Rabu, 21 Oktober 2009

Menyesal by Rizsa Budiarti

“Happy brithday to you... yey tiup donk lilinnya.”Seruan kompak terucap dari teman-teman Kenny. Kenny memang sedang berulang tahun hari ini. Dan temannya sengaja memberikannya sedikit kejutan untuk ulang tahun Kenny yang ke 17. mereka memilih tempat di sebuah kafe di Jakarta yang kebetulan adalah tempat mereka biasa nongkrong bareng. Pelayan kafe disitupun sudah mengenal dekat mereka,saking seringnya mereka semua kesitu.”Huff....”Kenny meniup meniup lilinnya. Semua yang berada di kafe tersebut bertepuk tangan,tanpa terkecuali para pelayan dan para pengunjung lainnya. Mereka seakan memberikan selamat kepada Kenny. Walaupun tidak secara lisan,tapi Kenny begitu bahagia. Senyumnya mengembang sampai terlihat kedua lesung pipitny. Matanya berkaca-kaca,sehingga mengeluarkan air mata bahagia. Teman-temannya pun ikut menangis karena terharu. Mereka semua mengerti bagaimana perasaan Kenny.”Lo sabar ya Ken. Gw yakin kok lo bisa ngejalanin semuanya,tanpa beban,sama seperti hari-hari lo biasanya.” Aldo selalu bisa sedikit menenangkan Kenny,meski Aldo tau bagaimana barat beban yang harus Kenny pikul. Aldo pun selalu melakukan berbagai cara untuk menghibur Kenny,walau terkadang hasilnya nihil. Tapi kali ini Aldo begitu bahagia karena bisa melihat sahabatnya dari kecil itu bisa tersenyum. Kejutan ulang tahun pun Aldo yang membuatnya dan Aldo sengaja mengundang semua teman-teman sekolahnya agar lebih meriah.

”Kok diem aja sih?kamu sakit?atau cape?mau pulang?terdengar suara lembut di telinga Kenny yang sepertinya semakin jelas dan mendekat untuk menghampirinya. Suara itu adalah milik Aldo,Aldo duduk disamping Kenny yang sedang memandangi langit tanpa mempedulikan Aldo yang berada di sebelahnya.”Manusia emang nggak sempurna,masing-masing mereka mempunyai kekurangan dan kelebihan,termasuk kamu. Kita selalu bahagia kalau mendapatkan sesuatu yang kita inginkan,tapi kita juga harus berbesar hati dan ikhlas kalau kita nggak bisa mendapatkannya. Termasuk juga kalau kamu menyayangi dan mencintai seseorang,kamu bukan harus seneng aja,tapi yang terpenting kamu harus siap juga untuk kehilangan dia. Dengan kesiapan kamu itu,kamu jadi lebih kuat dan nggak terlalu sakit saat kamu terjatuh untuk kehilangan dia,baik sementara ataupun selamanya. Kemu ngerti kan maksud aku?”setelah Aldo selesai berbicara,tiba-tiba Kenny memeluk Aldo,dan terdengar ucapan pelan”Makasih yaa”dari bibir Kenny untuk Aldo.
***
Kenny termenung dikamarnya,Kenny bersikeras agar bisa melupakan Rhama. Pikirannya seperti berperang,sehingga membuatnya pusing dan merasa sangat lelah dengan semua itu. Kenny terus memandangi foto Rhama,baginya Rhama adalah orang yang paling bisa mengerti dia. Rhama selalu bisa membuat Kenny tertawa saat bertengkat dengan Aldo,membuatnya selalu merasa nyaman,tenang,senang,dan terjaga. Pengorbanan Rhama pun sangat besar untuk mendapatkan Kenny,dan itulah yang membuatnya percaya kalau Rhama benar-benar menyayanginya. Rhama bersikap sangat sopan,dia sangat menghargai dan menghormati Kenny. Rhama tidah menuntut apapun dari Kenny,ia menerima Kenhy apa adanya. Rhama tidak pernah mempermainkan Kenny,walaupun usianya diatas Kenny. Semua itu kini hilang dalam kehidupan Kenny untuk selama-selamanya. Kenyataan yang harus Kenny terima saat dia baru mengetahui penyakit Rhama setelah Rhama terbaring di rumah sakit dalam keadaan kritis.”Rhama mengidap penyakit kanker otak”itulah yang dilontarkan ibunya Rhama kepada Kenny,yang sampai sekarang selalu diingatnya. Hari dimana Kenny mengetahui mengetahui bahwa Rhama sakit paranh,disitu juga hari terakhir Kenny bertemu Rhama tanpa berkata sepatah kata pun. Yang Kenny liat hanya seseorang yang dia sayangi terbujur kaku dan tak berdaya untuk melakukan apapun. Rhama pun pergi untuk selamanya dengan memegang erat tangan Kenny. Kenny hanya bisa diam dengan hatinya yang menagis. Saat itupun Aldo lah yang memeluk Kenny.

Jika banyak tangis yang kudengar. Hati akan menjadi lembut. Jika semua orang melakukan apa yang merekla pikirkan. Hati jadi puas. Ku takut malam yang tak pernah berakhir. Lalu ku berdoa pada bintang nun jauh disana. Dalam waktu yang takkan pernah berakhir. Ku mencari sebuah cinta. Karna ku ingin menjadi kuat. Ku cari jauh langit yang biru. Berdua kita tersenyum,bertemu disini. Hati menyatu oleh mimpi yang indah. Tak ada kesedihan yang datang. Hati penuh bahagia,tak terhingga. Suatu hari kita kan bersatu. Memberi kedamaian di hati.
Untukmu Kenny*Rhama*

***

”Nih minum buat lo. Haus kan abis main basket?”Kenny menyodorkan sekaleng minuman untuk Aldo.
”Thanks yaa.....lo bener-bener sahabat gw yabg paliiiiiing baik.”Aldo mencubit pipi Kenny hingga merah. Saat ini Kenny udah mulai tegar dalam menghadapi masalahnya. Dia sudah mulai ceria menyapa teman-temannya di sekolah,dan itu membuat semua yang ada disekolah,menemukan kembali keceriaan Kenny. Ini sebuah juga berkat Aldo yangselalu mendukung dan menghibur Kenny.
”Al gw punya berita baru lo?”wajah Kenny terlihat menggoda,agar Aldo tertarik untuk mendengar beritanya.
”Apaan?”
”Dikelas kita bakalan ada murid baru.”
”Oh terus apa pentingnya gw?”
”Pentingnya buat lo?nggak terlalu sih. Tapi buat seluruh murid murid cewek disekolah ini penting banget.”jelas Kenny dengan menggebu-gebu.
”Duh segitunya lo cerita,gw tebak pasti anak barunya cowok. Ya kan?”
”Kok tau sih?nggak seru deh”
”Emang nggak.lagian kalo soal cowok pasti deh lo yang paling semangat.”
”Yaiyalah,secara katanya tuh cowok ganteng baget,coo,pindahan dari Bandung,tinggi,jago main drum sama gitar,jago nyanyi juga,jago main basket,huh pokoknya perfect abis deh.”Hello?perfect naget kan tuh cowok?
”Heh. E...belum tentu kali. Kan masih katanya,lo juga belum liat langsung.”
”Tapi gw tau dari Dinda,katanya dia ngeliat cowok itu langsung waktu daftar kesini kemaren.”
”Yah terserah lo deh!gw main lagi yaa!”
”Hah main lagi?ini kan panas banget,ntar lo jadi item,kulit lo ntar rusak,jadi kusam,ntar keringetan,baju lo jadi lepek,jadi nggak fres,buluk.......”teriak Kenny dari pinggir lapangan.
”Bodo amat....!!!!!”belum sempat Kenny meneruskan celotehnya. Aldo langsung memotong. Daripada kupingnya panas ngedengerin Kenny yang cerewet abis.

Teng...teng...bel pualng sekolah berbunyi,semua anak-anak nerhambutran tanpa terkecuali Kenny dan Aldo. Mereka menyusuri lorong kelas menuju tangga untuk turun kebawah. Mereka berdua terus bercanda dan tertawa,hingga perut mereka kesakitan ntah karena kelucuan Aldo atau kepolosan Kenny. Setelah dilantai bawah,mereka menuju mobil Kenny yang terparkit dihalaman depan sekolah.
”Ken bentar deh?”Aldo menghentikan langkah Kenny.
”Ada apa dih?”
”Itu kenapa ya rame-rame?”Aldo celingak-celinguk.”kesana yuk!”Aldo menarik tangan Kenny dengan cepat,hingga Kenny tidak bisa menolak.”
”Ngapai sih?kurang kerjaan tau!”
”Ih siapa tau aja ada informasi baru dimading.”
Yap benar saja,ternyata memang ada informasi di mading. Anak-anak terlihat begitu antusias dengan informasu tersebut.”Lomba Membuat dan Membaca Puisi”. Hah kok pada tertarik yaa?biasanya kan anak Sma mana mau ikut lomba kayak gitu. Yaa ada sih tapi sedikit,kebanyakan yang nggak serius termasuk Aldo. Yang nggak serius itu cuman mau ngincer hadiahnya doang,soalnya dapet uang+liburan ke Bali untuk pemenang ke 1 dan 2. dan dalam hal ini Kenny jadi ikut keseret.
”Lo apa-apaan sih Al?enak aja main ngedaftarin. Tanya gw dulu dong setuju apa nggak!!”
”Sorry deh gw kira lo nggak masalah. Kan lo juga perenah ikut lomba kayak gini.”
”Yaudah deh terserah lo!”Kenny berjalan menuju mobil.
”Tungguin gw dong!”
”Cepetan....”
Setelah Aldo masuk mobil,Kenny pun tancap gas dan mobil melaju dengan kencang sampai menghilang di ujung belokan.
***
Dari jendela di kelas itu Kenny mendapat udara. Hembusan angin yang kencang dan sejuk membuat Kenny bertahan di kelas matematika pak Jarwo yang super duper membosabkan. Sementara teman-teman yang lain asyik mengutak-atik soal-soal yang tertera di depan papan tulis,Kenny malah asyik menghitung tiap detik jam. Dan Derby sebagai anak baru pun kayaknya males banget buat belajar. Dia seperti menggambar sesuatu di buku tulisnya.
”Kenny ayo maju kedepan!kerjakan nomor 3!”perintah suara itu menggelegar,suara pak Jarwo.
”Mati gw.”dan teng..teng..!!!”uuuuhhh thanks god for saving me.

Bagaimana jika kau seorang diri. Dan tiba-tiba semua menjadi gelap. Bagaimana jika kau terus maju. Tak menghiraukan semua itu. Kemarilah,genggam tanganku. Bagaimana jika tak ada yang ku percayai. Dan semua terasa palsu. Bagaimana jika semuanya menghilang. Tak ada apa-apa di sekelilingmu. Dengarlah doaku...dengarlah tangisku. Walau kau kehilangan satu sayapmu. Walau kau tak bisa terbang lagi. Aku kan tetap di sisimu. Kita kan selalu bersama....selamanya.

Gemuruh tepuk tangan menggema di aula sekolah,mereka semua terkesan dengan puisi yang di bacakan Kenny. Setelah juru melakukan perundingan,akhirnya terpilih juara 1 dan 2. semua murid menyoraikan nama Kenny,dan ternyata memang Kenny lah yang menjadi juara 1. dan juara 2?

***

”Sekarang lo dah bisa senyum yaa.”suara Derby memecahkan suasana yang tadinya begitu sunyi.
”Maksud lo?gw sama sekali nggak ngerti.”
”Setelah semua yang lo hadapin. Gw salut sama lo.”
”Sorry tapi gw masih belum ngerti maksud lo.”
”Perginya Rhama.”
”Rhama kok lo tau?lo kan anak baru?”
”Pasti Aldo yang bikin lo bisa senyum lagi.”
”Oh jadi Aldo yang cerita semuanya ke lo. Tub anak comel banget sih. Gw kan udah bilang jangan pernah ngungkit lagi. Apalagi cerita ke orang lain. Cerita apa aja dia ke lo?”
”Semuanya dari mulai masa kecil lo,hobi lo,kepinteran lo,keceriaan lo,lo yang selalu kuat,dan...”Derby seperti berpikir.
”Dan apa?”
”Dan rasa sayang dia ke lo dari kecil sampe besar,yang lama kelamaan rasa sayang itu lebih dari ke seoramg sahabat. Dia cinta sama lo.”
”Nggak mungkin. Gw sama Aldo sahabatan dari kecil.”
”Karena itu dia makin sayang sama lo dan pengenselalu ngelindungin lo.”
”Kenapa Aldo cerita banyak lo?nggak mungkin Aldo cerita sampe kayak gitu ke orang yang baru dia kenal.”
”Gw nggak batu kenal sama Aldo Ken . gw sodara Aldo,dan semua itu dia cerita dari Smp ke gw. Emang ini rahasia,tapi gw rasa udah saatnya lo tau yang sebenarnya. Dia nggak berharap buat lo jadi pacarnya,dia cuman pengen selalu ada di deket lo. Nih puisi yang Aldo buat untuk lo. Waktu itu dia mau kasih langsug ke lo,tapi pada waktu yang bersamaan Rhaman nembak lo.

Aku tak dapat pergi. Di sini alam begitu indah. Jika ku datang kemari suatu saat nati. Ku kan melihat langit yang sama. Mungkin ku pikir terlalu banyak. Tentang keindahan yang kau katakan. Ku takut jalanku tak berujung. Ku takut terlambat. Selama waktu itu ku berpikir. Disini tak seburuk yang ku kira. Aku mulai menemukan alasannya.

Kenny meneteskan air mata. Dia merasa bodoh karena tau semua itu dari orang lain,bukan karena kesadarannya atau dari Aldo langsung.
”Hufff..”hati Kenny seperti terbawa oleh ombak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar