Rabu, 08 Februari 2012

Steven as Radon by Drupadi N

Steven Samuel, pembunuh bayaran muda hebat yang dijuluki Radon dan sudah menjadi buronan sehingga bos nya mr.Ron menyuruhnya untuk menyamar dengan cara mencari pekerjaan lain dan pindah dari Oklahoma ke New York. Pada akhirnya Steven memilih untuk mengambil pekerjaan impiannya dari kecil yaitu musisi. Samuel akhirnya bergabung dengan suatu band kecil bernama King Michael. Dia perposisi sebagai gitaris sesuai dengan cita-citanya bersama John Forn pada vokal, Paul Jammet pada bass dan Lucas Aibier pada drum. Dia memang punya bakat hebat di bidang music, dia membawa band kecil itu ke jenjang yang lebih terkenal. Banyak tawaran gig yang band itu terima, King Michael pun menciptakan album pertamanya yang hampir setengahnya ditangan Steven yang bernama a successful failure. Album itu terbilang cukup sukses untuk band baru. Tur-tur banyak mereka jalani, dan kebersamaan mereka setiap hari membuat tali kesahabatan lebih erat. Begitu juga dengan Steven, dia bahkan merasa kalau band ini bukan hanya band pelariannya, bahkan dia pernah berpikir kalau dia sudah malas dan muak melanjutkan pekerjaan keji sebelumnya yaitu pembunuh bayaran. Dia merasa tidak bebas dengan pekerjaan yang dia tahu kalau itu tidak baik. “Pekerjaan ini memang sangat berbeda,bahkan bertolak belakang, kalau pebunuh bayaran aku harus bekerja lewat belakang dan bahkan tidak boleh sampai terlihat, beda halnya dengan musisi aku harus bekerja didepan dan tidak boleh tertutup untuk hasil yang baik” kata Steven dalam hati. Steven berpikir sebentar dan bebicara dalam hatinya lagi “aku harus memikirkan cara untuk keluar dari pekerjaan hitam ku,bagaimana pun caranya aku HARUS! “ Steven memang sudah sangat terikat dengan band itu. Walaupun dia lebih memikirkan bandnya tetapi terkadang dia jug amemikirkan mr.Ron yang sudah mengasuhnya dari kecil walaupun dia juga memikirkan cara untuk berhenti dari pekerjaan kejinya. Tapi dia masih ragu ketika mengingat kata-kata mr.Ron “aku yang mengasuhmu dari kecil,orang tuamu melantarkan kamu,dan aku peduli kepadamu jadi aku mengurus mu,tapi kamu harus tau kalau anak tidak akan pernah sukses ketika tidak mendengarkan kata-kata dari orang tuanya” lalu mr.Ron berkata lagi “dan aku orang tuamu”. Steven pasti sangat tahu kalau mr.Ron pasti tidak mengijinkan dia untuk berhenti dari pekerjaan menjadi pembunuh bayaran. Itulah yang membuan Steven terus berfikir. Di bulan baru King Michael mengadakan USA tour, dan tour itu berhasil mereka sukseskan. Pada jadwal terakhir mereka berangkat ke Arizona yang juga tidak lain dan tidak bukan adalah kota asal John, John sudah di bawa orang tuanya dari kecil ke new York akan tetapi masih tinggal bibi serta adik angkat John yang bernama Mary Whesley. John memang anak tunggal jadi dia tidak punya adik lainnya Mereka membawakan panggung yang sangat spektakuler pada saat itu dan sekali john meneriakan nama adik angkatnya yang ia cintai itu “HAI APA KABAR CHILHOOD KU ARIZONA!!!! DAN APAKBAR MY LOVELY SISTER JANE!!! I MISS YOU” dan dilanjukan dengan lagu-lagu nya Selesainya konser penutupan USA TOUR nya itu, John sudah pasti tidak bisa menahan rasa kangen nya pada adik satu-satu nya itu walaupun dia adik angkat. Berangkatlah mereka ke childhood nya John dengan rasa capai bercampur senang dan tak lupa Steven, John serta yang lainnya membeli hadiah untuk membuat kejutan untuk Mary Rasa kangen John yang tak tertahankan itu telah terobati ketika sampai di depan pekarangan rumah lama John itu. “Tidak banyak yang yang berubah sepertinya,aah aku rindu sekali dengan mary kalau kalian mau tahu teman-teman” bilang John. Dengan rasa capai Steve dan yang lainnya mengiyakan saja. Dibukakanlah John dan yang lain setelah mengetok pintu itu dan mengatakan “KEJUTAAN!!” . Mary memang sedikit kaget dan tersenyum tapi mungkin keadaannya sedang beda, dia terlihat sangat sedih dan langsung memeluk kakak angkatnya yaitu John sambil menangis. Sudah pasti John prihatin dan menanyakan “ada apa adiku? Kenapa menangis? Ceritalah kepadaku, aku pasti akan mendengarkannya” dan Steven juga yang lainnya diam, Mary pun juga diam sambil menangis tetap dipelukan. John melkhat bibinya dan bertanya “Apa yang salah?”, bibinya hanya menunduk lalu menyuruh semuanya masuk lalu menutup pintu dan dia berkata “ayah dan ibunya mati”. Tentu saja semua kaget apalagi John, dia langsung mengatakan “Kenapa?!”, bibinya menjawab “terbunuh……..” semua hening lalu bibinya berkata lagi “Radon!”. Kali ini bukan John yang paling kaget, melainkan Steven yang paling kaget karena dia langsung tahu kalau yang membunung kedua orang tuanya itu adalah dia. “SIALAN! Aku harus mengejar dan membunuh Radon! Aku akan membawa sendiri kepala Radon ke hadapan kalian dan tidak ada yang boleh menghalangi ku! Camkan itu! Apa kalian tidak tahu? Sedih Mary adalah sedi ku juga,aku angkat berangkat sekarang dan aku sudah pasti menang melawan Radon yang keji itu, apa apaam dia?” ungkap John terus mengoceh sambil memasukan beberapa barang ketasnya bahkan dia membawa beberapa senjata. Paul yang sahabat John dari kecil dan sudah tau persis bagaimana sifat John yang ceroboh memotong pembicaraannya “HEI! Bisakah tenang dulu?! Tenang John,kita semua juga menyimpan dendam kalo begini caranya, tadi kau bilang kalau sedinya Mary sedih kamu juga, tapi apa kamu tahu? Kalau sedih kamu andalah sedih kita juga!!! Begitu juga yang lainnya!!”. John terdiam dan menggagalkan rencana yang terlalu terburu-burunya itu Dilain waktu dan tempat Steven kembali merenung “benarkah? Benarkah ini semua salahku? Aaah aku benar-benar khilaf, aku benar sangat ingin meninggalkan jalan busuk itu aku sudah kotor! Aku ingin menghapus nama Radon dari kepribadianku!! Oke aku harus bisa” tetapi, teringat kata-kata racun dari mr.Ron itu lagi dan Steven berkata lagi “AAHH ingin rasanya aku mencuci otakku dari kata-kata itu FUC*ING YEAH!” Sampai akhirnya Steven memilih untuk jujur kepada Mary, “tetapi itu butuh waktu” bilang Steven. Setelah renungan itu memang band itu sedang libur tour selama 2 minggu, 2 minggu itulah waktu yang dimanfaatkan steven untuk mendekati Mary, nyatanya karena dia pembunuh bayaran professional pastinya dia bisa dengan mudah mendekatkan orang. Dia dekatilah Mary dengan mudah nya. Tapi memang kenyataan tidak bisa dihilangkan, saking dekatnya dia sudah mesara Mary adalah adiknya sendiri layaknya John. Tapi hubungan mereka berdua sedikit berbeda denan hunungan Mary dengan john. Pada saat yang ditunggu-tunggu Steven sudah siap menerima keadaan apa saja maupun keadaan dia harus dibunuh balik oleh Mary atas kejujurannya kalau dia adalah Radon. Lewat sudah 2 minggu pendekatan itu, Steven dan Mary memang tetap berkomunikasi lewat email maupun telephone. Dan pada saatnya Steven meminta izin pada John untuk mempertemukannya lagi kepada Mary. John pun mengiyakan karena Mary juga memohon untuk dipertemuka dengan Steven Dengan ragu Steven menceritakan semuanya kepada Mary. John yang tidak sengaja mendengar itu langsung menghampiri dan menonjok Steven. Mary pun terkejut dan sedikit tidak percaya hingga terdiam bingung. John yang sudah menahan Steven dan bersiap menonjoknya lagi akhirnya menghiraukan Steven dan menghampiri adik angkatnya itu. Kedaan disitu saat ini memang sangat tidak menentu semuanya seperti bercampur aduk. Rasa kemarahan John pun tidak dapat dikeluarkannya karena saking tidak percayanya dan dia sangat bingung juga Karena materi album kedua King Michael belum selesai sepenuhnya. Mary yang kaget oun dengan buta mengambil pecahan beling yang kebetulan ada disampingnya dan berlari bergegas menuju Steven, dan saat itu juga John berkata “Jangan Mary!! Dia berbahaya!!”. Tetapi walaupun Mary mendekat dia tetap tenang dan pasrah sambil memandangi wajah Mary yang sudah liar, tangan Mary sudah melambai kea rah jantung Steve. Dengan cepat Steve menahan tangan Mary dengan kuat, saat itu juga John kaget dan menghampiri Steve untuk melindungi Mary karena dia takut kalau Steve bergegas menyakiti Mary. Tapi lain halnya berkata, dia hanya mengatakan “Kata-kata terakhirku, aku mencintaimu layaknya seperti adik kadungku sendiri,bukan hanya adik angkat, semua itu MEMANG SUDAH BERLALU (mengeraskan suara) tetapi bunuh saja aku jika kau mau hatimu terpuaskan” . Mary yang tadinya liar sekarang terdiap dan terjatuh. John yang sudah dekat dengan Steve lekas menonjoknya dan mengambil sebuah potongan kaca dan mengatakan “Kau apakan adik ku?! F**KER!” lalu John mengangkat tangannya yang memegang pecahan kaca seperti lekas ingin menusuk Steven. Tapi dengan suara lemas Mary teriak “Tahan dulu kakak! ,sudahlah aku tidak niat,semualnya sudah lewat, apalah gunanya? Memang dengan membunuhnya kita bisa menghidupkan orang tuaku lagi?!” semuanya diam dan tiba-tiba Mary mengambil pecahan kaca dari tangan kakaknya dan kembali seperti ingin menusuk Steven dan berkata “tapi dengan begini rasa sedihku terpuaskan!!!” .Ternyata mary tidak menusukan pecahan beling kepada Steven, melainkan membuang pecahan beling itu ke sungai dekat tempat mereka berada. John pun pergi bembawa adik angkatnya meninggal kan Steven. Besoknya Steven dikejutkan pagi-pagi dengan adanya mobil polisi didepan rumahnya yang ingin menangkapnya karena Radon. Steven sepertinya pasrah dan juga melihat mr.Ron di mobil polisi lainnya. Mr.Ron telah dihukum mati dan Steven dihukum penjara 10 tahun Pada hari Steven keluar penjara dia memutuskan untuk memulai kehidupan baru di California. Karena sudah miskin dia memutuskan untuk mecari pekerjaan dan yang pastinya pekerjaan yang tidak busuk. Dia mampu membeli 1 gitar akustik dan dia mau memilih jalan kerirnya lagi ke jalan music. Pada saat dia pergi ke taman untuk refreshing dan bermain gitar dia bertemu sekelompok orang sedang lari padi yang sepertinya dia kenal wajahnya dan itu sudah pasti adalah “Mary! Lucas!” imbuh Steven dalam hati sambil melihat mereka dan tersenyum. Mary Whesley dan Lucas Aibier hanya tersenyum dan melewati Steven lalu melihat ke sudut yang berbeda dan disanalah ada John Forn serta istri dan anaknya sedang piknik di taman dan juga terdengar suara yang tidak asing lagi oleh mereka dari venue kecil yang ada di taman itu, yaitu suara Paul Jammet yang sedang mengisi acara setiap Sabtu Sore di taman itu bersama band barunya yang sukses yang juga melihat teman lamanya. Mereka semua seperti tersenyum sendiri dan melanjutkan aktifitas mereka sendiri tanpa mempedulikan teman-teman masa kecilnya. Tapi walaupun begitu hati merka tetap terikan dan ingin rasanya mengulang kembali masa-masa King Michael tapi itu mustahil. Mungkin……………………………………………….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar