Rabu, 15 Februari 2012

Sekolah Angker bu Ariel Velasco Tatuil

Hari pertama sekolah pun telah tiba. Aku adalah murid pindahan dari SMP Cakra Buana kini karena aku telah beranjak SMA, Aku akhirnya pindah ke SMA 99 Blitong.Tetapi kepindahan Ku ini sebernarnya adalah paksaan dari orang tua ku,aku pun tidak berminat untuk mendaftar ke sekolah ini.Dari pertama kali aku melihat sekolah ini aku merasakan hawa yang aneh akan tempat ini karena itu saya tidak setuju dengan keputusan yang orang tua saya buat karena konon katanya sekolah ini adalah sekolah tertua di daerah Blitong dan sekolah ini sudah berdiri sejak jaman Belanda walaupun itu yang aku takutkan kata penduduk setempat sekolah itu dulu adalah tempat pembataian pemuda-pemuda Blitong yang memberintak terhadap Belanda.Hiruk pikuk lingkungan sekolah pun sangat seram jika aku amati. Oh , ya..... nama ku Anol Swyazchzghteneger, Aku dibesarkan di kota Depok tapi semenjak papaku pensiun aku akhirnya pindah di kota Blitong.Hari pertama sekolah sangat tidak nyaman bagiku,ternyata kami sekelas hanya ada 3 orang saja termasuk aku sendiri.perkenalan tidak berjalan lancar. Mereka berdua sangat angkuh terhadap ku,aku pun tidak tahu siapa nama mereka berdua. Di sekolah kami tidak belajar,kata kepala sekolah hari ini adalah hari penerimaan siswa baru jadi tidak ada jam belajar karena para guru sibuk dengan siswa-siswa baru. Di kelas Sangat susah sekali mencari teman disini aku pun harus beradaptasi dengan orang-orang setempat disini. Cara budaya orang setempat masih sangat kental jadi kehidupan di Blitong masih sangatkah primitif.Karena pada hari pertama sekolah tidak belajar sama sekali maka kami pulang lebih awal pada siang hari. Pada saat pulang aku melewati belakang sekolah,tanpa tidak sengaja aku melihat sepiring sasajen di belakang ruang komputer sekolah.Aku agak sedikit bingung , sebab kelas ku berada dibagian pojok belakang dekat dengan ruang komputer.Tetapi hal itu tidak aku terlalu anggapi karena aku ingin cepat-cepat makan siang bersama dirumah. Sesampai dirumah tanpa sepatah kata apapun kami semua langsung makan siang bersama. Dan aku menceritakan semua hal yang terjadi pada orangtua ku. Tetapi orang tua ku tidak terlalu menanggapi permasalah ku, kata ibuku itu hanyalah perasaanku saja. Bsok harinya aku pun berangkat sekolah dengan semangat berharap untuk mendapat teman yang baru di sekolah. Sesampai di kelas aku pun kaget bahwa ternyata siswa di kelas ku ada 13 orang. Aku pun bertanya kepada wakil kepala sekolah tentang siswa-siswa di kelas ku. Karna setahu wali kelas ku kelas hanya ada 3 orang saja. Tetapi ku befikir kenapa ada 13 orang? Dan mereka semua tidak berbicara satu sama lain mereka tetap diam memandang papan tulis depan.Sesaat ku berfikir aku mulai penasaran tentang kelas ku.Aku pun berlari menuju kelas ku!! Tanpa sepatah kata apapun aku menganga meliat kelasku yang sepi senyap dan tidak ada satu orang pun di kelas ku. Aku terpaku terhadap bayangan putih yang berada di pojok belakang kursi.Semakin ku perhatikan bayangan itu makin mendekat. Aku tak tahu harus berbuat apa. Tetapi lama-lama lampu kelas menjadi mati, semua kursi kelas tba-tiba saja berserakan dimana-mana. Papan tulis kelas jatuh,dan meja-meja terangkat melayang.Sungguh suasana yang mengerikan. Aku mencoba lari keluar dari kelas.Tiba-tiba saja aku berhadapan dengan sesosok 13 siswa yang tadi di kelas kulihat.Aku pun tersentak kaget karena melihat kepalanya yang melayang. Perasaan ku sudah tidak enak lagi bercampur ingin muntah dan pusing. Saat tepat ku berdiri di depan pintu kelas,ku coba untuk membuka pintu tapi anehnya pintu itu terkunci dari luar sedangkan pintu ini hanya bisa dikunci dari dalam.Aku terus menggedorkan pintu kelas ku,sementara di kelas terjadi keributan dan kekacauan masal. Ku menarik nafas dan berharap ada yang menbantuku keluar dari kelas ini. Saat itulah doaku di dengar dan salah satu office boy sekolah ini membukakan pintu buat ku. Aku menceritakan semua apa yang terjadi tetapi orang itu tidak percaya dan berjalan ke kelas untuk melihat apa yang terjadi. Anehnya lagi ternyata kelas angker itu sunyi senyap, tidak ada seorangpun disana melainkan bayangan putih. Semua meja dan kursi di kelas tertata dengan rapi. Seakan tidak terjadi apa-apa. Pada saat aku berbalik........ ternyata office boy itu sudah menghilang.aku bingung harus berbuat apa. Aku mual dan aku jatuh pingsan. Aku lari ke luar lapangan sekolah dan tidak ada satu pun orang di skolah ini. Aku melihat semua lampu lorong sekolah tiba-tiba saja mati. Aku menelpon ibuku tetapi tidak ada jawaban sama skali. Akhirnya aku bertemu dengan kepala sekolah.Beliau kaget menemuiku dan menanyakan ku soal keaadaan ku karena aku di temukan pingsan di dalam kelas ku. Sudah 3 hari aku sudah tidak sadar kata beliau. Aku pun menceritakan semua apa yang terjadi. Kepala sekolah mengerti tentang keadaan ku. Katanya memang sekolah ini adalah sekolah di bawah perlindungan Belanda,tapi para siswa memberontak untuk mementingkan kemerdekaan dan akhirnya terjadi pembantaian masal. Mendengar cerita itu aku langsung pindah dari sekolah itu. Aku kembali ke Sekolah Cakra Buana, walaupun itu akhirnya orang tua ku mengerti tentang keadaan ku sejak pingsan 3 hari dan aku kembali bersekolah di Cakra Buana.Aku kembali ke Depok, tidak sabar untuk bertemu dengan teman-teman ku, Tom cruise,Justin Bieber dan Katty perry.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar