Rabu, 21 Oktober 2009

Piano Kematian by Nur Amany Burhan

Kuberjalan menuju tempat yang paling kusukai didunia,sekaligus tempat yang pernah menjadi TKP kasus pembunuhan,tempat les piano. Ya… tempat les piano tempat aku belajar piano memang pernah terjadi kasus pembunuhan.

Pembunuhan itu berawal pada tahun 2007. Korban pembunuhan itu adalah guru les ku yang bernama Andi Moreno,beliau ditemukan sudah tidak bernyawa di ruangannya .Saat itu beliau sedang memainkan lagu yang setiap pagi hari beliau mainkan yaitu piano kematian,lagu itu beliau ciptakan sendiri,lagu yang betul-betul sangat indah, walaupun judulnya sendiri menyeramkan.

Kak Andi begitulah aku memanggilnya, beliau masih muda,baik,tampan pula,tetapi sayang beliau mati muda. Setahun sudah ku melewati TKP pembunuhan itu. Aku sering menyebut ruangan itu “Ruang piano kematian”, bisa dipikirkan sendiri aku menyebutnya begitu.

Sewaktu aku mengetahui siapa yang membunuh kak Andi, aku betul-betul terkejut begitu pun semua orang yang mengetahuinya, betapa benar-benar tidak diduga dan disangka,yang membunuh kak Andi adalah kekasihnya sendiri,yang bernama Serenia Merani atau biasa kupanggil kak Nia.

Kak Nia menjelaskan kepada polisi mengapa dia membunuh kekasihnya itu. Setelah ku dengar-dengar dari bu Riska ibu dari tersangka ,benar-benar tragis alasan yang dibuatnya.Sebenarnya sebelum kak Nia menjadi kekasih korban,dia mempunyai kekasih bernama Toni, dia adalah mantan guru ditempat les ini, sebelum dia meninggal karena bunuh diri.
Pada saat itu kak Toni akan mengikuti perlombaan pemain piano seluruh Indonesia. Saat hari pertandingan dia tak sengaja meninggalkan catatan notasi lagu, yang akan dimainkannya diruangan lesnya, karena begitu terburu-buru dia pun tertabrak mobil hingga mengakibatkan jarinya patah, karena hal itu dia pun tidak bisa mengikuti perlombaan itu.

Setelah hal itu terjadi, dia begitu putus asa karenanya,lalu dia pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dehgan bunuh diri. Sang kekasih betul-betul terkejut akan hal yang dilakukannya itu. Saat kak Nia sedang dirundung duka, akibat kepergian kekasihnya itu, kak Andi pun datang menghibur sehingga hati kak Nia pun luluh dibuatnya.

Perasaan cinta yang selama ini kak Nia tunjukkan kepada kak Andi. Berubah begitu saja, saat dia mengetahui bahwa yang menyembunyikan catatan notasi yang dibutuhkan kak Toni untuk pertandingan, adalah kak Andi sendiri. Kak Nia mendengar pernyataan itu dari mulut nya.

Kak Nia mendengar pernyataan tersebut, ketika kak Andi berbicara sambil menangis kepada bu Rina,pemilik tempat les piano ini. Beliau sangat menyesalkan perbuatannya itu. Saat itu beliau memang iri dengan keberhasilan kak Toni. Beliau menganggap bahwa dia adalah orang yang paling beruntung didunia,selain berhasil dalam pekerjaan sebagai pianis,dia juga telah berhasil merebut hati orang yang paling dicintainya. Setelah mendengar hal itu, tersirat dalam pikiran kak Nia untuk membalaskan dendam kekasih lamanya, dengan cara membunuh. Betapa sadis caranya membunuh sang korban, dia menancapkan pisau ke punggungnya, saat beliau sedang bermain piano.

Karena pembunuhan itu pun dia dihukum penjara selama beberapa tahun lamanya. Sungguh tragis kisah ketiga orang tersebut, dan mungkin ini adalah kisah yang tidak akan kulupakan seumur hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar