Rabu, 08 Februari 2012

Griffon by Kezia

Griffon,sebuah kerajaan besar yang dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana.Memiliki seorang putri mahkota yang amat cantik bernama Lucy.Saat berusia 8 tahun sang ratu yang adalah ibunya meninggal dunia.Lucy yang ceria pun berubah menjadi pemurung sejak saat itu.Tapi seiring berjalannya waktu ia akhrinya bisa menerima kepergian ibunya dan kembali menjadi Lucy yang ceria.Sekarang usianya sudah menginjak 17 tahun,usia yang dibilang sudah cukup dewasa.Sang raja pun kini sudah mulai sakit-sakitan dan membutuhkan seseorang untuk menggantikannya menjadi raja.Sang penasehat kerjaan,Oswald merasa ada yang dipikirkan oleh rajanya itu lalu menanyakannya.Sang raja menceritakan hal itu kepada sang penasehat kepercayaannya dan meminta saran apa yang harus ia lakukkan.Oswald pun menyatakan pendapatnya untuk menjodohkan putri Lucy dengan pangeran Al,pangeran dari keraajaan tetangga.Raja sejenak terdiam dan bepikir,sepertinya itu ide yang tidak buruk.Kedua kerajaan itu memiliki hubungan yang baik,dan lagi putri Lucy dan pangeran Al sudah mengenal satu sama lain sejak kecil dan bahkan mereka berteman.Raja pun menyetujui saran penasehat kepercayaannya itu.Keesokan harinya Raja menemui putri cantiknya untuk memberi tahukan keputusannya menjodohkan Lucy dengan Al.Lucy kaget mendengar hal itu,ia menolak karena merasa belum siap untuk hal seperti itu dan lebih senang berteman dengan Al.Karena penolakan itu raja pun marah,saking marahnya ia tak peduli apakah putrinya setuju atau tidak dengan keputusannya,pokoknya Lucy harus mau dijodohkan oleh Al.Lucy menangis dan menuju ke kamarnya.Tak seperti biasa ayahnya seperti itu,memaksakan kehendaknya.Ayahnya benar-benar serius dengan keputusannya itu dan mengirimkan surat ke kerajaan tetangganya,kerajaan Fiore.Surat itu berisi mengenai permintaan raja kepada sahabatnya,raja Fiore untuk menjodohkan putrinya Lucy dengan pangeran dari kerajaan Fiore yaitu Al sekalian mengundang mereka makan malam untuk membahas hal ini lebih lanjut.Di surat itu pun juga ditulis bahwa Lucy menyetujui hal itu.Permintaan itu disambut baik oleh sang raja dari Fiore.Begitu juga dengan anaknya,pangeran Al yang bersedia dijodohkan oleh Lucy.Dua hari setelahnya pangeran Al dan ayahnya datang ke istana kerajaan Griffon.Di satu sisi Lucy senang bisa bertemu Al karena sudah sangat lama tak bertemu,tapi di satu sisi yang lain ia tidak ingin dijodohkan.Pintu kamarnya diketuk,ternyata ayahnya.Lucy disuruh untuk segera bersiap karena Al dan Ayahnya sudah menunggu.Lucy hanya diam,ayahnya kembali berkata bahwa ia harus bersedia dijodohkan oleh Al.Air mata Lucy tumpah dan ia berkata bahwa ia tak mau.Pertengkaran kembali terjadi,mau bagaimana lagi? Lucy tak dapat melawan ayahnya.Setelah merapikan dirinya Lucy turun kebawah dan menuju ke ruang makan,Al tersenyum kagum melihat Lucy yang sekarang.Selesai makan malam mereka pun membahas perihal tentang perjodohan itu.Lucy hanya diam dengan wajah yang sedih.Setelah beberapa saat terdiam Lucy angkat bicara,"maaf sebelumnya tapi aku tak setuju dengan perjodohan ini".Al dan ayahnya sentak kaget mendengar pekataan Lucy."Apa yang kau katakan Lucy?!" kata ayahnya.Al yang tadinya diam sekarang ikut angkat bicara "Lucy bukankah kau sudah menyetujuinya?" tanya Al pada Lucy. Lucy menjawab "Aku tak pernah menyetujuinya.Ayah yang memaksaku,maaf Al aku hanya belum siap dengan hal ini dan lebih senang berteman denganmu".Al terdiam tapi ia bisa mengerti apa yang dirasakan Lucy,tapi tidak dengan Ayahnya.Merasa telah dibohongi Ayah Al marah dan segera pergi dari istana itu.Sejak saat itu hubungan kedua kerajaan ini menjadi kurang baik. Suatu hari Lucy meminta izin kepada ayahnya untuk jalan-jalan disekitar kerjaan .Ayahnya pun mengizinkannya tapi dengan syarat harus mengajak Adillisia,yaitu anak penasehat Oswald yang merupakan pelayan setia sekaligus teman baik Lucy.Mereka berdua pun jalan-jalan ke kota Hosenka,sebuah kota besar di wilayah kerajaan Griffon.Tanpa sadar ternyata sedaritadi mereka sedang diikuti tiga orang pria berbadan besar berjubah hitam.Saat Lucy dan Adillisia sedang berjalan di tempat yang sepi,ketiga pria itu membungkam mulut kedua gadis itu dengan saputangan yang sudah diberikan obat bius.Tak berapa lama Adillisia pun sadar dan ia menyadari bahwa sang putri sudah tak bersamanya.Adillisia pun segera pulang ke istana dan memberitahu hal itu kepada sang raja. Sementara itu,ketiga pria tadi membawa Lucy ke sebuah rumah tua jauh di dalam hutan Eisenwald.Saat sadar Lucy sudah berada di tempat gelap yang asing baginya,tangan dan kakinya juga diikat,mulutnya dilakban.Ia tak dapat berbuat apa-apa.Tiba-tiba seseorang datang membuka pintu,sepertinya mengecek keadaan Lucy.Lucy pun langsung memejamkan matanya kembali seakan belum sadar dari pingsannya."Dia belum sadar bos" kata seorang yang membuka pintu tadi.Ia pun kembali menutup pintu itu,tapi tidak ditutup rapat.Lucy pun membuka matanya dan bertanya-tanya dalam hati siapa orang itu.Samar-samar Lucy mendengar percakapan ketiga pria itu.Ternyata mereka penculik,mereka menculik Lucy,putri mahkota kerajaan Griffon untuk memeras ayahnya. Setelah mendengar pernyataan Adillisia tentang hilangnya Lucy raja merasa sangat marah.Pikirannya jadi kacau,itu membuatnya mengambil kesimpulan bahwa pangeran Al yang menculik Lucy karena tidak terima telah ditolak .Raja pun pergi menuju kerajaan Fiore untuk membuat perhitungan. Ketiga penculik tadi meninggalkan rumah tua itu tanpa penjagaan,karena mereka pikir Lucy belum sadar.Ya meskipun begitu Lucy juga tak bisa melakukan apapun.Seorang pemuda pengembara bersama seekor naga kecil temannya terlihat sedang berjalan tak jauh dari sana.Mereka kelaparan,melihat rumah tua itu mereka langsung berlari menghampirinya berharap pemilik rumah bisa memberi mereka makanan.Pintu diketuk,tak ada jawaban mereka pun nekat masuk dan tidak menemukan apapun.Lucy sedari tadi hanya diam dan sedikit terisak.Tenyata isakkan Lucy terdengar oleh pemuda itu,ia pun mencari asal suara isakkan itu.Di temukannya seorang gadis cantik yang terikat disana,langsung saja ia menolongnya."Apa yang terjadi padamu?" tanya sang pemuda."Nanti akan ku ceritakan,tapi tolong bisakah sekarang kau bawa aku pergi jauh dari sini".Mereka mengendap-endap keluar dari rumah tua itu dan segera bersembunyi.Tak lama setelah itu ketiga penculik tadi kembali ke rumah tua itu dan mendapati bahwa sanderanya telah hilang."Sial,dia bebas!",kata salah seorang dari mereka."Cepat kita cari pasti dia masih ada di sekitar sini" tambah seorang lagi,lalu mereka berpencar mencarinya.Lucy mengintip dari balik pohon,juga dengan pemuda itu."Hey,siapa ketiga orang itu?dan kenapa kau bisa ada disini?",tanya sang pemuda.Lucy pun menceritakannya kepada pemuda itu."Terimakasih telah menolongku,namaku Lucy.Oh ya ngomong-ngomong kau ini siapa?" katanya setelah bercerita. Pemuda itupun menjawab,"Lucy? ya tak masalah.Aku Dragneel dan naga kecil ini adalah temanku namanya Igneel"."Dragneel ya?sepertinya tidak asing haha,sekali lagi terimakasih".Tiba-tiba terdengar suara aneh,Dragneel dan Igneel kebinguan suara apa itu sementara Lucy diam saja.Muka Lucy memerah dan ia berkata "maaf itu aku,aku lapar".Ternyata mereka bertiga sama-sama lapar,akhrinya mereka bertiga menuju ke tepi sungai di dekat sana dan memancing disana.Lucy pun kembali membuka percakapan "Apa yang kamu lakukkan disini?".Dragneel menjawab "Aku kebetulan lewat sini,aku ini seorang pengembara,aku mencari pamanku katanya ia tinggal di daerah kerajaan Griffon". “Oh begitu,siapa nama pamanmu?mungkin aku mengenalnya,aku juga tinggal disana"tanya Lucy lagi. Sambil mengangkat pancingannya ia berkata "oh begitu, berarti tidak jauh dari sini ya? nama pamanku Oswald dia punya seorang anak perempuan bernama Adillisia".Lucy sedikit terkejut mendengarnya "Sungguh? dia itu adalah penasehat kerajaan kepercayaan ayahku,dan Adillisia itu teman baikku". Dragneel bengong tidak percaya dengan ucapan Lucy,tiba-tiba ia berteriak "BENARKAH?! bawa aku pergi kesana! bisa kan?",tanya Dragneel.Lucy menghela napas,"hh..bisa sih tapi masalanya sekarang ini dimana? sepertinya jalan ke kota cukup jauh" katanya.Setelah mengumpulkan cukup banyak ikan Lucy dibantu Igneel membakar ikan-ikan tersebut.Karena hari itu sudah senja mereka memutuskan untung mendirikan tenda,untungnya Dragneel membawa 2 buah tenda, katanya sih untuk jaga-jaga,jadi ia pun mendirikan kedua tenda itu selagi Lucy dan Igneel membakar ikan. Sementara Lucy tersesat di hutan pertengkaran terjadi di istana kerajaan Fiore.Ayah Lucy menuduh Al telah menyuruh orang untuk menculik Lucy.”Tidak mungkin aku melakukan hal itu,Lucy adalah temanku aku tak mungkin melukainya”,kata Al membantah.”Jangan berbohong! Pasti kau tak bisa menerimakan kalau Lucy menolak untuk dijodohkan denganmu?”tambah ayah Lucy.Ayah Al pun angkat bicara “Jangan sembarangan kau menuduh anakku,Al tak mungkin melakukkan hal serendah itu” belanya. “Oh atau malah kau yang merencanakan semua ini hah?” balas sang raja dari Griffon. “Kurang ajar,sudah membohongiku sekarang kau malam menuduhku?Kau mengajaku untuk berperang?”tantang raja Fiore itu.”Kalau itu yang kau mau aku terima tantanganmu”Balas raja Griffon tak mau kalah.Akhirnya telah diputuskan bahwa kedua kerajaan besar ini akan berperang.Kabar ini pun langsung tersebar luas ke semua rakyat Griffon maupun Fiore. Pagi pun tiba.Lucy keluar dari tenda dan mencuci mukanya di sungai di dekat sana.Ia memandangi sungai itu.Perasaannya tidak enak,pikiran-pikiran jelek pun bermunculan di kepalanya.Air matanya mulai menetes “aku ingin pulang!”,teriaknya dalam hati.Tak lama Dragneel terbangun ia melihat ke tenda Lucy,tak ada orang.Ia mencari-cari Lucy dan menemukannya sedang menangis di tepi sungai. “Hey jangan khawatir kamu pasti bisa pulang kerumah”,terdengar suara yang ternyata adalah suara Dragneel mencoba menenangkan Lucy.Lucy pun tersenyum kearah Dragneel “iya,terimakasih”.Setelah makan dan lagi-lagi sebelumnya harus bersusah payah memancing,mereka melanjutkan perjalanan untuk mencari jalan keluar dari hutan itu.Ditengah perjalanan mereka bepapasan dengan seorang penebang kayu.Penebang kayu itu terus berjalan tetapi tiba-tiba berhenti.Sang penebang kayu itu menoleh kebelakang dan langsung mengenali gadis tadi.”Tuan putri Lucy!”,panggil sang penebang pohon. Lucy pun menghampirinya,”kau rakyat Griffon?bisakah kau tunjukan jalan kembali ke kota?” tanya Lucy.”Tentu saja tuan putri,tapi apa yang tuan putri lakukan disini?”kata sang penebang itu.Lucy menceritakan semua yang terjadi.”Oh jadi begitu berarti semua ini salah paham ya”,bisik sang penebang.”Salah paham apa?” tanya Lucy yang samar-samar mendengar perkataannya tadi. Sang penebang kayu pun menceritakan tentang perang yang akan terjadi antara kerajaan Griffon dan Fiore.Lucy sangat kaget mendengarnya sampai tak sanggup berdiri karena memikirkan bagaimana dengan keadaan ayahnya yang akan berperang sementara kondisinya yang mulai sakit-sakitan.Dragneel angkat bicara,”kalau begitu cepat antar kami kesana!” sambil menggendong Lucy yang sepertinya masih shock dengan hal itu.Ternyata kota Hosenka tak terlalu jauh dari situ.Lucy yang sudah merasa kuat berdiri kini segera berlari menuju istana untuk menemui ayahnya.Sebelumnya ia sangat berterima kasih pada penebang pohon tadi.Lucy kini berada di kerajaan bersama Dragneel,ia tak mendapati siapa pun disana.Tiba-tiba terdengar langkah kaki yang berlari tergesa-gesa.”Tuan putri! Syukurlah anda tidak apa-apa” ternyata Adillisia.Ia kaget melihat Dragneel “apa yang kau lakukan disini?”,tanyanya pada Dragneel.”Sudah tak ada waktu,ceritanya nanti saja,dimana ayah?” Lucy berkata sedikit membentak.Ia berada di Lembah Dahaka,ia akan berperang dengan kerajaan Fiore.Tanpa buang waktu Lucy pun langsung berlari ke kandang kudanya dan segera pergi.Dragneel dan Adillisia pun menyusul dari belakang.Sampailah ia di lembah Dahaka.Perang akan segera dimulai,ia nekat menerjang ke tengah-tengah.Hal itu membuat kedua raja itu menghampirinya begitu juga dengan Al.Lucy menjelaskan semua yang terjadi ternyata ini semua adalah salah paham.”Al sekali lagi aku minta maaf telah menolakmu,bisakah kita tetap berteman?”tanya Lucy.Al tidak menjawab tapi ia tersenyum menandakan jawaban ya.Lucy juga memohon maaf yang sebesar-besarnya pada ayah Al dan meminta ayahnya untuk meminta maaf juga.Hati ayahnya luluh dan menuruti permintaan putri cantiknya itu.Perang pun tak jadi dimulai kedua kerajaan itu kembali menjalin hubungan baik.Dragneel pun berhasil bertemu dengan paman dan sepupunya ia sangat senang sekali dan sangat berterimakasih pada Lucy.Keesokan harinya raja menemui Lucy dan bertanya mengenai pemuda yang kemarin ikut dengannya.Lucy menjawab”Dia orang yang menyelamatkanku”wajanya terlihat memerah karena malu.”Dia juga ternyata adalah sepupu Adillisia”terusnya.Seakan tahu perasaan anaknya sang ayah memiliki rencana baru dan meminta pendapat kepada Oswald tentang rencana itu.”Kalau itu yang tuan inginkan saya setuju”,kata Oswald. Raja menemui Dragneel dan berterimakasih sebesar-besarnya karena ia telah menyelamatkan putrinya.”Sebagai tanda terimakasih aku akan menikahkanmu dengan Lucy,aku rasa Lucy akan bahagia bersamamu”.Dengan agak malu-malu Dragneel menerima tanda terimakasih dari sang Raja.Ternyata diam-diam Lucy menguping pembicaraan itu.Ia pun berbisik “Terimakasih,ayah”.Akhrinya Dragneel menjadi calon raja berikutnya.Raja pun lega karena telah menemukan seseorang yang bisa melanjutkan tahtanya dan yang terpenting seseorang yang dapat membahagiakan putrinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar