Rabu, 21 Oktober 2009

Sebuah Mukjizat by Dipa Bintang Alam

Ada seorang nelayan tukang mencari ikan di laut, hanya itu mata pencarian Bapak Urip, begitu panggilannya. Bapak Urip tinggal di pesisir pantai, dia tinggal bersama istri dan kedua anaknya yang masih kecil. Hidup mereka amat sangat memperhatinkan karena walaupun Bapak Urip sudah berusaha mencari pendapatan lain tapi itupun tidak memadai di bandingkan mencari ikan, karena ikan itu sebagian bisa di jual untuk membeli beras dan sebagian lagi untuk lauk mereka makan. Tapi itupun kalau Pak Urip bisa mendapat ikan yang lebih banyak tapi kadang-kadang Pak Urip hanya mendapatkan beberapa ekor saja. Dia tetap bersyukur apapun yang di perolehnya dan dia tetap berharap dan berdoa supaya lain hari dia lebih beruntung karena Pak Urip memang terkenal taat ibadah, begitupun dengan istri dan kedua anaknya.

Suatu hari Pak Urip pergi mencari ikan ke laut seperti biasanya. Tapi sudah hampir setengah hari Pak urip tidak dapat satu ekor pun ikan, Pak Urip khawatir. “Bagaimana kalau satu ekor ikan pun tidak bisa aku dapatkan hari ini?karena jelas-jelas tanpa ikan itu anak dan istrinya tidak akan bisa makan apa”. Pak Urip mencoba lagi menebar kembali jaringnya, tak lama kemudian dia tarik jaring itu dan Pak Urip tersenyum lebar, serta mengucapkan “Allhamdullilah, ya ALLAH engkau kabulkan pintaku”. Pak Urip telah mendapatkan ikan hanya 1 ekor saja, walaupun demikian Pak Urip tetap bersyukur, menikmati yang dia dapatkan karena hari ini anak dan istrinya bisa makan.

Karena haripun menjelang petang Pak Urip pun pulang ke rumah, di perjalanan pulang, Pak Urip bertemu dengan seorang raja dan pengawalnya. Raja itu melihat ikan yang sedang di pegang Pak Urip, raja itu memaksa Pak Urip untuk menyerahkan ikan itu. Pak Urip tidak mau menyerahkan ikan itu. Lama kelamaan Pak Urip menyerahkan ikan itu, tapi Pak Urip tidak habis pikir.”Bagaimana bisa, seorang raja yang kaya raya ingin ikan hasil tangkapanku itu”. Sesampai di rumah Pak Urip menceritakan semua yang telah terjadi kepada istri dan anak-anaknya. Istri dan anak-anaknya mengerti mereka menahan lapar bersama. Di tengah malam Pak Urip melakukan sholat tahajud dan berdoa.”Ya ALLAH aku mohon padamu tunjukkan padaku sebuah mukzizatmu atas yang terjadi pada diriku ari ini”. DI kediaman sang raja, sang raja sedang kesakitan, karena sesampainya raja di rumah tadi ia tidak sabar untuk memotong dan memasak ikan tersebut. Tetapi ikan itu malah menggigit jari sang raja. Sang raja tidak bisa melakukan apapun kecuali menahan sakit. Walaupun sudah di panggil-panggil dokter-dokter yang terkenal di seluruh negri, tetapi usaha itu sia-sia. Akhirnya sang raja pun tersadar karena iktan itu hasil pencurian dari Pak Urip. Dan akhirnya sang raja pun minta maaf dengan memberikan sebatang emas dan pintaan maaf sang raja di terima oleh Pak Urip dan keluarganya, akhirnya keluarga Pak Urip dan sang raja hidup dengan tertram, lama kelamaan jarinya sang raja mulai sembuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar