Senin, 19 Oktober 2009

Ceroboh Gak Selalu Bawa Sial by Fathin Hanifati Nadhilah

BRUKK!! Suara itu memecahkan suasana hening di kelas pagi ini. Buku-buku yang berserakan sedang dipunguti oleh pemiliknya. “Maaf Pak, saya telat lagi.” Kata Lala sambil menuju tempat duduknya.
“Kenapa lagi kamu? Setiap hari selalu saja terlambat.” Kata Pak Hamdan.
“Maaf ya Pak, tadi saya bangunnya kesiangan.” Jawab Lala.
Lala memang anak yang sangat ceroboh dia sering sekali jatuh karena tersandung, bangun kesiangan, salah membawa buku pelajaran. Ckckck begitulah Lala. Bahkan pernah Lala lupa mandi saat kesekolah.
***
“Ma, Lala berangkat sekolah dulu yaa!” kata Lala berpamitan sambil menuju ke mobilnya. wow setengah 7 gue pasti ga bakal telat lagi hari ini.
Sesampainya Lala di sekolah bertepatan dengan bunyi bel masuk. Lala pun berlari tergesa-gesa menujuke kelasnya dan … BRUKK!!
“Aduh mata lo di taruh di mana sih? Gak tau apa lo gue itu lagi buru-bu…” kata-kata Lala terhenti saat melihat seorang cowok yang sedang berdiri di depannya sambil minta maaf.
Ooh God ganteng banget ni cowok, pikirnya dalam hati. “Hey! Sori ya gue ga sengaja.” Kata cowok itu. “Ooh, okke, no problem.” Kata Lala “Gue pergi dulu yaa!” Lala pun berlari ke kelasnya, untung saja Pak hamdan belum datang.
”Eh Ver, tadi gue liat cowok ganteng banget deh.” kata Lala pada Vera teman sebangkunya itu. ”Beneran? Dia anak kelas berapa La?” tanya Vera. ”Iya bener, tapi gue ga tau dia anak kelas berapa. Kayaknya dia anak baru deh.” Jawab Lala.
“Selamat pagi anak-anak, hari ini kalian kedatangan murid baru.” Kata Pak Hamdan yang baru saja masuk kelas. “Ayo Alfi, sini masuk dan silahkan perkenalkan diri kamu!”
“Nama saya Alfi, saya pindahan dari Bandung, saya pindah ke sini karena...” Jelas Alfi. “Terima kasih.” Katanya saat selesai.
“Silahkan kamu duduk di sebelah sana!” kata Pak Hamdan sambil menunjuk ke tempat duduk di belakan tempat duduk Lala.
“Eh tadi sori ya gue ga sengaja.” Kata Alfi saat melewati tempat duduk Lala.
”iya gak apa-apa.” jawab Lala hampir terbata-bata.
“nama lo siapa?” tanya Alfi. “Lala” jawab Lala. “salam kenal ya” kata Alfi.
***
“huuh bosen banget nih gue Ver, hari sabtu gini gue Cuma di rumah.” Kata Lala pada Vera lewat telepon. “kita jalan yuk Ver!”
”Yaah sori banget La, hari ini tante gue mau ke sini. Sori banget yaa!” sahut Vera.
“ya udah gak apa-apa. Udah dulu yaa daa.”
“daa” pembicaraan mereka lewat telepon pun terhenti.
Lala pun merasa sangat bosan, ia tak tahu apa yang haru dia lakukan. Ia pun mengambil laptopnya untuk sekedar mengedit foto-fotonya.
”Lalaaa! Lalaaa! Sini sayaaaang” tiba-tiba terdengar suara mama dari lantai satu.
“iya maa!” jawab Lala dengan cepat. Ia pun membuka pintu kamarnya dan pergi ke bawah dan lagi-lagi... BRUKK!! Lala terjatuh dari anak tangga.
”aduuh sakit ma” keluh Lala.
”liat nih tagihan telepon sampe mahal banget, ini jauh banget sayang dari tagihan biasanya, pasti gara-gara kamu lupa disconnect kalo lagi pakai internet nih” kata mama.
”masa sih ma? Kalo gitu maaf deh ma.” kata Lala sambil mengelusi punggungnya yang sakit karena terpentok anak tangga.
”Pokoknya kamu gak boleh pakai internet selama sebulan dan jatah pulsa kamu juga mama kurangi dari 50 ribu sebulan jadi 25 ribu sebulan selama 3 bulan!” mama nyerocos menyebutkan hukuman untuk Lala.
Lala hanya bisa diam saja menerima hukuman dari mama.
”Kamu bantuin bi sarkem nyapu halaman sana!” mama masih nyerocos.
Huuh dasar gue jadi orang ceroboh banget sih, udah gak boleh pake internet selama sebulan, jatah pulsa di kurangin, ceroboh gue selalu aja bawa sial, pikir Lala dalam hati.
Lala pun pergi ke halaman untuk membantu Bi Sarkem menyapu halaman. ”Bibi sini sapunya! biar aku bantuin.” kata Lala. ”Makasih ya non.” kata Bi Sarkem. Ternyata asik juga nyapu dari pada diem doang, mendingan bantuin Bi Sarkem, itung-itung nambah pahala, katanya dalam hati.
”Bi, jalanan depan rumah aku sapu juga yaa”
”ndak usah non, biar bibi saja”
“udah ga apa-apa” Lala pun keluar pagar dan menyapu jalanan, tiba-tiba saja ada motor yang lewat dan membuat genangan air di depan Lala membasahinya.
“eh maaf ya, maaf!” kata orang itu.
“aarrrgggghhhhhhhhh!! Rese banget sih!” kata Lala sambil mengusap bajunya dan melihat orang yang membuat bajunya basah itu. Ternyata orang itu adalah Alfi, anak baru di sekolahnya itu. ”eh gak apa-apa kok Fi, santai aja lagi.” katanya pada Alfi.
”Beneran nih? eh rumah lo di sini La?” tanya Alfi.
“iya beneran gak apa-apa kok. Iya rumah gue di sini.” jawab Lala hampir terbata-bata. “lo ngapain di sini?”
“gue lagi di suruh nyokap gue ke mini market depan komplek, rumah gue juga di komplek sini kok. Gue pergi dulu ya La!” kata Alfi mulai pergi dengan mengendarai motornya.
***
“huaaahmm, wow udah siang yaa. Hari Minggu emang paling top deh, gue bisa bangun siang” kata Lala yang baru saja bangun pada jam 10 itu. Setelah mandi Lala mengambil laptop kesayangannya dan berniat untuk membuka friendster dan facebook. Pokoknya kamu gak boleh pakai internet selama sebulan dan jatah pulasa kamu juga mama kurangi dari 50 ribu sebulan jadi 25 ribu sebulan selama 3 bulan, suara mama masih terngiang di telinganya. Huuh ini semua gara-gara ceroboh gue nih, batinnya.
“Lala kamu mau ikut mama sama papa gak? nanti malam papa diundang ke acara ulang tahun pernikahan temannya papa” tanya mama.
“hmm... boleh deh ma.” jawab Lala dengan berat.
Sebenarnya sih, Lala paling anti kalau pergi sama ortu. Setahun mungkin Cuma 4-5 kali dia mau terpaksa pergi. Tapi dari pada bengong di rumah mendingan juga makan enak tapi gratis. Lagian Lala suka karena acaranya garden party, jadi dia bisa dengan santai mengambil banyak makanan dan mencari tempat duduk kosong untuk menikmati makanan sendiri. Kapan lagi bisa jadi cewek rakus tanpa harus jaim, pikir Lala dalam hati.
Malam pun tiba Lala sudah siap untuk pergi bersama mama dan papanya.
Sesampainya di sana Lala hanya berkeliling sendirian, tiba-tiba kakinya tersandung tapi tiba-tiba ada yang menarik tangannya. ”aduh thanks banget ya” Lala mengucapkan terima kasihnya sambil merapikan bajunya. ”eh lala” kata orang itu. ”eh Alfi, lo datang ke sini juga?” tanya Lala yang kaget melihat Alfi.
”iya, ini party-nya temen kantor bokap gue.” kata Alfi sambil mengambil makanan.
”lho, berarti bokap kita satu kantor dong.” kata Lala sambil menikmati supnya.
”kelihatannya lo nikmat banget makan supnya. Supnya enak ya?” tanya Alfi.
Huuh sial, batin Lala. Maksud hati mau makan sepuasnya eh malah ada si Alfi. Mudah-mudahan dia gak ilfeel sama gue.
”Supnya enak kok. Lo belum ngambil?” tanya Lala.
”belum, gue baru datang. Tapi pengennya makan semua makanan yang ada mumpung ada kesempatan” kata Alfi sambil tertawa ringan.
”eh aku boleh minta nomor HP kamu gak?” tanya Alfi.
”boleh” Lala lalu menyebutkan nomor Hpnya.
Malam itu menjadi malam yang seru buat Lala karena dia jadi punya teman untuk berkeliling mencicipi segala hidangan yang ada sambil ngobrol.
”ternyata kamu disini La” tiba-tiba terdengar suara mama ”yuk pulang”
”okke ma, kenalin dulu ini Alfi anak baru di sekolah Lala, ternyata papanya Alfi sekantor sama papa” kata Lala sambil mengenalkan Alfi ke mamanya.
Lala dan mamanya pun menuju ke papanya yang sudah menunggu di mobil.
Huuh ternyata ceroboh gue gak selalu bikin sial, coba aja gue gak ceroboh dan gak lupa disconnect koneksi internet pasti gue gak bakal di hukum terus pasti gue gak bakal ikut mama ke sini dan gak bakal bisa ngobrol dan jadi deket sama Alfi. Makasih ya sifat ceroboh. Kata Lala dalam hati sambil senyum-senyum di dalam mobil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar