Rabu, 25 Januari 2012

Sahabat by Vivied Sandra

Kulangkahkan kaki menuju pintu gerbang sekolah, udara pagi yang segar membuat Chaca mempercepat langkahnya. Chaca sangat kengen dengan ketiga sahabatnya yaitu Tiara , Mega , dan Nabilla. Sudah 2 minggu mereka tidak bertemu. Tujuan pertama Chaca adalah kantin sekolah karena setiap pagi mereka selalu betkumpul disana. Ditemuinya sahabat-sahabatnya di tempat biasa mereka duduk. Chaca langsung menghampiri mereka, mereka pun saling berpelukan melepas kengen dan mereka langsung bercerita panjang lebar. Chaca, Tiara, Mega dan Nabilla sudah lama bersahabat sejak mereka SMP sampai sekarang mereka sudah SMA, mereka bisa dibilang sahabat sejati karena mereka saling mengisi dan saling melengkapi jika ada salah satu dari mereka sedang sedih mereka saling menghibur. Mereka juga kompak, kalau jalan bareng mereka pakai kaos, sepatu dan tas yang sama, wajah mereka juga mirip dengan rambut panjang sepunggung dan poni yang menyamping ke kanan, mereka memamg seperti anak kembar ya walaupun sebenarnya tidak. Chaca, Tiara, Mega dan Nabilla juga aktif dalam berbagai bidang, seperti OSIS, pencinta alam, pramuka dan kegiatan lainya. Terakhir mereka malukukan camping di daerah puncak selama 1 minggu, walaupun mekeka terlihat feminin tapi mereka manyukai hal-hal yang menantang seperti flyingfox dari ketinggian 10m ya itulah mereka.. Chaca, Tiara, Mega dan Nabilla juga tergabung dalam sebuah band dengan Chaca sebagai vokalis, Mega sebagai gitaris, Nabilla sebagai gitaris dan Tiara sebagai drummer. Nama band mereka adalah “Lucky Girl” nama ini diambil karena m,ereka beranggotakan perempuan semua dan agar terlihat sisi femininnya. Aliran band mereka adalah Pop mereka memilih Popkarena menurut mereka lagu Pop itu tidak terlalu kencang, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat ya biasa biasa aja dan mudah dinikmati apalagi untuk anak muda seperti mereka. “Lucky Girl” sudah sering tampil di berbagai acara seperti PENSI (pentas seni) tidak hanya PENSI sekolah mereka saja tapi di sekolah lain juga. Mereka pun membuat lagu sendiri, biasanya yamg membuat lagu Chaca atau Nabilla, yang membuat arransemen Tiara dan Mega. Saat tampil pun kostum mereka sama, biasanya mereka tampil memakai celana jeans, kaos, sweater atau jaket mereka tidak mau memakai kostum yang terlalu ribet, mereka sukanya yang simple dan mambuat mereka nyaman saat tampil di panggung. Samua ini yang membuat Chaca, Tiara, Mega dan Nabilla dekenal oleh teman-teman satu sekolahannya, tidak hanya itu mereka juga dikenal oleh anak-anak dari sekolah lain. Tapi mereka tidak pernah sombong atau merasa cepat pus mereka tetap baik dan rendah hati. Keesokan harinya, seperti biasa Chaca, Tiara, Mega dan Nabilla berkumpul di kantin sekolah tempat favorit mereka. lalu bel masuk pun berbunyi mereka segera memasuki kelas dalam perjalanan ke kelas mereka sempat mengobrol. “eh cepetan, ntar di marahin sama bu Hanna”, kata chaca. “iya chacaaa” kata mega, “duh males banget nih gue pagi-pagi pelajarannya bu Hanna, dah galak ngebosenin banget lagi ahh dasar nenek lampir!” gerutu tiara. “hahahahahaha parah banget lu” kata nabilla. Lalu mereka bergegas masuk kelas. Ya bu Hanna adalah salah satu guru yang tidak disukai oleh anak-anak terutama chaca,tiara,mega dan nabilla. Saat pelajaran bu Hanna suasana kelas pun jadi sunyi tidak ada yang berani berbicara satu pun karena kalau ada yang berbicara sedikit saja pasti dilempar pakai penghapus atau disuruh buat tulisan 5 lembar kertas HVS, maka dari itu tidak ada yang berani berbicara saat pelajaran bu Hanna.lalu bel pergantian pelajaran berbunyi bu Hanna pun meninggalkan kelas setelah bu Hanna keluar, kelas pun ramai sekali. “ah gila bete banget gue pelajaran bu Hanna”, kata mega. “sama gaa, apalagi kelas sunyi banget bikin ngantuk tauu”, kata chaca. “ada ya orang kayak bu Hanna? galaknya manta ampun” kata tiara, “tau tuh nyebelin banget banget” timpal nabilla. Pak Ari pun datang. Pak Ari adalah guru ekonomi, pelajaran yang sangat disukai oleh chaca,tiara,mega dan nabilla kerena pelajarannya asik dan pak Ari ngajarnya juga enak, santai dan engga ngebosenin. Lalu bel istirahat pun berbunyi, chaca, tiara, mega dan nabilla pergi ke kantin saat perjalanan terdengar terian yang memanggil mereka, “chaca, tiara, mega, nabilla!”, mereka ber empat pun menoleh ternyata teriakan itu berasal dari bu Indah wakil kepala sekolah. Mereka pun menghampiri bu Indah. “ibu panggil kita?”, kata tiara “ iya, kalian di panggil sama pak Haris.” Kata bu Indah, “ di panggil pak Haris? Ada apa bu?” kata chaca penasaran. “sudah nanti kalian juga tau, sekarang cepat ke ruangan pak haris, kalin sudah ditunggu, cepat”, kata bu Indah. Mereka pun bergegas ke ruangan pak Haris, satelah mereka masuk pak Haris langsung berbicara. “begini, minggu depan tanggal 18 september 2009 sekolah kita akan mengadakan PENSI, kalin sudah tau kan?” kata pak Haris panjang lebar. “iya pak” kata mereka ber empat. Lalu pak Haris melanjutkan pembicaraannya “ band kalian diminta untuk mengisi PENSI tersebut, kalian setuju?”. Chaca, tiara, mega dan nabilla pun berunding… “baiklah pak kami setuju” kata nabilla. “Oke, kalian bisa mulai latihan dari hari ini.” Kata pak Haris. “nyanyi berapa lagu ya pak?” tanya chaca, “2 buah lagu, lagunya disesuaikan dengan temanya ya.” Jawab pak Haris. “maaf pak temanya apa?” Tanya mega. “temanya Global Warming” jawab pak Haris. “baik pak” kata tiara. “Oh ya setelah istirahat selesai kalian tidak usah mengikuti pelajaran dulu, saya beri waktu kalian untuk mempersiapkan buat PENSI nanti.” Kata pak Haris panjang lebar. “oh iya pak” kata mereka ber empat. mereka pun keluar dari ruangan pak Haris dan menuju ke aula sekolah. Di aula mereka mulai mendiskusikan apa yang akan mereka tampilkan saat PENSI minggu depan, dari mulai lagu yang akan merka bawakan sampai kostum yang akan mereka pakai “kalau soal lagu, kita bawain lagu andalan kita aja, biar gampang. Soalnya kita Cuma punya waktu 1 minggu dan enggak mungkin kita buat lagu dalam satu minggu” kata tiara panjang lebar. “ya bener juga tuh kata tiara waktunya enggak bakal cukup untuk buat lagu.” Kata nabilla meyakinkan. “kalau soal kostum gimana?” Tanya mega, “kita pake kostum kayak biasa aja tapi warnanya hijau, kan temanya ‘global warming’” kata chaca. “okeoke” kata mega. “kita mulai latihan kapan nih? Dimana?” tanya tiara. “dirumah gue aja, tapi mulai latihannya mulai besok aja yah, tempatnya mau dibersihin dulu.” Kata chaca. “ada makanannya kan cha?” kata mega “ bener tuh, makanan tuh penting tau ntar kalau engga ada makanan terus kita pingsan gimana?” kata tiara , “makanan tuh nomor 1” sambung mega sambil tertawa. “ah lo semua mah makanan mulu, haha iya deh gampang soal makanan mah asalkan jangan ada yang ngaret yah, tepat waktu biar kita bisa tampil maksimal di PENSI nanti. Oke!” kata chaca panjang lebar. “okeeeee” kata tiara, mega dan nabilla. Keesokan harinya mereka berempat baerangkat bersama-sama ke sumah chaca. Sesampainya di rumah chaca mereka istirahat dulu baru mulai latihan. “tiara, mega ayo dong latihan. Makan mulu lo dari tadi” kara chaca. “tau nih ntar kalau kekenyangan gak bisa latihan lagi” tambah nabilla. “iyeeee” kata tiara sambil mengunyah donat. “iya bawel deh lu berdua” kata mega. Mereka pun mulai latihan. Mereka latihan begitu serius, ya memang setip latihan mereka selalu serius karena mereka ingin memberikan yang terbaik saat tampil. Keesokan harinya, mereka datang ke sekolah bersama-sama seperti, biasa tujuan pertama mereka adalah kantin. “eh PENSI berapa hari lagi sih?” Tanya tiara. “emangya kenapa ra?” kata nabilla. “paling dia mau liat cowo-cowo cakep, iya kan ra?” tebak chaca. “hahaha iya dong, kan biasanya kalau di PENSI banyak cowo-cowo cakepnya, lumayan cuci mata ahahaa” jawab tiara sambil tertawa. “udah ketebak lu mah, di pikiran lo kan Cuma ada makanan sama cowo doing bahahahaha” kata mega. Mereka berempat pun tertawa. Saat istirahat mereka berkumpul di aula untuk latihan. Ya sekolah juga mempunyai peralatan band ya walaupun tidak selengkap degan peralatan dirumah chaca. Ayah chaca adalah seorang musisi pantas saja bakat ayahnya menurun pada chaca. Mereka pun mulai latihan. Tapi saat latihan mega terlihat lesu dan tidak bersemangat. “ga lo kenapa kok g semangat sih?” Tanya nabilla, mega menjawab “engga apa apa kok”. “lo lagi ada masalah ga? Cerita dong sama kita” kata chaca, “iya jangan lo pendem sendiri kita kan sahabat” tambah tiara. “engga kok, gue engga ada masalah bener deh” kata mega meyakinkan. “bener ga? Tapi kok lo engga kayak biasanya sih? Jujur deh sma kita kita” desak chaca. “iya cerita dong” kata tiara dan nabilla. “beneran, gue cumin capek aja semalem kurang tidur jadi agak lemes sama ngantuk” kata mega meyakinkan. “yaudah lo cuci muka aja biar seger, kan latihan kita bisa jadi lebih focus latihan.” Kata nabilla. “iya deh” kata mega. Mega pun pergi ke toilet untuk cuci muka, setelah itu mereka melanjutkan latihan kembali. Latihan hari itu pun selesai. Keesokan harinya mega tidak masuk sekolah, tiara, chaca dan nabilla bingung kenapa mega tidak masuk hari itu. Nabilla coba menghubungi mega. “hallo, ga kenapa hari ini enggak masuk?” Tanya nabilla, “tadi gue kesiangan bangun bil, jadi engga masuk deh. maaf y ague enggak ngasih kabar ke kalian.”, “iya engga apa apa. Eh sekarang lo kerumah chaca ya, biasa latihan” ajak nabilla. “duh maaf bil hari ini gue engga bisa ikut latihan, gue harus jagain adek gue soalnya nyokap sama bokap lagi pergi. Maaf yah” kata mega. “yaudah deh. Besok aja latihannya.” Kata nabilla sambil mengakhiri pembicaraannya dengan mega. Hari hari berikutnya mega juga tidak masuk sekolah chaca coba menghubungi mega tetapi handphone mega tidak aktif . chaca, tiara dan nabilla bingung Ada apa dengan mega? Kenapa mega jadi sering tidak masuk sekolah tanpa kabar? Apa dia ada masalah? Tapi kenapa di tidak cerita ke kita? Beberapa pertanyaan mengitari kepala chaca, tiara dan nabilla. Saat pulang sekolah chaca, tiara dan nabilla memutuskan untuk kerumah mega, tetapi setelah mereka sampai di rumah mega tidak ada yang menyaut rumahnya begitu sepi dan terlihat tidak ada orang. “assalamualaikum” sapa tiara sambil mengetuk pintu, tetapi tidak ada yang menjawab. “kayaknya engga ada orang deh ra” kata chaca. “iya sepi banget rumahnya, mobilnya juga engga ada, pergi mungkin.” Kata nabilla. Akhirnya chaca, tiara dan nabilla pun pulang tanpa mengetahui kabar dari mega, latihan pun dibatalkan karna tidak ada mega. Sejak mega tidak masuk latihan band mereka tidak di laksanakan. “mega kemana yah? Apa dia ada masalah? Tapi kok dia engga cerita sama gue,tiara dan nabilla biasanya kan dia cerita. duh mana bentar lagi PENSI kita baru latihan 2 kali” Kata chaca dalam hati, chaca pun coba menghubungi mega lagi tetapi, hp mega tidak bisa dihubungi. keesokan harinya saat chaca mau berangkat kesekolah, chaca menemukan sebuh kotak didepan pintu rumah chaca, chaca menengok sekitarnya “hmm tidak ada orang, siapa yang taruh ini ya?” kata chaca. Karena penasaran chaca langsung membuka kotak itu, dan isinya adalah surat dan ternyata surat itu dari mega, isinya. “chaca, tiara, nabilla maaf banget yah udah beberapa hari ini aku engga ada kabar sama kalian. Bukan maksud aku untuk menjauh dari kalian tapi, sekarang aku lagi ada masalah yang penting banget dan aku butuh waktu untuk sendiri, aku engga bisa cerita sama kalian karna aku engga mau kalian terlibat dalam masalah aku. Sekali lagi aku minta maaf yah. Oh ya satu lagi aku engga bisa ikut PENSI, jadi kalian cari aja pengganti aku buat PENSI nanti. Untuk yang terakhir kali aku minta maaf yah.”. chaca meneteskan air mata dan segera dia pergi kesekolah untuk memberi tahu nabilla dan tiara. Sesampainya disekolah chaca langsung menemui nabilla dan tiara yang berada dikantin. “eh baca nih surat dari mega” kata chaca. Lalu nabilla dan tiara membaca surat tersebut, merka berdua kaget dan tidak menyangka. “lo depet dari mana cha?” Tanya tiara, “tadi pas gue mau berangkat sekolah, gue nemuin kotak ini di depan puntu rumah gue, dan pas gue baca ternyata surat itu dari mega.” Jawab chaca. “terus sekarang mega dimana dong?” Tanya nabilla “ya gue juga engga tau bill” jawab chaca. “eh gamana kalu entar pulang sekolah kita kerumah mega lagi?, siapa tau dia pas ada dirumah. Gimana?” usul tiara. Nabilla dan chaca pun setuju dan mereka sepakat kalau nanti setelah pulang sekolah mereka akan kerumah mega, dan berharap kalau mega ada dirumah dan mau bercerita dengan mereka, agar semua masalaha bisa cepat terselesaikan dan mereka bisa latihan band lagi nutuk PENSI nanti. Saat bel pulang berbunyi nabilla,chaca dan tiara langsung bergegas ke rumah mega. Sesampainya dirumah mega mereka langsung mengetuk pintu sambil mengucapkan salam. “assalamualaikum” sapa chaca dan ternyata ada yang menjawab, lalu pintu pun terbuka dan yang membuka pintu adalah mega sendiri. Mega kaget dan langsung menutup pintu tetapi ditahan oleh tiara, nabilla dan chaca. Setelah didesak oleh chaca,nabilla dan tiara akhirnya mega pun mau bercerita. “jadi gini, gue lagi ada masalah keluarga, nyokap sama bokap gue kemaren bertengkar hebat sampai sampai mereka bicara ingin bercerai dan mereka bilang gue mau ikut nyokap atau bokap. Gue engga jawab karna gue ingin tinggal bersama nyokap dan bokap gue, gue langsung lari ke kamar dan mengunci diri. Sejak saat itu gue engga masuk sekolah.” Kata mega sambil menangis. Chaca cobe menenangkan mega “ya tapikan lo bisa cerita ke kita, kita kan sahabat kita pasti bantu masalah lo kok.” , “ya tapi saat itu gue bener bener sedih banget.” Tambah mega. “oh ye kemarin lo pergi ya? Kita kemarin kesini tapi engga ada orang yang jawab.” Tanya nabilla. “engga kok gue ada dirumah, gue sengaja engga keluar, karna gue masih belum siap. Maafin gue ya semua” kata mega. Chaca,nabilla dan tiara menjawab “iya kita maafin lo kok, tapi lain kali kalu lo punya masalah cerita ke kita ya. Kita pasti bakalan Bantu lo ko.” Lalu mama dan papa mega pulang, anehnya mereka pulang berdua sambil tersenyum dan bergandengan tangan. “mama papa?” Tanya mega heran. “iya saying? Oh ya mama sama papa udah baikan. Kita sama sama sadar kalau kemarin kita egois hanya mementingkan diri sendiri tanpa mementingkan perasaan kamu. Mama minta maaf yah” kata mamanya mega sambil memeluk mega. “ya papa juga minta maaf ya” kata papanya mega mereka pun berpelukan, dan masalah mga pun selesai. Besoknya mega sudah masuk sekolah lagi, dan mereka pun mulai latihan band kembali. Saat PENSI pun tiba, mereka tampil dengan maksimal dan dapat sambutan yang baik dari penonton. Dan mereka pun dapat pelajaran dari kejadian kemarin kalau sesama sahabat itu harus saling terbuka, karena sahabat itu akan selalu ada disaat kita membutuhkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar