Rabu, 08 Februari 2012

Dia, Bersamaku bu Anissa Samsul Bahri

Suasana Depok pagi ini mendung. Adam siswa kelas 3 SMP, tinggi dan jago basket ini bersiap untuk berangkat ke sekolah. Hari ini cowok itu bersemangat banget ke sekolah karena Ujian Nasional sudah usai. Adam datang terlalu pagi, di sekolah masih sepi bahkan Cuma ada cleaning service yang sedang membersihkan gedung SMP itu. Saat di kelas Adam duduk sendirian sambil menunggu Aura dan Olan, karena merasa bosan dia mengeluarkan iPod dan headset untuk mendengarkan lagu. Selagi asyik mendengarkan lagu, tiba-tiba ada cewek tinggi, rambut sebahu, kulit sawo matang dan wajahnya terlihat cuek, dengan santainya cewek itu jalan di koridor. Adam penasaran, dia mengintip dari jendela dan mencaritahu kemana cewek itu pergi, ternyata cewek itu masuk kelas sebelah, itu kelas VIII.3 persis di sebelah kelas Adam. Karena penasaran, Adam berjalan menuju kelas itu melihat cewek tinggi yang barusan lewat di koridor. ‘’Hai dek’’ sapa Adam dengan pelan, ‘’kenapa kak?’’ tanya cewek itu dengan nada datar, ‘’nggak apa-apa kok. Kalau boleh tau, namanya siapa ?’’ tanpa ragu Adam langsung menanyakan siapa nama cewek itu, ‘’Audry’’ jawab cewek itu dengan singkat, Adam terdiam sesaat, ‘’oh Audry, kenalin ya aku Adam dari kelas IX.2’’ Adam menjulurkan tangannya lalu Audry juga menjulurkan tangannya, Adam makin penasaran kenapa cewek itu begitu dingin sikapnya. “Aku balik ke kelas dulu ya, dek.’’ Tanpa jawaban, Audry hanya mengangguk. ‘’Kok cewek itu sikapnya cuek banget ya, jadi penasaran hehehe.’’ Kata Adam sambil berjalan menuju kelas. ‘’Dam, kamu habis dari kelas sebelah ya ?’’ kata Aura teman sekelas Adam, ‘’iya Ra hehehe.’’ Jawab Adam, ‘’lo ngapain Dam dari kelas sebelah ?’’ tanya Olan, ‘’Gue habis ngobrol sama adik kelas, namanya Audry.’’ ‘’Lho ? Audry ? Itu adik aku Dam’’ kata Aura dengan wajah kaget, ‘’serius kamu Ra ?’’ jawab Adam kaget, ‘’iya Dam aku serius, dia di kelas sebelah kan ? Anaknya cuek nggak ?’’ tanya Aura dengan cepat, ‘’iya Ra anaknya cuek banget, cantik Ra hehehe.’’ ‘’iya bener dia Audry adik aku Dam, hahaha dasar kamu ini.’’ Percakapan mereka berlalu. Saat jam istirahat Adam, Aura dan Olan pergi ke kantin sekolah dan melihat Audry yang sedang bermain basket bersama teman-temannya. ‘’Ra itu adik kamu!’’ seru Adam, ‘’iya dia suka sekali kalau bermain basket, kamu nggak pernah lihat dia ya kalau lagi latihan basket ?’’ tanya Aura, ‘’eh Dam, gue pernah lihat dia waktu kita latihan basket deh kayaknya, tapi habis itu dia udah nggak kelihatan lagi, memang dia kemana Ra ? Kayaknya jarang latihan.’’ Sambar Olan, ‘’waktu itu dia kecelakaan motor, kakinya yang sebelah kiri patah, untung sekarang udah nggak apa-apa.’’ ‘’masa sih Lan ? Gue nggak pernah lihat dia, wah untung udah nggak apa-apa ya si Audry hehehe.’’ Kata Adam sambil cekikikan, mereka melanjutkan jalan ke kantin untuk membeli makanan. Besok sorenya, sepulang sekolah Adam langsung cepat-cepat mengganti pakaian untuk latihan basket dan berlari menuju lapangan sampai-sampai Olan dan Aura ditinggal. ‘’Adam!’’ teriak Aura sambil berlari mengejar Adam, akhirnya Adam sampai di lapangan dan berbaris untuk pemanasan, ‘’Dam! Lo lari cepat banget, nggak nunggu gue sama Aura pula.’’ Kata Olan sambil menghela nafas karena capek mengejar Adam, ‘’yaudah, yang penting kita nggak telat latihan deh’’. Dari awal latihan sampai latihannya selesai, Adam terus memandangi Audry, kalau Audry jalan dan berpapasan dengan Adam pasti Adam langsung melirik ke arah Audry, selalu begitu bahkan setiap hari. Setelah beberapa minggu Adam mengenal Audry, mereka terlihat dekat dan suka bermain basket bareng dengan Aura dan Olan juga, ‘’kak Adam, kak Olan besok kita main lagi ya!’’ teriak Audry dari jauh sambil berjalan dengan Aura meninggalkan lapangan, ‘’okay, besok kita main lagi sama-sama ya!’’ kata Adam dan Olan bersemangat. Semakin hari mereka terlihat semakin akrab layaknya kakak dan adik. Tapi, saat Adam sampai di rumah, dia mulai memikirkan hal-hal yang lebih. ‘’kenapa ya, kalau lagi di dekat Audry kok gue selalu gugup, rasanya aneh’’ spertinya Adam jatuh cinta sama Audry, ‘’atau jangan-jangan gue suka sama Audry ? Nggak mungkin banget, kan dia adik kelas gue dan dia itu adiknya Aura’’ Adam gelisah sekali dan malam itu dia selalu memikirkan Audry. Ternyata, Audry merasakan hal yang sama dengan Adam, ‘’kenapa gue jadi deket begini sama kak Adam, masa iya gue suka sama kak Adam ? Nggak, kak Adam kan kakak kelas gue dia juga temennya kak Aura, pasti dia juga belum tentu suka sama cewek cuek kayak gue.’’ Mereka memikirkan hal yang sama, sepertinya mereka berdua suka sama suka. Pagi hari ini Depok dilanda hujan. Di sekolah, Audry sampai di kelasnya dengan keadaan sepatu dan kaus kaki yang basah karena terkena air hujan yang deras. Adam yang sudah siap untuk menyapa dengan gaya cool-nya malah jadi tertawa karena melihat Audry, ‘’kak Adam kok ketawa sih ? Aku lagi kebasahan begini malah diketawain’’ Audry jadi kesal, ‘’habisnya kamu lucu banget lari-lari terus sepatunya sampai basah begitu hahaha’’ Adam meledek Audry dan tertawa lagi, ‘’yaudah deh aku ke kelas dulu ya kak’’ Audry langsung berlari masuk ke kelasnya dengan wajah memerah. Bel pulang sudah berbunyi, lapangan basket masih digenangi air. Adam yang sedang berjalan keluar kelas bersama Olan dan Aura tiba-tiba berteriak, ‘’Audry!’’ Adam berlari mengejar Audry ke depan gerbang sekolah dan meninggalkan kedua temannya itu, ‘’eh kak Adam, kenapa kak ?’’ jawab Audry dengan muka bingung, ‘’main basket yuk sama kak Olan dan kakakmu, mau nggak ?’’ tanya Adam sambil menghela nafasnya karena capek berlari, ‘’wah maaf kak aku nggak bisa, mau ngerjain tugas. Aku mau ke rumah teman nih kak udah telat, ada perlu apa lagi ?’’ ‘’oh, yaudah nggak apa-apa kok. Eh kalau aku mau menghubungi kamu lewat mana ? Kamu pakai handphone BlackBerry nggak ?’’ Adam pasti bermaksud untuk meminta pin BlackBerry Audry, ‘’punya, kakak mau minta pin aku ? Tanya saja ya sama kak Aura, aku nggak hafal pinku sendiri hehe.’’ Jawab Audry, ‘’oke. Makasih ya Dry nanti aku hubungi kamu lewat BBM (BlackBerry Messenger)’’ kata Adam dengan semangat. ‘’Aura, kamu punya pinnya Audry kan ? Aku mau minta boleh nggak ?’’ tanya Adam pada Aura, ‘’boleh, catat ya’’ jawab Aura, lalu Adam mencatat pin yang diberi Aura, ‘’makasih ya Ra’’ jawab Adam dengan wajah senang, lalu Adam langsung meng-add pinnya Audry. Malamnya, ‘’ayo Audry accept pin gue!’’ kata Adam dengan semangatnya, ‘’yes! Akhirnya di accept sama dia’’ setelah pinnya Adam di accept Audry, dia langsung menyapa Audry dan akhirnya mereka berlanjut chatting lewat BBM. Mungkin benar Adam dan Audry saling menyukai. April memasuki musim panas, kelulusan pun tiba. Adam dan kedua temannya yaitu Olan dan Aura menunggu pengumuman kelulusan dan akhirnya pengumuman hasil kelulusam ditempel di mading, ternyata mereka bertiga lulus! Senang sekali mereka saat melihat nama masing-masing tercatat sebagai siswa yang lulus ditahun ini dan Audry sudah menjadi senior di SMP itu. Suatu hari, Adam mulai merasakan perubahan perasaannya terhadap Audry, dan ternyata Adam menyukai Audry. Karena tidak mau jauh dari orang yang disukainya, Adam memutuskan untuk masuk ke SMA di yayasan yang sama lagi, tetapi tidak dengan Olan dan Aura, mereka masuk ke SMA yang berbeda. Adam, Olan dan Aura masih menjadi best friend walau terpisah sekolahnya. April berlalu dan Mei pun berlalu begitu cepat. Datang lah Juni, saatnya Adam masuk ke sekolahnnya lagi setelah libur UN (Ujian Nasional) sekaligus libur kelulusan. Di sekolah, Adam bertemu dengan Audry lagi. Mereka masih sama dekatnya dari bulan-bulan lalu, malah mereka semakin bertambah dekat. Sampai suatu hari, Adam yang sudah tak tahan lagi untuk memndam perasaannya pada Audry akhirnya menyatakan perasaannya itu tetapi dengan cara tidak langsung. Audry pun sama, dia juga mengatakan bahwa dia menyukai Adam. Keesokan harinya di sekolah, ‘’hai Audry. Aku mau ngomong sebentar, boleh ?’’ tanya Adam dengan tatapan begitu serius, ‘’boleh kak, mau ngomong apa ?’’ kata Audry, ‘’sini’’ Adam menarik tangan Audry dan mengajaknya ke tangga di gedung SMP, ‘’Dry, kamu serius suka sama aku ?’’ tanya Adam sambil menatap Audry dengan serius, ‘’mungkin, aku bingung kak, kakak bener suka sama aku ? Karena apa ?’’ Audry semakin penasaran, ‘’iya, aku suka sama kamu karena kamu baik, lucu, seru dan punya hobi yang sama dengan aku, walaupun kamu cuek banget’’ jelas Adam, ‘’makasih banget kak udah suka sama aku, tapi kalau kita nggak pacaran nggak apa-apa kan ? Aku cuma mau jadi kakak dan adik aja, nggak lebih’’ ‘’iya aku ngerti, nggak apa-apa kok’’ kata Adam dengan senyuman tipis. Mereka akhirnya menyatakan perasaan masing-masing dan itu lebih baik dari sebelumnya. Waktu terasa cepat sekali. Juni berganti menjadi Juli. Suatu hari, ada Adik kelas Audry yang bernama Raya, dia mendatangi Audry lalu bertanya ‘’hai kak Audry, kakak kenal kak Adam ?’’ katanya, ‘’iya aku kenal Ray, memang kenapa ?’’ tanya Audry penasaran, ‘’aku mau cerita sesuatu kak, boleh kah ?’’ ‘’oh boleh banget, mau cerita apa nih ?’’ kata Audry, ‘’aku sebenarnya suka banget sama kak Adam’’ muka Audry pucat pasi dan Audry terdiam sesaat karena kaget mendengar pernyataan Raya, ‘’lho ? Kok bisa ? Sejak kapan Ray ?’’ tanya Audry dengan cepat, ‘’iya kak, sejak kak Adam masih di kelas 9’’ kata Raya, ‘’wah tapi kak Adam sudah suka sama orang lain lho Ray’’ Audry mulai memanas rasanya dia cemburu kalau ada orang lain yang menyukai Adam, ‘’yang benar kak ? Siapa ?’’ tanya Raya penasaran, ‘’aku Ray’’ jawab Audry dengan santai, ‘’apa kak ? kenapa kakak nggak bilang ke aku kalau kak Adam sudah menyukai orang lain!’’ Raya mulai protes, ‘’mana aku tahu, kamu baru cerita ke aku sekarang, jadi maaf aja ya Ray kamu nggak usah protes dan bertingkah nggak sopan sama kakak kelas!’’ tegas Audry kepada Raya, ‘’aku baru bisa bicara dengan kak Audry sekarang’’ lalu Raya meninggalkan Audry. Masalah datang, sekarang Audry mempunyai masalah dengan adik kelasnya, karena hal itu Adam dijauhi oleh Audry. Adam yang merasa dijauhi Audry pun penasaran akhirnya Adam bertanya melewati chatting di BBM, ‘’Dry, kenapa kamu ngejauh dari aku ?’’ Audry pun mengabaikan chatting-nya dengan Adam dan membanting handphone-nya ke meja belajar. Agustus datang. Ternyata, Audry masih tidak mau mendekati Adam. Suatu hari dengan tiba-tiba Raya mengirim sms untuk Audry, begini katanya ‘’kak maafin aku udah membentak kakak. Sekarang aku melihat kalau kak Adam dijauhi sama kakak, semua pasti karena aku kak. Sekarang aku udah nggak suka sama kak Adam lagi kok, aku mohon sama kakak jangan berjauhan sama kak Adam ya kak.’’ Audry pun merasa aneh pada sikap Raya, tetapi dia berusaha memahami semuanya dan akhirnya semua kembali seperti semula. Audry meminta maaf kepada Adam dan Raya, ‘’gue rasa begini lebih baik’’ kata Audry dalam hati. Adam dan Audry menjadi dekat lagi, sampai suatu hari Adam kembali menanyakan isi hati Audry, ‘’Dry, apa kamu masih suka sama aku ?’’ tanya Adam, ‘’sebenernya, masih kak.’’ Jawab Audry, ‘’sepertinya semua jadi lebih baik ya. Dry,’’ ‘’ya kak ?’’ jawab Audry dengan cepat, ‘’kamu mau jadi pacar aku ?’’ tanya Adam dengan santai, ‘’lho ? aku..emmm..aku mau kak hehehe’’ jawab Audry sambil cekikikan, ‘’bener kan Dry ? Yes!’’ Adam yang mendengar pernyataan Audry menjadi bersemangat dan sangat senang sekali, akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih. Setiap hari mereka bertemu di sekolah, dan mulai bermain basket bersama lagi. Rasanya mereka sangat bahagia sekali, semua orang di sekolah itu tau bahwa mereka resmi menjadi sepasang kekasih, jadi sekarang tidak ada lagi hal yang perlu ditutup-tutupi. Hubungan mereka kadang baik dan kadang juga tidak baik tapi semua masalah itu bisa mereka lewati walaupun sesekali ada kesalah pahaman, setiap hubungan pasti ada cobaan, dan hubungan mereka tetap berjalan dengan baik. Kabarnya, Olan dan Aura juga sudah menjalin hubungan, senang rasanya melihat orang-orang yang bahagia dengan pasangannya. Dan akhirnya, mereka semua bahagia karena sudah mendapatkan pasangan masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar