Rabu, 08 Februari 2012

Pembunuhan di REstoran BBQ by Ade Wijaya

Pagi hari disebuah kota kecil yang bernama Karankura, tiga orang sahabat yang sangat suka membaca buku tentang detektif, terutama buku tentang Sherlock Holmes yang sangat mereka kagumi. Mereka pagi-pagi sudah harus berjalan unutk menjalani kewajiban mereka seperti anak-anak yang lainnya, yaitu bersekolah. Mereka bertiga masih duduk dikelas 5 tapi cara berpikir mererka sudah seperti detektif asli, itu di karenakan saking sering =nya mereka membaca buku tentang detektif.Nama anak yang hampir tidak pernah diam adalah Fabi, anak yang paling pendiam adalah Gyo, dan anak yang paling pintar diantara mereka adalah Piero Dari bel sekolah berdering bahwa tanda sekolah sudah masuk, sampa bel sekolah berdering kembali tanda bahwa sekolah sudah usai mereka tidak ada berhentinya membicarakan tentang Sherlock holmes yang sangat mereka kagumi. Saat mereka pulang mereka langsung melesat dengan sangat cepat ke perpustakaan yang berada di tengah kota Karankura. Saat masuk ke perpustakaan, mereka bertiga langsung mengambil buku yang bercerita tentang Sherlock Holmes, dan langsung pergi keruang membaca yang berada di lantai atas. Saat mereka membaca buku tentang Sherlock Holmes, mereka bertiga pasti lupa waktu, dan biasanya buku itu dapat mereka selesaikan dalam 3 jam saja. Jika mereka pulang mereka pasti akan dimarahi oleh orang tua mereka karena pulang terlalu malam. Tapi bagi mereka, dimarahi seperti ini sudah sangat biasa, karena hampir setiap hari mereka sudah dimarahi seperti ini. Kelakuan ini sudah mereka lakukan dari mereka duduk dikelas 1 SD. Kebesokan harinya mereka melakukan hal yang sama seperti yang dulu-dulu. Saat mereka pulang dari perpustakaan, mereka bertiga melihat seorang perempuan tua yang tas sedang dicopet. Tanpa pikir panjang mereka bertiga mengejar sang sang pencuri itu. Mereka bertiga memikirkan jalan yang kemungkinan besar si pencuri lewati. Hasilnya pun tak percuma, meraka sudah berada di depan sang pencuri tadi. Untungnya Gyo mengikuti Ekskul Karate dan sekarang dia sudah mencapai sabuk Biru. Gyo langsung menjatuhkan sang pencuri dan memelintir tangan sang pencuri. Fabi langsung mengambil Tas milik perempuan yang menjadi korban dan Gyo pun lansung membebaskan sang pencuri. Saat sang pencuri melarikan diri dengan tangan kosong, Piero melihat seseorang seperti sedang mengawasi mereka, tapi Piero merasa itu hanya khayalannya saja. Mereka bertiga langsung ketempat perempuan tua yang tadi dicopet dan mengembalikan tasnya. Keesokan harinya hal sama terjadi di tempat yang sama. Piero pun melihat oang yang mengawasi mereka lagi, dan sekarang Piero tahu bahwa kali ini bukan khayalannya lagi. Tapi kejadiaanya ini hanya Piero saja yang menyadarinya, Gyo dan Fabi sama sekali tidak merasa curiga. Piero lansung membicarakan ini dengan kedua temannya itu. Setelah Piero mengatakan hal ini Gyo dan Fabi baru sadar. Mereka sudah sepakat karena besok libur mereka bertiga akan mencari tau siapa yang selalu membuntuti mereka dari kemarin. Kebesokan harinya mereka keperpustakaan untuk melihat keadaan. Setelah beberapa jam menunggu, mereka bertiga pun keluar dan hal sama terjadi lagi mereka pun berhasil mengambil tas itu dan langsung memberikan tas itu pada perempuan tua itu lagi. Akhirnya seseorang yang memantau mereka keluar. Tanpa basa-basi mereka bertiga langsung mengejar orang yang membuntuti mereka. Mereka mencari jalan yang akan diambil si penjahat, tapi saat mereka mengambil jalan pintas orang itu sudah menghilang. Pieor berpikir, “penjahat kali ini sangat cerdik, dia sudah mengetahui taktik kita. Mungkin dia sudah mengetahui taktik kita karna dia sudah membuntuti kita selama 2 hari”. Mereka berdua setuju dengan pendapat Piero. Karna mereka kelelahan karna sudah berlarian kesana kemari untuk menangkap seseorang yang membuntuti mereka, mereka bertiga pergi ke Restauran BBQ yang berada di dekat mereka. Saat sedang asik-asik menikmati pesanan yang mereka pesan, tiba-tiba saja lampu mati selama 10 detik, Piero merasa ada orang yang berlari melewatinya dan kembali melewati dia lagi. Saat lampu menyala, ternyata Fabi sudah tewas dengan bekas tusukan didadanya. Piero Berteriak”JANGAN ADA ORNG YANG KELUAR DARI RESTAURAN INI!!!”. Saat polisi datang dan langsung mengecek dan meminta penjelasan dari orang-orang yang berada di restaurant. Polisi menemukan menemukan pisau yang berlumuran darah yang masih sangat basah, dan pisau itu di temukan di Tas Gyo. Gyo pun membela diri bahwa bukan dia yang membunuh. Piero langsung memberitahukan analisis yang dia pikirkan sebelum polsi datang. Polisi setuju dengan pemikiran Piero. Saat di periksa ternyata oang yang membunuh Fabi tepat berada dibelakang Piero. Piero sudah memprediksikan bahwa orang yang dibekangnya lah yang telah membunuh Fabi, karna sebelum pembunuhan terjadi Piero merasakan ada orang yang melewati dia dan tempat duduk meraka bertiga berada sebelum tempat duduk yang terakhir. Itu dapat dibilang bahwa yang membunuh Fabi berada dibangku paling belakang. Ternyata yang membunuh Fabi adalah orang yang selama ini membututi mereka. Setelah diminta keterangan, orang itu membunuh FAbi karna punya dendam kepada Fabi. Saat ditanya aapa yang menyebabkan kedendamannya sang pelaku tidak ingin memberitahu. Akhirnya 2 masalah di Atasi dengan satu pemikiran cerdik. Dari: Ase wijaya 9.3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar