Rabu, 21 Oktober 2009

Karma... by Jesi Ayu Puspita Ningrum

Dari kelas 7 aku mempunyai 3 orang sahabat yang sangat baik yaitu Ririn, Annita ,dan Faiz. Kemana-mana kita selalu bersama-sama,pulang ke rumah pun selalu bersama-sama. Dan kalau ada masalah kita selalu menyelesaikanya bersama dan secara baik-baik.

Sewaktu aku naik ke kelas 8 kita semua tidak sekelas lagi, aku dikelas 8.1 ,faiz dikelas 8.4 ,ririn dan anita dikelas 8.3. Waktu itu hubungan kita masih sangat baik sekali. Lama kelamaan mereka menjauh dari aku. Aku pun sangat bingung mengapa mereka seperti itu kepada aku. Dan mereka pun tidak mau lagi pulang bareng denganku. Karena masalah yang tidak jelas itu, aku berteman dengan teman-teman kelasku saja. Setiap aku bertemu mereka di sekolah tampang mereka itu sangat jutek sekali dan sombong kepadaku.

Aku sempat merenung, punya salah apa yah aku ,sama mereka ?. Sampai-sampai mereka tiba-tiba berubah dan menjauhi aku . Dan aku pun sangat bingung sekali saat itu.

Sewaktu bel istirahat berbunyi, aku bertemu dengan ririn dan annita, “ Lo …semua tuh kenapa sih jadi berubah banget ma gw…?“.tanyaku.
“oh …ya … !, mereka serentak menjawab.
“ga ..ah biasa aja …perasaan lo aja kali,“sembari tertawa.
“ga mungkin banget tau ga kalo lo semua tuh ga ada apa-apaan” kataku.
Mereka menjawab.” eh,lo sotoi banget sih kaya dukun dah tau ga ada apa-apaan malah ga percaya ma kita.”
“tapii emang bener kan ..?, lo tolong jujur donk ma gw.”
Please …“
“piker aja sendiri ,punya otakkan?
“taaaapp … , halah ga usah banyak mulut lo.“
Sebelum aku menyelesaikan pembicaraan mereka memotong pembicaraan aku itu . Dan mereka langsung pergi meninggalkan aku.
Di pertengahan semester tiba-tiba hubungan aku dengan sahabatku itu mulai membaik.
Dan aku pun pulang bareng lagi dengan mereka seperti dulu .
Saat pulang dari sekolah ,”Rin … , aku memanggilnya kenapah jes ..?, jawab ririn.
“mmm …gw mau main kerumah lo yah? boleh kan?
dah lama ga ke rumah lo nih ..?
Ternyata annita mendengar pembicaraan aku dan ririn.
“ ehhh …ehh .. sombong banget ga ngajak-ngajak tuan putri," kata annita.
Aku dan ririn pun tertawa terbahak-bahak karena mendengar omongannya tadi. Kita pun sepakat untuk bermain kerumah ririn. Tetapi faiz tidak ikut, alasannya sudah sore.
Saat diperjalan kerumah ririn ,ririn dan annita bercerita mengapa mereka tiba-tiba menjauhi aku.

“kata faiz ..” udah ngapain sih… kita temenan ma jesi lagi,” dia kan udah punya temen baru dan dia juga udah punya cowok kan ! “jadi ngapain kita deket ma dia lagi.“
cerita annita.
“Padahal, gw ma ririn masih mau nungguin lo untuk pulang bareng jes .. “, sembari bicara dengan ku.
tapi kata faiz “yaelah …penting yah nungguin dia ?, dah tinggalin aja..!”
Gw ma ririn ,ikut aja deh apa kata dia , cerita annita.

Setelah tau ternyata faiz seperti itu, aku sangat kaget sekali . Aku ga nyangka aja bisa sejahat itu sama aku. Padahal aku sering menolong dan membantu dia setiap ada masalah dengan keluarga ataupun dengan cowoknya.! “ maafin …kita yah jes ,please !,
“Waktu itu, mungkin kita ga sadar dan ga tau siapa yang bener-bener sahabat ..”
“ maafin kita, yah …yah … “ kata mereka sambil memohon .
“ iyahh … tenang aja gw dah maafin kalian dari kapan tau kali," kataku sembari tertawa.

Semenjak kejadian dan masalah itu, aku, ririn, dan annita pun putus hubungan dengan faiz sampai terakhir kelas 8.
Sempat kita berkomunikasi, tapi itu hanya sekedar mengobrol biasa saja , dan itu pun sangat singkat sekali.

Aku, ririn, dan annita pun sadar bahwa sahabat itu adalah seseorang yang bisa mengetahui saat kita merasa kesepian, kesusahan ,bahkan membutuhkan seseorang sebagai tempat curahan hati kita.

Dan seorang sahabat rela melakukan apa saja asalkan sahabatnya itu bisa senang dan bahagia.

Dan yang terpenting seorang sahabat itu tidak memandang/menilai seseorang dari sifat luarnya saja, tetapi seorang sahabat menilai seseorang itu setelah tau bagaimana sifat sebenarnya orang tersebut ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar