Rabu, 26 Januari 2011

Sang Pahlawan Masyarakat By Throva Limbong

Pada suatu pagi yang sunyi, di desa yang terpencil hiduplah seorang laki-laki yang bernama wijaya. Ia diasuh oleh neneknya karena bapak dan ibunya meninggal karena kecelakaan motor. Ia anak yang taat kepada neneknya dan ia juga orang yang taat beragama. Ia mempunyai hati yang sangat baik.

Kemudian, pada keesokan hari, wijaya bermain dengan teman-temannya. selesai ia bermain ia berpamitan kepada teman-temannya untuk pulang ke rumah. Pada saat wijaya sedang berjalan pulang ke rumah ada sebuah rumah yang ia lihat sangat aneh. Ia melihat ada seorang sedang membawa sesuatu masuk ke dalam rumah tersebut. Tetapi wijaya menghiraukan perlakuan dari orang itu.

Pada kesesokan paginya, ia disuruh oleh neneknya untuk membeli sayuran di pasar. Wijaya pun pergi ke pasar untuk membeli sayuran. Pada saat di pasar, ia bertemu dengan teman lamanya yang sudah lama tidak kelihatan wijaya pun sangat senang sekali karena bertemu teman lamanya.

Selesai wijaya berbincang dengan teman lamanya, ia pun membeli sayuran yang disuruh oleh neneknya. setelah ia selesai membeli sayuran, dan lain-lain. Ia pulang ke rumah neneknya tersebut. pada saat ia menuju ke rumah ia melewati rumah yang aneh tersebut. Lagi-lagi ia melihat orang yang kemarin masuk ke rumah kosong tersebut dengan membawa barang yang banyak. Wijaya mulai curiga dengan sikap dari orang tersebut, tetapi ia menhiraukan saja sikap dari orang tersebut. Akhirnya ia sampai ke rumah neneknya dan makan bersama.

Ketika ia sampai di rumah neneknya, ia makan bersama dengan neneknya. Tetapi neneknya menanyakan kepada wijaya “kenapa kau pulang lama sekali wijaya?” kemudian wijaya menjawab pertanyaan dari nenek “wijaya beli sayuran lalu tiba –tiba bertemu teman lama saya nek.” Akhinya mereka melanjutkan memakan makanan tersebut.

Selesai memakan makanan tersebut, wijaya pamitan kepada neneknya untuk pergi sebentar. Neneknya mengizinkan wijaya untuk berpergian. Akhirnya wijaya pun pergi, tetapi pada saat wijaya sedang berjalan melewati rumah aneh itu lagi, ia melihat orang yang sama sedang memasuki rumah aneh itu lagi dengan membawa barang yang banyak.

Wijaya mencurigai orang tersebut sedang melakukan apa, ahkirnya wijaya menghampiri orang tersebut, dan mengatakan kepada orang tersebut “ada apa ini pak?” dan bapak ini menjawab kepada wijaya demikian “tidak ada apa-apa ini Cuma barang-barang bekas yang tidak layak dipakai lagi.” wijaya pun mengerti dan meninggalkan orang tersebut.

Wijaya pun meninggalkan orang tersebut tetapi ia masih mencurigainya. Ia pun berjalan – jalan dan tiba-tiba bertemu temanmya dan mengajak dia bermain akhirnya wijaya pun ikut bermain bersama teman-temannya. Temannya mengajak bermain bermain petak umpet dan wijaya pun ikut bermain pada saat wijaya mengumpat ia melihat orang itu lagi yang ada di rumah tersebut.

Ia makin mencurigai orang tersebut dan wijaya membututi orang tersebut. Pada saat wijaya membututi orang tersebut ia melihat orang tersebut sedang membuka barang yang ada dalam kardus tersebut dan isinya ternyata adalah tumpukan sampah. Ternyata orang yang dicurigai oleh wijaya ternyata adalah orang yang menjaga rumah kosong tersebut.

Akhirnya wijaya melanjutkan permainan mereka sampai selesai. Dan setelah selesai bermain wijaya pun pamitan untuk pulang. Akhirnya ia sampai di rumah neneknya tersebut. Neneknya marah kepada wijaya “kenapa pulang malam-malam?” wijaya berkata kepada neneknya “maaf nek, wijaya abis bermain dengan teman-teman” kemudian neneknya mengatakan lagi demikian “lain kali jangan diulangi lagi ya” kemudian mereka makan bersama. Dan mereka tidur.

Keesokan harinya wijaya bangun dan ia melihat neneknya masih tidur. Dan ia tidak mau mengganggu neneknya tersebut ia pun membuat masak sendiri. Kemudian setelah selesai makan, wijaya membersihkan rumahnya pada saat semuanya sudah selesai dan pada saat neneknya bangun, neneknya melihat kalau semuanya sudah bersih.

Dia menanyakan kepada wijaya “apa ini pekerjaanmu wijaya”? wijaya menjawab “ya nek ini pekerjaan wijaya” neneknya sangat senang sekali melihat wijaya sangat rajin sekali membersihkan rumah. Setelah itu, wijaya berpamitan kepada neneknya untuk pergi ke rumah temannya, dan neneknya mengizinkannya.
Pada saat wijaya berjalan melewati rumah aneh tersebut, ia masih tidak percaya bahwa itu adalah sampah. maka wijaya masuk ke rumah kosong tersebut. Ia melihat banyak kardus yang berserakan di rumah tersebut. Ia mencurigai isi kardus tersebut berisi barang-barang yang aneh.

Akhirnya ia membuka kardus tersebut dan setelah ia membuka, isinya adalah suatu senjata-senjata yang illegal. Ia terkecut melihat isi kardus tersebut dan ia mau melaporkannya ke kantor polisi. Pada saat di kantor polisi ia menjelaskan bahwa di rumah kosong tersebut ada senjata-senjata yang illegal.

Tetapi pada saat wijaya menjelaskan, polisi tidak percaya kalau isi di dalam rumah kosong tersebut berisi senjata-senjata illegal. Akhirnya wijaya pun diusir oleh petugas kepolisian. Wijaya pun bingung haris memberitahu ke siapa. Akhirnya wijaya ingat kalau ia harus memberitahu ini ke pak RT. Akhirnya ia pergi ke rumah pak RT, tetapi, pak RT tidak mempercayai itu.

Wijaya makin bingung harus memberitahu ke siapa. Akhirnya ia memberitahu kasus ini ke teman-teman bermain wijaya. Pada saat wijaya memberitahu kasus ini ke teman-temannya, temanya kaget dan mengatakan kepada wijaya “apakah itu benar wijaya”? kemudian wijaya menjawab “ia saya tadi melihat barang-barang tersebut di dalam rumah kosong tersebut”

Teman-temannya wijaya masih tidak percaya kalau di dalam rumah kosong tersebut isinya adalah senjata-senjata yang illegal. Tetapi wijaya kembali menjawab “kalau tidak percaya ikut saya ke rumah tersebut” akhirnya wijaya dan teman-temanya pergi ke rumah kosong tersebut.

Pada saat ia sudah sampai ke rumah tersebut, wijaya dan teman-temanya memasuki rumah tersebut,dan melihat isi kardus tersebut kosong. Temanya lalu mengatakan kepada wijaya “mana senjata-senjata illegal tersebut?” lalu merasa temannya ini dikerjain akhirnya mereka semua pergi.

Ternyata pada saat wijaya melaporkan ke polisi orang aneh tersebut sudah mengambil senjata-senjata tersebut agar tidak ketahuan oleh semua orang. Wijaya pun bingung senjata-senjata tadi ada dimana? Karena sudah larut malam, wijaya pun pulang ke rumah neneknya dan melanjutkanya besok.
Pada saat keesokan harinya, wijaya pamitan kepada untuk pergi ke rumah kosong tersebut. Akhirnya neneknya mengizinkan wijaya pergi. Pada saat wijaya sampai di rumah kosong tersebut, ia masih tidak percaya bahwa yang dilihat teman-temanya itu bohong. Akhirnya wijaya masuk ke rumah aneh tersebut.

Pada saat ia sudah memasuki rumah tersebut, dan kemudian ia melihat isi kardus tersebut ternyata berisi senjata-senjata. Akhirnya ia kaget melihat isi kardus tersebut, karena kardus yang ia ada, kemudian teman-temanya lihat kosong, dan sekarang ia lihat isinya ada. Ini sangat membingungkan dia.

Tetapi, ini harus diberitahu ke polisi. Pada saat ia sampai di kantor polisi tersebut ia menceritakan kepada polisi tersebut. Polisi tersebut masih tidak percaya, tetapi wijaya meyakinkan dia. Akhirnya polisi tersebut datang ke rumah tersebut. Dengan menaiki mobil polisi.

Pada saat polisi tersebut sampai di rumah kosong tersebut, ia melihat seseorang sedang menyembunyikan senjata-senjata tersebut polisi dengan tegas memperingati kepada orang tersebut untuk angkat tangan. Tetapi orang tersebut malah melarikan diri. Akhinya polisi mengejar orang tersebut.

Pada saat orang tersebut melarikan diri polisi menembak orang tersebut pas di kakinya. Akhrinya orang tersebut tertangkap. Polisi pun meminta maaf kepada wijaya karena tidak mempercayainya. tiba-tiba suasana menjadi ramai dan mereka baru percaya kalau rumah tersebut berisi senjata-senjata illegal.

Tiba-tiba pak RT pu datang dan ia baru mempercayainya kalau isi rumah tersebut berisi senjata-senjata yang illegal dan pak RT langsung meminta maaf kepada wijaya karena tidak mempercayainya wijaya pun memaafkanya. Neneknya datang ke lokasi tersebut dan mendengar bahwa cucunya telah menyelamatkan warga mereka. Neneknya pun sangat bangga sekali kepada wijaya

Kemudian teman-teman wijaya pun meminta maaf kepada wijaya karena tidak mempercayai kalau isi dalam rumah tersebut berisi senjata-sejata illegal dan kemudian mereka berteman kembali da akhirnya mereka bermain kembali seperti dulu. Dan nama wijaya menjadi terkenal.
Nama-nama wijaya masuk ke dalam Koran,tv,dan lain-lain karena ia telah menyelamatkan warga mereka dari senjata-senjata yang membahayakan. Wijaya pun diwawancarai oleh banyak media dan namanya tidak asing lagi dalam Koran dan media lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar