Rabu, 08 Februari 2012

Sepeda Baru James yang Ajaib by Sasha Sandraditya Amalo

James adalah seorang anak Tukang kebun keliling, besok adalah hari ulang tahunnya yang ke sembilan. Dia sering mendapat mainan mainan aneh dari hasil kerja ayahnya. Saat ulang tahunnya dia mendapat sepadah baru dari ayahnya, warnanya merah terang, dengan tempat duduk kuning, dan ada bel di stangnya. Bel itu bersuara sangat nyaring dan kencang, semua orang melompat saat mendengar bunyi bel sepeda James. Esok harinya James keluar dengan sepeda merah barunya, tepat setelah pulang sekolah, sebelum saatnya minum teh, itu adalah perjalanan paling menyenangkan, berkeliling kampung, naik turun bukit sambil bernyayi dengan wajah yg bersemi semi. Tetapi sore itu kejadian yang tidak di inginkan menimpa James, saat dia sedang bersepeda dengan senangnya, melihat banyak kelinci di jalanan, dia menuruni turunan yang lumayan terjal, yg tepat di bawahnya ada took permen Bu Ana, saat dia menurunkan kakinya dari pedal untunk membuat sepeda berjalan lebih pelan, dan berhenti, ternyata sepednya tidak mau berhenti dan tetap melaju sangat kencang. Saat sedang panik dan tidak punya ide apa apa untuk menolong dirinya sendiri, sepedahnya malah berjalan lebih kencang, “apa yang telah terjadi dengan sepeda ku ini?” ucapnya dalam hati. “oh tuhan, semoga sepeda ku tidak menabrak siapa pun yang berada di depan ku…” Lama ke lamaan James berpegangan erat ke sepedah merak kecilnya, dan sepedanya berjalan cepat dan makin cepat, dan James berpegangan lebih erat lagi, lalu topi James jatuh di jalanan dan entah kemana. Sepeda James mengarah keluar perkampungan, dan membuat semua orang lari menjauh dari sepeda merah James, dan melewati tuan Plod, si polisi desa. Sayangnya James tidak bisa bilang ke tuan Plod karena sepedanya tidak mau berhenti. Sepeda james tetap berjalan kencang, naik dan turun bukit, melewati kota, melewati sawah, dan melewati peternakan. Dan sepedah merah itu berjalan menuju perkampungan yang belum pernah James lihat sebelumnya. Itu adalah tempat yang aneh. Rumah rumahnya terlihat seperti rumah boneka, dan disitu terlihat rumah boneka seperti rumah kayu james, dangan pohon yang hampir sama seperti yang berada di rumah James. Dan apa yang James lihat? Semua boneka yg beridri, berbicara, san sibuk melakukan aktivitas. “ini pasti desa boneka!” teriak James sambil merasa aneh. “mungkin, sepeda ku berasal dari sini, dan ke rumah ku dengan keadaan rusak, lalu kembali lagi kesini.” Di tengah jalan, ada polisi yang terbuat dari kayu menyuruh James untuk berhenti. Sepedanya masih berjalan sendiri tetapi polisi itu memegang stang nya dan sepeda itu berhenti. “kenapa kamu tidak berhenti?” Tanya polisi kayu itu. “tidak kah kau lihat tangan ku menyuruh mu berhenti?” “iya aku melihat pak, tetapi sepeda ku tidak mau berhenti, maaf pak.” Kata James “aku berkata jujur!” “aku tidak percaya kata kata yang keluar dari mulut mu itu…” kata polisi kayu itu sambil mengeluarkan note book kecil. “tunjukan kartu kepemilikan sepedah mu!” “tapi aku tidak punya ituuu” kata james, terkejut. “hahaha kau tidak perlu itu nak” kata polisi kayu itu. James merasa sangat lega. “tetapi di kota mainan kau memerlukan tanda pememilikan itu!” sahut si polisi lagi “kau harus ikut ke kantor polisi! Kalau tidak kau harus bayar nak.” “tetapi aku tidak punya uang pak.” Kata James sangat lesu. “tidak maslah, kamu dapat bayar dengan uang coklat.” “tetapi aku juga tidak punya uang coklat pak.” Si polisi kayu akhirnya menarik paksa James ke kantor polisi. Tiba tiba terdengar suara keras yang mengejutkan dari gang kecil, ternyata suara boneka beruang coklat yang sedang tertawa sambil berlari membawa setopes permen karet yang warna warni. “berhenti klif! Berhenti!” teriak boneka kayu penjual permen yang sedang mengejarnya. Akhirnya semua boneka boneka yang sedang berdri di pinggir jalan bergegas untuk mengejar klif si beruang coklat, tetapi klif langsung naik ke mobil mobilanya yang berwarna hijau toska dan pergi dengan kecepatan tinggi. Lalu ada dua polisi kayu lagi yang datang “siapa yang mempunyai mobil mobilan lagi? Agar kita bisa mengejar klif si beruang pencuri permen itu!” kata salah polisi kayu itu. Tetapi tidak ada satu orang pun yang punya. Lalu James mendapatkan ide cemerlang! “ayo naik sepeda ku!” kata James “cepat naik ke belakang!” akhirnya tiga polisi kayu itu segera naik ke belakang sepeda, beserta satu beruang kecil yang hanyaingin bersenang sengang. James mengayuh sepedanya sekuat yang dia bisa, akhirnya dia bisa melihat klif dari kejauhan bersama mobil hijaunya itu. Klif si beruang melihal kebelakang dan melihat james mengejarnya bersama polisi polisi kayu itu, klif tetap lebih cepat tetapi James berusaha untuk mengayur lebih kuat sampai klif hampir tertangkap. Lama lama mobil klif melaju lambat dan melambat sampai akhirnya berhenti, klif segera turun dan memutar kunci mobil mobilannya yang terletak di belakang, lalu James mengayuh lebih cepat lagi. Setelah melewati mobil klif, tiga polisi itu langsung melompat dan mengakap klif yang hampir mau kabur. Dan mereka segera merebut toples permenkaret yang. “dan..” kata polisi kayu “siapakah penyelamatnya sekarang? Itu kamu nak” kata polisi itu “kami memaafkan mu atas keslahan yang tadi kau perbuat itu.” Lalu James tersenyum “terimakasih pak!” “dan itu adalah ide yang cemerlang, mengejar klif dengan sepeda mu ini” James hanya tersenyum dan berkata “saya sagat senang telah membantu anda pak” “terimakasi sangat banyak sebelumnya, aku tidak akan membahas tanda kepemilikan sepeda mu itu nak. Lebih baik kau pulang ke rumah mu sekarang ya, tapi pastikan kau mempunyai tanda kepemilikan itu kalau kau ingin kembali ke desa boneka lagi yaaaa” “terima kasih pak!” sahut James sambil menjatohkan diri ke rumput, dia sangat lelah dan berkeringat setelah bersepeda. “ini menjadi pengalaman yang sangat menyengakan huhh, tapi aku berharap tidak harus bersepada turun naik bukit lagi untuk ke rumah, aku sangat lelah.” “ya ampun aku tidak kepikiran soal itu – lihat itu, taruh lan sepedamu di belakang mobil, apakah kamu bisa menyetir mobil?” “tidak pak, walaupun itu yang mainan, aku sangat takut.” “sayang sekali nak, aku tidak bisa menyetir juga.” Lalu polisi itu memiliki ide cemerlang! “hey! Klif! Kau tentu bisa menyetir mobil ini kan? Lebih baik kau antarkan James pulang bersama kami, mungkin hal ini bisa meringankan hukuman mu nanti.” “oh tentu!” dan boneka beruang itu memunjukan betapa baik dirinya “cepat naik bapak bapak, dan tunjukan dimana James tinggal yaaaa.” Akhirnya mereka berduduk santai di mobil, naik turum bukit dan keluat dari desa mainan, melewati jalan yang berbelok, dan masuk ke desa dimana James tinggal, semua orang hernan dan terdiam melihat James bersama bonek boneka yang hidup. Sebelum mereka sempat mengajukan pertanyaan ke boneka boneka hidup itu, mereka sudah pergi ke desanya lagi. Dan James berdiri tepat di depan gerbang rumahnya “pengalaman yang sangat menyenagkan!” lalu James masuk dan minum teh bersma orang tuanya dan adik kecilnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar