Rabu, 15 Februari 2012

Musim Panas yang Berharga by Riski Anissa Ilmi

Hari itu sedang musim panas,Mika memandangi jendela Sekolah memperhatikan pemandangan di luar sembari mengibaskan kipas.Tak terpikir banyak keringat yang keluar dari sekujur tubuhnya.Semestinya bagi Mika ia menikmati liburan musim panas,tetapi karena adanya kelas matematika tambahan karena nilainya yang tidak memuaskan,jadi liburan musim panasnya ditunda dulu.Tidak hanya Mika saja yang sedang masuk kelas tambahan,banyak teman sekelasnya yang juga ikut kelas tambahan matematika.Ketika Mika sedang melihat pemandangan luar,ada seorang pria separuh baya yang sedang membawa sejenis paket,dan ia hanya terdiam saja di depan gedung sekolah. “Ada ada pak?” Tanya Mika dari jendela. “Saya ingin mengantarkan pesanan makan siang untuk murid-murid yang mengikuti perjalanan ke Osaka.” Kata pria itu. “Wah tadi baru saja berangkat pak.Memangnya bapak tidak tahu kalau bisnya akan berangkat tadi?” Kata Mika. “Saya sudah tahu kalau bis akan berangkat jam itu,tetapi karena ada masalah saat sedang packing,maka terjadi keterlambatan.Dan saya kira bis tadi mau menunggu saya.” Jelas bapak pengantar makanan tersebut. “Ooh begitu,pak.Bagaimana kalau saya yang mengantarkan pesanan makanannya?” Tanya Mika.Setelah berpikir panjang,Bapak pengantar makanan itu mengangguk. “Kita juga ikut ya Mika,boleh kan?” Sahut teman-temannya yang rupanya diam-diam mendengarkan perbincangan Mika dan bapak pengantar makan.Mika cukup kaget melihat teman-temannya yang rupanya juga mendengarkannya secara diam-diam. “I,iya boleh.” Jawab Mika. “HOREEEEE!!!” Teman-teman Mika semakin bersemangat. Setelah selesai dari kelas matematika tambahan,Mika dan teman dari kelas matematika tambahan pergi menuju Osaka dengan Kereta.Diam-diam Mika mengintip isi makanannya dan menyantap sedikit demi sedikit. “Waaaah enaknya.” Gumam Mika. “Hey Mika bagi dong! Boleh kan? Ya ya ya?” Tanya Kana Dengan muka memohon. Kemudian Mika memberikan kotak makanan itu pada Kana.Kotak makannya bukannya dikembalikan,tetapi malah diambil.Selama perjalanan,Mika dan teman-teman sekelas nya berbincang –bincang mengenai rencana liburan musim panas.Setelah sekian lamanya perjalanan,Mika dan teman-teman akhirnya tiba di Salah satu Stasiun di Osaka.Tiba-tiba saat sedang berjalan menuju rombongan sekolah,Mika terjatuh.Semua makanan yang dia bawa hampir semuanya tumpah.Beberapa temannya juga ikut jatuh gara-gara ulah Mika. “Mika,kau tidak apa-apa? Makanannya tumpah semua.” Tanya Saiko sambil memberikan tangan untuk Mika. “Tidak apa-apa,aku bisa berdiri sendiri.” Jawab Mika walaupun ia meringis kesakitan. Secara diam-diam,Mika menaruh kembali makanan yang tumpah ke kotak makanannya.Kemudian mereka melanjutkan perjalanan.Keluhan panas selalu ada disetiap perjalanan.Karena kelelahan,mereka beristirahat sejenak.Beberapa ada yang sedang membeli makanan,minuman,sekaligus adapula yang membeli cinderamata dari Osaka. “Coba kalau nilai kita tidak seburuk ini,pasti kita lagi bersenang-senang sekarang ini.” Gerutu Mika setelah meneguk minum. “Iya benar! Aku benar-benar menyesal minggu kemarin ke Shibuya sampai lupa belajar.” Sahut Kana sambil membawa Okonomiyaki yang baru saja dibelinya. *** Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan lagi.Mika melihat segerombolan murid di dekat Istana Osaka yang kelihatannya berasal dari sekolahnya dan langsung mendatanginya,dan rupanya benar.Rombongan itu berasal dari sekolahnya.Pesanan makanan itu diberikan kepada Guru pendamping.Mereka langsung pulang dengan gembira karena pekerjaan mereka sudah selesai. Di malam harinya Mika menonton berita bahwa beberapa siswa yang mengikuti karyawisata ke Osaka keracunan dan harus masuk ke rumah sakit,bahkan ada yang keadaannya kritis.Mendengarnya Mika gemetaran sekali.Itu murid-murid dari SMP Takiyama,Sekolahnya. “Hei Mika,apa yang kamu lakukan terhadap mereka semua?” Tanya Ayah yang juga tidak percaya setengah mati. “E,entahlah.Aku t,tidak berbuat apa-apa pada mereka.” Jawab Mika bohong.Sedangkan Ayah hanya mengangguk tanda sudah mengerti. “Mika,kamu besok disuruh ke sekolah lagi.” Kata Mama. “Hah? Kenapa?” Tanya Mika kaget. “Mungkin masalah keracunan makanan yang lagi heboh itu.” Jawab Mama.Mika berdebar-debar sekali setelah mendengarnya. Keesokkan harinya,Mika ke sekolah.Perasaan cemas dan tidak semangat itulah perasaannya saat ini.Ia pergi ke Sekolah dengan menggunakan sepeda.Setibanya di Sekolah Mika bergegas mengganti sepatu dan langsung menuju ke kelas.Saat masuk ke kelas,semuanya terdiam,hampir tidak ada suara sama sekali.Mika berfikir pasti ada yang tidak beres. “Kok diam saja,kenapa?” Tanya Mika. “Hampir semua teman-teman kita kritis.” Jawab Nami dengan memalingkan wajah. “Karena pesanan makanan itu ya?” Tanya Mika lagi. “Tentu saja! Apalagi sekolah kita tidak mempunyai biaya untuk membayar mereka semua! Masa kita hanya diam?” Lanjut Nami yang hampir mengeluarkan air matanya.Mika hanya bisa terdiam,badannya kaku,seolah nggak percaya sama sekali apa yang Nami katakan.Pikiran terlintas di pikiran Mika. “Teman-teman,aku punya ide.Bagaimana kalau kita menjual snack dan makanan lainnya untuk biaya bagi mereka yang sedang dirawat? Dengar-dengar Aya pintar memasak kan?” Usul Mika.Aya lalu mengangguk.Semua teman-teman Mika bangkit dari duduknya setelah mendengar usulnya. “Wah iya itu benar.Jangan hanya menjual makanan saja,kita juga ada sebuah kelompok band musik.” Terang Kana.Semuanya juga ikut setuju dan semakin bersemangat.Lalu terbentuklah dua kelompok.Kelompok pertama adalah kelompok yang menjual snack dan makanan.Sedangkan kelompok kedua adalah kelompok band musik.Mika masuk ke kelompok menjual snack dan makanan. Siang hari nya,kedua kelompok tersebut merencanakan apa yang akan mereka jual dan lagu apa yang akan dibawakan.Setelah selesai,kedua kelompok itu membuat snack dan makanan di rumah Aya.Sedangkan kelompok yang satu lagi berlatih bermain musik apa yang akan mereka mainkan nanti. Beberapa hari kemudian,mereka sudah siap untuk menggalangkan dana.Mika dan teman-teman yang menjual snack dan makanan berpencar,dan kelompok band musik tetap menyanyikan lagu bersama-sama. “Ayo silahkan dibeli,dijamin ini enak dan murah” Ajak Mika.Sayangnya tidak ada yang mau menghampirinya. “Tidak semudah yang aku kira.” Gumam Mika.Tapi ia masih berusaha mencari orang yang mau membeli snack dan makanan tersebut,walaupun ia hampir menyerah,sudah begitu ia sudah merasa lelah. Sedangkan kelompok band musik pun masih sedikit yang mau melihat pertunjukan mereka ataupun memasukkan uang ke kotak untuk biaya Rumah Sakit.Kana dan teman-teman merasa kecewa kenapa mereka tidak ada yang mau memperhatikan sedikit pun. *** BRAK! Kana memukul meja dengan sangat keras.Kana memang dikenal sebagai orang yang tidak dapat mengendalikan emosinya. “Sudah Kana,mungkin hari ini kita memang belum beruntung.” Mika menenangkannya. “Belum beruntung bagaimana?! Kita sudah berjam-jam untuk semua ini tapi,mana hasilnya? Nggak ada kan?” Bentak Kana. “Ini baru sekali! Masa baru hari ini kamu sudah menyerah? Kita masih bisa berusaha lagi! Kalau udah bilang nggak bisa,nggak akan bisa-bisa nanti.” Lanjut Mika,namun suaranya semakin meninggi.Setelah mendengar perkataan Mika,Kana tidak dapat berbicara apa-apa lagi dan memalingkan wajahnya. “Benar apa kata Mika,ayo kita berusaha lagi,jangan menyerah.” Kata Nami dengan membela Mika. “Iya,ayo Kana” Mika kembali mengajak sambil mengeluskan punggung Kana.Akhirnya Kana mengangguk,dan semuanya bersemangat kembali. Dua hari kemudian,mereka kembali melakukan aksi mereka dengan semakin mantap dan semakin siap.Banyak yang mau membeli hasil snack dan makanannya. “Wah enak ya,kapan-kapan aku ingin beli lagi ya ma!” Kata anak kecil yang sedang berbicara dengan Mamanya.Mendengarnya Mika dan kawan-kawan sangat senang. Sedangkan bagi kelompok band musik,semakin banyak penonton yang ingin melihat pertunjukan mereka.Bahkan para penonton sampai ada yang terbelalak melihat aksi mereka yang menakjubkan.Setelah lagu selesai dinyanyikan,tepuk tangan dari penonton benar-benar sangat meriah,para penonton juga ikut berbondong-bondong mengisi uang amal tersebut.Kana dan kawan-kawan yang juga ikut band musik banr-benar sangat gembira. Beberapa hari kemudian,mereka berkumpul untuk mengumpulkan uang yang selama ini mereka dapatkan dengan susah payah.Setelah dihitung-hitung,tidak disangka uang yang mereka kumpulkan sangat banyak,dan tentunya mereka piker ini cukup untuk biaya mereka semua.Kemudian mereka pergi ke salah satu Rumah Sakit tempat teman-teman mereka dirawat.Beberapa ada yang sudah pulang dan ada yang belum.Mereka sangat penasaran bagaimana keadaan teman-teman mereka sekarang ini.Tibalah mereka di Rumah Sakit,mereka semua berjalan menuju lobby dan kebetulan Mika melihat seorang guru,dan rupanya itu pak Yamaguchi. “Pak Yamaguchi!” Mika berlari menuju Pak Yamaguchi.Kemudian Pak Yamaguchi berhenti. “Kalian ya? Sedang apa kalian disini?” Tanya Pak Yamaguchi. “Ng,ini pak saya mau kasih biaya untuk semua murid yang sebagian masih dirawat disini.” Mika memberikan uang tersebut.Pak Yamaguchi menerimanya.Mika melihat Pak Yamaguchi mengeluarkan air matanya sambil melihat uang itu. “Anak-anak,terima kasih banyak ya.Bapak tidak menyangka kalian sampai berbuat sampai begininya,maaf kalau merepotkan.” Kata Pak Yamaguchi dengan sedikit terisak. “Tidak apa-apa pak.Ini salah kita,jadi kami harus membayar semua ini.” Ujar Mika.Ia pun juga ikut menangis,teman-temannya ikut berpelukan. Kemudian Mika meminta pada pak Yamaguchi untuk melihat teman-temannya yang sedang dirawat.Setelah masuk ke kamar rawat,Mika meminta maaf pada mereka semua karena sudah membuat mereka begini,mereka pun memaafkannya.Mika lalu memberikan snack dan makanan yang masih ada sewaktu masih berjualan kepada mereka semua. Hari sudah mau malam,Mika dan kawan-kawannya meminta pulang kepada mereka semua,benar-benar sangat menyenangkan bisa bersama dengan mereka,menurutnya ini adalah musim panas yang benar-benar berharga baginya. “Sekali lagi aku mengucapkan minta maaf ya.Aku memang benar-benar ceroboh.” Ujar Mika.Teman-teman yang dirawat menggelengkan kepala,bagi mereka itu sudah cukup untuk mengobati hati mereka.Ketika sudah diambang pintu,Mika mengucapkan selamat tinggal dengan berlinang air mata tanda ia benar-benar bahagia bisa melihat teman-temannya yang sudah sehat. Keesokan harinya,Mika mendapat telepon. “Mika,kita mendapat kabar baik!” Seru Kana “Apa itu?” “Teman-teman kita semuanya seudah pulang dari Rumah Sakit! Minggu ini kita rayakan ya!” Lanjut Kana dengan suara lantang. “Wah,syukurlah!!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar