Rabu, 25 Januari 2012

Kisah Cinta Si Gendut dan Si Manis by Bevianto

Pada suatu hari, hiduplah seorang laki-laki yang bernama Vian. Vian tinggal di kota X. Vian orangnya pintar, baik hati (kata teman-temannya). Tapi, Vian tubuhnya cukup gendut, jadi dia sering dipanggil “si gendut” oleh teman-temannya di sekolah. Vian memiliki banyak teman di sekolahnya karena dia pintar, jujur, ramah, dan baik. Jadi Vian disukai oleh banyak teman-temannya di sekolah. Hampir pada setiap pelajaran, (terutama pelajaran fisika dan matematika) teman-teman Vian minta diajarkan oleh Vian karena belum mengerti penjelasan gurunya. Pada saat ulangan, Vian juga sering diconteki oleh teman-temannya, karena kata teman-teman Vian, Vian adalah salah satu murid yang pintar di kelasnya. Pada suatu malam, Vian sedang chatting dengan salah seorang teman perempuannya di sekolah, namanya Nata. Nata orangnya juga baik, cukup pintar juga seperti Vian. Muka Nata sangat manis menurut Vian dan teman-teman lain di sekolah. Malam itu, Nata meminta nomor handphone Vian karena Nata baru membeli nomor baru, jadi nomor-nomor yang ada di handphone Nata hilang, termasuk nomor Vian. Vian memberikan nomornya kepada Nata, tapi Vian lupa meminta nomor Nata. Keesokan harinya, baru Vian mendapatkan nomor handphone Nata. Malam harinya, Nata sms ke Vian untuk mengkonfirmasi nomornya yang baru diminta Vian tadi siang di sekolah. Entah apa yang membuat Vian si gendut dan Nata si manis jadi terus sms-an semalaman itu. Keesokan harinya pun, mereka terus sms-an. Bahkan, di sms, mereka telah saling memanggil nama mereka ketika sedang berbicara. Padahal, dulu mereka kalau sedang berbicara, tidak pernah memanggil nama. Paling-paling hanya memanggil engan sebutan “gue-lo” yang sering dipakai oleh anak muda sekarang. Vian si gendut dan Nata si manis kalau sedang di sekolah pasti selalu bercanda dengan cara pura-pura saling bertengkar. Setiap pagi, Nata pasti menyapa Vian. Dulu, sebelum mereka sms-an, Nata jarang sekali berbicara kepada Vian di sekolah. Paling berbicara hanya sekali-sekali kalau itu memang penting. Pada suatu hari, Vian menawarkan untuk memberikan oreo untuk Nata. Vian memberi oreo itu kepada Nata saat mereka bertemu di sekolah. Setelah Vian memberikan oreo itu untuk Nata, mereka menjadi lebih dekat daripada sebelumnya. Saat Vian dan Nata semakin dekat, teman-teman Vian dan Nata sering melihat isi sms Vian dan Nata. Teman-teman Nata dan Vian sudah bisa menduga kalau Vian dan Nata suatu saat pasti akan menjadi pasangan atau biasa disebut pacaran. Saat mereka menjadi lebih dekat lagi, Nata sering menyuruh Vian untuk makan, Vian pun juga begitu terhadap Nata. Mereka jadi saling memperhatikan satu sama lain. Mereka tidak ingin salah satu diantara mereka kenapa-kenapa. Bahkan Vian pernah berkata begini kepada Nata, “pokoknya Nata harus makan, kalo Nata gak makan, Vian gak akan mau makan lagi nih.” Hari demi hari terus berjalan, mereka jadi makin dekat saja. Suatu saat, Vian memberikan sesuatu lagi untuk Nata. Kali ini, Vian memberikan coklat kepada Nata (makanan manis di berikan untuk orang yang manis pula). Nata sangat senang akan coklat yang diberikan oleh Vian. Karena coklat katanya memang salah satu yang disukai oleh perempuan. Nata terlihat gugup saat menerima hadiah itu dari Vian. Nata sangat malu saat menerima hadiah itu, karena Nata juga sudah mulai menyukai Vian. Vian juga sudah mulai menyukai Nata. Padahal, Vian tidak mempunyai niat seidkitpun untuk mendekati Nata. Jodoh memang gak kemana-mana yaaaa. Setelah Vian memberikan coklat itu kepada Nata, mereka jadi sangat dekat. Mereka di sms sudah seperti orang yang berpacaran, padahal mereka hanyalah teman. Tapi, di sekolah, mereka tidak pernah berbicara seperti teman-teman yang lain. Mereka hanya berbicara di sms saja. Mereka terus smsan selama dua bulan lebih. Sampai pada suatu malam ketika Vian sedang asik bermain counter-strike di komputernya, tiba-tiba handphone Vian yang ada di meja belajarnya berdering. Ternyata, Rey menelfon Vian dam Rey memberitahu, bahwa ternyata Nata sudah sangat sayang dan cinta kepada Vian. Rey menyuruh Vian untuk segera “menembak” Nata. Karena kata Rey, kasihan Nata si manis yang telah lama menunggu cintanya kepada Vian ditanggapi oleh Vian. Rey juga memberitahu bahwa Rey juga sedang menyukai salah satu teman baik Nata yang juga termasuk se-geng dengan Nata, ternyata teman Nata tersebut juga sudah menyukai Rey. Maka Rey memintaku untuk menembak Nata bersamaan dengan Rey menembak teman Nata itu. Tapi, Vian yang disuruh untuk menembak duluan. Karena Rey yakin, pasti Vian diterima oleh Nata. Suatu hari, saat di sekolah Vian sedang ada try out untuk anak-anak SD dan SMP, teman Vian, si Rina dan Rey menyuruh Vian untuk menembak Nata sekarang. Tapi, Vian menolaknya. Katanya, Vian masih belum siap. Tiga hari berikutnya, saat Vian sudah mulai masuk sekolah lagi, baru Vian sudah siap untuk menembak Nata pagi itu di sekolah. Saat Nata sudah sampai di sekolah, Vian mendekati Nata dan Vian menembak Nata. Dan ternyata, Nata menerima cinta Vian. Sesaat setelah Nata menerima cinta Vian, Vian memberikan sebatang coklat kepada Nata. Vian dan Nata sangat senang hari itu. Tidak lama setelah itu, gentian Rey yang menembak teman Nata. Dan teman Nata itu juga menerima cinta si Rey. Pagi itu sudah ada dua pasangan baru. Vian dan Nata masih sangat malu-malu di hari pertama mereka pacaran. Nata dan Vian hanya sekali-sekali berbicara berdua, itu juga pembicaraan yang sangat sepele. Sore harinya, saat bel pulang sekolah berbunyi, ada salah satu teman Vian yang menembak teman Nata. Teman Nata itu juga menerima temannya si Vian. Jadi, hari itu, ada tiga pasangan baru yang baru pacaran di sekolah. Hari itu menjadi hari yang sangat special. Waktu terus berlalu, Vian dan Nata menjadi sangat dekat. Suatu hari, beberapa hari sebelum hari ulang yahun Vian, Nata tidak masuk sekolah. Nata bilang kepada Vian bahwa Nata tidak masuk ke sekolah karena Nata mau ikut ke kantor ayahnya. Tapi, sebenarnya Nata tidak masuk sekolah karena ingin mencari hadiah ulang tahun untuk Vian. Nata minta diantarkan oleh ayahnya untuk membeli hadiah ulang tahun untuk Vian. Nata akhirnya memutuskan membeli sebuah jaket untuk diberikan kepada Vian di hari ulang tahunnya. Singkat cerita, hari ulang tahun Vian telah tiba. Dini hari di hari ulang tahun Vian, Nata si manis mengucapkan selamat ulang tahun untuk Vian si gendut. Nata adalah orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada Vian. Bahkan, keluarga Vian saja belum mengucapkan selamat ulang tahun kepada Vian. Saat di sekolah, taman-taman Vian banyak yang mengucapkan selamat ulang tahun untuk Vian. Sore harinya saat pulang sekolah, Vian tidak diizinkan untuk pulang oleh Nata dan teman-temannya, karena mereka akan memberi sebuah kejutan untuk Vian. Teman-teman Vian menyeplokan telur ke kepala Vian, ada juga yang menyiramkan air ke Vian, ada juga yang melemparkan tepung ke Vian. Seragam sekolah Vian menjadi sangat kotor hari itu. Untungnya, Vian sudah mempersiapkan dirinya dengan membawa baju ganti. Vian juga sudah membawa perlengkapan mandi, jadi Vian mandi di sekolah hari itu. Saat Vian sedang mandi, Nata menunggu Vian sampai dia selesai mandi. Setelah Vian selesai mandi, Nata memberikan hadiah itu kepada Vian. Vian sangatlah senang dengan hadiah yang diberikan oleh Nata. Tapi, ternyata jaket yang diberikan oleh Nata kepada Vian itu sedikit kebesaran. Tapi kata Vian, “gapapa kok, yang penting ini kan dari kamu. Apa aja yang kamu berikan buat aku, pasti aku suka.” Sautu hari, ada kejadian yang membuat Nata dan Vian menjadi malu dengan salah satu guru di sekolah. Kejadian itu aneh dan lucu. Ceritanya begini, saat jam istirahat di sekolah, Vian si gendut dan Nata si manis sedang berpelukan karena mereka sangat mencintai satu sama lain. Bel istirahat selesai pun berbunyi, tapi mereka masih berpelukan. Tiba-tiba tanpa mereka sadari, ada salah seorang guru yang sudah naik ke lantai tiga sekolah itu. Guru itu melihat Nata dan Vian sedang berpelukan. Guru itu hanya menyuruh Vian dan Nata berhenti berpelukan. Teman-teman Vian dan Nata mentertawakan mereka. Vian si gendut dan Nata si manis menjadi malu dengan kejadian itu. Tapi, rasa malu itu tidak berlangsung lama. Nata dan Vian akhirnya masuk ke kelas masing-masing untuk melanjutkan pelajaran di sekolah. Nata dan Vian saat tahun pelajaran itu tidak sekelas. Tapi, mereka senang-senang saja. Lagipula mereka juga masih bisa bertemu walaupun beda kelas. Hari demi hari terus berlalu. Tiga bulan telah berlalu saat hari pertama mereka berpacaran. dua bulan setelah hari ulang tahun Vian, tibalah hari ulang tahun Nata. Beberapa hari sebelum hari ulang tahun Nata, ibunya Vian menawarkan sebuah gantungan kunci yang bisa digunakan untuk memajang foto-foto. Vian berniat untuk memberikan gantungan kunci itu kepada Nata di hari ulang tahunnya. Vian meminta ibunya untuk membelikan sebuah bungkusan yang bagus untuk membungkus gantungan kunci itu. Saat di hari ulang tahun Nata, gantian Nata yang diberikan kejutan oleh teman-temannya. Kejutannya sama seperi yang iberikan teman-teman Vian kepada Vian. Hari itu, Nata menjadi sangat putih. Padahal biasanya Nata kulitnya hitam, tapi dia manis sekali dengan kulit hitamnya itu. Saat Nata sedang mandi, Vian memasukkan hadiah yang akan diberikan kepada Nata ke dalam tasnya Nata. Vian bermaksud untuk memberikan kejutan kepada Nata saat Nata membuka isi tasnya di rumah. Saat di rumah, Nata senang melihat hadiah dari Vian. Suatu hari, Vian dan teman-teman Nata dan Vian bermain ke rumah Nata, Nata sangat senang karena Vian akan bermain ke rumahnya. Saat sampai di rumah Nata, Vian, Nata dan teman-teman yang lain berniat untuk membeli makanan untuk di makan siang ini. Diantara mereka ada yang membeli bakmi, nasi padang, dan lain-lain. Tanpa Vian sadari, ternyata Nata membelikan sebungkus nasi padang untuk mereka makan berdua. Nasi padang itu memang banyak, jadi cukup untuk mereka berdua. Saat mereka sedang asik makan, Nata dan teman-teman yang lain menyuruh Vian untuk bermain piano. Karena mereka tahu bahwa Vian memang bisa bermain piano. Vian bermain piano untuk menghibur Nata dan teman-teman lain yang sedang makan. Mereka sangat senang mendengar Vian bermain piano. Katanya seperti sedang makan di cafĂ©. Sebenarnya, Vian ingin mendengar Nata bermain piano juga. Karena Vian juga tau bahwa Nata bisa bermain piano seperti Vian. Tapi, Nata sedang tidak ingin bermain piano. Lain kali saja kata Nata. Setelah mereka selesai makan, mereka ke masuk ke kamar Nata untuk mendinginkan badan, karena siang itu memang cuacanya sedang sangat panas. Saat mereka sedang berada di dalam kamar Nata, salah seorang teman Vian dan Nata memanggil teman Nata yang lain dengan sebutan adik. Lalu dia memanggil Nata dengan sebutan mama. Nata juga memanggil Rey dengan sebutan kakak. Begitu terus belanjut diantara mereka. Akhirnya, hari itu mereka membuat sebuah silsilah keluarga. Rey dan pacarnya mempunyai satu anak. Rey juga mempunyai seorang adik, yaitu Nata. Ceritanya, Nata menikah dengan Vian. Mereka mempunyai dua orang anak. Salah seorang anaknya sudah mempunyai dua orang anak. Anak Nata dan Vian sering disebut “kakak beradik hidung” karena kebetulan hidung mereka itu lebih besar dan lebar dibandingkan dengan hidung-hidung teman-teman yang lain. Saat di sekolahpun mereka mamanggil nama teman mereka yang ada di silsilah keluarga itu sesuai dengan posisi mereka di silsilah keluarga tersebut. Vian si gendut sekarang sudah dipanggil kakek atau eyang. Sedangkan Nata si manis sudah dipanggil nenek oleh kedua cucu Nata dan Vian. Mereka sudah seperti tua sekali yaaaa. Saat liburan kenaikan kelas, Vian si gendut dan Nata si manis saling kangen karena mereka tidak bertemu selama beberapa minggu lamanya. Saat hari pertama masuk sekolah, mereka sekarang sudah menjadi senior di sekolahnya. Mereka sekarang sudah kelas sembilan. Saat pembagian kelas merupakan saat yang paling mendebarkan bagi mereka. Nata dan Vian ingin sekali saat kelas sembilan ini, mereka sekelas. Jadi mereka bisa selalu bertemu kapanpun di sekolah. Tanpa diduga, ternyata mereka sekelas. Vian si gendut dan Nata si manis sangat senang akan hal itu. Akhirnya mereka bisa terus bersama. Lima bulan telah berlalu sejak hari pertama mereka menjadi sepasang kekasih terjadilah sebuah konflik. Vian dibohongi oleh Nata. Nata tidak cerita kepada Vian kalau Nata sedang bete banget. Nata hanya bilang kalau Nata tidak kenapa-kenapa. Padahal Vian juga tau kalau Nata sedang bete banget karena tidak seperti biasanya, Vian tidak diajak ngobrol oleh Nata. Vian merasa sangat dibohongi oleh Nata. Padahal Vian pernah berkata pada Nata bahwa Vian sangat tidak suka kalau Nata tidak jujur kepada Vian dan Vian juga sangat tidak suka kalau saat Vian sedang bertemu dengan Nata, tapi Nata hanya diam seribu kata di depan Vian. Vian sangat tidak menyukai kedua hal itu. Vian telah disakiti oleh Nata. Padahal Nata pernah berjanji kepada Vian kalau Nata tidak akan menyakiti Vian selamanya. Tapi, ternyata Nata telah mengingkari janjinya kepada Vian dan Nata telah membuat Vian sangat sakit hati hari itu. Mereka terus berdebat. Bahkan mereka sampai saling bertengkar. Mereka bertengkar sangat hebat karena hal itu. Bahkan, Nata dan Vian sampai menangis karena pertengkaran itu. Mereka berdua hamper saja menyudahi hubungan yang telah mereka jalankan dengan baik-baik selama lima bulan itu. Tapi untungnya, mereka bisa menemukan jalan keluarnya dari masalah itu dan mereka berdua tidak jadi berpisah di bulan kelima hubungan mereka itu. Mereka sangat lega karena maslah itu tidak berlanjut. Saat itu, Nata berjanji lagi bahwa Nata tidak akan pernah lagi menyakiti Vian untuk yang kedua kalinya. Setalah Nata dan Vian telah menyelesaikan masalah mereka tadi, mereka sekarang menjadi saling menjaga perasaan pasangannya masing-masing agar kejadian itu tidak terjadi lagi. Nata berniat untuk memperbaiki sifat jeleknya, begitu pula dengan Vian. Mereka berdua berusaha untuk merubah sikap jelek mereka agar mereka bisa menjadi nyaman di dekat pasangannya. Nata berusaha untuk merubah sikapnya yang selalu bergantung pada mood-nya dan Vian juga ingin merubah sifatnya yang gampang bete, sedih dan tersinggung. Mereka sekarang saling menkaga mood pasangannya masing-masing. Satu bulan setelah konflik yang terjadi tadi, terjadilah sebuah konflik lagi yang menimpa mereka. Kali ini, Nata yang telah disakiti oleh Vian. Nata dibentak oleh Vian karena Nata meninggalkan Vian sendiri pada malam itu, padahal Vian sedang ingin membicarakan sesuatu yang penting dengan Nata dan Nata juga sudah berjanji bahwa Nata tidak akan meninggalkan Vian malam itu. Nata sangat sakit hati karena Nata telah dibentak oleh Vian. Padahal Nata paling tidak suka dibentak oleh Vian. Kali ini, Vian yang telah melanggar janjinya kepada Nata untuk tidak menyakiti hati Nata. Mereka bertengkar lagi malam itu. Untung saja Nata memaafkan kesalahan Vian. Karena Nata mengerti kalau Vian sedang emosi karena suatu hal yang lain. Nata memang sangat pengertian kepada Vian. Akhirnya, mereka saling bermaaf-maafan dan pertengkaran mereka malam itu berakhir dengan damai kembali. Mereka berdua memang saling pengertian. Mereka juga paling tidak suka dengan bertengkar. Makanya konflik-konflik yang mereka alami pasti akan terselesaikan dengan damai. Setelah kedua konflik itu, Nata si manis dan Vian si gendut terus memperbaiki kekurangan mereka agar Vian bisa menjadi yang terbaik untuk Nata dan Nata bisa menjadi yang terbaik untuk Vian selamanya. Vian dan Nata berharap agar mereka bisa menjadi pasangan hidup untuk selamanya. Mereka ingin hanya maut yang memisahkan mereka berdua, bukan masalah-masalah atau konflik-konflik yang biasa dialami oleh banyak pasangan di Indonesia, bahkan di Dunia. Mereka sering berdoa agar mereka tidak mengalami konflik lagi. Mereka hanya ingin menjalani hubungan mereka dengan damai. Tapi, mereka juga harus berusaha untuk bisa menjalani hubungan yang damai untuk selamanya. Sampai sekarang, Vian si gendut dan Nata si manis terus menjalankan hubungannya. Sekarang saja mereka sedang sangat rindu dengan pasangannya masing-masing. Vian kangen sekali dengan Nata, dan Nata kangen sekali dengan Vian. Mereka tidak bisa bertemu sekarang karena sekarang sekolah mereka sedang libur. Mereka berharap bisa segera bertemu kembali saat masuk sekolah kembali nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar