Rabu, 26 Januari 2011

Gempa dI Sumatera Barat by Satrio Bayu

GEMPA DI SUMATERA BARAT

Sumatera Barat yang terkenal dengan sebutan ranah minang adalah kota tempat kelahiran temanku. Amir murid kelas IX.1 SMP Cakra Buana Depok adalah murid yang cerdas, sopan dan rajin menjalankan sholat, juga Anissa teman sepermainanku di Komplek BDN Rangkapanjaya Baru Depok.juga anak yang cerdas dan sholehah. Kakek dan neneknya tinggal di Sumatera Barat.

Kakek Amir bernama Aburizal berasal dari Padang Pariaman dan bekerja sebagai petani sedangkan Kakek Anissa bernama Mustafa berasal dari Padang Kota dan bekerja sebagai pedagang pakaian di Pusat Perbelanjaan yang ada di kota Padang.

Setiap bulan ramadhan baik Amir maupun Anissa selalu menjalankan ibadah dengan sempurna baik puasa maupun sholat tarawih di masjid. Sehingga lebaran adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh Amir dan Anissa, utuk pulang kampung bertemu dengan sanak saudaranya.

Seminggu sebelum lebaran, Amir bersama orang tuanya berangkat terlebih dahulu menuju kampung halamannya di Padang dengan naik kapal laut.
Sepanjang perjalanan Amir sangat menikmati keindahan alam terutama laut yang luas dan senantiasa selalu berdo’a kepada Allah SWT dengan harapan semoga dapat segera sampai dengan selamat dan dapat bertemu dengan kakek dan neneknya.

Tiga hari kemudian, giliran Anissa yang pulang kampung bersama kedua orang tuanya.dengan naik pesawat terbang. Anissa selalu senang kalau dia berlibur ke kampung halamannya yang berada di Padang sama seperti Amir, apalagi anissa paling suka ketika perjalanan menuju Padang kota kelahiran ayah dan ibunya. Anissa ingin segera bertemu dangan neneknya karena dia sangat sayang dan dimanja oleh neneknya karena Anissa selalu dibelikan boneka baru setiap pulang lebaran.

Anissa tiba di bandara Minangkabau dan disambut hangat oleh kakeknya yang menjemput di bandara, sedangkan neneknya tidak ikut menjemput karena sedang mempersiapkan masakan makanan kesukaan Anissa yaitu rendang, Anissa langsung terlibat percakapan dengan kakeknya :

Anissa : Assalamu’alaikum kek …. alhamdulillah Anissa sampai dengan selamat. Kok nenek tidak ikut menjemput .. ?

Kakek : Nenekmu tidak bisa ikut karena sedang mempersiapkan makanan kesukaan Anissa yaitu rendang.

Anissa : Aduh kek … Anissa bersyukur selalu dibuatkan rendang oleh nenek … Anissa kangen ingin segera ketemu nenek.

Kakek : Sabar ya … nenekmu juga sudah sangat kangen sama Anissa …. Sebentar lagi kita sampai di rumah

Beberapa waktu kemudian sampailah anissa ke rumah neneknya dan anissa pun berlari mencari neneknya , lalu anissa pun memeluk neneknya

Nenek: Assalamu’alaikum cucuku !! Apa kabar…… nenek sangat kangen sama kamu, nenek sedang masak rendang kesukaanmu … !!

Anissa : Alhamdulillah nek.. Anissa sehat-sehat saja. Terimakasih nenek telah membuat rendang kesukaan Anissa … semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan kepada nenek, amin.

Nenek: Nenek juga punya hadiah boneka untuk Anissa karena Anissa telah menjalankan puasa dan sholat tarawih dengan sempurna.

Anissa : Alhamdulillah nek terimakasih, Anissa sangat suka boneka itu …..

Akhirnya keluarga Anissa bercengkerama dengan sanak saudaranya, saling melepas rindu sambil menyantap hidangan berbuka puasa bersama.

Dua hari kemudian, kapal laut yang ditumpangi Amir dan keluaranya sampai di pelabuhan Padang Pariaman. Amir dan keluarganya langsung mencari angkutan kota yang melewati rumah kakeknya. Setelah satu jam perjalanan, sampailah Amir ke rumah kakeknya.

Amir : Assalamu’alaikum nek …. alhamdulillah Amir tiba dengan selamat sampai rumah nenek, Kakek tidak ada nek … sedang kemana .. ???

Nenek: Oh … kakekmu masih di sawah … sedang melakukan penyemprotan padi agar tidak terkena hama sehingga dapat dipanen pada waktunya.

Tak lama kemudian kakek Amir datang dari sawah dan merasa sangat bahagia karena cucu kesayangannya telah datang berkunjung di hari lebaran sehingga kakek tidak merasa kesepian.

Kakek : Assalamu’alaikum … eh Amir, kapan datang, Ayah Ibumu mana … kakek sangat kangen pada Amir. Bagaimana sekolahmu … kakek dengar Amir rajin belajar dan masih tetap puasa … Alhamdulillah semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kesehatan kepada Amir sehingga menjadi juara kelas lagi … amin.

Amir : Wa’alaikumssalam, kek …. Ayah sedang mandi sedang Ibu di dapur membantu nenek masak gulai nangka. Kek … ada hadiah buat kakek. Ayah belikan kakek sarung, baju koko dan peci baru untuk sholat idul fitri biar kakek kelihatan lebih muda.

Kakek : Alhamdulillah .. kebetulan baju koko dan sarung kakek sudah lusuh .. terimakasih Amir .. sampaikan pada Ayah Ibumu .. kakek sangat senang dengan hadiahnya.

Amir sangat senang pulang ke kampung kakeknya, karena setiap hari bisa membantu kakeknya pergi ke sawah sambil mencari belut.

Setelah satu minggu berlibur ke kampung halaman orang tuanya, Amir maupun Anissa kembali ke Jakarta untuk bersekolah kembali dan menceritakan pengalamannya berlibur selama lebaran kepada teman-temannya.

Matahari sore mulai terbenam dan senja mulai menjelang, tepatnya hari Rabu tanggal 30 September 2009 jam 17.16 setelah menjalankan sholat ashar, Amir dan Anissa menonton televisi dengan film kesukaannya. Tiba-tiba siaran televisi menayangkan terjadinya gempa bumi di Padang dan sekitarnya, dengan pusat gempa di pantai Padang Pariaman.

Sedih bercampur bingung, Amir dan Anissa sama-sama menyimak berita televisi karena baru beberapa hari yang lalu mereka berlibur lebaran di Padang dimana banyak terjadi tanah longsor dan gedung-gedung yang roboh. Amir maupun Anissa berteriak memanggil orang tuanya memberitahukan kejadian tersebut dan mengharap orang tuanya segera mencari informasi keadaan kakek dan nenek mereka.

Dengan kejadian gempa bumi yang begitu hebat 7,6 skala richter, telah memporak porandakan apa yang ada diatasnya, banyak penduduk kehilangan tempat tinggal dan banyak korban yang meninggal dunia yang belum dapat ditemukan jasadnya.

Setiap hari Amir maupun Anissa menyimak berita televisi untuk mencari informasi kondisi kerusakan kota Padang dan sekitarnya sedangkan orang tuanya sibuk menghubungi kakek dan neneknya melalui telepon. Namun karena jaringan telekomunikasi yang rusak kena gempa, maka sangat sulit menghubungi kakek dan neneknya maupun sanak keluarga yang ada di Padang.

Setiap selesai shmaupun Anissa sama-sama berdo’a memohon kepada Allah SWT semoga kakek dan neneknya diberikan keselamatan dan kesehatan karena mereka sangat sayang kepada kakek dan nenknya.

Selang dua hari kemudian, Amir dan Anissa diberitahu orang tuanya bahwa keadaan kakek dan nenek mereka selamat dan sehat walaupun rumah yang ditempati rusak. Saat ini kakek dan neneknya tinggal di tempat pengungsian menunggu keadaan aman.

Alhamdulillah ya Allah, engkau telah selamatkan kakek dan nenek yang kami cintai dan semoga engkau memberikan kesehatan kepada mereka dan masyarakat Padang lainnya sehingga tabah dalam menghadapi musibah gempa bumi dan selalu ingat akan kebesaranMu ya Allah. Semoga musibah yang menimpa mereka menjadikan kekuatan dalam meningkatkan iman dan taqwa serta menjalankan ibadah kepadaMu semakin baik untuk yang akan datang.

Itulah do’a Amir dan Anissa ketika selesai sholat sebagai rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan keselamatan dan kesehatan kepada Kakek dan Neneknya.

Akhirnya Amir maupun Anissa sangat senang mendengar keselamatan kakek dan neneknya dan mereka bisa tidur nyenyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar