Rabu, 25 Januari 2012

Kue Bulat by M Armadiva Iskandar

Dahulu kala, hiduplah seorang Bapak dan Ibu yang tinggal di rumah yang kecil. Suatu pagi, Ibu membuat kue khas desa itu. Kue bulat namanya. Ia meletakkan kue bulat itu di wadah pemanggang. Lalu memangganya di atas kompor. Ia berkata pada Bapak,”Aku akan keluar untuk mengambil susu sapi. Kalau sudah matang, tolong dibalik ya, Bapak!” Bapak itu agak malas. Ketika Kue Bulat sudah matang, ia berteriak,”aduuuh, malasnya aku! Aku harus berdiri dan membalik Kue bundar itu!” “Aku akan membalik diriku sendiri!”kata suara dari kompor. Bapak sangat terkejut di tempat tidurnya. Apalagi saat ia melihat Kue Bundar melompat dari wadah. Kue Bulat lalu bergerak cepat sekali. Ia berlari keluar rumah, turun ke halaman, lalu melompat-lompat kesana-kemari. Bapak berteriak marah,”Kue Bulat, tunggu!tunggu!” teriakan Bapak yang keras membuat Ibu kaget. Ibu meninggalkan embernya yang berisi susu sapi. Ia lalu ikut bersama Bapak mengejar Kue Bulat. Namun Kue Bulat berlari sangat cepat. Akhirnya Bapak dan Ibu tertinggal jauh dan mereka sangat sedih, karena kue pertamanya kabur entah kemana dan mereka terduduk lelah di tepi jalan. Dalam pelariannya, Kue Bulat bertemu dua kuli bangunan. Kuli bangunan itu berkata,”kau mau kemana,Kue Bulat?” Kue Bulat berteriak, “Aku berhasil lolos dari Bapak dan Ibu. Aku juga bisa lolos dari kalian berdua!” “Oya?Ayo kita buktikan!” kata dua kuli bangunan itu. Mereka melempar alat bangunan itu lalu mereka mengejar Kue Bulat. Tapi percuma saja, karena Kue Bulat menggelinding cepat sekali. Kedua kuli bangunan itu terduduk di tepi jalan. Di perjalanan, Kue Bulat bertemu dengan Beruang. “Kamu mau ke mana Kue Bulat?” Tanya Beruang. “Aku berhasil lolos dari Bapak,Ibu,Kuli bangunan. Aku juga bisa lari dari kamu!” “Ayo kita buktikan!” tantang beruang. Ia lalu berlari secepat mungkin. Kue Bulat pun berlari tanpa menoleh ke belakang. Tak lama kemudian Beruang sudah tertinggal jauh. Ia lelah dan terduduk di tepi jalan dan menyerah mengejar Kue Bulat, lalu setelah menggelinding beberapa saat kemudian, Kue Bulat bertemu dengan Anjing.”Mau kemana kamu, Kue Bulat?” tanya Anjing. “aku bisa lari dari Bapak,Ibu,Kuli bangunan,dan dari Beruang. Aku juga bisa lari dari kamu anjing!” “Oyaa, sok tahu kamu, emang kamu bisa?Ayo kita buktikan!” tantang Anjing lalu ia mengejar Kue Bulat menggelinding lebih cepat di jalan yang menurun. Akhirnya Anjing kehabisan stamina dan menyerah dengan rasa lelah. Ia terduduk lelah di tepi jalan. Kue Bulat sangat senang bisa mengalahkan Anjing. Di tengah jalan, ia bertemu dengan Rubah. “Kamu mau kemana, Kue Bulat?” Sepertinya kamu sangat senang sekali!” “Aku bisa lolos dari Bapak,Ibu,Kuli bangunan,Beruang,Anjing. Aku juga bisa lari dari kamu!” “Agh sok tahu kamu!” “Ayo kita buktikan!” kata Si Rubah. Lalu Rubah berlari dengan secepat mungkin, tapi Kue Bulat sudah terlau jauh untuk dikejar. Rubah tertinggal jauh dan lansung terdiam di tepi jalan. Dengan sifat sombong itu dia berjalan dengan penuh kegembiraan. Karena Kue Bulat sudah mengalahkan Bapak,Ibu,Kuli bangunan,Beruang,Anjing,Rubah. Tapi di suatu tempat ia bertemu dengan pengemis yang kelaparan. “Wah ada kue enak nih!” “Makan ah!”. Kata pengemis itu.”Enak aja!”, dasar pengemis!”.Kata Kue Bulat. Lalu pengemis itu marah dan mendoakan Kue Bulat supaya dia di perjalanan dapat masalah yang sangat besar, lalu pengemis itu langsung menghilang. Setelah itu Kue Bulat kaget dan cemas. “Aduhh, gimana nih!”. Kata Kue Bulat. Lalu kue bulat melakukan perjalanan lagi untuk mencari penantang berlari yang bisa mengalahkan dia, walaupun dia mendengarkan perkataan pengemis tadi dia tetap saja sombong. Tak lama kemudian ia bertemu dengan tikus.”Hai Kue Bulat mau kemana kamu!”. Kata Tikus itu.”Aku sudah mengalahkan Bapak,Ibu,Kuli bangunan,Beruang,Anjing,dan Rubah”. Kata Kue Bulat. “Aku juga bisa mengalahkan kamu!”.”Ayo kita buktikan!”. Kata Tikus itu. Lalu tikus itu langsung berlari dengan sangat lincah, tapi Kue Bulat tidak terkalahkan dan langsung melesat sekencang kuda.”Wahh hebat sekali Kue Bulat, padahalkan dia cumin kue biasa yang Cuma bisa memamerkan kesombongannya?” kata tikus. “Hahahahahahaha!” kata Kue Bulat. Lalu Kue Bulat meneruskan perjalanannya lagi, lalu orang-orang di sana mulai tahu kalau Kue Bulat adalah kue yang sombong. Saat mendengar berita itu Kue Bulat tetap saja menyombongkan diri di hadapan semua orang, jadi orang-orang sangat membenci kue bulat dan ingin mengusir Kue Bulat dari desa itu selama-lamanya, lalu ia melanjutkan perjalanannya lagi dengan wajah yang selalu gembira bahwa ia paling hebat di desa itu, di tengah perjalanannya ia bertemu dengan Kucing yang sangat hebat, walaupun ia hebat, tapi dia tidak menyombongkan diri seperti Kue Bulat dan berita itu mulai menyebar luas sampai terdengar oleh Kue Bulat, setelah mendengar berita itu ia marah dan sangat kesal mendengar berita itu, karena ia tidak mau ada yang menyaingi kehebatannya di desa itu dan ia pikir ia yang paling hebat di desa itu dan tidak ada yang menyainginya, jadi dia langsung mendatangi Kucing itu dengan penuh amarah.”Kamu mau kemana, Kue Bulat?” kata kucing itu. “Aku sudah lari Bapak,Ibu,Kuli bangunan,Beruang,Anjing,Rubah, dan Tikus sekalipun.”Ooooooooo, begitu. Jadi?”. Aku tak bisa dengar suaramu, Kue Bulat! Apa kamu bisa lebih dekat lagi kesini?” Kata Kucing dengan suara yang lembut,sambil memanjangkan lehernya ke arah Kue Bulat. Kue bulat semakin mendekat ke Kucing itu. “Apa sih maumu!” “Oke,oke aku katakana lagi!”. “Aku sudah berlari dari Bapak,Ibu,Kuli bangunan,Beruang,Anjing,Rubah,Tikus. Aku juga bisa mengalahkanmu!”. Kata Kue Bulat. “Maaf aku tak dengar lagi!”, “Coba mendekat lagi!”. Kata Kucing itu dengan sabar menunggu Kue Bulat mendekat ke Kucing itu.” Satu kali lagi ya!” “Awas kalau tidak dengar lagi!”. Kata Kue Bulat itu dengan suara yang sangat keras dan ia mulai marah.”Aku sudah mengalahkan Bapak,Ibu,Kuli bangunan,Beruang,Anjing,Rubah,dan Tikus yang sangat lincah itu!” kata Kue Bulat. “Oke kalau kamu menantang saya , mari kita buktikan!” kata Kucing. Lalu Kue Bulat lansung berlari dengan sekencang mungkin, lau ia melihat ke belakang.”Hahahahahah!”. “ Mana kekuatanmu kucing katanya hebat!” . Kata Kue Bulat dengan muka yang begitu sombong, dan Kucing tersenyum melihat Kue Bulat berlari dengan kencang. “Kenapa kau melihatku seperti itu!”. Kata Kue Bulat dengan suara yang keras sekali sampai orang-orang pum kaget mendengar suara Kue Bulat itu dan melihat pertandingan itu.”Akan ku kejar kau!” kata Kucing itu dengan penuh semangat.”Heh coba saja!”kata Kue Bulat dengan suara yang sombong, dalam sekejap Kucing itu langsung mendekati Kue Bulat dengan kecepatan ninja dan menatap Kue Bulat dengan tersenyum. “Apa!”. Kata Kue Bulat dengan cemas, setelah itu mulut Kucing itu menganga dengan lebar dan siap memakan Kue Bulat “Tidak jangan!”. Kata Kue Bulat. Dan Hap! Kucing itu langsung menelan Kue Bulat dengan gembira. “Horeeee!”. Kata penduduj desa dengan senang sekali dan mengangkat Kucing itu dan melemparkannya ke atas dan kebawah, lalu mereka mengadakan pesta besar-besaran untuk merayakan hari kejayaan mereka, karena Kue Bulat sudah tidak ada. Tak lama kemudian yang di kalahkan Kue Bulat pun juga ikut datang.” Wah ada apa ini, meriah sekali!”. Kata Bapak dan Ibu dengan kagum.”Ini perayaan musnahnya Kue Bulat di desa ini!”. Kata salah satu warga di pesta itu.”Kami turut beduka atas kematiannya itu!”. Kata Bapak dan ibu dengan sedih. “Sudahlah Pak,Bu dia memang pantas di musnahkan karena dia sudah melecehkan desa ini dan menjelek-jelekan desa ini!”Kata Kucing dengan suara yang sangat tulus. “ Betul juga yaa!” kata Bapak dan Ibu dengan bahagia sekali. Semenjak pesta itu berlangsung tidak ada masalah apapun di desa itu dan orang-orang di desa itu sangat bahagia sekali karena Kue Bulat bisa dikalahkan juga oleh Kucing yang baik hati dan tidak sombong itu, terus juga bagi Kucing itupun ia juga sangat senang bisa mengalahkannya dengan cara yang cerdik dan cukup efektif untuk mengalahkan Kue Bulat itu, setelah itu Beruang dan yang telah dikalahkan oleh Kue coklat pun turut senang atas musnahnya Kue Bulat yang sonbong dan tidak punya perasaan. Dan itulah akibat dari orang yang sombong. Setelah pesta besar-besaran orang-orang itu dan juga yang di kalahkan oleh Kue Bulat itu pun pulang dengan hati yang lega dan sangat senang sekali melihat dan mengetahui peristiwa itu seolah-olah warga di desa itu tidak percaya bahwa Kue Bulat itu musnah untuk selama-lamanya dari kehidupan warga di desa itu. Jadi kita tidak boleh menyombongkan diri kepada oaring lain maupun diri kita sendiri karena itu semua akan merugikan diri kita sendiri dan juga orang lain yang kesal pada perbuatan itu sendiri. Dan juga tuhan akan membnenci kita dan menghukum kita jika kita melakukan perbuatan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar