Rabu, 26 Januari 2011

Mobil Warisan Kakek by Rizkyan Akbar Pratama

Suatu hari di rumah Ridho, Ridho dengan teman sekolahnya sedang bermain karambol. Lalu kakek Ridho datang menemuinya.”cu, sedang apa?” kata kakek.”sedang bermain karambol, kek!” kata Ridho. Saat sedang bermain kakek memanggil Ridho.”dho, sini sebentar.” Kata kakek.”iya, kek!” jawab Ridho.

Akhirnya Ridho datang ke dapur untuk menimui kakeknya.”ada apa, kek?”.”cu, kakek ingin memberimu warisan berharga.”.”apa itu, kek?”.”mobil tahun 90-an.”. Akhirnya kakek memberi Ridho mobil.”terima kasih, kek!”.”tapi ada masalah, kek.”.”apa itu, cu?”.”Ridho tidak bisa mengendarai mobil.”.”tapi kan kamu bisa belajar.”. Akhirnya besok paginya, Ridho belajar mobil di komplek rumahnya. Dengan mobil barunya, Ridho merasa nyaman. Walaupun, mobil yang diberikan kakek sudah tua, tapi Ridho merasa senang dia bisa mengendarai mobil.

Setelah beberapa minggu, Ridho belajar mobil, akhirnya Ridho bisa mengendarai mobilnya.”bagaimana, cu?”.”sudah, kek. Aku sudah bisa mengendarai mobil itu.”. Akhirnya, sekarang Ridho bisa pergi kemana-mana dengan mobil tua itu.

Besoknya, teman Ridho datang ke rumahnya.Dika dan Fadhil mengajak Ridho untuk berjalan-jalan di Mall di Jakarta dengan mobil tuanya.

Setelah Ridho dan temannya selesai menonton, dia mendapat telpon dari rumahnya. Ternyata yang menelpon dia adalah tetangga rumahnya. Dia bilang bahwa kakeknya kecelakaan saat sedang ke pasar. Akhirnya, Ridho bergegas pulang. Setelah sampai di rumah, Ridho sudah melihat bendera kuning di pintu pagar rumahnya. Setelah Ridho masuk rumah, ternyata kakek Ridho sudah pergi untuk selamanya. Akhirnya, Ridho menangis di depan jenazah kakeknya.

Keesokan harinya, Ridho ikut untuk memakamkan kakeknya. Di pemakaman Ridho menangis di depan makam kakeknya. Akhirnya, Ridho diajak pulang oleh Dika dan Fadhil, tetapi Ridho masih ingin bersama kakeknya.

Akhirnya, Dika dan Fadhil pulang duluan dan meninggalkan Ridho di pemakaman. Sore harinya, Ridho pulang ke rumah.

Pagi harinya, Diak dan Fadhil datang ke rumah Ridho. Mereka mengajak Ridho untuk bermain kelereng. Tapi Ridho tidak mau, karena dia masih sedih dengan kepergian kakeknya.

Akhirnya, Dika berusaha membujuk Ridho untuka melupakan kakeknya. Tapi Ridho tidak bisa. Akhirnya Ridho berusaha melupakan kakeknya.

Besok paginya, Ridho berhasil melupakan kakeknya. Akhirnya, Ridho merawat mobil peniggalan kakeknya. Ridho sangat menyesal karena tidak menjaga kakeknya. Ridho saat ini memang bisa melupakan kakeknya, tapi dia tidak bisa melupakan kenangan bersama kakeknya.

Akhirnya, Ridho sudah bosan dengan mobil tua yang diberikan oleh kakeknya. Dia harus menjual mobil tua itu dan diganti dengan mobil yang baru. Tapi Ridho tidak rela, karena jika dia sedang mengendarai mobil itu dia mengkhayal bahwa ada kakeknya yang mendampingi dia.

Besoknya, Ridho menjual mobil tua itu dan dig anti mobil yang baru. Setelah beberapa saat, mobil Ridho akhirnya terjual dengan harga yang tidak terlalu mahal. Dan akhirnya, dia membeli mobil baru yang lebih bagus dari sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar