Rabu, 25 Januari 2012

Be A Millionaire by Libery Ramadhana Arian

Ada sebuah kisah yang menceritakan tentang betapa perihnya dan sengsaranya menjalani hidup dengan keterbatasan biaya. Seorang anak kecil yang tinggal di perkampungan kumuh bersama kakaknya da ibunya. Hidupnya sangat terbatas dan susah.Keluarganya sangat susah sekali mendapatkan makanan,bahkan makanan apapun yang ada disana seperti binatang dan batu yang hanya direbus dengan kayu bakar saja pasti akan dimakannya kalau sudah kelaparan. Perkampungan kumuh itu hidupnya sangat susah sekali hidupnya dan jarang sekali ada kendaraan-kendaraan yang lewat. Perkampungan kumuh itu tempatnya di India. Anak kecil itu bernama Shaleh dan kakaknya bernama Malik. Mereka berdua hidupnya sangat rukun sekali dan ibunya sangat menyayangi mereka berdua. Kedua anak itu mempunyai cita-cita yang sangat besar,yaitu adalah menjadi seorang Millionaire. Namun mereka selalu berkata,dengan keterbatasan hidup kita,kalau kita mau berusaha dan bekerja keras pasti cita-cita yang kita impikan itu akan terwujud. Mereka itu adalah anak yang bertahan hidup dan tidak pernah menyerah untuk mencapai kesuksesan. Apapun tantangannya pasti akan kita lewati bersama dengan niat yang besar dan penuh keikhlasan hati nurani. Mereka berdua dan ibunya beragama Islam. Suatu hari seluruh perkampungan kumuh tempat mereka tingal mengharapkan ada bantuan dari pemerintah India untuk memberikan makanan dan pakaian. Dan mereka juga berharap ada pemerintah India yang dating kesana untuk melihat keadaan di perkampungan kumuh ini. Karena terlalu kecilnya perkampungan kumuh itu hingga sudah satu tahun lamanya tidak ada satu orang pun yang datang atau memberikan makanan. Dan akhirnya hampir seluruh orang-orang disana banyak yang mati kelaparan. Mereka semua terus menangis tetapi tidak putus asa untuk tetap berdoa. Lalu suatu hari doa mereka dikabulkan juga,tetapi semua itu percuma bagi Malik dan Shaleh karena ibu mereka telah meninggal dunia karena kelaparan. Shaleh menangis dan menjerit memanggil ibunya. Lalu Malik berkata kepada adiknya,jangan menangis Shaleh,kalau kamu masih terus menangis ibu kita tidak akan tenang di alam sana. Lalu setelah ibu mereka meninggal dunia,kehidupan mereka berdua semakin susah terutam Maolik karena sekarang dialah yang akan menjadi pengganti orang tua untuk adiknya. Setelah itu beberapa bulan kemudian ada suatu kejadian yang membuat mereka menangis tiada hentinya dan ketakutan. Karena perkampungan kumuh itu akan digusur dan dihancurkan oleh pemerintah India untuk dijadikan Apartement. Mereka sangat sedih sekali melihat tempat mereka dilahirkan harus rata oleh tanah. Tetapi mereka tidak menyerah dan terus bertahan hidup tanpa tempat tinggal. Dan akhirnya mereka berdua memutuskan untuk merantau ke kota besar di India dengan menaiki kereta barang yang menuju ke India. Lalu setelah itu akhirnya mereka sampai juga di kota India. Kota besar yang tak pernah mereka lihat sepanjang hidupnya. Kota itu adalah kota yang mereka impikan dari dulu untuk menjadi seorang Millionaire yang sukses. Disana mereka tidak punya pekerjaan dan tempat tinggal serta tidak punya saudara atauteman untuk membantunya. Lalu mereka terpaksa menjadi pengemis jalanan untuk membiyayai hidup mereka. Mereka tinggal di jalanan karena masih beelum punya tempat tinggal yang layak untuk mereka. Suatu hari adiknya sakit karena kedinginan di malam hari. Lalu mereka akhirnya mereka mencari tempat tinggal untuk menyembuhkan adiknya. Malik terus berusaha dan bekerja keras untuk adiknya. Tiba-tiba malam setelah Malik selesai bekerja,mereka berdua melihat ada sebuah rumah kecil yang di tempati oleh para pengemis jalanan dan preman-preman. Terpaksalah mereka meminta pertolongan pada mereka untuk diperbolehkan tinggal disini. Lalu preman itu menjawab kepada mereka bahwa,kalian boleh tinggal disini dengan sebuah syarat kalian harus bekerja menjadi pengemis jalanan untuk mencarikan kami uang. Ya,sudahlah tidak ada pilihan lain,Malik terpaksa menuruti perintah preman-preman itu demi menyelamatkan adiknya yang sedang sakit. Besoknya Malik dan pengemis lainnya mulai bekerja untuk mencari uang,sedangkan Shaleh tetap diam dan beristirahat disana. Setelah dua hari kemudian Shaleh sudah sembuh juga. Lalu pada malam hari mereka semua dikumpulkan oleh preman itu untuk memperlihatkan kemampuan mereka bernyanyi. Lama kelamaan satu-satu anak pengemis jalanan itu disuruh bernyanyi. Hanya ada tiga orang saja yang masih tersisa untuk menunggu giliran bernyanyi. Tiga orang itu adalah Shaleh,Malik dan Julia,mereka bertiga sudah bersahabat sejak pertama mereka tinggal disana. Tiba-tiba sebelum Malik bernyanyi ,ada satu orang lagi yang masih tersisa. Suara anak laki-laki itu sangat merdu sekali dan lembut pada saat dia bernynyi. Anak lelaki itu bernama Sahrul,dia adalah pengemis jalanan yang baru tinggal disini. Setelah itu Malik langsung kaget dan ketakutan ketika melihat anak itu di bius dengan menggunakan sapu tangan yang berisi obat bius. Anak itu lalu dibaringkan di tikar. Tiba-tiba Malik langsung muntah karena melihat anak itu matanya disiram air panas yang mendidih supaya matanya buta tidak melihat. Setelah itu badan Malik langsung diam terpaku dan tidak bergerak melihat nasib seorang temannya yang malang dan tidak berdosa. Perilaku para preman-preman yang kejam itu untuk membuat orang-orang merasa kasihan melihatnya. Shaleh,Malik dan Julia untuk secepatnya melarikan diri dari tempat kejam ini sekarang juga. Lalu perlahan-lahan mereka bertiga terus mencoba untuk melarikan diri dari tempat ini. Tiba-tiba mereka ketahuan oleh preman itu karena mau melarikan diri. Mereka bertiga berlari dengan sekuat tenaga untuk menuju kereta sayur yang sdan melaju dengan cepat agar bisa melompat ke kereta tersebut. Setelah mereka berlari dengan kencang tiba-tiba Julia sahabat mereka jatuh terpleset ranting pohon dan tertangkap oleh para preman itu. Malik dan Shaleh sudah berhasil melompat ke kereta tersebut,tetapi sahabat mereka Julia tertangkap dan terpisah dengan mereka berdua. Dan akhirnya Julia terpisah dengan Malik dan Shaleh selama sepuluh tahun. Setelah sepuluh tahun kemudian Shaleh sudah mempunyai pekerjaan. Tetapi Malik telah menjadi orang jahat karena dia sudah bosan dengan kemiskinan yang dia alami sepanjang hidupnya. Malik sudah berumur 20 tahun dan Shaleh adiknya sudah berumur 18 tahun. Mereka berdua sempat terpisah karena Shaleh tidak mau ikut kakaknya yang sudah menjadi pembunuh bayaran dan pemabuk. Adiknya berkerja sebagai tukang penjual Koran dan majalah. Setelah beberapa tahun kemudian Shaleh merindukan kehadiran kakaknya Malik,walaupun kakakku sekarang sudah menjadi orang yang jahat tetapi kakakku tetap kakakku Malik,kata Shaleh sambil merenung dan bebicara sendiri. Setelah beberapa menit kemudian tiba-tia Shaleh dikagetkan oleh orang yang ingin membeli korannya. Shaleh langsung kaget dan merasa malu pada bapak yang ingin membeli Koran dagangannya. Besoknya Shaleh memutuskan untuk tidak berdagang Koran lagi karena ia ingin mencari kakaknya dan ia juga ingin mencari Julia sahabatnya. Suatu hari ketika Shaleh sedang berjalan mencari kakaknya,tiba-tiba Shaleh bertemu dengan seorang pengemis yang matanya buta. Pada saat itu Shaleh teringat masa lalunya ketika ia tinggal di sebuah rumah yang berisi pengemis jalanan dan preman-preman yang kejam. Ia teringat pada saat mereka sedang diuji kemampuannya dalam bernyanyi oleh preman tersebut. Salah satu temannya yang bernama Sahrul matanya di siram air panas yang mendidih dan sampai matanya buta oleh preman-preman yang sangat kejam itu. Pengemis ini pun juga sama suarnya sangat merdu dan lembut ketika bernyanyi untuk meminta uang,kata Shaleh dalam hatinya. Lalu setelah Shaleh bengong melihati dan mendengarkan suara pengemis buta itu. Tiba-tiba pengemis itu langsung memegang badan Shaleh dan ia berkata,Shaleh…ini kau. Dengan gembiranya Shaleh lalu berkata,ya Sahrul ini aku teman lamamu waktu kita menjadi pengemis. Akhirnya kita dipertemukan kembali oleh tuhan, kata Sahrul. Lalu Shaleh berkata, bagaimana keadaanmu rul. Yah seperti apa yang sekarang kau lihat,aku masih menjadi orang buta yang hanya bisa mengemis meminta uang kepada orang-orand dengan bernyanyi. Kasihan sekali nasibmu rul,aku turut prihatin dengan keadaanmu sekarang,kata Shaleh sambil mengeluarkan air mata. Jangan menangis leh,aku tidakpapa sekarang,mungkin aku hanya kurang beruntung saja nasibnya tidak seperti kau yang beruntung bisa melarikan diri dari tempat itu,kata Sahrul dengan muka yang sedih. Setelah itu Shaleh bertanya kepadanya,bagaiman keadaanya Julia. Sahrul menjawab,seperti yang aku rasakan dia semakin cantik dan baik. Tetapi…dia sekarang sudah diperkerjakan oleh preman itu menjadi wanita bayaran,kata Sahrul sambil memasang muka yang cemberut. Sahrul langsung marah dan kesal ketika mendengar pembicaraan dari Sahrul. Lalu Shaleh bertanya kepadanya di mana alamat mereka dan Julia tinggal sekarang. Sahrul langsung memberitahukan kepada Shaleh tentang alamat mereka tinggal. Setelah itu Shaleh dengan cepatnya berjalan menuju rumah mereka tinggal. Dan akhirnya Shaleh telah sampai pada tempat itu. Setelah sampai disana tiba-tiba Shaleh bertemu dengan preman itu,dan langsung bertanya di mana kau sembunyikan Julia. Preman itu menjawab,hei…hei…hei jangan marah-marah seperti itu tidak sopan datang ke rumah orang dengan kasar seperi itu. Kau sudah besar Shaleh dan pasti kau juga masih ingat aku kan,kata preman itu sambil tertawa-tawa. Tiba-tiba Shaleh merasa sangat kaget sekali ketika Julia dan kakaknya Malik keluar dari kamar itu. Ternyata Julia sedang melayani kakaknya di kamar tersebut sebagai wanita bayaran. Malik berkata,Shaleh… bagaimana bisa kau ada disini. Itu bukan urusanmu Malik,kenapa kau tidak pernah sadar apa yang telah kau perbuat selama ini itu salah,perbuatanmu semua dilarang agama dan bagaimana dengan perasaan ibu di alam sana,pasti ibu akan sangat sedih sekali melihat kelakuanmu seperti sekarang ini kak, kata Shaleh sambil marah. Aku sadar dan ikhlaf Shaleh,memang apa yang aku perbuat selama ini salah dan dilarang oleh agama kita. Tetapi ini semua aku lakukan karena aku sudah sangat bosan dengan kehidupan kita yang miskin ini,kata Malik sambil menangis. Tetapi sekarang aku sangat senang sekali karena bisa bertemu dengan kamu lagi Shaleh,kau sekarang sudah besar de. Apakah kau masih mau memaafkan kakakmu yang hina ini de. Shaleh menjawab,aku pasti akan memaafkanmu kak karena sejahat-jahatnya dan sehina-hinanya,kaulah tetap kakaku yang menggatikan ibu sebagai orang tuaku,kata Shaleh sambil berpelukan dengan kakaknya Malik. Mulai sekarang kita akan selalu bersama-sama untuk selamanya dan aku janji padamu,aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi dalam situasi apapun, kata Malik sambil tersenyum. Terima kasih kak Malik,kata Shaleh. Tiba-tiba preman itu menghasut Malik agar jangan mendengarkan omongan Shaleh dan supaya menjadi orang jahat. Dengan marahnya Malik langsung memukul orang itu dan mengarahkan pistolnya ke preman itu. Lalu preman itu langsung mundur dengan perlahan-lahan langkah demi langkah dan berkata, santai sajalah Malik aku hanya bercanda. Terserah kau sajalah Malik, kalau kau tidak berkerja sebagai orang jahat dari mana kau akan mendapatkan penghasilan, karena keahlian kau hanya bisa seperti ini, kata preman itu sambil tersenyum. “Diam kau!”, Malik langsung berteriak dan menembak orang itu dengan pistolnya. Setelah itu preman-preman yang lainnya langsung berlari kabur dari tempat itu. Shaleh dan Julia jantungnya langsung berdebar dan sangat kaget mendengar suara peluru tembakan dari pistol Malik. “Ayo semuanya kita pergi dari sini dan kita akan memulai hidup baru seperti dulu lagi, oke brother”, kata Malik. Akhirnya mereka bertiga pergi meninggalkan tempat itu dan kembali melihat dagangan korannya Shaleh. Tiba-tiba mereka bertiga kaget melihat dagangan korannya hilang dibawa oleh petugas polisi untuk ditertibkan. Tetapi Shaleh tidak putus asa dan tetap berkerja keras untuk mencari pekerjaan yang lain. Malik berkata, “semua ini pasti ada himahnya dan tuhan akan memberikan jalan yang terbaik bagi kita semua”, Julia berkata, “benar kata kakakmu Shaleh dari kejadian ini kita ambil saja hikmahnya dan aku yakin semua ini pasti akan ada jalan keluarnya”. “Mendingan sekarang kita semua tinggal saja di rumahku, aku sudah mempunyai rumah sendiri walaupun semua itu aku dapat dari hasil pekerjaan yang keji dan hina ini”, kata Malik. “Jangan berkata seperti itulah kak,aku tahu semua yang kau lakukan pasti ada alasan yang kuat”, kata Shaleh. “biar waktu saja yang menjawab semua ini”, kata Julia. Tetapi akhirnya Julia pergi meninggalkan mereka berdua karena Julia harus kembali dengan suaminya yang jahat itu. Suaminya bernama Abdul. Shaleh dan Malik merasa kaget mendengar kalau ternyata Julia sudah mempunyai suami. “Maafkan aku sobat,aku terpaksa jujur pada kalian bahwa kenyataannya aku sudah mempunyai suami”, kata Julia. “Julia sebenarnya dari pertama aku bertemu dengan kau, aku sudah jatuh hati padamu”, kata Shaleh. “Sebenarnya aku juga sayang padamu dari pertama aku melihat wajahmu yang tampan dan baik hati”, kata Julia. “Biar waktu yang menjawab cinta kalian berdua ini”, kata Malik. Tiba-tiba suaminya dating dan menghampiri mereka bertiga dan berkata, Julia apakah kau mau melanjutkan hubunganmu dangan ku, kata Abdul. “Tidak Abdul aku sudah capek menjadi istrimu yang sering kau siksa dan kau manfaatkan untuk menjadi wanita bayaran untuk mencari uang”, kata Julia. “Owh jadi semua ini kau yang menyuruh Julia untuk menjadi wanita bayaran”, kata Shaleh. Dengan marahnya, Shaleh langsung memuku Abdul dengan tangannya yang sudah dikepal kuat. Dan setelah itu mereka bertiga pergi meninggalkan Abdul dan Julia sudah berencana ingin menikah dengan Shaleh. Dan pada hari itu juga Julia sudah menceraikan Abdul dan Abdul menerimanya karena dia sudah sadar, kalau hubungan mereka sudah tidak bisa dilanjutkan lagi. Pada suatu hari akhirnya mereka sudah menikah dengan restu dari Malik kakaknya Shaleh. Selanjutnya Shaleh mencoba mengikuti acara yang berhadiah sepuluh milliyard. Pada awalnya Shaleh tidak ingin mengikuti acara itu, tapi karena permintaan dari istri tercintanya akhirnya Shaleh menuruti permintaan istrinya. Shaleh sempat berkata, “apakah aku bisa menjawab semua pertanyaan-pertanyaan itu, aku ini hanya orang miskin yang tinggal di perkampungan kumuh”. Lalu istrinya berkata, “jangan menyerah seperti itu suamiku, apakah kau tidak ingin cita-cita besar yang kau impikan itu terwujud?”. Shaleh menjawab, “aku mau dan aku yakin aku pasti bisa”. Setelah dua bulan kemudian Shaleh telah dipanggil oleh pihak acara untuk mengikuti acara ini. Pada hari itu Shaleh sudah bertanding untuk mendapatkan hadiah yang dia impikan. Suatu keajaiban yang sangat besar Shaleh bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu hingga menuju titik akhir sepuluh milliyard. Namun pembawa acara itu meraa sangat curiga karena seorang miskin yang tinggal di perkampungan kumuh itu bisa mnjawab pertanyaan ini. Shaleh disangka berbuat curang. Setelah acara selesai Shaleh langsung diculik dan ditangkap polisi. Karena waktu sudah habis acara dilanjutkan besok. Di malam hari Shaleh dimintai keterangan oleh polisi tentang, dari mana kau bisa menjawab semua itu. Istrinya dan kakaknya pun stress mendengar bahwa Shaleh ditangkap oleh polisi karena difitnah melakukan kecurangan. Julia dan Malik tidak percaya dengan apa yang dibilang polisi. Dengan gemetarnya Shaleh langsung menjawabnya, “saya bisa menjawab pertanyaan itu karena semua pertanyaan itu berdasarkan pengalaman-pengalaman dan kejadian yang saya alami di masa kecil saya”. Lalu polisi bertanya, “apakah kau bisa menjelaskan pengalaman masa kecil yang kau alami”. Shaleh menjawab, “saya bisa dan Shaleh menceritakan bagaimana pengalaman masa kecilnya yang berhubungan dengan semua pertanyaan itu”. Dan setelah itu polisi percaya padanya bahwa Shaleh tidak melakukan kecurangan. Besoknya Shaleh kembali melanjutkan acara itu. Seluruh penomton disana sudah tidak sabar lagi menunggu kedatangan Shaleh calon juara dunia. Setelah sampai disana Shaleh langsung disambut sangat meriah oleh penonton karena ini merupakan sebuah sejarah dunia. Dan akhirnya Shaleh bisa menjawab pertanyaan yang terakhir dengan hadiah sepuluh milliyard. Seluruh masyarakat dunia gembira dan kaget terutama Julia dan Malik. “Akhirnya cita-citamu terwujud adikku,dan sekarang aku mengucapkan selamat yang sebesar-besarnya karena kamu sudah BE A MILLIONAIRE”, kata Malik sambil tersenyum bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar