Rabu, 15 Februari 2012

Semua untuk Sahabat ♥ by Mahsya Maharani Adilia

Yonny terlihat sedang memandangi sebuah foto dihiasi bingkai yang terpajang di kamarnya. Di foto itu terdapat 2 orang perempuan yaitu Yonny dan sahabatnya,Ella. Kadang yonny tersenyum jika melihat foto itu. Sampai-sampai mama Yonny pun heran mengapa Yonny suka sekali senyum sendiri. Lalu mama Yonny pun bertanya kepaada yonny. “Nak, kenapa kamu senyum-seyum terus?”. Yonny pun kaget dan menjawab “Eh mama. Hehe aku nginget masa lalu dulu ma. Masa kecilku terpenuhi dengan 1 orang sahabat yang kusayang sampai sekarang.” Mama pun mengerti apa yang Yonny maksud dan berkata “Ohh.. Ella? Ahaha, kamu seperti mama waktu mama masih sebesar kamu. Selalu menganggaap mama Ella itu orang terbaik di dunia. Sampai sekarang mama pun berfikir begitu. Yasudah, mama mau ke dapur, kamu belajar dulu gih. Bentar lagi kan kamu UN.” Mama pun keluar kamar Yonny. Tetapi yonny tidak beranjak ke meja belajar dan belajar melainkan mengambil buku hariannya waktu dia SD lalu. Ya, dia sudah SMA kelas 12 sekarang. Yonny berkata dalam hati “Sudah lama sekali aku menulis ini.” Lalu ia membaca buku harian itu. Kadang dia tersenyum, bahkan tertawa. Ingat masa-masa SD nya waktu dia dijahili teman-teman lelakinya dan hanya Ella yang membelanya. Lalu telepon pun berbunyi. Yonny segera mengangkat. Ternyata telefon dari Ella. Ella berkata, “Halo.. Yonny! Aku bosen dirumahh. Boleh ke rumahmu ga? Please please please!”. Yonny sambil tertawa menjawab , “Hihihi, boleh kok. Kesini aja sekarang. Ahaha, kamu lucu deh please nya.” Ella sangat bergembira dan berkata, “Oke Yonny! Aku bakal kesana sekarang. See you there!” . Yonny pun menutup telefon. 15 menit kemudian Ella pun datang dan memencet bel pintu rumah Yonny . Yonny langsung berlari keluar kamaar dan cepat-cepat membuka pintunya. Pas melihat Ella, yonny langsung menyambut “Eh ell! Cepet bener nyampenya lo. Naek apa?” Ella pun menjawab “Dianter papa. Hehe soalnya tadi papa juga buru-buru ke kantor jadi gue minta kesini aja. Mumpung searah hahah.” “Ohh yaudah yo ke kamar gue.” .Pas sampai, Yonny duduk di tempat tidurnya dan bilang “Eh tau ga lo?” Ella yang sedikit bingung menjawab “Engga, apa emang?” “Gue suka sama Rido lhoo.. hahaha!” Ella pun kaget dan merasa hancut karena sahabtnya menyukai orang yang dia sukai. “Eh? Dari kapan??” “Udah lama. Tapi sori ya gue baru kasih tau sekarang ke lo.” . Ella yang hatinya sudah hancur ditutupi dengan senyumannya. Dan berfikir agar sahabtnya itu bisa dekat dengan Rido. Beberapa menit kemudian, Ella pun berkata “Eh yon. Gue kan temen deket Rido, lo mau g ague deketin sama dia? Mak comblang gitu deeh.” “Eh yang bener El? Waa makasih yaa.. lo baik banget sih”. “Hahaha.” Lalu mereka pun berbicara tentang apapun yang mereka alami sampai Papa Ella menjemputnya dan membawa Ella pulang. Keesokan harinya, Yonny masuk ke sekolahnya dengan bahagia karena ingat dengan perkataan sahabatnya kemarin. Ella pun melihat Yonny dan langsung ingat apa yang dia janjikan kepadanya dan langsung beranjak dari kursinya untuk ke lapangan basket, tempat nongkrong Rido. Disana, Ella menyaapa Rido yang sedang istirahat bermain bsket “Eh do, lo tau ga si yonny tuh orangnya baik banget. Baiknya sama kayak lo tuh. Kayaknya lo berdua bakal cocok deh. Deketin gih sana!”Sambil tersenyum diluar tetapi terpaksa. Rido menjawab “Ah yang bener? Hahaha gue juga udah lama naksir dia sih. Haha oke deh gue deketin dia. Seplah, lo emang temen gue yang baik.” Bel pun berbunyi, waktunya belajar lagi. Setelah pelajaran selesai, Ella pun menghampiri yonny dan berkata “Yon! Rido suka sama lo juga hahaha.. asik bakal cocok nih! PJ nya doong hahah.” Yonny pun kaget tetapi senang dan tertawa. Lalu menjawab “Wele.. jadian aja belom. Ada ada aja lo ah.” Sepulang sekolah, Yonny harus naik angkot karena orang tuanya sibuk bekerja dan tidak bisa menjemputnya. Tetapi pas dia ingin menaiki angkot, ada seorang cowo menghampirinya. Ya, itu adalah Rido. Yonny setengah bingung dan gugup. Tetapi pura-pura cuek. Rido memanggil yonny “Eh yonny. Lo naek angkot ya? Meding sama gue aja. Naek motor biar cepet hahah.” “Boleh kok. Ayo deh”. Lalu RIdo memboncengi Yonny sampai depan rumah Yonny. Darisitu mereka mulai dekat. Tetapi ella amasih tidak terlupakan oleh Yonny. Mereka masih tetap sharing dll. Beberapa hari kemudian, Rido pun mengajak Yonny untuk dinner lewat telepon. Rido berkata “Eh yon. Kamu mau ga aku ajak ke café buat dinner? Malem ini ajaa. Please.boleh ya!!” Yonny saking senangnya menjwab “Iya iya mau !! aku mau hahaha ! ntar malem kan okedeh kutunggu ya”. Telpon ditutup. Yonny langsung menelpon ella apa yang dia bicarakan dengan RIdo. Ella pun hancur dan hanya bisa berkata “Asiik! Congrats yaa!.” Yonny pun menjawab “Iyoo. Sama-sama. Wish lo juga bisa kayak gue.” Malam pun tiba. Rido menjemput Yonny dari rumahnya dan sampai di sebuah café. Disana Rido yang terlihat diam langsung berkata “Yonny. Kamu mau jadi pacar aku?” sambil menyodorkan cincin(kayak mau nikah aja). Yonny yang kaget pun berkata “Hmm.. aku mau ”. Rido pun tersenyum dan mereka pun lega bisa jadian juga. Beberapa bulan Rido dan Yonny pacaran, dan Ella yang masih sakit hatinya tetapi tidak marah dengan sahabtnya itu. Ella menyadari kenaapa dia tidak duluan member tahu kalau dia juga suka Rido. Tetapi dia tidak ingin sahatbnya terluka karena dirinya dan sahabatnya akan menjauhinya. Jadi dia pun berfikir kalau “ini adalah jalan terbaik untukku dan untuk Yonny untuk tetap bersahabat dengan baik.” Katanya sambil menangis. Ella pun berfikir akan rela member nyawanya sekalipun kepada yonny bila perlu, asal dia masih dianggap sebagai sahabat oleh Yonny. Rido memang baik dan Ella pun sudah naksir Rido dari dulu. Tetapi mengapa Ella tidak menyatakan langsung ke Rido? Ya, karena malu. Itulah sebabnya dan dia pun menyesali perbuatannya itu dan berusaha menerima keadaan seperti sekarang. Lama lama dia pun melupakan perasaan sukanya dengan Rido dan hanya memikirkan tentang Yonny itu sahabatnya sampai akhir hayatnya. Tidak terasa mereka pun lulus SMA. Ella yang sekarang sibuk dengan pekerjaan barunya pun memilih untuk tidak kuliah. Yonny dan Rido memasuki Universitas yang sama. Waktu pertama kali masuk kuliah, Yonny yang sedang menunggu Rido didepan rumahnya pun ditelpon oleh Rido. Terdengar rido berkata “Say. Aku gabisa nganter kamu. Ada acara dirumah soalnya. Maaf banget ya.” “Ohh oke gapapa deh. Aku bisa naek aangkot aja. Salam buat mamamu ya.” Yonny pun menutup telepon dan teringat tentang masa lalu. Waktu ia pergi dan pulang sekolah selalu dengan Ella. Dia pun langsung tidak fokus berjalan dan tidak melihat kalau ada motor yang sedang berjalan. Dan tanpa sengaja motor itu menabrak Yonny. Yonny pun laangsung tidak sadarkan diri. Mama Yonny yang habis pulang dari pasar melihat kerumunan orang. Dia pun berjalan kearah kerumunan orang itu. Dia bertanya kepada salah satu orang disana “Mas, ada apa ya? Kok banyak orang gitu?” “Oh iya bu. Ada mahasiswa tertabrak motor tadi. Katanya sih dianya ga lihat jalan jadi motornya ga sengaja nabrak.” “Oh gitu makasih ya mas.” Mama pun ingin melihat siapakah mahasiswi itu. Ketika dilihat,, mama pun kaget dan langsung pingsan tetapi hanya sebentar. Orang-orang pun mengantar yonny ke rumah sakit terdekat. Mama yang sedang menangis di ruang tunggu pun menelpon Rido . “Rido. Yonny tertbrak motor tadi pagi pas berangkat kuliah. Tante kira kamu yang nganter dia.” “HAH?! Yang benarr tante?! Oke aku segera kesana.” Rido pun buru-buru ke rumah sakit dan menemui mama Yonny.. beberapa menit kemudian Dokter pun keluar dari ruang pemeriksaan. Rido dan mama langsung berdiri dan menghampiri dokter. Rido lebih dulu bertanya “Bagaimana keadaan Yonny, dok? Dia baik-baik saja kan?!” “Hmm maaf tetapi saudara Yonny menderita buta permanen dan hanya bisa melihat kembali jika ada yang mau menukar / mendonorkan matanya untuk Yonny. Tangisan mama pun mengencang. Rido hanya bisa diam dan menyesal. Rido langsung berkata “Ini semua salahku!! Seharusnya aku yang nganter Yonny kuliah. Bukan nyuruh dia naek angkot sendiri!” Katanya sambil marah-marah. Mama pun berkata kepada Rido “Rido. Sudah nak. Terima saja apa yang sudah terjadi. Berdoa agar tuhan bisa memberikan orang yang baik untuk mendonorkan matanya ke Yonny.” Dokter mempersilahkan mereka untuk memaasuki ruangan tempat yonny diperiksa. Mereka pun duduk di sofa sebelah tempat tidur yang Yonny tiduri. Rido yang memegang tangan Yonny pun seketika menangis. Menyesal perbuatannya yang sangat membuat yonny menjadi seperti ini. Semakin erat pegangaannya kepada Yonny. Membuat yonny terbangun. Dia pun langsung berkata “Ella. Kita ada dimana? Kok disini gellap? Ella. Aku kaangen kamu. Aku tadi mikirin kamu terus dijalan. Inget masa-masa dulu kita masih bisa berdua.” Rido dan Mama pun kaget. Dan mereka ingat kalau mereka nyaris melupakan Ella. Mama pun langsung mengambil handphone dan menelpon Ella apa yang terjadi. Ella pun berkata “Yang benar tante?! Aku segera kesana dengan cepat.” Karena dia sedang di restorant dekat rumah sakit, dia pun berlari sampai ke kamar Yonny. Saat melihat yonny yang berbaring, dia pun memeluk Yonny. Yonny pun berkata “Ella. gue kangeen banget lo ell. Jangan ninggalin gue lagi ya. Temenin gue disini. Ditempat yang gelap ini. Lo bisa membuat tempat ini terang kembali. Ya kan?”. Ella pun menjawab “Iya.. gue bisa Yon. Maaf selama ini gue sibuk dengaan pekerjaan baru gue dan lupa sama sahabat sendiri. Maaf banget ya.” Air mata pun keluar dari mata Ella. Yonny pun tersenyum. Ella melepaskan pelukannya dan yonny pun kembali berbaring ditempat tidurnya. Ella langsung duduk didekat mama Yonny dan Rido. Ella pun berkata “Aku bisa membuat dia melihat terang lagi. Karena aku akan mendonorkan mataku untuknya.” Mama dan Rido pun kaget. Mama berkata . “Ta.ta.. tapi. Kamu bagaimana?” “Tenang tan. Aku sekarang bekerja di tempat kursus braile jadi aku sudah mengerti apapun tentang tuna netra.” Mama pun hanya bisa terdiam. Masih setengah syok dengan keputusan Ella. Ella pun langsung ke ruang dokter dan berkata “Dok. Saya ingin mendonorkan mata saya untuk Yonny.” Dokter yang kaget lalu berkata “Baiklah. Kami akan menanganinya. Jarang-jarang ada orang yang baik seperti anda.” Operasi pengambilaan mata sudah ditentukan minggu depan. Ella pun meminta Rido untuk menemui dia di sebuah taman. Ketika sampai, Rido pun berkata “Ada apa Ell? Tumben ngajak kesini.” “Iya. Gue cume pengen ngomong. Kalo selama ini gue sayang sama lo. Gue Cuma gamau kalo Yonny gamau temenan lgi sama gue. Gue relain semua untuk yonny karena dialah orang yang bisa ngertiin gue.” Rido pun kaget. Dan hening sebentar. Kemudian Rido pun berkata “Iya. Yonny pasti beruntung banget punya sahabat baek kayak elo. Makasih banget ya.” “Iya. Hm.. yausah sana ke rumah sakit lagi. Hihi maaf ganggu. Jaga Yonny baik baik ya.” “Yoeeh.. Thanks sekali lagi ya.” Rido pun pergi. Ella pun merasa lega karena telah menyatakan perasaannya. Tidak terasa waktunya operasi. Ella tidak takut sama sekali karena dia mendonorkannya dengan ikhlas dan tidak ada suruhan dari orang lain. Operasi pun dimulai. Setelah beberapa jam pun selesai sudah operasinya. Ella pun hanya bisa melihat kegelapan. Tetapi dia senang karena sudah bisa membantu temannya melihat kembali. Kemana- mana Ella pun memakai kacamata hitam. Mama dan Rido beberapa kali bilang makasih ke Ella. Tetapi Ella selalu menjawab “Itulah gunanya sahabat.” Memang benar. Ella tidak menyesal atas perbuatannya. Dia pun sehari hari menemani Yonny yang dirumaah sakit sampai operasi penukaran mata yonny dengan mata Ella. Yonny tidak tahu soal mata itu. Jadi dia santai menjalaninya. Operasi pun selesai, Rido dan mama langsung memeluk Yonny.. yonny pun langsung bisa melihat dengan mata Ella. Dilihaatnya ella memakai kaacamata hitam. Yonny pun tertawa “Hahaha.. lo kok pake kacamata el?” “Iya nih. Lagi suka aja gue.” “Ohh haha.” Rido dan Mama mengerti apa maksud Ella. Esoknya Yonny pun dibolehkan keluar dari rumah sakit. Di awal-awal itu Ella masih bisa bertemu lagi dengan Yonny. Tapi lama-lama tidak karena Yonny sangat sibuk dengan kuliahnya apalagi dengan part time jobnya. Karena itu, Ella pun menghabiskan waktu dengan menulis Surat ke Yonny. Dan tentu saja yonny akan membalasnya. Tak terasa sudah setaun mereka pun berpisah karena Ella pindah keluar kota untuk kerumah bibinya dan tinggal disana. Yonny dan ellla masiih sering surat menyurat. Kadang kadang Ella meminta tolong mengetik dan menbacakan SMS dari yonny oleh bibinya. Yonny pun belum tahu kalau mataa yang ia pakai itu punya ella. Sudah beberapa tahun mereka sibuk dengan kegiatan mereka sendiri, akhirnya Rido memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi waktu itu. Saat di sebuah mall, Rido berkata “Say. Kammu tau ga itu mata siapa yang kamu paake?” Yonny bingung ddan menjawab “gatau tuh.. emang siapa?” “Punya sahabatmu.” “hah? Yang bener?” “Iya dong. Masa boong.” “Wow. Aku mau telpon Ella deh. Kemaren aku telpon ga diangkat.” Dia pun menelpon Ella tapi yang mengangkat adalah bibinya. “Halo.Ella nya ada?” “Hmm.. ini siapa ya?” “Ini sahabatnya, Yonny.” “Ohh.. yonny. Maaf bibi lupa ngasih tau kalo.. Ella meninggal.” “APA?! KOK BISA BI?” “Iya.. waktu itu bibi ada kerjaan di luar, jadi bibi ninggalin dia sendiri. Eh pas pulang, bibi nemuin dia di kamarnya tidur dan ada album foto bernama “Untuk sahabatku”. Lalu bibi bangunkan Ella. Ternyata dia sudah tidak bisa bangun lagi.dia pun menulis surat memakai huruf braile “Untuk Yonny, yon. Gue kangen sama lo. Gue penngen kita kayak dulu lagi. Tapi mungkin kita gabisa kaak dulu kagi karena udah punya kesibukan masing-masing. Yon, mungkin ini surat terakhir dari gue. Gue Cuma mau bilang kalo gue sayang banget sama lo kayak saudara kandung ssendiri. Thanks Yon.gue seneng banget bisa kenal sama lo dan sampe bersahabatan sampe sejauh ini. Lo mungkin udah tau kalo mata yang lo pake itu mata gue. Ya, itu gua relain buat lo karena lo adalah sahabat terbaik gue seumur hidup gue. Gue sayang banget sama lo Yon. Bahkan gue relain hidup gue buat lo.makasih ya udah mau jadi sahabat gue selama ini. ” Yonny pun menangis dan memberitahu apa yang terjadi kepada Mama dan Rido. Mereka juga kaget. Tetapi apalagi yang bis mereka perbuat? Jadi mereka memutuskan untuk berdoa untuk Ella. Yonny pun ingat, kalau mata yang dia pakaii itu mata Ella. Jadi dia pun selalu teringat kepada sahabatnya dan merasa kalau Ella itu bagian dari hidupnya. Sekarang Yonny pun sudah menikah sengan Rido dan mempunyai keluarga. Namun sosok Ella tidak pernah dilupakan olehnya. Dia pun menceritakan kepada anaknya bagaimana perjuangan seorang sahabat untuk sahabatnya.Berharap anaknya agar anaknya bisa mempunyai sahabat seperti Ella.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar