Rabu, 26 Januari 2011

Aryo Mengggiring Bola by Kevin Jeremy

Aryo menggiring bola di atas lapangan rumput yang sangat terpelihara.Ia menggiring bola dengan lincah,dengan keterampilan seorang pemain sepak bola profesional dalam kompetisi liga spanyol.Aryo dari indonesia menggiring,menggocek dan menyundul bola sepanjang lapangan rumput,sepanjang daratan hijau tak bertepi yang menghampar sampai ke cakrawala tiada putus-putusnya.
Aryo menggiring bola dan rambutnya yang panjang terikat seperti Claudio Caniggia melambai dalam embusan angin sabana.Ia memakai kostum putih-putih.kaos kakinya putih dan sepatunya pun putih.Ia tak bersponsor,ia tak berposisi,dan ia bukan anggota kesebelasan mana pun.Hanya di punggungnya saja terlihat tulisan Aryo dengan nomor 0.Ia menggiring bola sepanjang sabana dengan kecepatan berlari seekor kuda Australia.
Lebih cepat dari Ruud Gullit,lebih cepat dari Roberto Baggio,lebih cepat dari Diego Armando Maradona ketika melewati lima pemain inggris dalam Piala Dunia 1986 yang menjadi peristiwa ternama.Inilah gabungan kecepatan Ryan Giggs dan Jairzinho,gabungan ketepatan Michel Platini dan Eric Cantona,serta gabungan keterampilan Johan Cruyff dan Pele alias Edson Arantes do Nascimento.Aryo menggiring bola dengan mempesona.
“Aryo!mau ke mana kamu?”
“Aku mau menjebol gawang,membuat gol dan mencetak skor!”
“Tapi di mana gawangnya?”
“Di ujung dunia!”
Aryo menggiring bola sepanjang lapangan rumput dengan kecepatan lari kuda balap,mencari gawang dengan kiper terhebat di dunia.Sudah seribu jala gawang digetarkanya.sudah seribu kiper terbaik dikecohnya,sudah seribu pemain belakang sekelas Franco Baresi dilibasnya,tapi aryo belum merasa puas jika belum menaklukan kiper yang paling terhebat di dunia.Ia ingin menjebol gawang yang di jaga kiper terhebat di muka bumi,ia ingin membuat gol terindah di dunia,maka diburunya gawang itu,diburunya satu-satunya gawang yang tersisa,meskipun itu terletak di ujung dunia.
Aryo menggiring bola melewati lapangan rumput,melewati jalan tol,melewati jembatan layang,dengan gocekan termahir yang hanya mengundang decakan cik-cik-cik sepanjang jalan raya.Sesekali di tepi jalan ia bertemu dengan seorang pemain kelas dunia yang menantinya,maka dia mengoperkan bola itu padanya,yang segera dikembalikan lagi dengan gaya masing-masing yang tiada duanya.Marco Van Basten mengembalikan dengan kepala,Zico mengembalikan dengan lutut dan George Best masih mampu mengembalikan bola sambil jungkir balik di udara.

Sambil menggiring bola ia melambaikan tangan pada penyambutnya di setiap kota.Sebagai kehormatan,setiap kota mencegatnya dengan sebelas pemain yang mencoba menghalanginya,tapi siapakah yang bisa menahan laju aryo? Bola itu seperti lengket di kakinya,dengan mudah ia bisa memindahkan bola itu ke pundak,lantas ke kepala,untuk dengan mudah kembali lagi ke kakinya.Bagaimana cara menahannya? Sliding tackle seorang Basile Boli pun tak berdaya menghalanginya.
Aryo menggiring bola.Di kiri dan di kanan jalan orang-orang melambaikan bendera dan memujanya.
“Jangan pernah berhenti,Aryo!Jangan pernah berhenti!Engkau satu-satunya harapan kami!”
Aryo menggiring bola mencari gawang di ujung dunia.
“Kiper!Kiper!Di manakah engkau? Aku mencarimu!”
Tapi tiada lagi kiper yang sanggup menghadang tendangannya.Tidak Walter Zenga,tidak Gordon Banks,tidak juga Rene Higuita yang gila.Bahkan gawang pun menjauhi Aryo.Gawang-gawang menjauh,raib,dan tiada lagi di dunia yang fana.Toh Aryo tetap melaju menggiring bola dengan penuh pesona.Dari TV orang-orang mengikuti perjalanan Aryo yang panjang,lewat liputan kamera dari helikopter.Begitulah helikopter itu kadang-kadang merendah dan merekam bagaimana Aryo menggiring bola dari berbagai posisi.
Aryo,pemain sepak bola bernomor punggung 0 dari bukan kesebelasan mana pun telah tiba di tepi sebuah pantai.Dalam cahaya senja yang gemilang,Aryo menggiring bola sepanjang pantai,meliuk-liuk lincah di antara para turis yang duduk menikmati matahari tenggelam.Aryo menendang bola ke arah laut,ia melompat mengejarnya.Para turis yang sedang duduk terpana.Seorang pemain sepak bola berkostum putih-putih dengan nomor punggung 0 menggiring bola di atas ombak seperti sedang berselancar.
Aryo menggiring bola di atas air melaju sepanjang lautan yang bagai tanpa tepi.Helikopter itu terus mengikutinya.Reporter di atas tidak lupa memberitakanya.
“Para pemirsa di rumah,pemain sepak bola Aryo telah tiba di tepi pantai.Para turis mula-mula mengira ia cuma seorang pemain akrobat yang mencari derma.Namun,tiba-tiba Aryo membuat atraksi yang tak penah di duga.Ia menendang bola,lantas melompat mengejar bola itu.Tubuhnya begitu ringan sehingga ketika kakinya menyentuh bola di udara,ia melentingkan tubuhnya ke depan sambil bersalto.Ketika bola itu menyusulnya,ia masih bisa menendang kembali,dan mengejarnya lagi dengan cara yang sama.Luar biasa saudara-saudara,anda tidak akan percaya jika tidak melihatnya sendiri di layar televisi anda.supaya semakin percaya,kami putarkan kembali ulanganya,kali ini dengan gerak lambat.”
Tampaklah pemandangan yang sulit di percaya,Aryo menggiring bola di atas lautan sembari diiringi lumba-lumba.Helikopter itu merendah mengambil gambar dari dekat.Terlihatlah wajah Aryo berseri-seri.
Aryo masih menggiring bola.Tujuh senja dan tujuh lautan telah dilewatinya.Sampai di manakah lajunya akan berhenti? Walau malam tiba,Aryo terus melaju tanpa henti.Ia melaju di padang pasir dalam cahaya bulan sendirian.Dalam embusan badai pasir,Aryo tetap berlari menggiring bola.Ketika bumi telah dikelilinginya maka Aryo mengulangnya lagi,lagi,dan lagi.Aryo berlari sendirian dalam kesepian dalam kesunyian dalam keheningan.Tiada lagi gawang,tiada lagi lapangan,dan tiada lagi suporter.
Aryo menggiring bola dalam kehancuran peradaban.Kota-kota yang dilaluinya telah menjadi puing berasap dan angin berembus membawa bau mesiu.Aryo menggiring bola di tengah pertempuran di tengah ledakan bom yang segera menjadi sunyi kembali ketika terlihat Aryo menggiring bola di antara mayat-mayat berkaparan yang barangkali saja di antaranya ada yang masih hidup.
Aryo menggiring bola dengan tetesan air mata.Helikopter terus membuntutinya dengan setia.Kostum putih-putihnya menjadi merah oleh cipratan darah para korban berondongan tanpa perlawanan.
“Aaaahhh.”
Aryo berteriak melepaskan rasa.Bola masih terus digiringinya dari kota ke kota,menembus kabut,menembus mimpi,dan menembus cahaya gemerlapan.
“Berhentilah,Aryo.Tiada lagi gawang di dunia ini,peradaban sudah runtuh,lingkungan pun sudah hancur tak terutus!”
“Aku tidak bisa berhenti,inilah satu-satunya hal yang masih bisa kulakukan!”
Aryo menggiring bola.Sesekali di samping kiri dan kananya terlihat macan kumbang dan macan tutul mengiringinya sepanjang perjalanan.Pada saat itu,muncul Zinedin Zidane yang melakukan hidding di udara diiringi oleh rekan setimnya yaitu,Luis Figo.Aryo menggiring bola dengan ganas,seperti Roberto Carlos masih muda.
Namun,tiada lagi gawang di dunia.Di layar TV hanya ada Aryo,satu-satunya atraksi yang masih berbau sepak bola.Helikopter merendah dan meninggi mempersembahkan siara live terlama di dunia.Terbangnya helikopter sudah mulai limbung ketika mendekati kutub utara.
Aryo menggiring bola di atas dataran putih.Helikopter meninggi dan merendah kehilangan arah karena Aryo yang berkostum putih-putih,dengan kaos kaki dan sepatu putih,dengan bola yang juga putih sudah tidak kelihatan lagi.Layar TV menjadi hanya putih ketika ke arah mana pun kamera memandang hanya menangkap dataran yang serba putih.
Aryo,pemain dari bukan kesebelasan mana pun dengan nomor punggung 0,masih menggiring bola dengan muka yang yang sedih dan tiada arah.Ia akan terus membawa bola itu dengan semaunya sendiri.sampai-sampai ia siap mencetak gol ke arah lubang ozon yang menganga.

Aryo masih tetap menggiring bola.Ia sudah melewati negeri yang terkenal akan sepak bola,seperti Brasil,Argentina,Perancis,Inggris,dan Spanyol.Sesekali ia berkunjung ke masing-masing negara tersebut,pasti ia akan bertemu dengan pemain bola yang terkenal di negerinya itu masing-masing.
Seperti di Brasil,dia bertemu dengan Ricardo Kaka yang sekarang bermain untuk club Real Madrid.Di Argentina,ia bertemu dengan Lionel Messi yang sekarang bemain untuk club Barcelona yang musim lalu menjuarai piala Eropa.Di Perancis,dia bertemu Thierry Henry yang sekarang juga bermain untuk Barcelona.Di Inggris,ia bertemu dengan pemain yang sangat hebat,yaitu Wayne Rooney yang sekarang bermain untuk Manchester United.Dan di negeri Spanyol,Aryo bertemu pemain terbaik yang sekarang juga bermain untuk Barcelona,yaitu Xavi Hernandes yang tahun kemarin di tunjuk oleh FIFA ketua asosiasi sepak bola dunia yang menjadi gelandang terbaik di dunia.
Aryo masih menggiring bola.Dia melewati pemain-pemain hebat dan terkenal,seperti Rio Ferdinand,John Terry,dan Carles Puyol.Para Kapten ini telah menjadi pemain-pemain terbaik pada tahun 1996-1999.Dengan gampang Aryo melewati para kapten itu dengan mudah.Dia tidak takut walau siapa lawanya,sampai pemain termahal dan pemain yang bergaji tingggi sekali pun.
Aryo menggiring bola tanpa lelah.Dia tidak peduli jika orang lain menghentikannya.Ia ingin tetap menggiring bola dengan semangatnya yang menjujung tinggi.Aryo tidak mempunyai orang tua.orang tuanya sudah tidak ada sejak dulu.Dia tidak ada yang mengasuh.Cita-cita Aryo menjadi pemain bola terkenal seperti Frank Lampard,Steven Gerrard,dan Diego Ribas yang sekarang sedang melunjak kemampuanya.
Aryo anak yang malang.Dia sempat ditemukan dan di asuh oleh bapak tua yang sangat baik.Bapak tua itu bernama Aji Jatmoko.Pak Aji seorang penjual barang bekas.Dia juga mempunyai seorang anak yang sekarang bekerja membantu bapaknya.menjual barang bekas.Setelah dewasa ia sadar akan merepotkan bapak tua itu.Dan akhirnya Aryo pergi begitu saja sendirian di antara rerumputan yang terbang karna terkena angin.
Aryo tidak bisa berbuat apa-apa.Yang hanya bisa dilakukan olehnya adalah meggiring bola.Teman-temanya pun tidak ada.Tidak ada yang mau menemaninya.Aryo terus menggiring bola sampai dia puas.Dia sudah melewati padang pasir,laut,danau,gunung,dan menembus awan.sampai-sampai ia terkejut melihat dirinya yang begitu hebat.Dia terus menggiring bola.Saat ini Aryo belum juga mendapatkan gawang yang di jaga oleh kiper yang sangat terhebat itu.
Aryo terus mencari dengan rasa penasarannya.Dia menggiring bola dengan cepat seperti kuda liar.Ia sangat lincah seperti macan yang mengejar mangsa.Aryo memang hebat,tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar