Senin, 08 November 2010

Fani by Dea Carissa

Hari ini adalah hari pertama masuk SMP, ada seorang anak bernama Fani yang duduk bersama temannya melihat anak-anak berlalu lalang di depannya. Pandangannya teralih pada sosok temannya yang bernama Raka, Raka adalah seorang anak yang membuat hati Fani berbunga-bunga.. Fani berkata kepada Della temannya, ”Eh tuh anak namanya siapa sih? Kok ganteng banget”. Lalu temannya menjawab,”namanya Raka Fan. Tuh anak emang ganteng, banyak lho yang suka sama dia!”. Fani berkata lagi, ”yah gue banyak saingannya dong, hahaha”. Della pun tertawa mendengar perkataan Fani.
Disela-sela perbincangan Fani dengan temannya, Raka sedang berbicara dengan teman-temannya. “Eh, ntar ada latihan futsal ga?”, Tanya Raka kepada salah satu temannya. “Iye, nanti lo main ke rumah gue aja, kita berangkat bareng ke tempat latihan”, sahut temannya lagi. Salah satu temannya yang lain berkata, “Eh, dari tadi Fani ngeliatin lo”. “Heh, Fani tuh siapa?”, Tanya Raka. “Fani tuh itu, yang lagi duduk sama Della di sana”. “oh itu yang namanya Fani, kirain gue yang mana”, jawab Raka.
Pada awal semester 2 kelas Raka dan Fani mengikuti perlombaan membuat film yang di selenggarakan sekolah lain, dari sejak itu mereka ber-2 menjadi saling kenal. Selain Della, Fara juga tau tentang perasaan Fani kepada Raka. Tapi gara-gara Fara dan Raka sering bercanda di kelas, mereka jadi sama-sama saling suka. Dan akhirnya merekapun pacaran, Fani sangat kecewa dengan Fara. Karena dia berpacaran dengan orang yang Fani suka.
Semenjak kejadian itu pertemanan antara Fani dan Fara menjadi jauh, walaupun Fara dan Raka sudah berpacaran perasaan Fani ke Raka tidak pernah hilang. Yang tadinya Fani dengan Fara sangat dekat sekarang mereka jadi agak jauh, Fani sekarang lebih dekat dengan Della. ”Del, kenapa ya kok Fara tega banget sama gue? Dia kan tau gue suka sama Raka, tapi kenapa dia malah jadian sama Raka?”. Tanya Fani kepada Della, “gw ga tau Fan, ya udah lah lo ikhlasin aja mereka jadian. Kalau lo bener-bener suka sama Raka harusnya lo seneng kalo Raka seneng Fan, mungkin aja Raka bisa bahagia kalo sama Fara? Siapa tau kan Fan!”. Jawab Della, “iya juga sih Del, gue ga boleh egois. Ya ga?”. Sahut Fani, “bener banget tuh Fan, siapa tau nanti suatu saat lo bisa jadian sama Raka? Ya ga?”. Jawab Della lagi, “amin!” sahut mereka serentak.
Fani menjadi semangat mengejar cintanya kepada Raka, akibat perkataan dari Della. Walaupun dia tau kalau Raka dan Fara sudah jadian, Fani tidak pernah menyerah. Itulah sifat Fani yang Della suka.
Satu minggu kemudian Raka dan Fara putus, gara-gara Fara suka sama orang lain. Raka menceritakan hal itu kepada Fani, Fani memberi solusi kepada Raka yang membuat Raka tidak sedih lagi, Semenjak itu Fani dan Raka menjadi lebih dekat di bandingkan sebelumnya.
Tidak terasa sudah setahun lamanya mereka menjalankan kelas 7, hari kenaikkan kelas pun tiba. Ibu guru memberi tau kelas baru kepada anak-anak. Fani senang banget karena dia sekelas lagi sama Raka, tapi yang menyebalkan dia sekelas lagi sama Fara. Dan yang menyedihkan Fani tidak sekelas dengan Della, sahabatnya.
Awalnya mereka tidak bisa menerima kelas baru mereka, tapi lama-kelamaan mereka pun udah terbiasa dengan kelas barunya. Akibat sekelas lagi Fani dan Raka menjadi Sahabat, setiap Fani ada masalah dia selalu cerita kepada Raka begitupun sebaliknya. Tapi Fani tidak pernah melupakan sahabat lamanya, yaitu Della. Walaupun Fani bersahabat dengan ia tetap lebih dekat dengan Della. Malah Fani dengan Della soulmate, karena apa yang terjadi kepada Fani terjadinya juga kepada Della begitupun sebaliknya.
Fani dengan Fara menjadi dekat lagi akibat mereka sekelas lagi, Fara sangat menyesal dengan perlakuan dia kepada Fani. Semenjak kelas 8, dimana ada Fani pasti ada Raka. Mereka selalu ber-2, saking deketnya mereka sampe di gosipin pacaran lho.
Di kelas Fani selalu cerita kepada Fara tentang Raka, “eh Far, gue makin deket lho sama Raka. Hehe”. Sahut Fani, “wah bagus dong kalo gitu Fan, gue doain deh lo bisa jadian sama Raka”. Sahut Fara lagi, “amin”. Sahut mereka serentak. Fani senang sekali karena Fara sudah berubah, dia ga kayak dulu lagi. Dia selalu membantu Fani bila ada masalah dengan Raka.
Suatu waktu pada saat Fani sedang smsan dengan Raka, Raka bertanya kepada Fani, “eh Fan lo mau ga jadi pacar gue?”. “ya udah”, Sahut Fani. “tapi jangan bilang-bilang sama temen-temen ya Fan!”. Sahut Raka lagi, “ya udah”. Sahut Fani. Besoknya Fani cerita kepada Fara tentang kejadian itu, Fara senang mendengarnya. Tapi Fani masih belum percaya tentang kejadian itu, dia selalu bertanya-tanya. Akhirnya dia menanyakan hal itu kepada Raka, tapi Raka tidak pernah menjawabnya. Akhirnya Fara yang menanyakan kepada Raka, Raka bilang kalau dia tisak pernah menembak Fani. Fara bingung dengan perkataan Raka, lalu dia bilang kepada Fani tentang perkataan itu. Semenjak itu ia melupakan kejadian kemaren, ia mulai menjauh dengan Raka.
Raka menyadari hal itu, akhirnya dia mendekati Fani lagi. Dan merekapun berteman lagi.
Beberapa bulan kemudian Fani d kejutkan dengan kabar yang tidak baik, kalau Fara dengan Raka balikan. Dia kecewa lagi dengan Fara, Fara tidak pernah cerita tentang hal itu kepadanya. Ia mendapatkan kabar itu dari temannya yang lain, tapi apa boleh buat Fani hanya bisa mengikhlaskan hal tersebut.
Kejadian yang lalu terulang lagi, Fara dan Raka hanya beberapa hari jadian, mereka putus lagi. Fani semangat lagi untuk mengejar cintanya, karena takut Fara dan Raka jadian lagi. Fani mengenalkan teman rumahnya kepada Fara, temannya bernama nando. Nando mempunyai teman yang bernama aldo, mereka ber-2 sangat dekat dengan Fani.
Setelah pulang sekolah Fani, Fara, Della, Nando, dan Aldo main ke rumah Fani. Semenjak itu Fara dan Nando menjadi dekat, beberapa minggu kemudian merekapun jadian. Dulu pas Fani SD ia sempat suka dengan Nando, Karena mereka satu sekolah. Cuman Nando adalah kakak kelas Fani. Fara tau kalau Fani sempat suka sama Nando, ia berfikir kalau Fani sampe sekarang masih suka dengan Nando. Karena itu ia tidak suka kalau Fani dekat sama Nando, padahal dia tau kalau Fani suka sama Raka. Fani sedih sekali karena sifat temannya itu, kenapa Fara harus cemburu sama dia. Ia menceritakan hal itu kepada Della, untung ada Della jadi fani tidak terlalu sedih. Della selalu ada di setiap Fani membutuhkannya, begitupun sebaliknya.
Selain Fani, Fara juga cemburu kepada Della. Karena Della sering bercanda dengan Nando, Della menceritakan hal itu kepada Fani. “Fan, masa sih Fara juga cemburu sama gue. Gara-gara gue sering bercanda sama Nando, ngeselin banget deh sih Fara”. Sahut Della, “kok gitu sih Del? Parah banget tuh orang”. Sahut Fani lagi, “emang Fan”. Sahut Della.
Fani dan Della menceritakan hal tersebut kepada Aldo, ternyata Aldopun tidak terlalu suka dengan Fara. Fani dan Della bingung harus gimana supaya Fara tidak cemburu lagi dengan mereka, mereka hanya bias diam dan diam. Menunggu supaya Fara sadar.
Pada saat semester 2 ada cowok yang mendekati Fani, namanya Yoda. Fani bingung harus memilih siapa, antara orang yang dia sayang atau orang yang sayang sama dia. Setelah dia nanya sama teman-temannya akhirnya dia mengambil keputusan buat memilih Yoda daripada Raka, karena Raka tidak pernah menyadari kalau Fani sayang sama dia dan Raka juga tidak ada perasaan sama sekali terhadap Fani. Ia hanya menganggap Fani adalah teman baiknya, dan akhirnya Fani jadian dengan Yoda.
Awalnya Fani sangat bahagia jadian sama Raka, tapi lama kelamaan ia merasa tidak nyaman. Ia kepikiran lagi dengan Raka, Fani menyesal karena dia telah jadian sama Yoda. Rasa sayangnya terhadap Yoda mulai memudar, malah dia makin sayang dengan Raka. Fani menceritakan hal tersebut kepada Raka, tapi dia tidak bilang kalau dia suka dengan Raka. Dia bilangnya kalau dia sayang sama orang lain selain Yoda, Raka menyarankan agar Fani bisa menentukan sayangnya kemana. Bukan kedua-duanya, tapi Fani bingung harus memilih siapa. Akhirnya iya memutuskan untuk putus dengan Yoda.
Setelah putus dengan Yoda, Raka makin perhatian sama Fani. Fani senang sekali karena sekarang Raka sangat perhatian terhadapnya, Raka berjanji sama Fani kalau perhatian dia ke Fani tidak akan berkurang walaupun Fani sudah punya pacar. Tapi lama-kelamaan perhatian Raka ke Fani mulai berkurang, Fani bingung kenapa sekarang Raka berubah. Raka juga mulai jauh dari teman-temannya, Fani menanyakan hal tersebut kepada Raka. Tapi Raka tidak pernah menyadari hal tersebut, Raka selalu bilang kalau dia tidak pernah berubah. Malah dia bilang kalau teman-temannya yang mengasingkan dia, Fani jadi semakin bingung.
Fani bertanya kepada teman-teman Raka kenapa mereka menjauh dari Raka, teman-teman raka bilang kalau Raka yang ngejauhin mereka. Karena setiap teman-temannya mengajak Raka jalan dia selalu tidak pernah bisa ikut, dia selalu beralesan. Akhirnya Raka menjelaskan kenapa dia menjauh dari teman-temannya, tapi Raka hanya menjelaskan sama Fani tidak sama teman-temannya yang lain.
Suatu hari Fani dan teman-temannya pergi ke suatu tempat yang menyenangkan, di tempat itu Fani sadar kalau dia tidak bisa jadian sama Raka. Karena dia dengan Raka adalah teman, kalau temankan tidak akan pernah putus sedangkan kalu pacaran suatu saat pasti bisa putus. Udah gitu Yoda sangat sayang sama Fani, dia menyesal karena sudah memutusi Yoda. Dia bilang sama Raka kalau dia pengen balikan sama Yoda, Raka kaget mendengar hal tersebut. Dia mulai kesel sama Fani karena Fani plinplan, kata Raka lo gak papa balikan sama Yoda tapi gue mohon kali ini lo harus bener-bener serius sama keputusan lo! Gitu kata Raka. Terus kata Fani iya Raka gue janji kali ini keputusan gue ga bakalan berubah lagi, hehe.
Akhirnya Fani dan Yodapun balikan, Fani sudah berjanji kalau kali ini keputusan dia sudah bulat. Tapi Yoda kelihatan tidak senang dengan balikannya mereka, Fani mulai bete. Ternyata Yoda sedang asik main dengan teman-temannya jadi dia rada cuek sama Fani, karena Yoda menjelaskan hal tersebut kepada Fani akhirnya Fanipun tidak bete lagi.
Keesokkan harinya di sekolah Fani berpacaran dengan Yoda di depan kelas, lalu tiba-tiba kepala sekolah melihat mereka. Fani dan Yoda di panggil ke ruang kepala sekolah, kepala sekolah mengira kalau mereka mau ciuman. Tapi perkiraan kepala sekolah sangatlah tidak benar, Yoda hanya mau membisikkan sesuatu sama Fani. Tapi tetap saja kepala sekolah tidak mau mendengarkan penjelasan dari mereka, kepala sekolah tetap pada pendiriannya. Fani dan Yoda terus berusaha agar kepala sekolah percaya dengan mereka, tapi usaha mereka tidak berhasil. Lalu ibu guru menjelaskan kepada kepala sekolah, akhirnya kepala sekolahpun percaya sama mereka gara-gara penjelasan dari ibu guru. Fani dan Yoda sangat berterima kasih sama ibu guru tersebut, mereka berjanji tidak akan seperti itu lagi.
Gara-gara kejadian Fani dan Yoda teman-teman Fani yang sudah berpacaran jadi takut ketahuan sama guru-guru, kalau mereka berpacaran. Fani hanya diam melihat tingkah laku teman-temannya, dia hanya memberi saran agar teman-temannya bisa berhati-hati saat berpacaran.
Setelah kejadian itu Fani jadi takut berpcaran sama Yoda, yang lebih-lebih iya takuti kalau kepala sekolah memberi tau hal tersebut kepada orang tuanya. Untuk sementara ini ia ingin sendiri dulu untuk menenangkan dirinya, ia bilang hal tersebut kepada Yoda. Untungnya Yoda bisa mengerti akan keputusan Fani.
Tapi Raka tidak suka dengan keputusan Fani yang berubah-rubah, Raka tidak suka karena Fani plin-plan. Raka mendiami Fani agar Fani bisa berubah, Fani sedih sekali dengan perlakuan Raka terhadapnya. Ia terus berfikir harus berbuat apa sekarang agar Raka bisa seperti dulu lagi, dia sudah minta maaf sama Raka tapi tetap saja Raka tidak menanggapi hal tersebut. Setiap Fani mengajak ngobrol Raka, Raka selalu menghindar. Fani makin bingung harus berbuat apa sekarang.
Akhirnya Fani memutuskan untuk jujur sama Raka kalau dia sebenarnya suka sama Raka, tapi pada saat dia mau jujur dia takut kalau nanti perlakuan Raka terhadapnya akan berubah. “gue tuh sebenernya putus sama Yoda gara-gara gue suka sama orang lain”, kata Fani. “emangnya lo suka sama siapa?”, kata Raka lagi. “ya adalah orangnya nanti lo juga tau kok”, sahut Fani lagi. Setelah Fani berkata tersebut Raka akhirnya mengerti kenapa Fani kaya gitu. Sebenarnya ia sudah tau kalau Fani suka sama dia, tapi dia hanya diam saja seolah-olah dia tidak tau hal tersebut.
Keesokkan harinya di sekolah Fani cerita ke Dimas tentang Raka, Fani meminta tolong sama Dimas untuk menanyai ke Raka gimana perasaan Raka terhadapnya. Dimaspun bertanya-tanya sama Raka tentang Fani, ternyata Raka mulai suka sama Fani. Tapi dia belum sepenuhnya suka sama Fani, dia masih bingung. Raka dan Dimas merencanakan pada saat ulang tahun Fani barulah Raka jujur kalau dia juga suka sama Fani. Dimas bilang sama Fani kalau nanti pas ulang tahun Fani dia akan memberi kejutan, Fanipun penasaran akan kejutan tersebut. Dia selalu menanyakan hal itu sama Dimas, tapi Dimas tidak pernah memberi tahu kepadanya. Akhirnya ia menunggu hari ulang tahunnya.
Fani menceritakan hal tersebut kepada Della, mereka ber-2 sama-sama memikirkan apa kejutan dari Dimas buat Fani. “jangan-jangan si Raka mau nembak lo Fan pas hari ulang tahun lo”, kata Della. “amin Del kalau beneran, gue juga berharap kaya gitu”, jawab Fani.
Fani selalu menanyakan ke Dimas tentang Raka, Dimas bilang kalau Raka sudah tau Fani suka sama dia. Fani takut kalau perlakuan Raka terhadapnya akan berubah gara-gara dia sudah tau kalau Fani suka sama dia, Dimas menyarankan agar Fani tidak berfikir seperti itu. Toh buktinya perlakuan Raka terhadapnya tidak berubah.
Malamnya Fani smsan dengan Raka, dia memutuskan untuk jujur ke Raka tentang semuanya. “sebenernya gue suka sama lo Raka dari kelas 7”, sahut Fani. “gue juga udh tau kali Fan kalo lo suka sama gue, sebenernya sih udah lama taunya tapi gue pura-pura ga tau, sahut Raka. “ohh ya lo kenapa bisa suka sama gue? Terus kok lo bisa sabar banget dari kelas 7 sampe sekarang?” sahut raka lagi, “namanya juga udh sayang Rak, lagian kan cinta bisa dateng kapan aja. Hehe” sahut Fani, “sebenernya gue juga udah suka sama lo Fan, lo mau ga jadi pacar gue?” sahut Raka, “lo serius Rak? Lo ga bercanda kan?” jawab Fani. “ga kok Fan, gue serius. Lo mau ga?” jawab Raka lagi, “iya Rak gue mauk kok jadi pacar lo”, kata Fani. “berarti sekarang kita jadian nih?” kata Raka. “iya Raka”, jawab Fani.
Keesokkan harinya Fani bilang sama Della kalau dia sudah jadian sama Raka, tapi Raka tidak mau kalau teman-temannya yang lain tau. Karena ia takut di cengin sama teman-temannya, Fani mengerti dengan keputusan Raka. Akhirnya yang tau mereka sudah berpacaran cuman Della saja, Della senang mendengarnya mereka sudah berpacaran. Ternyata kalau kita usaha apa yang kita mau pasti bisa terkabul.
Semenjak Fani dan Raka pacaran mereka selalu ber-2 kemana-kemana, tapi tidak ada yang menyadari hal tersebut. Karena teman-temannya sudah biasa melihat mereka ber-2an, tapi lama kelamaan Fani mulai jenuh dengan keadaan tersebut. Dia takut kalau teman-temannya marah gara-gara tidak di kasih tau kalau mereka sudah jadian, sebelum mereka jadian teman-teman Fani selalu mendukung Fani untuk memperjuangkan cinta Fani terhadap Raka. Tapi giliran mereka sudah jadian teman-teman Fani tidak di kasih tau, kecuali Della.
2 minggu telah berlalu, Fani tidak bisa menutupi lagi. Akhirnya ia cerita sama Dimas kalau ia sudah jadian, Dimaspun senang mendengarnya. Karena perjuangan Fani tidak sia-sia, melainkan mendapat hasilnya yang Fani inginkan.
Sebulan telah berlalu, teman-teman Fani sudah menyadari kalau Fani dan Raka sudah jadian. Untungnya tman-temannya tidak marah dengannya, mereka semua malah senang karena Fani dan Raka sudah jadian.
Awalnya Fani dan Raka tidak pernah bertengkar, tapi setelah sebulan lebih mereka jadian sifat asli Raka mulai kelihatan. Raka sering marah sama Fani karena ia tidak suka terhadap sifat Fani yang ngomongnya ceplas-ceplos. Gara-gara hal tersebut hampir saja mereka putus, tapi untungnya tidak.
Beberapa hari kemudian mereka bertengkar lagi, sekarang masalahnya Raka tidak suka sama sifat Fani yang gampang marah. Gara-gara hal tersebut hampir saja mereka putus, tapi untungnya tidak.
Gara-gara hal tersebut Fani jadi makin tau gimana sifat asli Raka, ternyata raka orangnya gampang marah. Tapi akhir-akhir ini Raka jadi cuek sama Fani, setiap Fani mau mengajak ngobrol Raka ia selalu menghindar. Di sms juga ia jarang bales smsnya Fani, alesannya karena ia ingin mengirit pulsa. Tapi itu hanya alesan belaka.
Fani cerita tentang hal tersebut kepada Della, karena Fani tidak bisa bertanya kepada Raka tentang itu. Jadi Della lah yang bertanya sama Raka, pada saat Della bertanya Raka hanya menjawab kalau ia tidak pernah cuekin Fani, udah gitu Raka tidak serius menjawab pertanyaan dari Della. Ia kelihatan sedang bete, Della terus bertanya-tanya sama Raka. Akhirnya Raka menjelaskan kenapa ia berbuat seperti itu sama Fani, ia hanya lagi pengen sama teman-temannya. Lalu Della bilang sama Raka agar dia menjelaskan hal tersebut sama Fani, kalau Raka menjelaskan Fanipun akan mengerti. Tapi Raka malah menyuruh Della yang bilang sama Fani, akhirnya Della yang bilang sama Fani tentang hal tersebut.
Della bilang sama Fani kalau Raka lagi pengen sama teman-temannya, Fani bingung kenapa tidak Raka endiri yang bilang sama dia. Kenapa harus Della, akhirnya oas pulang sekolah ia menanyakan hal tersebut sama Raka. Setelah di desak-desak sama Fani Rakapun menjelaskan alesan dia seperti itu, dia bilang kalau dia lagi pengen sama teman-temannya. Akhirnya Della mengerti dengan keputusan Raka, mungkin dia merasa kalau sekarang dia jarang sama teman-temannya fikir Della. Setelah itu tau kalau cowok udah mulai cuek pasti ia lagi ada masalah, atau ga dia lagi pengen main sama teman-temannya. Fani menuruti setiap yang diinginkan Raka, karena ia tidak mau berpisah sama Raka. Semenjak itu mereka tidak pernah bertengkar lagi, karena mereka sudah mengerti dengan sifat satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar