubasa mengalahkan Francesc Fabregas,Marek Hamsik,John Obi Mikel,Anderson.Arsenal juga mendapatkan piala juara 1 The Best Club Fairplay.
Kali ini pertandingan Final Piala FA melawan Tottenham. Tsubasa masuk menjadi starter.Tsubasa langsung tancap gas dengan mencetak dua gol ke gawang Tottenham.Tottenham pun melawan dengan dua gol balasan.Kedudukan pun imbang 2-2 hingga turun minum.Sesekali Tottenham menyerang tapi kesigapan Manuel Almunia di bawah mistar gawang masih konsisten.Keasyikan menyerang gawang Tottenham terjebol lewat skema serangan rapi yang diawali Tsubasa dan di akhiri oleh Andrey Arshavin.Benar-benar Arsenal merajalela dalam pertandingan itu.
Pertandingan melawan West Ham United menjadi pertandingan terkasar,karena 3 kartu merah 7 kartu kuning.Sampai-sampai FIFA melarang Bacary Sagna bermain 5 pertandingan karena memukul Carton Cole.Tapi Arsene Wenger masih mempunyai cadangan bek kanan yaitu mikael silvestere.Untung saja di pertandingan itu Arsenal keluar menjadi pemenang.Lewat gol Thomas Vermaelen,William Gallas,Eduardo Da Silva.Arsenal masih memimpin klasemen liga inggris dengan 57 poin,1 kekalahan,2 seri dan sisanya menang.
Sekarang pertandingan First Knock Out liga champions melawan Juventus.Tsubasa sering menyerang tapi tembok kokoh Juventus masih kuat untuk di bobol.Hingga turun minum skor kacamata masih menghiasi.Pantang menyerahnya Tsubasa benar-benar patut diacungi jempol.Tsubasa akhirnya mencetak gol penentu setelah aksi briliannya itu mampu menyeploskan bola ke gawang Gianluigi Buffon.Goal itu membuat public Olimpico tercengang karena gol yang brilian.Arsene Wenger spontan berloncat-loncat melihat gol Tsubasa yang indah dan brilian.
Setelah pertandingan melawan Juventus Tsubasa benar-benar menjadi buah bibir di London dan Italia karena golnya yang brilian dan dramatis. Sampa-sampai Michael Platini angkat bicara”Tsubasa remaja super dalam sepak bola,dia mungkin mengalahkan Lionel Messi”kata Platini karena tersanjung akan potensi skill dari Tsubasa.Memang remaja yang lincah(tsubasa)karena pada pertandingan melawan Juventus dia melewati 5 orang,sayang tendangan placing yang dia lepaskan terbentur tiang gawang.
Tsubasa marah besar setelah tau adiknya di bawa ke Manchester City oleh pencari bakat.Tsubasa mengejar pencari bakat itu,di Manchester City adik tsubasa(Morimoto) ingin dimasukan tim Manchester City U-16s.Memang Manchester City banyak uang.tapi Tsubasa tidak memberikan izin.Akhirnya Tsubasa mendapatkan pencari bakat itu,lalu Tsubasa memukulnya dengan keras.Mulai dari situ Tsubasa terjerat kasus hukum yang memberatkan kehidupannya,dan juga memecah belah konsentrasinya antara sepak bola atau mencari pengacara hukumnya.
Tsubasa trauma setelah masalah pemukulan itu.Makin hari kualitas permainannya turun begitu saja.Di lima pertandingan dia tidak masuk line-up Arsenal.Arsene Wenger mengatakan”biarkan dia memulihkan traumanya agar cepat bermain apik”cetus Arsene Wenger saat press conference.Tsubasa kini tersudut karena sindiran berjuta-juta fans Arsenal dan dirinya.Akhirnya setelah melewati beberapa persidangan terbukti bahwa Tsubasa tidak bersalah.
Hari-hari di lewati Tsubasa,skillnya pun semakin lama semakin baik karena sudah melewati masa persidangan hukum.Tsubasa mulai berlatih seperti biasa,dia diberikan porsi latihan yang lebih banyak karena dia sudah lama tidak berlatih.Tsubasa kini lebih banyak menyendiri dan berdiam diri.Arsene Wenger memaklumi masalah Tsubasa,teman-temannya mendukung Tsubasa agar bisa naik ke line-up Arsenal.
Pertandingan pertama Tsubasa setelah di dera masalah dan pertandingan pertama setelah dicadangkan lima pertandingan berturut-turut.Pertandingan antara Arsenal Vs Portsmouth menjadikan Tsubasa gembira,karena dia dipasang menjadi starter.Tsubasa bermain apik,dia memborong dua gol sekaligus.Semua fans Arsenal gembira setelah melihat hasil sempurna yang di raih Tsubasa dan Arsenal.teman-temannya pun memberi selamat karena telah kembali ke performa sedia kalanya.Suporter memasang spanduk”terima kasih Tsubasa atas performanya”para supporter yang gembira karena performa Tsubasa.
Kali ini pertandingan yang di impi-impikan Tsubasa dari kecil sampai remaja akhirnya terwujud.Tidak terasa sudah Perempat final liga champion melawan Real Madrid,skuad terbaik Real Madrid turun pada pertandingan itu diantaranya Cristiano Ronaldo.Ricardo Kaka,Karim Benzema,Iker Cassilas,Raul Albiol dan lain-lain.Pertandingan sangat seru,serangan berbalik serangan.Terlihat Tsubasa bermain dengan impressive.Pada menit 78 Ronaldo menyerang gawang Almunia tapi bola terpantul tiang gawang dan Tsubasa melakukan serangan balik dengan cepat dan tanpa kompromi Tsubasa langsung menceploskan bola ke gawang Iker Cassilas.Setelah pertandingan melawan Real Madrid,para supporter melakukan convoy bareng karena Arsenal sudah aman untuk pertandingan semifinal leg ke dua.
Pertandingan leg ke dua semifinal liga champion di Santiago Bernabeu antara Real Madrid VS Arsenal.Arsenal tidak mengeluarkan line-up terbaiknya karena Manuel Almunia dan Thomas Vermaelen cedera.Serangan bertubi-tubi Real Madrid benar-benar cepat sampai membuat Lukasz Fabianski(pengganti Manuel Almunia) kewalahan.Untung saja Lukasz Fabinski sigap di bawah mistar gawangnya.Tsubasa berkali-kali menyerang tapi masih dimentahkan oleh penjaga gawang Iker Cassilas.Hingga turun minum kedudukan kacamta(0-0) membuat untung Arsenal.Akhirnya Arsenal melaju ke babak final melawan Barcelona.
Pertandingan akbar antara Arsenal Vs Barcelona dimulai.Barcelona skuad Valdes,Alves,Puyol,Pique,Maxwell,Yaya,Iniesta,Xavi,Messi,Henry,Ibra.Arsenal skuad Almunia,Sagna,Gallas,Vermaelen,Clichy,Arshavin,Fabregas,Denilson,Tsubasa, Van Persie,Da silva.Pertandingan sangat ketat,ke dua tim sangat nafsu mendapatkan Trofi liga champion.Messi beberapa kali membahayakan gawang Arsenal begitu juga Tsubasa beberapa kali membahayakn gawang Barcelona.Menit 60 jadi awal kebangkitan Arsenal dengan mencetak gol pertama lewat freekick Tsubasa.Euforia supporter Arsenal meninggi.Waktu terasa cepat karena wasit meniup peluit panjang tanda pertandingn selesai.Impian Tsubasa memegang trofi champion tersampaikan Tsubasa menangis terharu melihat trofi di depn matanya.Akhirnya trofi itu di bawa pulang ke Emirates Stadium.Setelah pertandingan final kini Tsubasa di angkat menjadi kapten Arsenal.dia masuk rekor karena kapten termuda di sejarah asia dan Arsenal.

Blood Rage by I Gusti Ngurah Rayi

Kota Bluntville tempat para Gridwing tinggal, Gridwing adalah makhluk yang cukup aneh memiliki badan manusia tapi, memiliki sayap besar seperti burung dan dapat terbang. Dahulu Gridwing adalah makhluk yang derajatnya sangat tinggi, hampir menyamai malaikat, selain itu mereka mengemban tugas untuk menjaga keseimbangan antara dunia manusia dengan dunia arwah agar tidak terjadi kekecauan. Tetapi pada akhir abad ke-19 derajat mereka turun hingga hampir menyamai manusia, itu akibat dari berubahnya watak para Gridwing menjadi sombong dan tanpa belas kasihan, hingga akhirnya mereka diturunkan derajatnya, dan tugas mereka pun diganti dengan menangkap makhluk yang kabur dari sektor AG-15. Sektor AG-15 adalah penjara bagi makhluk-makhluk yang melanggar batas antara dunia manusia dan dunia arwah..

Itu merupakan siang yang paling panas dalam sejarah Bluntville, banyak penduduk yang mendatangi kedai es terdekat, tak terkecuali Ingrid, Ingrid yang memiliki nama lengkap Ingrid Bloodrage, adalah seorang Gridwing perempuan, dia baru lulus dari universitas Bluntville. Ingrid memiliki mata biru dengan rambut hitam dan juga sayap hitam.

Ingrid baru akan memulai makan es miliknya ketika tiba-tiba Velixelle temannya mengguncangnnya dan menyebabkan sendok yang dipeganya jatuh ke lantai, “Hei, Vel memangnya ada apa?” dengan nada sedikit kesal. “Lihat brosur yang ditempel di dinding itu In, kelihatannya itu adalah pengumuman tentang pencarian buronan.” Sambil menunjuk brosur yang ditempel di dinding kedai es itu. Lalu Ingrid pun berusaha melihat brosur yang tertempel di dinding itu, brosur yang sudah sedikit kumal itu bertuliskan:

Diperlukan Segera
Gridwing berumur 20-30
Berani menghadapi makhluk asing
Memiliki tinggi badan di atas 185cm
Dapat dipercaya
Untuk menjadi penagkap makhluk yang kabur dari sektor AG-15

Setelah membaca brosur itu Ingrid lalu berkata kepada Velixelle, “Memang kenapa dengan brosur itu? Apa kau ingin mendaftar?” dengan nada sedikit dinaikkan. “Ya……… sebenarnya aku ingin kau yang mendaftar.” kata Velixelle dengan sedikit malu-malu. “Jadi kau berpikir aku akan mendaftar di situ!?” Ingrid menyahut dengan sedikit marah. “Itu karena….. kau tahu jika kau menjadi penangkap maka masa depanmu pasti akan lebih cerah. ” kata Velixelle. “Lalu kenapa bukan kamu saja yang mendaftar?” Tanya Ingrid dengan nada yang mulai kesal. “Pertama karena aku adalah penakut, kedua karena tinggi badanku hanya 182cm, dan terakhir karena aku sudah memiliki pekerjaan.” kata Velixelle yang mulai kesal. Lalu Ingrid pun diam sebentar lalu menjawab, “Baiklah akan kucoba mendaftar.”

Keesokan harinya Ingrid sudah berada dalam barisan pendaftar. Barisan itu sangatlah panjang bahkan hingga beberapa gridwing terpaksa dipulangkan karena barisan terlalu panjang, hal itu disebabkan karena pekerjaan sebagai penangkap sangatlah terkenal karena, gajinya sangat besar, bahkan jika beruntung, seorang penangkap dapat menjadi sangat terkenal bahkan menyamai para artis. Ingrid berada di tengah barisan menunggu untuk diwawancarai, sambil menunggu gilirannya, Ingrid mengisi formulir pendaftaran.

Beberapa jam berlalu,Ingrid pun akhirnya mendapat giliran untuk diwawancarai. Sebenarnya menjadi penagkap adalah hal yang sulit, hal ini karena dari beribu-ribu pendaftar hanya dipilih sekitar 20 gridwing yang memenuhi kriteria. Ingrid sedang berjalan ke dalam ruangan tempat wawancara itu. Ruang wawancara itu tidak terlalu besar, bahkan ruangan itu dapat dibilang sempit di dalam ruangan itu terdapat berbagai jenis lemari untuk menyimpan file para pendaftar. Ingrid disapa oleh pewawancara lalu dia dipersilakan duduk, lalu Ingrid pun mulai ditanyai. Setelah beberapa jam Ingrid pun selesai diwawancarai, tiap pertanyaan ia berhasil jawab tanpa masalah yang berarti. Tanpa disadari, Ingrid ternyata sudah mencapai pintu utama gedung itu. Ketika ia keluar dari tempat wawancara itu, ternyata sedang hujan, lalu ia pun secepatnnya terbang menuju rumahnya. Ketika sedang dalam perjalanan pikiran Ingrid terbawa kepada kekhawatiran apabila ia tidak terpilih, maka pekerjaan apa lagi yang bisa ia coba? Lalu ia juga memikirkan temannya, orangtuanya, dan lain-lain. Tanpa terasa ternyata ia sudah hampir mencapai rumahnya. Ingrid lalu mendarat, ia basah kuyup karena kehujanan, lalu ia pun mengetuk pintu.

Pintu itu lalu dibuka oleh ibunya, “Ya, ampun Ingrid kenapa kau basah kuyup?” Tanya ibunya dengan keheranan. “Kehujanan, saya lupa membawa jas hujan.” Jawabnya dengan agak lemas. Ingrid memang tinggal dengan orangtuanya, ia tingal dengan orangtuanya karena ia tidak boleh menyewa tempat sendiri. Sebenarnya Ingrid sedikit malu karena hampir semua temannya sudah menyewa tempat sendiri, tetapi akhirnya rasa itu malu hilang. Setelah obrolan singkat dengan ibunya lalu Ingrid pun mandi, lalu ia pun ke ruang makan untuk bergabung dengan orangtuanya. Ketia ia sampai di sana, kedua orangtuanya sedang makan. Ketika Ingrid duduk dan mulai makan, ibunya bertanya “Ingrid, tadi kamu dari mana saja? Kami berdua cemas.” Tanya ibunya. Ingrid lalu menjawab “Habis dari melamar kerja (sebenarnya Ingrid belum izin dengan orangtuanya).” Jawab Ingrid dengan nada datar. “Wah bagus dong, kamu melamar kerja apa?” Tanya ibunya ingin tahu. Ingrid lalu menjawab, “Menjadi kru kapal.(Ingrid sengaja tidak mengatakan yang sebenarnya karena ia takut orangtuanya melarang)” “Wah bagus dong, bisa bepergian keliling dunia”, jawab ibunya dengan semangat. “Ya, itu memang bagus.” Lalu ibunya bertanya lagi, “O ya, Ingrid, kalau kamu pergi untuk melamar kerja, kenapa pulangnya lama sekali?” Tanya ibunya dengan heran. “Oh…… itu karena…… antrian pelamar panjang sekali.” Kata Ingrid yang hampir kehabisan kata karena pertanyaan ibunya itu. Ibunya yang agak sedikit heran bertanya, “Oh, memang pelamar untuk menjadi pelaut sebanyak itu?” Tanya ibunya. “Ya, memang benar sebanyak itu.” Jawab Ingrid. Lalu setelah Ingrid menjawab pertanyaan itu ia langsung pergi ke kamarnya. Ia takut jika semakin lama ia berada di ruang makan, maka orangtuanya akan semakin mengetahui jika ia berbohong, lalu setelah memasuki kamarnya ia mengambil buku lalu mulai membacanya, tanpa terasa ia tertidur. Ia terbangun di suatu tempat, tempat itu sangatlah gelap, ia lalu mencoba berlari, tetepi tempt itu seperti tidak akan pernah habis , ia terus berlari hingga merasa lelah, lalu ia duduk. Tiba-tiba dari entah dari mana keluarlah seorang perempuan, tetapi Ingrid tidak dapat melihat sosok perempuan itu, tempat itu berubah, sekarang Ingrid dapat merasakan ia sedang berada dalam suatu ruangan, tetapi tempat itu gelap sekali, Ingrid hanya dapat melihat setitik cahaya datang dari salah satu sudut ruangan itu, tiba-tiba terdengar suara ledakan, dan ia melihat perempuan itu terlempar hingga membentur tembok di tempat itu. Lalu tiba-tiba dari dinding bekas ledakan itu munculah sesosok perempuan tetapi lebih besar, lalu ia mengacungkan senapannya kepada perempuan itu sembari mengatakan, “Selamat malam!” dengan nada yang kasar. Sebelum ia berhasil menembakkan senapannya kepada perempuan itu, Ingrid terbangun, ia melihat jam weker yang terdapat dalam kamarnya, jam itu menunjukkan pukul 10 pagi.

Ingrid tidak bisa lupa pada mimpinya malam itu, mimpi itu seperti pernah terjadi, bagaimanapun caranya ia tidak dapat melupakan mimpi itu, bahkan ia ampai tidak menghiraukan perkataan ibunya pagi itu di meja makan, pikirannya terfokus pada mimpi itu. Siangnya Ingrid pergi ke taman kota, ia kesana karena ia berjanji akan menemui Velixlle untuk menceritakan pengalaman ketika mendaftar kerja. Ketika ia sampai ke taman, ternyata, Velixlle belum datang jadi ia pun menunggu. Ketika ia sedang menunggu, tiba-tiba datanglah seseorang yang tampak mencurigakan, ia lalu bertanaya , “Siang, saya ingin bertanya, apakah anda mengetahui atau mengenal Ingrid Bloodrage?” Tanya orang itu. Ingrid sebenarnya curiga lalu ia mencoba menjawab, “Itu saya sendiri.” Jawab Ingrid yang sebenarnya ragu. Tiba-tiba orang itu mengeluarkan pistol dari dalam jasnya sambil berkata, “Tolong ikuti saya, Ingrid” Kata orang itu. Ingrid hanya dapat mengikutinya karena ia takut orang itu akan menembaknya. Ingrid mengikuti orang itu sampai di suatu tempat di belakang gedung suatu kantor, di sana terdapat sebuah mobil van, sebelum Ingrid dapat mencapai mobil van itu, tiba-tiba kepalanya ditutup dengan kain hitam, lalu tangannya diikat dengan tali lau Ingrid dimasukkan ke dalam mobil van itu.

Ingrid hanya dapat mendengar perkataan orang-orang yang membawanya, hampir dua jam Inggrid berada dalam mobil yang tidak nyaman itu, hingga akhirnya mobil itu berhenti. Ingrid lalu dibawa turun, lalu tutup matanya dilepas dan ikatan tangannya dilepas. Lalu orang yang membawanya berkata, “Selamat datang di kantor pusat penangkap, Ingrid, maaf atas ketidaknyaman yang tadi kami timbulkan, itu adalah prosedur standar dalam penerimaan anggota baru, agar tempat ini tidak diketahui oleh orang umum, saya Richard, pelatih para anggota baru. Ayo masuk.” Jawab orang itu dengan ramah. Ingrid lalu masuk ke dalam bangunan itu, bangunan itu sangatlah besar, bahkan sampai terdapat lapangan dan jalan untuk mengendarai sepeda di dalamnya. Richard lalu memberikan tur singkat bangunan itu kepada Ingrid, setelah itu lalu Ingrid dibawa ke ruangan bagian Triploks atau ruang bagian pimpinan di tempat itu. Ingrid lalu masuk ke ruang itu lalu ia diasmbut oleh James, staff bagian penerimaan anggota baru. James lalu berkata, “Selamat datang di markas kami Ingrid, silahkan duduk.” Sambil menujuk kursi di depan mejanya. Ingrid lalu duduk, ia pun bertanya, “Er….. jika aku diterima sebagai penagkap kenapa aku harus dibawa ke tempat ini?” Tanya Ingrid ingin tahu. “Itu karena jika orang-orang tahu tempat ini, maka mereka dapat mengganggu latihan dan hal itu sangat kami hindari.” Jawab James dengan sedikit santai. James lalu berkata lagi, “Ingrid, kamu disini untuk menggantikan anggota kami yang meninggal sewaktu mengkap para pelanggar batas. Kamu disini karena memiliki skill yang mengagumkan.” Kata James dengan serius. “Kamu memiliki pola berpikir yang unik dan jarang ditemukan dalam gridwing.” Jawab James. Ingrid lalu bertanya lagi, “Saya jadi teringat dengan teman saya, Velixlle ia mengundang saya ke taman itu, apakah dia juga anggota penagkap?” Tanya Ingrid. “Dia bukan anggota kami, tetapi kami memang memiliki beberapa koneksi dengan beberapa orang di luar.” Jawab James. Ingrid lalu bertanya lagi, “Bagaiman dengan orangtua saya? Mereka pasti akan khawatir.”. “Kami mengutus beberapa orang untuk mengatakan kepada orangtuamu kalau kau pegi untuk pelayaran pertamamu dan kamu akan pulang dalam 2 bulan.” Jawab James dengan tenang. Ingrid lalu bertanya lagi, “Bagaimana kau tahu jika aku bohong kepada orangtuaku jika aku diterima di pelayaran?”Tanya Ingrid dengan heran. “Itu rahasia kami, Ingrid.”Jawab James. Ingrid tidak bertanya lagi. Setelah itu James menjelaskan maksud dan tujuan para penagkap. Setelah itu James mempersilahkan Ingrid untuk meninggalkan ruangannya. Richard yang menunggu di luar ruangan lalu membawa Ingrid ke asrama para anggota penangkap. Sesampainya di sana, Richard lalu berkata kepada Ingrid, “Ini adalah tempat kamarmu, bersenag-senaglah.” Kata Richard. Setelah itu Ingrid lalu bertanya, “Bagaimana dengan baju-bajuku? Aku kan tidak membawa baju sama sekali!” Kata Ingrid dengan nada agak marah. Richard lalu menjawab, “Di dalam lemari dalam kamarmu ada baju.”. “Bagaimana jika baju itu tidak muat?” Tanya Ingrid. Tetapi ketika ia bertanya, Richard sudah pergi. Ingrid lalu masuk ke dalam kamarnya lalu ia mencoba baju yang ada dalam lemari, ketika ia sudah memakainya, tenyata baju itu itu pas dengan ukuran badannya, malamnya ia bejalan-jalan dalam gedung itu, ia bertemu dengan beberapa penghuni lainnya.

Keesokan harinya, lebih tepatnya pukul 3 pagi, Ingrid dibangunkan oleh suara alarm yang ada di meja dekat tempat tidurnya, alarm itu tidak berhenti berdering hingga Ingrid terbangun dan akhirnya mematikannya, ketika ia melihat ke meja tempat alarm itu ditempatkan, terdapat memo yang berbunyi:
Ingrid, kamu ditunggu di ruang latihan pukul 3.30, jangan terlambat.

Salam, Richard
Ketika Ingrid melihat jam, ternyata sudah pukul 3.15, Ingrid lalu tergesa-gesa mengenakan bajunya lalu terbang sepanjang koridor gedung itu, ia hampir saja menabrak beberapa gridwing hingga akhrnya, ia mencapai tempat latihan itu, di sana sudah terdapat Richard yang menunggu, “Kau hampir terlambat, Ingrid, sekarang mulailah pemanasan, ini akan menjadi hari yang melelahkan!” Richard berbicara dengan bersemangat. Setelah itu, Ingeid mengalami 12 jam paling melelahkan dalam hidupnya, ia harus terbang lalu berlari secara bergantian selama 4 jam, lalu ia berlatih menembak menggunakan senapan selama kurang lebih 3 jam, lalu dilanjutkan lagi dengan berlatih bela diri selama 5 jam, Ingrid hanya beristirahat selama kurng lebih setengah jam, ketika ia sampai di kamarnya, ia langsung mandi, dan akhirnya tidur. Hingga sebulan, Ingrid melakukan hal yang sama: Bangun pukul 3, berlatih selama setengah hari, lalu kembali ke kamrnya atau mengobrol dengan beberapa penghuni gedung itu. Hingga pada suatu hari, Ingrid dipanggil oleh James untuk menemuinya di kantor. Ketika Ingrid sampai di kantor, ia dipersilahakan duduk, “Ingrid, setelah sebulan menjalani tes, kami hanya dapat menyatakan jika anda mendapat angka yang sangat bagus, tetapi itu hanya di pola pikiranmu, sedangkan dalam fisik sayangnya kau hanya mendapat nilai lumayan, maka dari itu, sebenarnya kami ingin ”Mengeluarkanmu dari anggota penagkap, tetapi, kami memilih tidak mengluarkanmu dari anggota penagkap, karena kau memiliki pola pikir yang unik, kami ingin kau menjadi salah satu penagkap bagian khusus yang bertugas menagkap makhluk yang cerdik.”, kata James dengan nada yang senang. Ingrid hanya dapat terdiam karena terkejut sekaligus senang mendengar hal itu. Lalu James berbicara lagi, “Apakah kamu sudah siap untuk misi pertamamu Ingrid?”. Ingrid lalu menjawab, “Sudah, saya sudah siap untuk menerima misi pertma saya.”. “Baiklah misi pertamamu adalah menangkap Gixel Gritller, ia menjadi buronan sejak 10 tahun yang lalu, ia susah ditangkap karena sangat gesit dan memiliki banyak akal, ia kabur ke dunia manusia dan menyamar. Berhati-hatilah, ia sangat pintar.”, James berbicara sambil menunjukkan berkas-bekas milik Gixel Gritller. Setelah itu Ingrid kembali ke kamarnya, ragu sekaligus senang.

Seminggu kemudian Ingrid sudah siap untuk misi pertamanya, Ingrid sudah bersiap-siap, ia langsung pergi ke tempat pertemuan. Ketika ia sampai di tempat pertemuan, James dan Richard sudah menunggu bersama beberapa orang lainnya. James lalu berkata, “Ingrid, kamu akan berangkat sebentar lagi, kamu tidak boleh membwa apa-apa selain baju khusus ini.”, kata James. Ingrid lalu bertanya, “Kenapa aku tidak boleh membawa apa-apa selain baju itu?”, tanya Ingrid. “Karena portal menuju dunia manusia sangatlah panas bahkan besi pun bisa meleleh.”,jawab James. Ingrid mengerti lalu mengganti pakaiannya, setelah itu, ia bersiap-siap untuk menuju portal, ukuran portal itu sangatlah kecil, jadi Ingrid harus tengkurap untuk memasuki portal itu. Ketika Ingrid hampir memasuki portal, tiba- tiba ia teringat sesuatu, Ingrid lalu bertanya kepada James, “James, bagaimana dengan peralatan standar penagkap? Apa aku tidak membawa apa-apa?”, Ingrid bertanya. James lalu menjawab, “Kami memiliki koneksi di sana, namanya adalah Lara Smith, pemilik toko buku Smart Book. Kamu akan mendarat di sana.”, James menjawab. “Baiklah.”. James lalu memeberikan ucapan selmat jalan, lalu Ingrid memasuki portal itu.

Portal itu sangatlah gelap, pengap bahkan panas, Ingrid erus meluncur, semakin ke jauh ia meluncur, maka portal itu semakin panas, bahkan baju khusus yang ia pakai sedikit-demi-sedikit terbakar bahkan sayapnya juga hampir terbakar, hingga pada akhirnya ia mendarat di lantai suatu rumah, Ia terjatuh cukup keras dan kakinya sedikit terbakar karena perjalanan , tetapi ia masih dapat bangun, ia pun melihat-lihat keadaan sekitar. Ia sedang berada dalam kamar tidur seseorang, ia lalu keluar pintu, dia sekarang berada dalam lorong rumah, ia berjalan terus, Ingrid lalu menemukan tangga dan menuruninya ia lalu sampai di ruang keluarga rumah itu, ia melihat-lihat keadaan di sekitar tempat itu, ketika ia melihat ke belakangnya, ia kaget karena melihat seseorang di belakangnya, lalu orang itu berkata, “Kau pasti Ingrid, orang diutus untuk menagkap buronan itu, perkenalkan, aku Lara Smith, kau bisa memanggilku Lara, aku diberi tahu akan kedatanganmu sehari yang lalu. Perlegkapanmu ada dalam kamarmu, di lantai dua kamar pojok kiri.” Kata Lara dengan bersemangat dan terkagum-kagum. Ingid lalu menjawab, “Baiklah, apakah kamu benar manusia?” Tanya Ingrid dengan keheranan. Lara lalu menjawab, “Ya, aku memang manusia. Sedangkan kau pasti Gridwing kan?” Tanya Lara. “Ya, aku memang Gridwing, baiklah. Kenapa kau bisa mengetahui tentang Gridwing?”, tanya Ingrid. “Begini......... dahulu aku sedang membersihkan loteng rumahku ketika kutemukan buku yang aneh, sampulnya dihiasi dengan pernak-pernik yang tidak lazim digunakan, ketika aku membuka buku itu, aku melihat banyak sekali tulisan yang cukup aneh, ketika aku mencoba membaca salah satu tulisan, tiba-tiba di belakangku terbentuk suatu portal, karena aku penasaran, aku mencoba masuk ke dalamnya, aku meluncur di dalam portal itu seperti kamu, bahkan panasnya juga lebih. Akhirnya aku mendarat di tengah kota Bluntville, aku terluka parah karena melewati portal itu tanpa menggunakkan baju khusus, para warga Bluntville lalu membawaku ke rumah sakit di sana. Aku dirawat selama kurang lebih 4 bulan, ketika aku sudah sembuh, sebelum aku diperbolehkan pergi, seorang gridwing yang berasal dari department bagian penagkap, James menawarkan diriku untuk menjadi koneksi di dunia manusia. Aku seuju lalu aku pulang.” Cerita Lara. Ingrid pun lalu naik ke lantai dua rumah itu untuk melihat isi kamarnya.

Ingrid sudah sampai di depan pintu kamarnya, Ingrid lalu masuk, kamar itu lumayan besar, terdapat beberapa jendela, Ingrid lalu melihat-lihat sekitar kamar itu. Di bagian samping kiri kamar itu terdapat tempat tidur untuk satu orang, di samping tempat tidur terdapat lemari, di bagian kanan kamar itu, terdapat meja yang di bagian atasnya terdapat radio untuk berkomunikasi dengan markas penagkap dan di sampingnya terdapat kardus berukuran cukup besar, Ingrid menebak isinya pasti perlengkapannya. Lalu Ingrid, melihat isi kotak itu, isi kotak itu adalah sebuah buku petunjuk penyelamatan diri, beberapa buku bacaan untuk waktu luang, identitas palsu, uang, kamera dengan lensa khusus, teropong, baju ganti untuk sebulan, senapan dengan pelurunya, perlengkapan standar penagkap, dan sebuah tali yang terbuat dari kulit bewarna hitam yang bentuknya cukup aneh, Ingrid pun lalu bertanya kepada Lara tentang tali itu, “Lara, apakah kamu tahu fungsi dari tali ini?” Tanya Ingrid kepada Lara. Lara lalu menjawab, “Oh, tali itu untuk mengikat sayapmu agar terlihat sebagai manusia.”, Jawab Lara yang sedang memotong sayur untuk makan malam itu. “Baiklah, tapi bagaimana kau bisa tahu jika tali itu untuk mengikat sayapku? Dan bagaimana cara menggunakkanya?”, tanya Ingrid. Lara lalu menjawab, “Aku diberitahu ketika diberi kotak perlengkapanmu. Cara menggunakkan sabuk itu adalah dengan melipat sayapmu lalu diikat dengan tali itu, tali itu cukup kuat untuk menahan sayapmu, dan tidak akan membuatmu lelah.”, kata Lara sambil tetap memotong sayur. Ingid lalu berjalan ke kamarnya, baginya, Lara adalah orng yang cukup aneh, ia berpikir apakah ia punya teman atau tidak, Ingrid lalu masuk ke dalam kamarnya lalu memberi tahu markas penagkap jika ia sudah sampai di dunia manusia dengan selamat.

Keesokan harinya Ingrid bangun cukup pagi, ia disambut oleh Lara di ruang makan, Ingrid sedikit kesusahan ketika duduk karena tempat duduknya tidak dirancang untuk Gridwing. Ingrid bercakap-cakap dengan Lara sebentar lalu ia makan. Setelah itu, Ingrid kembali ke dalam kamarnya untuk bersiap-siap melihat targetnya. Ingrid lalu melepas pakaiannya untuk mengikat sayapnya, Ingid sebenarnya memiliki sedikit masalah ketika mengikat sayapnya, tetapi ia berhasil mengatasinya. Ingrid lalu memakai baju yang ada dalam kotak, baginya, baju itu sedikit aneh karena tidak memiliki lubang untuk tempat sayap tetapi Ingrid ingat jika baju itu adalah baju manusia. Ingrid lalu mengambil kamera dengan lensa khusus, dan kacamata hitam. Setelah itu ia melihat ke kaca memastikan jika penampilannya sama seperti manusia. Setelah itu Ingid keluar dari rumah Lara dan memulai pencarian. Pencarian itu berjalan sampai sebulan, hingga Ingid mendapatkan titik terang tentang lokasi buronan yang bernama Gixel Gritller. Gixel diketahui menyamar sebagai penjual bunga beberapa blok dari rumah Lara, ia diketahui sebagai orang yang aneh oleh tetangganya karena selalu memakai penutup mulut ketika keluar. Ingrid lalu bersiap-siap menagkap Gixel. Ia menetapkan harinya dan waktunya yaitu, ketika perayaan hari kemerdekaan Negara itu dan ketika semua warga keluar untuk melihat pawai, Ingid memilih hari itu karena pasti Gixel tidak akan keluar

Hari untuk menagkap Gixel pun tiba, Ingid bersiap-siap untuk menangkap Gixel, ia memakai baju khususnya, topeng berwarna hitam untuk menutupi identitasnya, senapan untuk berjaga-jaga, kali ini Ingrid tidak mengikat sayapnya untuk mengejar Gixel apabila ia kabur. Ingrid lalu berkata kepada Lara, “Lara, jika terjadi sesuatu yang diluar rencana segera beritahu markas penagkap.”, kata Ingrid sambil keluar dari rumah Lara lalu terbang setinggi mungkin agar tidak diketahui oleh warga. Ingrid lalu mendarat di depan rumah Gixel, ia lalu masuk, Ingrid perlahan menaiki tangga rumah itu sampai di depan pintu kamar Gixel, Ingrid mendengar suara-suara, ketika Ingrid bersiap-siap untuk membuka pintu itu, tiba-tiba pintu itu meledak dan membuat Ingrid terjatuh lalu terbangun lagi. Ingrid lalu melihat lihat di sekitarnya tiba-tiba dari belakang munculah Gixel, ternyata Gixel adalah Delemtion, Delmention adalah makhluk yang berwarna biru, memiliki sayap yang aneh yang tembus pandang, Delmention dikenal cerdik dan sulit dikalahkan. Ingid lalu memukul Gixel beberapa kali bahkan berusaha menendangnya, tetapi usaha Ingrid sia-sia, Gixel dapat menghindar dengan cepat, Gixel lalu memukul Ingrid dengan keras hingga terjatuh setelah itu Gixel terbang melalui jendela yang dipecahkannya, Ingrid yang melihat Gixel kabur lalu berusaha mengejarnya, Ingrid mengikuti Gixel untuk waktu yang lama hingga ia mendarat di satu tempat dan menghilang, Ingrid lalu mendarat lalu mengeluarkan senapannya ia melihat-lihat keadaan sekitar, Ingrid lalu masuk ke salah satu bangunan, bangunan itu sangatlah gelap dan sinar hanya memasuki dari jendela-jendela kecil di tembok, tiba-tiba Ingrid ingat akan mimpinya, belum sempat Ingrid kabur, tebok di belakangnya meledak, membuatnya terpelanting hingga menabrak tembok di dekatnya, Ingrid melihat sesosok perempuan memasuki ruangan itu, Ingid lalu berusaha meraih senapanya, ketika ia hampir berhasil meraih senapannya, ia ditendang oleh Gixel, Ingrid terpenating lagi, Gixel lalu mengeluarkan senapannya lalu mengacungkannya kepada Ingrid sembari mengatakan, “Selamat malam.”, sebelum Gixel berhasil menembakkan senapannya, tiba-tiba ada seseorang yang menembakkan senapan dari belakang, ternyata itu adalah Lara, Gixel yang menyadari hal itu lalu menhindar, dan balas menembak, sayangnya Lara tidak dapat menghindar sehingga ia tertembak tetap Lara tetap berdiri dan menembak lagi, Gixel lalu menembaki Lara hingga beberapa kali hingga ia jatuh. Ketika Gixel menoleh ke belakang untuk melihat Ingrid, ia tertembak, ternyata Ingid berhasil meraih senapannya lalu menembak Gixel tepat di kakinya sehingga ia jatuh. Ingrid lalu menyingkirkan senapan milik Gixel lalu mengeluarkan alat khusus untuk mengirimnya kembali ke sektor AG-15. setelah itu Ingrid melihat Lara lalu berlari menghapirinya, “Lara, akan aku bawa kamu ke rumah sakit”, kata Ingrid dengan sedih. “Aku tidak akan selamat walau kau berhasil membawaku sampai ke rumah sakit, lukaku terlalu parah.”, jawab Lara dengan terbata-bata. Ingrid lalu berkata lagi, “Jangan menyerah Lara kau pasti bisa.”, Ingrid berkata dengan nada yang semakin sedih sehingga air mata mulai bercucuran. “Ingrid, kau telah menjadi orang yang baik selama ini……..”, Jawab Lara yang semakin terbata-bata. Hening sejenak, lalu Lara menutup matanya dan akhirnya…….. pergi dengan damai. Ingrid yang menemanyinya akhirnya menagis, ia lalu membawa jasad Lara ke rumah sakit terdekat lalu menyerahkannya kepada petugas medis yang sedang ada di situ, setelah itu Ingrid kembali ke rumah Lara lalu berkata dalam radio, “James, misi sudah selesai, apakah ada tambahan?”, tanya Ingrid. “Ada.”, jawab James dengan nada kalem.

Fani by Dea Carissa

Hari ini adalah hari pertama masuk SMP, ada seorang anak bernama Fani yang duduk bersama temannya melihat anak-anak berlalu lalang di depannya. Pandangannya teralih pada sosok temannya yang bernama Raka, Raka adalah seorang anak yang membuat hati Fani berbunga-bunga.. Fani berkata kepada Della temannya, ”Eh tuh anak namanya siapa sih? Kok ganteng banget”. Lalu temannya menjawab,”namanya Raka Fan. Tuh anak emang ganteng, banyak lho yang suka sama dia!”. Fani berkata lagi, ”yah gue banyak saingannya dong, hahaha”. Della pun tertawa mendengar perkataan Fani.
Disela-sela perbincangan Fani dengan temannya, Raka sedang berbicara dengan teman-temannya. “Eh, ntar ada latihan futsal ga?”, Tanya Raka kepada salah satu temannya. “Iye, nanti lo main ke rumah gue aja, kita berangkat bareng ke tempat latihan”, sahut temannya lagi. Salah satu temannya yang lain berkata, “Eh, dari tadi Fani ngeliatin lo”. “Heh, Fani tuh siapa?”, Tanya Raka. “Fani tuh itu, yang lagi duduk sama Della di sana”. “oh itu yang namanya Fani, kirain gue yang mana”, jawab Raka.
Pada awal semester 2 kelas Raka dan Fani mengikuti perlombaan membuat film yang di selenggarakan sekolah lain, dari sejak itu mereka ber-2 menjadi saling kenal. Selain Della, Fara juga tau tentang perasaan Fani kepada Raka. Tapi gara-gara Fara dan Raka sering bercanda di kelas, mereka jadi sama-sama saling suka. Dan akhirnya merekapun pacaran, Fani sangat kecewa dengan Fara. Karena dia berpacaran dengan orang yang Fani suka.
Semenjak kejadian itu pertemanan antara Fani dan Fara menjadi jauh, walaupun Fara dan Raka sudah berpacaran perasaan Fani ke Raka tidak pernah hilang. Yang tadinya Fani dengan Fara sangat dekat sekarang mereka jadi agak jauh, Fani sekarang lebih dekat dengan Della. ”Del, kenapa ya kok Fara tega banget sama gue? Dia kan tau gue suka sama Raka, tapi kenapa dia malah jadian sama Raka?”. Tanya Fani kepada Della, “gw ga tau Fan, ya udah lah lo ikhlasin aja mereka jadian. Kalau lo bener-bener suka sama Raka harusnya lo seneng kalo Raka seneng Fan, mungkin aja Raka bisa bahagia kalo sama Fara? Siapa tau kan Fan!”. Jawab Della, “iya juga sih Del, gue ga boleh egois. Ya ga?”. Sahut Fani, “bener banget tuh Fan, siapa tau nanti suatu saat lo bisa jadian sama Raka? Ya ga?”. Jawab Della lagi, “amin!” sahut mereka serentak.
Fani menjadi semangat mengejar cintanya kepada Raka, akibat perkataan dari Della. Walaupun dia tau kalau Raka dan Fara sudah jadian, Fani tidak pernah menyerah. Itulah sifat Fani yang Della suka.
Satu minggu kemudian Raka dan Fara putus, gara-gara Fara suka sama orang lain. Raka menceritakan hal itu kepada Fani, Fani memberi solusi kepada Raka yang membuat Raka tidak sedih lagi, Semenjak itu Fani dan Raka menjadi lebih dekat di bandingkan sebelumnya.
Tidak terasa sudah setahun lamanya mereka menjalankan kelas 7, hari kenaikkan kelas pun tiba. Ibu guru memberi tau kelas baru kepada anak-anak. Fani senang banget karena dia sekelas lagi sama Raka, tapi yang menyebalkan dia sekelas lagi sama Fara. Dan yang menyedihkan Fani tidak sekelas dengan Della, sahabatnya.
Awalnya mereka tidak bisa menerima kelas baru mereka, tapi lama-kelamaan mereka pun udah terbiasa dengan kelas barunya. Akibat sekelas lagi Fani dan Raka menjadi Sahabat, setiap Fani ada masalah dia selalu cerita kepada Raka begitupun sebaliknya. Tapi Fani tidak pernah melupakan sahabat lamanya, yaitu Della. Walaupun Fani bersahabat dengan ia tetap lebih dekat dengan Della. Malah Fani dengan Della soulmate, karena apa yang terjadi kepada Fani terjadinya juga kepada Della begitupun sebaliknya.
Fani dengan Fara menjadi dekat lagi akibat mereka sekelas lagi, Fara sangat menyesal dengan perlakuan dia kepada Fani. Semenjak kelas 8, dimana ada Fani pasti ada Raka. Mereka selalu ber-2, saking deketnya mereka sampe di gosipin pacaran lho.
Di kelas Fani selalu cerita kepada Fara tentang Raka, “eh Far, gue makin deket lho sama Raka. Hehe”. Sahut Fani, “wah bagus dong kalo gitu Fan, gue doain deh lo bisa jadian sama Raka”. Sahut Fara lagi, “amin”. Sahut mereka serentak. Fani senang sekali karena Fara sudah berubah, dia ga kayak dulu lagi. Dia selalu membantu Fani bila ada masalah dengan Raka.
Suatu waktu pada saat Fani sedang smsan dengan Raka, Raka bertanya kepada Fani, “eh Fan lo mau ga jadi pacar gue?”. “ya udah”, Sahut Fani. “tapi jangan bilang-bilang sama temen-temen ya Fan!”. Sahut Raka lagi, “ya udah”. Sahut Fani. Besoknya Fani cerita kepada Fara tentang kejadian itu, Fara senang mendengarnya. Tapi Fani masih belum percaya tentang kejadian itu, dia selalu bertanya-tanya. Akhirnya dia menanyakan hal itu kepada Raka, tapi Raka tidak pernah menjawabnya. Akhirnya Fara yang menanyakan kepada Raka, Raka bilang kalau dia tisak pernah menembak Fani. Fara bingung dengan perkataan Raka, lalu dia bilang kepada Fani tentang perkataan itu. Semenjak itu ia melupakan kejadian kemaren, ia mulai menjauh dengan Raka.
Raka menyadari hal itu, akhirnya dia mendekati Fani lagi. Dan merekapun berteman lagi.
Beberapa bulan kemudian Fani d kejutkan dengan kabar yang tidak baik, kalau Fara dengan Raka balikan. Dia kecewa lagi dengan Fara, Fara tidak pernah cerita tentang hal itu kepadanya. Ia mendapatkan kabar itu dari temannya yang lain, tapi apa boleh buat Fani hanya bisa mengikhlaskan hal tersebut.
Kejadian yang lalu terulang lagi, Fara dan Raka hanya beberapa hari jadian, mereka putus lagi. Fani semangat lagi untuk mengejar cintanya, karena takut Fara dan Raka jadian lagi. Fani mengenalkan teman rumahnya kepada Fara, temannya bernama nando. Nando mempunyai teman yang bernama aldo, mereka ber-2 sangat dekat dengan Fani.
Setelah pulang sekolah Fani, Fara, Della, Nando, dan Aldo main ke rumah Fani. Semenjak itu Fara dan Nando menjadi dekat, beberapa minggu kemudian merekapun jadian. Dulu pas Fani SD ia sempat suka dengan Nando, Karena mereka satu sekolah. Cuman Nando adalah kakak kelas Fani. Fara tau kalau Fani sempat suka sama Nando, ia berfikir kalau Fani sampe sekarang masih suka dengan Nando. Karena itu ia tidak suka kalau Fani dekat sama Nando, padahal dia tau kalau Fani suka sama Raka. Fani sedih sekali karena sifat temannya itu, kenapa Fara harus cemburu sama dia. Ia menceritakan hal itu kepada Della, untung ada Della jadi fani tidak terlalu sedih. Della selalu ada di setiap Fani membutuhkannya, begitupun sebaliknya.
Selain Fani, Fara juga cemburu kepada Della. Karena Della sering bercanda dengan Nando, Della menceritakan hal itu kepada Fani. “Fan, masa sih Fara juga cemburu sama gue. Gara-gara gue sering bercanda sama Nando, ngeselin banget deh sih Fara”. Sahut Della, “kok gitu sih Del? Parah banget tuh orang”. Sahut Fani lagi, “emang Fan”. Sahut Della.
Fani dan Della menceritakan hal tersebut kepada Aldo, ternyata Aldopun tidak terlalu suka dengan Fara. Fani dan Della bingung harus gimana supaya Fara tidak cemburu lagi dengan mereka, mereka hanya bias diam dan diam. Menunggu supaya Fara sadar.
Pada saat semester 2 ada cowok yang mendekati Fani, namanya Yoda. Fani bingung harus memilih siapa, antara orang yang dia sayang atau orang yang sayang sama dia. Setelah dia nanya sama teman-temannya akhirnya dia mengambil keputusan buat memilih Yoda daripada Raka, karena Raka tidak pernah menyadari kalau Fani sayang sama dia dan Raka juga tidak ada perasaan sama sekali terhadap Fani. Ia hanya menganggap Fani adalah teman baiknya, dan akhirnya Fani jadian dengan Yoda.
Awalnya Fani sangat bahagia jadian sama Raka, tapi lama kelamaan ia merasa tidak nyaman. Ia kepikiran lagi dengan Raka, Fani menyesal karena dia telah jadian sama Yoda. Rasa sayangnya terhadap Yoda mulai memudar, malah dia makin sayang dengan Raka. Fani menceritakan hal tersebut kepada Raka, tapi dia tidak bilang kalau dia suka dengan Raka. Dia bilangnya kalau dia sayang sama orang lain selain Yoda, Raka menyarankan agar Fani bisa menentukan sayangnya kemana. Bukan kedua-duanya, tapi Fani bingung harus memilih siapa. Akhirnya iya memutuskan untuk putus dengan Yoda.
Setelah putus dengan Yoda, Raka makin perhatian sama Fani. Fani senang sekali karena sekarang Raka sangat perhatian terhadapnya, Raka berjanji sama Fani kalau perhatian dia ke Fani tidak akan berkurang walaupun Fani sudah punya pacar. Tapi lama-kelamaan perhatian Raka ke Fani mulai berkurang, Fani bingung kenapa sekarang Raka berubah. Raka juga mulai jauh dari teman-temannya, Fani menanyakan hal tersebut kepada Raka. Tapi Raka tidak pernah menyadari hal tersebut, Raka selalu bilang kalau dia tidak pernah berubah. Malah dia bilang kalau teman-temannya yang mengasingkan dia, Fani jadi semakin bingung.
Fani bertanya kepada teman-teman Raka kenapa mereka menjauh dari Raka, teman-teman raka bilang kalau Raka yang ngejauhin mereka. Karena setiap teman-temannya mengajak Raka jalan dia selalu tidak pernah bisa ikut, dia selalu beralesan. Akhirnya Raka menjelaskan kenapa dia menjauh dari teman-temannya, tapi Raka hanya menjelaskan sama Fani tidak sama teman-temannya yang lain.
Suatu hari Fani dan teman-temannya pergi ke suatu tempat yang menyenangkan, di tempat itu Fani sadar kalau dia tidak bisa jadian sama Raka. Karena dia dengan Raka adalah teman, kalau temankan tidak akan pernah putus sedangkan kalu pacaran suatu saat pasti bisa putus. Udah gitu Yoda sangat sayang sama Fani, dia menyesal karena sudah memutusi Yoda. Dia bilang sama Raka kalau dia pengen balikan sama Yoda, Raka kaget mendengar hal tersebut. Dia mulai kesel sama Fani karena Fani plinplan, kata Raka lo gak papa balikan sama Yoda tapi gue mohon kali ini lo harus bener-bener serius sama keputusan lo! Gitu kata Raka. Terus kata Fani iya Raka gue janji kali ini keputusan gue ga bakalan berubah lagi, hehe.
Akhirnya Fani dan Yodapun balikan, Fani sudah berjanji kalau kali ini keputusan dia sudah bulat. Tapi Yoda kelihatan tidak senang dengan balikannya mereka, Fani mulai bete. Ternyata Yoda sedang asik main dengan teman-temannya jadi dia rada cuek sama Fani, karena Yoda menjelaskan hal tersebut kepada Fani akhirnya Fanipun tidak bete lagi.
Keesokkan harinya di sekolah Fani berpacaran dengan Yoda di depan kelas, lalu tiba-tiba kepala sekolah melihat mereka. Fani dan Yoda di panggil ke ruang kepala sekolah, kepala sekolah mengira kalau mereka mau ciuman. Tapi perkiraan kepala sekolah sangatlah tidak benar, Yoda hanya mau membisikkan sesuatu sama Fani. Tapi tetap saja kepala sekolah tidak mau mendengarkan penjelasan dari mereka, kepala sekolah tetap pada pendiriannya. Fani dan Yoda terus berusaha agar kepala sekolah percaya dengan mereka, tapi usaha mereka tidak berhasil. Lalu ibu guru menjelaskan kepada kepala sekolah, akhirnya kepala sekolahpun percaya sama mereka gara-gara penjelasan dari ibu guru. Fani dan Yoda sangat berterima kasih sama ibu guru tersebut, mereka berjanji tidak akan seperti itu lagi.
Gara-gara kejadian Fani dan Yoda teman-teman Fani yang sudah berpacaran jadi takut ketahuan sama guru-guru, kalau mereka berpacaran. Fani hanya diam melihat tingkah laku teman-temannya, dia hanya memberi saran agar teman-temannya bisa berhati-hati saat berpacaran.
Setelah kejadian itu Fani jadi takut berpcaran sama Yoda, yang lebih-lebih iya takuti kalau kepala sekolah memberi tau hal tersebut kepada orang tuanya. Untuk sementara ini ia ingin sendiri dulu untuk menenangkan dirinya, ia bilang hal tersebut kepada Yoda. Untungnya Yoda bisa mengerti akan keputusan Fani.
Tapi Raka tidak suka dengan keputusan Fani yang berubah-rubah, Raka tidak suka karena Fani plin-plan. Raka mendiami Fani agar Fani bisa berubah, Fani sedih sekali dengan perlakuan Raka terhadapnya. Ia terus berfikir harus berbuat apa sekarang agar Raka bisa seperti dulu lagi, dia sudah minta maaf sama Raka tapi tetap saja Raka tidak menanggapi hal tersebut. Setiap Fani mengajak ngobrol Raka, Raka selalu menghindar. Fani makin bingung harus berbuat apa sekarang.
Akhirnya Fani memutuskan untuk jujur sama Raka kalau dia sebenarnya suka sama Raka, tapi pada saat dia mau jujur dia takut kalau nanti perlakuan Raka terhadapnya akan berubah. “gue tuh sebenernya putus sama Yoda gara-gara gue suka sama orang lain”, kata Fani. “emangnya lo suka sama siapa?”, kata Raka lagi. “ya adalah orangnya nanti lo juga tau kok”, sahut Fani lagi. Setelah Fani berkata tersebut Raka akhirnya mengerti kenapa Fani kaya gitu. Sebenarnya ia sudah tau kalau Fani suka sama dia, tapi dia hanya diam saja seolah-olah dia tidak tau hal tersebut.
Keesokkan harinya di sekolah Fani cerita ke Dimas tentang Raka, Fani meminta tolong sama Dimas untuk menanyai ke Raka gimana perasaan Raka terhadapnya. Dimaspun bertanya-tanya sama Raka tentang Fani, ternyata Raka mulai suka sama Fani. Tapi dia belum sepenuhnya suka sama Fani, dia masih bingung. Raka dan Dimas merencanakan pada saat ulang tahun Fani barulah Raka jujur kalau dia juga suka sama Fani. Dimas bilang sama Fani kalau nanti pas ulang tahun Fani dia akan memberi kejutan, Fanipun penasaran akan kejutan tersebut. Dia selalu menanyakan hal itu sama Dimas, tapi Dimas tidak pernah memberi tahu kepadanya. Akhirnya ia menunggu hari ulang tahunnya.
Fani menceritakan hal tersebut kepada Della, mereka ber-2 sama-sama memikirkan apa kejutan dari Dimas buat Fani. “jangan-jangan si Raka mau nembak lo Fan pas hari ulang tahun lo”, kata Della. “amin Del kalau beneran, gue juga berharap kaya gitu”, jawab Fani.
Fani selalu menanyakan ke Dimas tentang Raka, Dimas bilang kalau Raka sudah tau Fani suka sama dia. Fani takut kalau perlakuan Raka terhadapnya akan berubah gara-gara dia sudah tau kalau Fani suka sama dia, Dimas menyarankan agar Fani tidak berfikir seperti itu. Toh buktinya perlakuan Raka terhadapnya tidak berubah.
Malamnya Fani smsan dengan Raka, dia memutuskan untuk jujur ke Raka tentang semuanya. “sebenernya gue suka sama lo Raka dari kelas 7”, sahut Fani. “gue juga udh tau kali Fan kalo lo suka sama gue, sebenernya sih udah lama taunya tapi gue pura-pura ga tau, sahut Raka. “ohh ya lo kenapa bisa suka sama gue? Terus kok lo bisa sabar banget dari kelas 7 sampe sekarang?” sahut raka lagi, “namanya juga udh sayang Rak, lagian kan cinta bisa dateng kapan aja. Hehe” sahut Fani, “sebenernya gue juga udah suka sama lo Fan, lo mau ga jadi pacar gue?” sahut Raka, “lo serius Rak? Lo ga bercanda kan?” jawab Fani. “ga kok Fan, gue serius. Lo mau ga?” jawab Raka lagi, “iya Rak gue mauk kok jadi pacar lo”, kata Fani. “berarti sekarang kita jadian nih?” kata Raka. “iya Raka”, jawab Fani.
Keesokkan harinya Fani bilang sama Della kalau dia sudah jadian sama Raka, tapi Raka tidak mau kalau teman-temannya yang lain tau. Karena ia takut di cengin sama teman-temannya, Fani mengerti dengan keputusan Raka. Akhirnya yang tau mereka sudah berpacaran cuman Della saja, Della senang mendengarnya mereka sudah berpacaran. Ternyata kalau kita usaha apa yang kita mau pasti bisa terkabul.
Semenjak Fani dan Raka pacaran mereka selalu ber-2 kemana-kemana, tapi tidak ada yang menyadari hal tersebut. Karena teman-temannya sudah biasa melihat mereka ber-2an, tapi lama kelamaan Fani mulai jenuh dengan keadaan tersebut. Dia takut kalau teman-temannya marah gara-gara tidak di kasih tau kalau mereka sudah jadian, sebelum mereka jadian teman-teman Fani selalu mendukung Fani untuk memperjuangkan cinta Fani terhadap Raka. Tapi giliran mereka sudah jadian teman-teman Fani tidak di kasih tau, kecuali Della.
2 minggu telah berlalu, Fani tidak bisa menutupi lagi. Akhirnya ia cerita sama Dimas kalau ia sudah jadian, Dimaspun senang mendengarnya. Karena perjuangan Fani tidak sia-sia, melainkan mendapat hasilnya yang Fani inginkan.
Sebulan telah berlalu, teman-teman Fani sudah menyadari kalau Fani dan Raka sudah jadian. Untungnya tman-temannya tidak marah dengannya, mereka semua malah senang karena Fani dan Raka sudah jadian.
Awalnya Fani dan Raka tidak pernah bertengkar, tapi setelah sebulan lebih mereka jadian sifat asli Raka mulai kelihatan. Raka sering marah sama Fani karena ia tidak suka terhadap sifat Fani yang ngomongnya ceplas-ceplos. Gara-gara hal tersebut hampir saja mereka putus, tapi untungnya tidak.
Beberapa hari kemudian mereka bertengkar lagi, sekarang masalahnya Raka tidak suka sama sifat Fani yang gampang marah. Gara-gara hal tersebut hampir saja mereka putus, tapi untungnya tidak.
Gara-gara hal tersebut Fani jadi makin tau gimana sifat asli Raka, ternyata raka orangnya gampang marah. Tapi akhir-akhir ini Raka jadi cuek sama Fani, setiap Fani mau mengajak ngobrol Raka ia selalu menghindar. Di sms juga ia jarang bales smsnya Fani, alesannya karena ia ingin mengirit pulsa. Tapi itu hanya alesan belaka.
Fani cerita tentang hal tersebut kepada Della, karena Fani tidak bisa bertanya kepada Raka tentang itu. Jadi Della lah yang bertanya sama Raka, pada saat Della bertanya Raka hanya menjawab kalau ia tidak pernah cuekin Fani, udah gitu Raka tidak serius menjawab pertanyaan dari Della. Ia kelihatan sedang bete, Della terus bertanya-tanya sama Raka. Akhirnya Raka menjelaskan kenapa ia berbuat seperti itu sama Fani, ia hanya lagi pengen sama teman-temannya. Lalu Della bilang sama Raka agar dia menjelaskan hal tersebut sama Fani, kalau Raka menjelaskan Fanipun akan mengerti. Tapi Raka malah menyuruh Della yang bilang sama Fani, akhirnya Della yang bilang sama Fani tentang hal tersebut.
Della bilang sama Fani kalau Raka lagi pengen sama teman-temannya, Fani bingung kenapa tidak Raka endiri yang bilang sama dia. Kenapa harus Della, akhirnya oas pulang sekolah ia menanyakan hal tersebut sama Raka. Setelah di desak-desak sama Fani Rakapun menjelaskan alesan dia seperti itu, dia bilang kalau dia lagi pengen sama teman-temannya. Akhirnya Della mengerti dengan keputusan Raka, mungkin dia merasa kalau sekarang dia jarang sama teman-temannya fikir Della. Setelah itu tau kalau cowok udah mulai cuek pasti ia lagi ada masalah, atau ga dia lagi pengen main sama teman-temannya. Fani menuruti setiap yang diinginkan Raka, karena ia tidak mau berpisah sama Raka. Semenjak itu mereka tidak pernah bertengkar lagi, karena mereka sudah mengerti dengan sifat satu sama lain.

Akibat Burger by Adam Prasetiantara

“Nah, Adam. Sekarang kita sudah sampai. Jangan lupa untuk memasukkan uang yang lima ribu ke kotak infak nanti.”
“Iya, Ma.” Adam pun turun dari sepeda motor dan mencium tangan mamanya. Tak lupa Adam mengucapkan salam dan melambaikan tangannya sebelum memasuki gerbang sekolah.
“Doakan aku menang ya, Ma!”
Di halaman, dua sahabat Adam telah menunggu. Mereka adalah Ken dan Ninda. Tangan mereka segera melambai saat Adam masuk ke halaman sekolah.
“Adam! Ke sini!” Teriak Ken tidak sabar. Adam pun berlari menuju bangku taman tempat kedua sahabatnya duduk.
“Kamu sudah siap untuk lomba nanti siang?” Tanya Ninda pada Adam.
“Insya Allah sudah. Semua perlengkapan menggambar telah kubawa. Aku juga sudah punya rencana tentang gambar yang akan kubuat. Sebuah air terjun yang jernih, dengan bau yang besar-besar. Di dekat air terjun itu ada sebuah gubuk kecil yang halamnnya banyak ditumbuhi bunga-bunga.” Jawab Adam sambil duduk menjajari mereka. Adam memang terpilih untuk mengikuti lomba.

* * *

“Wah, sepertinya akan menjadi gambar yang bagus. Semoga menang, ya.” Sambung Ken dengan mata berbinar.
“Eh, Ken. Lihat itu. Pak Burger datang lagi.” Ninda menunjuk seorang lelaki yang menghentikan gerobak di depan gerbang sekolah. Di dalam gerobak yang terbuat dari kaca, tampak tumpukan burger yang lezat. Di kaca tertempel harga burger Rp. 5.500 berwarna kuning.
“Iya, dia datang lagi.” Balas Ken. Adam yang selama ini belum pernah melihat Pak Burger jadi tertarik.
“Emang kalian pernah beli?”
“Iya. Dua hari yang lalu. Rasanya enak banget.”
“Isinya apa?”
“Ada daging ayam, sosis, selada,dan saus. Ehm…mm pokoknya lezat.” Ninda berkata sambil mengerjapkan matanya berkali-kali.
“Kelihatannya enak.” Gumam Adam.
“Kamu pengen beli? Beli sekarang saja. Pak Burger nggak datang setiap hari lo.”
“Iya. Mumpung kita belum masuk kelas. Bisa-bisa Pak Burgernya pergi.”
“Ken, aku pengen ke kamar mandi. Anterin ya?” Ninda memegangi perutnya sambil meringis memandang Ken.
“Ayo. Eh, Adam kita ke kamar mandi dulu , ya.” Adam pun mengangguk.
Benar saja. Tak lama setelah kedua temannya pergi, Pak burger tampak menggeser gerobaknya. Adam pun bingung. Dia ingin sekali merasakan Burger itu. Tapi di tasnya hanya ada uang delapan ribu perak. Tiga ribu untuk jajan dan lima ribu untuk dimasukkan kotak infak yang biasa keliling tiap jum’at pagi sebelum pelajaran dimulai.
Adam berpikir sejenak. Seulas seyum pun segera menghias wajahnya.
“Aha…! Bukankah aku selalu dapat uang saku setiap hari? Kalau uang infak kupakai beli burger dua ribu lima ratus, minggu depan aku akan dapat menggantinya dengan uang sakuku.” Adam pun segera berlari menuju gerbang sekolah.
“Pak Burger! Belii…!” Teriakan Adam membuat Pak Burger menghentikan gerobaknya.
“Beli berapa, dik?” Tanya Pak Burger sambil membuka kotak kacanya.
“Satu aja, Pak.” Adam menyerahkan satu lembar lima ribu dan seribuan kepada Pak Burger. Kemudian Pak Burger memberinya sekeping uang logam senilai limaratus rupiah.
“Benar-benar burger yang enak.” Adam memakan burgernya dengan nikmat. Menggigitnya pelan, mengunyah dengan lembut dan menelannya. Tepat saat memasukkan potongan burger terakhirnya, bel tanda masuk berbunyi. Adam segera bergegas menuju kelasnya sambil membersihkan sisa burger yang menempel di sudut mulutnya.
* * *
Tee…et! Tee…et! Tee…et!
Waktunya istirahat. Itu artinya Adam harus menyiapkan alat menggambarnya untuk mengikuti lomba menggambar. Namun Adam tidak melakukan apap-apa. Ia hanya menunduk lesu.
“Adam. Kamu kan harus segera menuju lapangan sekolah. Semua peserta lomba menggambar sedang bersiap-siap menuju ke sana. Nanti kamu terlambat.” Ken menghampiri bangku Adam yang terletak dua bangku di belakangnya.
Adam mendongak sambil meringis.Wajahnya tampak pucat.
“Kamu kenapa?” Tanya Ken cemas.
“Perutku sakit sekali. Kepalaku juga pusing.” Adam kembali meletakkan kepalanya ke meja.
“Ninda, sebaiknya kamu menemui Bu Tini dan bilang kalau Adam sakit. Biar aku menemani Adam di sini.”
Ninda pun bergegas pergi. Tak lama kemudian, Ninda sudah kembali bersama Bu Tini.
“Kenapa Adam?”
“Perut saya sakit, Bu. Kepala saya pusing.”
“Tadi Adam makan apa?” Tanya Bu Tini.
Adam diam sejenak. Ia teringat burger lezat yang dimakannya sebelum masuk kelas. Adam pun sadar bahwa ia merasakan sakit perut dan pusing tak lama setelah makan burger.
“Makan burger, Bu.”
“Kalau begitu Adam ke ruang UKS dulu ya. Sebentar lagi mamamu akan menjemput. Tadi Ibu sudah menelpon mamamu.” Saran Bu Tini dengan lembut.
“Tapi saya harus ke lapangan untuk mengikuti lomba, Bu.”
“Saat ini kamu harus istirahat. Kalau memaksa ikut, kamu akan tambah sakit. Jadi sekarang kita ke UKS saja sambil menunggu mamamu datang.”
Adam tak bisa beruat apa-apa. Dengan lemas, ia mengikuti langkah Bu Tini menuju ruang UKS. Adam benar-benar menyesal telah membeli burger dengan uang yang seharusnya untuk infak.
Gara-gara burger itu, Adam tidak dapat mengikuti lomba menggambar. Perutnya jadi sakit dan kepalanya pusing. Adam hanya bisa menangis menyesali apa yang telah dia lakukan.

* * *

“Nah itu, mamamu sudah datang.” Kata Bu Tini sambil menunjuk seorang wanita yangs edang berjalan ke arah mereka.
“Mama..!” teriak Adam sambil berjalan sedikit cepat.
“Kenapa, Adam?”
“Ma, maafkan Adam ya, Ma. ..…” Sarah memeluk mamanya erat sambil menunduk.
“Adam kenapa? Adam kan nggak salah apa-apa.” Tanya mama bingung.
“Adam salah, Ma. Adam nggak menuruti pesan Mama. Tadi Adam hanya memasukkan uang dua ribu lima ratus ke kotak infak. Yang dua ribu lima ratus Adam belikan burger. Akhirnya Adam sakit perut dan pusing. Adam juga nggak bisa ikut lomba menggambar. Adam menyesal.”
Tangan Mama memeluk Adam dengan erat. Kemudian Adam diajak duduk di bangku.
“Kalau Adam sakit setelah makan burger itu, tandanya Allah masih sayang sama Adam.”
“Mana mungkin Allah masih sayang sama Adam? Bukankah Adam tidak patuh pada Mama?” Tanya Adam tak mengerti.
“Karena Allah tidak ingin Adam mengulangi perbuatan itu, makanya Allah memberi rasa sakit pada Adam. Kalau Adam tidak sakit, pasti Adam ingin mengulangi lagi perbuatan tadi. Allah ingin Adam menjadi anak yang baik.”
“Apa Allah mau memaafkan Adam, Ma?”
“Tentu saja. Asalkan Adam benar-benar menyesal dan tidak mengulangi perbuatan itu.Dan jangan lupa untuk meminata maaf pada Allah. Sekarang ayo kita pulang.”
Adam menurut. Ia tak peduli lagi dengan teman-temannya yang sedang mengikuti lomba menggambar. Hari ini Adam telah mendapatkan pelajaran berharga. Adam bertekad dalam hati untuk tidak jajan dengan uang infak.

Selena by Abigail

Selena
Pagi itu, Selena merasa sangat berbeda karena mama dan papa-nya tampak terlihat sangat akur tidak seperti biasanya.
“Mama kok bias akur banget sama papa,biasanya berantem terus ?” tanya Selena
“Kamu mau kalau mama sama papa berantem terus, hah?”Tanya mama balik
“Ya enggak, tapi aneh aja gitu.”
“Kak, coba kamu liat kalender sekarang tanggal berapa ?”
“Tanggal 26 Maret,kenapa ?”
“Kamu ga inget, sekarang kan hari ulangtahun pernikahaan mama sama papa.”
“ Oh iya, aku lupa” kata Selena sambil berkata didalam hati (yah,ternyata cumam gara-gara ulangtahun pernikahan doang jadi akur. Ya Tuhan, berkatilah kedua orangtuaku supaya tidak bertengkar lagi)
Hari itu mama khususkan untuk tidak pergi ke kantor dan tetap berada di rumah untuk mengurus rumah dan memasak makanan andalan mama yang sangat enak. Sehingga Selena dapat tidur nyenyak.
Dua hari sesudah hari membahagiakan itu, Selena terbangun setelah mendengar suara gaduh di ruang keluarga. Selena langsung keluar dari kamar dan menuju ruang keluarga, ternyata di sana mama dan papa sedang bertengkar tentang sikap papa yang sekarang mulai monomer dua-kan keluarga dibanding dengan koleksi pohon miliknya.
“kamu tuh ya, dari pagi sampai malam kerjaannya ngurusin pohon terus, udah kayak ga ada kerjaan yang lain aja yang lebih berguna !” ucap mama dengan nada ketus.
“ kenapa emangnya ? ga suka ?” balas papa dengan nada yang sama.
“ iya saya ga suka, rumah jadi bau karena pupuk kompos yang ga jelas itu.”
“oh gitu ya,ya udah kalau kamu ga suka, kamu pergi aja dari rumah ini jadi ga ada lagi yang ngatur-ngatur saya. Ini rumah saya dan itu juga hobi saya jadi suka-suka saya mau ngapain aja.”
“ok, emang kamu kira saya tidak bisa hidup tanpa kamu.” Kata mama sambil merapihkan barang-barang bergegas untuk pergi.
Selena tidak dapat lagi mencegah mama karena tekad mama sudah bulat ingin pergi dari rumah. Setelah melihat kejadian tersebut, Selena langsung lari ke kamar dan menangis karena hubungan kedua orangtuanya sudah sangat tidak harmonis lagi.
“Kenapa sih,mama sama papa bertengkar terus ? aku kan juga ingin punya keluarga yang rukun dan mendapat perhatian dari kedua orangtuaku.” Kata Selena sambil menangis.
Hari itu terpaksa Selena tidak masuk sekolah karena dia belum siap bertemu dengan teman-temannya dengan mood yang lagi bersedih.
Dari pagi hingga malam, Selena tidak keluar kamar. Dia mengurung dirinya dan terus menangis tanpa henti. Selena adalah anak tunggal jadi dia tidak dapat berbagi kesedihannya kepada siapa-siapa walaupun dia punya banyak teman tapi teman-temannya hanya ada saat Selena bahagia dan banyak uang.
Keesokan harinya, Selena sudah siap untuk masuk sekolah walaupun matanya masih bengkak karena kemarin dia menangis tanpa henti.
Saat berada di sekolah, Selena masuk dan belajar seperti biasanya tapi ia lebih menutup diri kepada teman-temannya karena ia tahu teman-temannya tidak akan mau untuk mendengar ceritanya.
Saat bel pulang sekolah berbunyi, semua anak di sekolah termasuk Selena keluar dari kelas masing-masing dan langsung bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing. Saat berada di depan sekolah, Selena melihat beberapa temannya yang dijemput oleh orangtua mereka. Selena merasa iri melihat temannya dapat dijemput oleh orangtua mereka sedangkan ia tidak karena kedua orangtuanya sudah tidak tinggal seatap lagi.
Saat sekolah sudah sepi, Selena belum juga pulang karena ia tidak ingin pulang kerumahnya. Karena pikirnya walaupun ia pulang, ia juga tidak dapat merasakan ketenangan karena setiap ia berada di rumah, pasti ia selalu mengingat kejadiaan itu. Maka dari itu Selena tidak langsung pulang ke rumah, tapi ia pergi ke suatu tempat yang pernah ia datangi bersama temannya di sekitar Bogor. Tempat itu adalah rumah teman dari temannya itu.
Untuk pertama kalinya Selena datang ke rumah Frankie (nama teman dari temannya yang tinggal di rumah itu) tanpa ditemani oleh temannya itu.
“Permisi” kata Selena sambil mengetuk pintu.
Tapi tidak ada seorang pun yang menjawab panggilan Selena. Maka Selena mengulangnya sampai beberapa kali. Tapi tetap tidak ada yang menjawab. Sampai akhirnya, ada seorang bapak yang kira-kira sudah berusia setengah abad menegur Selena.
“Hai kau gadis yang berada di sana, apa yang kau lakukan ?” Tanya bapak itu.
“Saya di sini untuk memanggil teman saya yang bernama Frankie. Apakah bapak mengenalnya ?” Tanya Selena balik.
“Oh orang itu, ya aku mengenalnya. Dia ada di dalam sana tapi kau harus mengetuk pintunya lebih kencang karena jam segini pasti dia masih tidur”
“Baik,pak. Terimakasih atas saran bapak.”
“Sama-sama,nak. Kalau kau membutuhkan pertolongan, rumah bapak ada di sebelah sana.” Kata bapak itu sambil berlalu pergi.
“Iya,pak.” Kata Selena.
Setelah mendapat saran dari bapak itu, Selena langsung berusaha kembali. Kini ia mengetuk pintu lebih kencang dan berteriak memanggil Frankie. Dan akhirnya ia mendapatkan hasilnya, Frankie keluar dari rumah dengan pakaian yang sudah lusuh dan rambut yang acak-acakan.
“Siapa sih yang datang, gangu orang tidur aja.” Ucap Frankie marah-marah sambil membukakan pintu. Tapi saat ia melihat bahwa Selena yang datang, Frankie langsung merapihkan rambut dan langsung tersenyum.
“ Oh rupanya lo, Sel. Ayo masuk, maaf rumahnya berantakan.” Kata Frankie sambil mengajak Selena untuk masuk.
“Iya,ga papa kok, Frank. Gue ke sini ganggu ya ?” Tanya Selena
“Ga kok, gue malah seneng lo kesini. Tapi ngomong-ngomong ada apa nih ke sini sendiri lagi. Pasti ada maslah ya ?” Tanya Frankie
“Iya nih, ortu gue berantem lagi gara-gara masalah kecil jadinya nyokap gue pergi deh dari rumah.” Ungkap Selena dengan perasaan sedikit lega karena dapat menceritakan itu kepada orang lain.
“Yang sabar aja ya, Sel. Eh, gue punya sesuatu nih yang bisa bikin lo ngelupain semua masalah lo termasuk masalah ortu lo, mau ga ?”
Ternyata tanpa sepengetahuan Selena, Frankie adalah seorang bandar narkoba yang sedang mencari target untuk mendapatkan uang dari menjual barang yang haram itu.
“Sesuatu apa ? Gue ga mau yang macem-macem ah” kata Selena.
“Ada deh pokoknya ga macem-macem.” Kata Frankie sambil berdalih.
“Yakin ?” Tanya Selena sambil ragu-ragu.
“Yakin, udah coba aja ga bayar kok alias gratis dan dijamin enak.” Kat Frankie sambil terus mencoba membujuk Selena.
Setelah terus-menerus membujuk Selena, akhirnya Selena mau juga menerima tawaran dari Frankie karena dia percaya oleh kata Frankie yang mengatakan bahwa setelah ia mencobanya ia dapat melupakan maslah yang ada. Dan karena Selena ttidak terlalu tahu tentang narkoba, jadi sangat mudah untuk Frankie membodohi Selena.
“Ini barangnya, namanya ineks (nama lain dari ekstasi). Nih, lo coba dulu” kata Frankie sambil memberi barang haram tersebut kepada Selena.
“Oh iya, gue coba dulu ya” kata Selena sambil menenggak 2 tablet ekstasi.
Frankie tersenyum puas atas hasil kerjanya, sekarang dia tinggal menunggu obat itu bekerja dan siap-siap memegang uang yang banyak.
“Frank, gue belom ngerasain apa-apa tuh.”
“Ya sabar dong,Sel. Sekitar 40 menit lagi juga udah bereaksi kok. Udah lo pulang aja dulu gue mau siap-siap buat berangkat kerja. Nih gue kasih cadangan 2 butir, ntar kalau lo mau lagi, beli aja sama gue ok.”
“Ok. Thanks ya.” Kata Selena sambil mengambil ekstasi itu dan bersiap-siap untuk pulang.
Selena pulang menggunakan taxi dan saat berada di taxi, Selena mengeluarkan keringat yang cukup banyak padahal di dalam taxi itu dingin karena menggunakan AC dan Selena juga merasa cemas tanpa tahu apa yang ia cemaskan.
Saat Selena sampai di rumah, Selena makin merasakan yang tadi ia rasakan di taxi. Tanpa berpikir panjang, ia kembali menenggak pil ekstasi yang diberikan Frankie kepadanya untuk berjaga-jaga tapi ia hanya meminum 1 pil saja sedangkan 1 pil yang lain ia sisakan takut badannya merasakan sakit seperti itu lagi. Setelah meminum pil ekstasi itu, ia langsung tidak merasakan sakit itu lagi, tapi ia merasakan semua beban pikirannya seakan sudah lenyap. Selena merasa lelah dan ia langsung tidur tapi kali ini ia merasa tidurnya lebih nyenyak.
Saat ke esokan harinya, Selena merasa badannya gemetaran, perasaan yang kacau balau dan tidak napsu makan. Maka dari itu, Selena kembali menenggak pil itu lagi dan merasa ia sangat bersemangat untuk melakukan segala sesuatu. Selena masuk sekolah seperti biasanya.
Saat di sekolah, Selena kembali berbaur bersama teman-temannya dan sekarang ia lebih merasa percaya dirinya meningkat. Tapi saat pelajaran, Selena tidak dapat memfokuskan pikirannya kepada pelajaran dan saat diberi latihan, hampir semua soal tidak dapat dijawab oleh Selena padahal Selena termasuk anak yang cerdas. Saat bel pulang sekolah berbunyi, Selena merasa sedikit lega karena setelah pulang sekolah, Selena berencana untuk pergi ke rumah Frankie untuk kembali meminta pil ekstasi tersebut.
Tanpa berpikir panjang, saat keluar dari pintu gerbang sekolah, Selena langsung pergi ke rumah Frankie menggunakan angkot. Saat di dalam angkot, Selena terlihat seperti orang yang menahan air kencing dan seperti mempunyai banyak masalah, karena Selena tidak dapat diam, dan mukanya tampak sangat cemas.
Saat sampai di rumah Frankie, Selena kembali berpapasan dengan bapak yang kemarin menegornya. Tapi Selena hanya berjalan terburu-buru tanpa menyapa bapak itu, padahal bapak itu sudah tersenyum kepada Selena. Selena kembali mengetuk pintu rumah Frankie. Tanpa menunggu lama, Frankie langsung keluar rumah dan menarik Selena masuk.
“Aduh, kenapa sih lo narik gue, kenceng banget lagi. Emang ada setan apa ?” kata Selena sambil mengelus-elus tangannya yang kesakitan.
“Maaf banget ya, Sel. Serius deh ga ada maksud. Tapi ngomong-ngomong ngapain lo kesini ?” kata Frankie.
“Ya udah, gue maafin. Eh, Frank gue minta ineks lagi dong, boleh ga ? Gue kayaknya ketagihan deh sama ineks.”
“Boleh, tapi gratisnya udah abis jadi sekarang lo mesti bayar. Ga mahal kok cuman 500.000 ribu. Gimana ?”
“Mahal banget, Frank. Turunin sedikit dong.” Kata Selena sambil memohon
“Udah ga bisa lagi, Sel. Ni udah paling bawah. Mau ga?”
“Ya udah deh. Nih uangnya. Pas kan ?” kata Selena sambil mengambil uang dan menyerahkan kepada Frankie.
“Ok, nih barangnya.” Kata Frankie sambil menyerahkan beberapa pil kepada Selena.
“Makasih ya. Gue balik sekarang ya.” Kata Selena sambil bersiap untuk pulang.
Setelah dari rumah Frankie, Selena langsung pulang dan masuk ke kamarnya. Saat di kamar, Selena langsung menenggak 2 pil ekstasi atau yang dikenalnya dengan nama ineks. Selena hanya diberi 10 butir/pil ekstasi, jadi dia sangat berusaha mengiritnya walaupun itu sangat menyiksanya.
Setelah Selena menggunakan ineks/ekstasi, Selena sering sekali bolos sekolah dan nilai rata-ratanya menurun dan sudah jarang atau sama sekali tidak mencetak prestasi lagi. Jika dilaihat dari luar, Selena seperti anak yang sangat tidak terurus. Semua guru-guru yang mengajar Selena merasa aneh dengan penampilam dan sikap Selena yang berubah drastis. Semua orang yang mengenal selena baik jadi bertanya-tanya, ada apa dengan Selena sebenarnya ? Bahkan Papanya Selena juga merasa aneh dengan keadaan anaknya setelah Mamanya pergi dari rumah. Beberapa barang berharga di rumah Selena juga menghilang.
Suatu hari, Selena kembali tidak masuk sekolah. Dan kepala sekolah di sekolah Selena akhirnya menelepon papa dari Selena untuk mengadukan sifat Selena yang sekarang berubah.
“Halo, bisa bicara dengan ayahnya Selena ?” Tanya bapak sekolah
“Iya saya sendiri, bapak siapa ya ?” Kata papanya Selena
“Oh pagi,pak. Maaf mengganggu, saya kepala sekolah dari sekolah Selena, anak bapak”
“Iya,pak. Tidak apa-apa. Kalau boleh tahu ada keperluan apa bapak menelepon saya ? Apa ada hubungannya dengan Selena ?”
“Iya, pak. Ini ada hubungannya dengan Selena. Jadi begini, selena beberapa minggu belakangan ini jarang sekali masuk sekolah dan kalau masuk sekolah pun Selena tidak konsentrasi dengan pelajaran. Apa Selena sedang sakit atau bagaimana ?” Kata bapak kepala sekolah menjelaskan
“Tidak, Selena tidak kenapa-kenapa. Memang sih belakangan ini saya juga merasa Selena berubah dan barang barang di rumah saya juga menghilang, tapi yang saya tahu setiap pagi Selena selalu berangkat ke sekolah”
“ Begitu. Maaf pak, kalau boleh saya minta tolong, bisakah bapak menanyakan kepada Selena apa yang terjadi sebenarnya ?”
“oh, pasti sekali itu pak, saya juga tidak mau anak saya satu-satunya jadi hancur. Terimakasih atas perhatian bapak kepada anak saya.”
“Iya pak, sama-sama. Saya juga akan bertanya kepada teman-teman Selena. Terimakasih ya pak, maaf mengganggu.” Kata bapak kepala sekolah sambil menutup telepon.
Setelah mendengar pengaduan dari kepala sekolah Selena, papanya semakin cemas akan sifat anaknya itu. Maka dari itu, papa Selena menelepon istrinya(mama Selena) untuk pertama kalinya setelah mereka bertengkar.
“Halo ma, ini papa.” Kata Papa Selena.
“Oh kamu, ada apa lagi telepon saya. Mau ngajak bertengkar lagi ?” kata Mama Selena dengan nada ketus.
“Udahlah ma, papa minta maaf soal yang itu. Papa lagi ga mau bertengkar. Papa cuman ingin mengabarkan keadaan Selena kepada mama” kata papa Sambil ingin langsung menceritakan semuanya.
“Oh, emang kenapa sama Selena ?”
“Selena sekarang sudah banyak berubah ma, tapi berubah kearah negative.”
“Berubah gimana ?” kata mama Selena dengan suara cemas.
“Ya begitu. Tadi kepala sekolah dari sekolah Selena telepon papa katanya beberapa minggu belakangan ini Selena jarang masuk sekolah dan kalau misalnya masuk juga kurang perhatian sama pelajaran terus barang-barang di rumah juga pada hilang. Papa takut Selena kenapa-kenapa” kata papa Selena sambil menjelaskan kepada istrinya.
”Ya ampun, masa sih Selena sampai segitunya. Papa udah bicara belum sama Selena? Siapa tahu dia seperti itu karena ada sesuatu” kata mamanya sambil tidak percaya
“ Belum sih, mungkin ntar malam papa baru coba bicara sama Selena.”
“Oh, yaudah. Pa, ntar kalau papa sudah bicara sama Selena, cepat-cepat ya kasih tahu mama”
“Pasti. Sudah dulu ya ma, papa masih banyak kerjaan. Bye” kata papa sambil mengakhiri pembicaraan.
Setelah papa selena sudah pulang, ia menemui Selena sedang menonton tv. Melihat itu, papanya langsung mendekatinya dan mengajaknya berbicara.
“Selamat malam anak papa.” Kata papa Selena sambil mendekati anaknya
Tanpa menjawab, Selana langsung mematikan tv dan masuk ke kamar serta membanting pintu kamarnya. Papanya pun bingung kenapa Selena tidak mau diajak bicara.
“Kayaknya papa tahu deh kalau gue pakai ineks. Besok gue masuk sekolah aja kali ya jadi papa kira gue biasa-biasa aja, tapi kan emang setiap hari gue begitu. Aduh gimana ya cara ngibulin papa. Apa gue keluar aja ketemuin papa. Iya-iya betul.” Kata Selena sambil berencana membihongi papanya. Tapi sebelum keluar, lagi-lagi dia menggunakan ekstasi itu lagi supaya menambah percaya dirinya.
Saat Selena keluar dari kamarnya, papanya masih duduk di situ. Selena langsung mendekati papanya. Dan memulai kebohongannya.
“Malam pa, maaf ya pa tadi Selena jutek sama papa.” Kata Selena sambil memasang wajah meminta maaf.
“Iya, gapapa kok. Oh ya Sel, papa mau tanya sesuatu sama kamu, kamu beberapa minggu belakangan ini sering bolos ya ?” tanya papa perlahan.
“Hah, ga kok. Kan papa lihat sendiri kalau setiap pagi Selena berangkat ke sekolah.” Kata Selena sambil cepat-cepat menampiknya cepat-cepat.
“Oh, tapi tadi kepala sekolah kamu telopon papa katanya belakangan ini kamu sering ga masuk. Nah papa jadi bingung nih yang benar yang mana. Kamu ga bohongkan sama papa ?”
“Ga papa. Papa mau percaya sama pak kepala sekolah atau sama aku anak papa ? kalau papa ga percaya besok papa yang nganterin aku deh ke sekolah.” Kata Selena sambil sedikit kebingungan
“Ya sama kamu lah. Jadi besok papa nganterin kamu ke sekolah ya. Udah sekarang kamu tiddur dulu. Besok kan sekolah.”
“Iya,pa.” kata Selena sambil kembali masuk ke kamarnya.
Di kamarnya, Selena langsung menghela napas ternyata berbohong tak semudah yang ia pikirkan. Selena tidak bisa tidur karena merasa bersalah telah berbohong kepada papanya dan juga karena efek samping dari obat itu.
Keesokan paginya, Selena diantar papanya pergi ke sekolah. Saat sampai di sekolah ternyata akan berlangsung acara pembimbingan tentang narkoba dari BNN(badan narkotika nasional). Selena langsung terkejut dan dia sangat bingung. Dia tidak dapat keluar dari sekolah karena pintu sekolah telah ditutup. Keringat dingin pun keluar dari tubuh Selena.
“Sel,dudk di depan yuk biar jelas ngedengerin tentang narkoba.” Kata temennya yang mengagetkan Selena.
“Oh, ayo.” Kata Selena gugup.
Saat mendengarkan penjelasan dari BNN, Selena baru menyadari bahwa selama ini yang ia pakai itu adalah salah satu dari jenis narkoba. Selena sangat menyesal sekali telah menggunakan barang haram itu. Selena mempunyai tekad untuk tidak menggunakan barang itu. Dan tanpa sepengetahuan anak-anak di sekolah itu termasuk Selena, BNN telah bekerjasama dengan sekolah untuk mengadkan tes narkoba terhadap semua anak. Selena langsung sangat terkejut karena takut ketahuan memaki narkoba dan takut dijahui atu dikeluarkan dari sekolah. Selena sangat gugup. Saat sampai giliran Selena untuk mengetesnya. Selena gemetaran memegang alat tes narkoba itu. Setelah selesai mengetes, Selena makin khawatir takut hasilnya diumumkan di depan umum. Obat itu pun beraksi lagi, badan selena merasakan sakit yang teramat. Selena tidak dapat menahannya, terpaksa ia menggunakan ekstasi itu lagi tapi dengan sembunyi.
Setelah hasil dari BNN keluar dan diberi ke kepala sekolah. Akhirnya kepala sekolah pun tahu bahwa Selena menggunakan narkoba. Kepala sekolah sangat kecewa kepada Selena tapi bepak kepala sekolah tidak mau mempublikasikannya ke umum. Bapak kepala sekolah akhirnya mengambil keputusan untuk memberitahu ini kepada orangtua Selena. Dan untuk kedua kalinya, kepala sekolah menelepon papa Selena.

“Halo, bisa bicara dengan ayahnya Selena ?” Tanya bapak sekolah sekali lagi
“Iya, pasti ini dari kepala sekolahnya Selena ya. Ada perkembangan lagi pak dari Selena ?” tanya papa Selena
“Sebelumnya saya ingin minta maaf sama bapak atas apa yang ingin saya sampaikan kepada bapak.” Kata bapak kepala sekolah sedikit ragu-ragu.
“Iya pak,tidak apa-apa. Ceritakan saja”
“Jadi begini pak, anak bapak, Selena, ternyata menggunakan narkoba.”
“Apa ?! Bapak mungkin salah orang, coba dicek lagi.” Kata papa Selena tidak percaya.
“Tidak pak, sya tidak salah orang. Tadi ada acara dari BNN untuk menjelaskan bahaya narkoba dan satu per satu anak di sekolah di tes apakah mereka menggunakan narkoba atau tidak. Dan ternyata hasilnya membuktikan bahwa Selena menggunakan narkoba. Saya tahu ini berat buat bapak menerima ini, saya juga terkejut dan tidak percaya atas hasil ini tapi ini fakta dan tidak dibuat-buat. Saya pikir, lebih baik bapak mencari tahu apa penyebab Selena menggunakan barang haram itu dan siapa yang mengajaknya menggunakan itu dan Selena harus segera direhabilitasi sebul terlalu jauh.” Kata bapak kepala sekolah menjelaskan sekaligus memberi saran.
“Ya ampun, kenapa Selena bisa jadi begini. Pasti pak, saya akan secepatnya mencari tahu semuanya dan merehabilitasi Selena. Terimakasih bapak telah memberitahu saya.” Kata papa Selena sambil menutup telepon dan menangis tak percaya.
“Selena anak papa, kenapa kamu bisa jadi begitu nak.” Kata papanya sendiri sambil menagis.
Setelah tangisan papa Selena sudah mereda, ia pun langsung mengabari istrinya.
“Halo,ma. Ma, anak kita Selena.” Kata papa sambil sedikit tesedu.
“Kenapa pa? ada apa dengan Selena? Ayo jelaskan sama mama.” Kata mama Selena dengan sangat Cemas.
“Ternyata Selena memakai Narkoba,ma” Kata papa sambil menangis lagi
“Apa?! Ya ampun Selena.” Kata mamanya sambil mulai meneteskan air mata.
“Iya,ma. Mama sekarang bisa ga pulang ke rumah, papa mau kita kumpul semua untuk mencari jalan keluar buat Selena”
“Bisa pa, mama akan segera pulang.”
“Makasih ya, ma” kata papa sambil menutup telepon
Saat mama dan papa sudah kembali bersatu dan pulang ke rumah, mereka melihhat Selena duduk terpaku di sofa ruang keluarga. Mama langsung lari dan mendekap anaknya sangat erat.
“Selena anak mama, mama kangen banget sama kamu.” Kata mama sambil menangis
“Mama pasti udah tahu semuanya kan. Mama pulang kesini cuman mau marahin aku kan.” Kata Selena sambil mulai meneteskan air mata
“Ga sayng, mama ke sini karena kangen sama kamu”
“Bohong !”
“Memang mama kesini mau bertanya sama kamu, kenapa kamu menggunakan obat-obat terlarang itu?”
“Aku stress ma, aku ngerasa aku anak yang paling ga beruntung diantara anak yang lain. Semua temen-temen aku bahagia karena orangtuanya akur dan rukun, sedangkan aku ga.”
“Tapi kenapa kamu memilih jalan untuk menggunakan narkoba nak?” Kata mama sambil terus memeluk Selena.
“Selena pakai itu karena kata Frankie itu bisa ngelupai semua beban pikiran aku dan awal-awalnya memang benar tapi sekarang aku kesiksa ma.” Kata Selena sambil mengakui semuanya.
“Siapa Frankie ?” Tanya mama
“Dia itu Temen dara temen aku ma. Dan tanpa aku tahu ternyata dia itu Bandar narkoba dan aku salah satu targetnya”
“Kamu tahu dia di mana sekarang ?”
“Dia tinggal di Bogor”
“Sayang, kamu mau ga di rehabilitasi supaya kami dapat bebas dar pengaruh obat itu”
“Mau” kata Selena sambil mengangguk
Melihat kejadian itu, papa Selena juga ikut menangis terbawa suasana, tapi setelah mendengar tentang Frankie, papanya langsung menelepon polisi dan melaporkannya. Untungnya polisi langsung bertindak jadi Frankie langsung dapat tertangkap.
Setelah kejadian itu, mama dan papa Selena kembali akur dan Selena telah keluar dari tempat rehabilitasi dan kembali ke sekolah seperti biasa.
Dan akhirnya Selena dan keluarganya dapat hidup akur dan rukun dalam satu atap.

THE END