Rabu, 25 Januari 2012

Rumah Hantu di Sebelah Rumahku by Triaji Nugroho

Pada waktu istirahat sekolah Hendra, Hari, dan Alvin sedang membicarakan sesuatu. “Eh tau gak, katanya disamping tumahku ka nada rumah kosong yang angker”, kata Hendra. “Ah, yang benar?”, Hari dan Alvin tampak kaget. “Iya serius”, tegas Hendra. “Soalnya kemarin tetanggaku ada yang melihat bayangan gelap di jendela rumah itu”, kata Hendra. “Wah, seram juga ya” Kata Hari dan Alvin. Setelah bercerita, bel pun berbunyi dan mereka pun masuk kelas. Saat pulang sekolah mereka berjalan bersama. “Eh, kalian berdua nginep dirumahku yuk! Mumpung besok libur” kata Hendra. “Kalau aku sih bias-bisa aja”, Kata Hari. “Kalau kamu vin?” Tanya Hendra. “Siiip!” kata Alvin. Mereka akhirnya pulang dan bersiap-siap untuk menginap di rumah hendra. Pada malam hari Hendra, Hari, dan Alvin sedang bermain Playstation di rumah Hendra. “Ah, bosan nih!” kata Henrda. “Iya, aku juga bosen” kata Alvin. “Eh bagaimana kalau kita ke rumah angker di sebelah rumahku?” kata Hendra. “Hah? Serius? Gila kamu hen” kata Alvin. “Ayolah kita buktikan apakan rumah itu angker atau tidak” kata Hendra, “Yaudahlah, ayo pergi” kata Hari dan Alvin. “Nah gitu dong” kata Hendra. Akhirnya mereka pun masuk ke rumah angker itu.

Saat di rumah angker itu mereka merasa deg-degan, karena suasana yang begitu mencekam. “Wah, seram sekali disini”, kata Alvin. Mereka pun mencoba menaiki tangga di rumah itu. Ketika sedang menaiki tangga, mereka melihat bayangan seseorang yang sedang berdiri. “Ndra, bayangan apa itu?” Tanya Hari dengan takut. “Aku juga gak tau!” Kata Hendra. Setelah dilihat dengan seksama, bayangan itu tiba-tiba mendekat. Mereka bertiga pun lari terbirit-birit karena ketakutan. Malam itu pun berlalu, esoknya mereka pulang ke rumah masing-masing. Ketika hari senin, mereka pun membicarakan kejadian yang menyeramkan itu di sekolah. “Eh, aku masih kepikiran loh sama kejadian yang itu”. “Iya aku juga!” Kata Hendra dan Alvin. Bel pulang sekolah pun berbunyi. Mereka akhirnya pulang bersama. “Teman-teman! Bagaimana kalau kita ke rumah kosong itu lagi?” Ajak Hendra. “Ah, aku masih takut Hen!” Kata Alvin dan Hari. “Ayolah kita lihat lagi! Kita buktikan kalau rumah itu memang ada hantunya. Kan kemarin kita baru melihat bayangannya doang!” Kata Hendra. “Oh iya benar juga ya”, kata Hari. “Oke! Siapa takut!” Tegas Alvin. Akhirnya mereka memutuskan untuk main ke rumah Hendra dan bersiap-siap untuk mengunjungi rumah angker itu. “Woi ayo kita berangkat!” Kata Hendra. Mereka pun berjalan ke rumah itu dan berpapasan dengan Pak RT. “Eh ada anak-anak, mau kemana nih?” Tanya Pak RT “Mmmm….mmm…. Kita mau jalan-jalan aja kok pak”, gugup Hendra. “I….ii..iya benar kok pak!. Kata Alvin dan Hari. Pak RT pun merasa curiga, tapi ia langsung pergi. “Oooh ya sudah saya pergi dulu ya” kata Pak RT. “Oke Pak!” Jawab mereka. Mereka akhirnya masuk ke rumah itu dan naik ke lantai atas. “Seram sekali disini” kata Alvin. Saat mereka masuk, mereka melihat bayangan hitam itu lagi. Mereka pun lari terbirit-birit dan tersandung. Mereka bertiga pun akhirnya jatuh. Saat bayangan hitam itu mendekati mereka, ternyata bayangan itu adalah seorang kakek tua yang sedang memegang senter.

“Ada apa kalian kesini?” Tanya kakek itu. “Kami hanya ingin tau pak, apakah rumah ini angker atau tidak” kata Hendra “Hmmm ada-ada saja kalian ini. Dirumah ini tidak ada hantunya nak”. “Terus kakek ngapain disini?” Tanya Hendra. “Kakek tinggal di rumah kosong ini karena rumah ini sudah tidak terawatt”. “Oooh…. Kalau begitu kami minta maaf kek karena sudah tidak sopan”. “Tidak apa-apa kok nak”. “Kalau begitu kami pulang dulu ya kek!” Kata Hendra. “Oh iya!” Jawab kakek itu.

Setelah kejadian itu, mereka pun merasa malu dan takkan pernah melupakan kejadian tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar