Senin, 08 November 2010

Blood Rage by I Gusti Ngurah Rayi

Kota Bluntville tempat para Gridwing tinggal, Gridwing adalah makhluk yang cukup aneh memiliki badan manusia tapi, memiliki sayap besar seperti burung dan dapat terbang. Dahulu Gridwing adalah makhluk yang derajatnya sangat tinggi, hampir menyamai malaikat, selain itu mereka mengemban tugas untuk menjaga keseimbangan antara dunia manusia dengan dunia arwah agar tidak terjadi kekecauan. Tetapi pada akhir abad ke-19 derajat mereka turun hingga hampir menyamai manusia, itu akibat dari berubahnya watak para Gridwing menjadi sombong dan tanpa belas kasihan, hingga akhirnya mereka diturunkan derajatnya, dan tugas mereka pun diganti dengan menangkap makhluk yang kabur dari sektor AG-15. Sektor AG-15 adalah penjara bagi makhluk-makhluk yang melanggar batas antara dunia manusia dan dunia arwah..

Itu merupakan siang yang paling panas dalam sejarah Bluntville, banyak penduduk yang mendatangi kedai es terdekat, tak terkecuali Ingrid, Ingrid yang memiliki nama lengkap Ingrid Bloodrage, adalah seorang Gridwing perempuan, dia baru lulus dari universitas Bluntville. Ingrid memiliki mata biru dengan rambut hitam dan juga sayap hitam.

Ingrid baru akan memulai makan es miliknya ketika tiba-tiba Velixelle temannya mengguncangnnya dan menyebabkan sendok yang dipeganya jatuh ke lantai, “Hei, Vel memangnya ada apa?” dengan nada sedikit kesal. “Lihat brosur yang ditempel di dinding itu In, kelihatannya itu adalah pengumuman tentang pencarian buronan.” Sambil menunjuk brosur yang ditempel di dinding kedai es itu. Lalu Ingrid pun berusaha melihat brosur yang tertempel di dinding itu, brosur yang sudah sedikit kumal itu bertuliskan:

Diperlukan Segera
Gridwing berumur 20-30
Berani menghadapi makhluk asing
Memiliki tinggi badan di atas 185cm
Dapat dipercaya
Untuk menjadi penagkap makhluk yang kabur dari sektor AG-15

Setelah membaca brosur itu Ingrid lalu berkata kepada Velixelle, “Memang kenapa dengan brosur itu? Apa kau ingin mendaftar?” dengan nada sedikit dinaikkan. “Ya……… sebenarnya aku ingin kau yang mendaftar.” kata Velixelle dengan sedikit malu-malu. “Jadi kau berpikir aku akan mendaftar di situ!?” Ingrid menyahut dengan sedikit marah. “Itu karena….. kau tahu jika kau menjadi penangkap maka masa depanmu pasti akan lebih cerah. ” kata Velixelle. “Lalu kenapa bukan kamu saja yang mendaftar?” Tanya Ingrid dengan nada yang mulai kesal. “Pertama karena aku adalah penakut, kedua karena tinggi badanku hanya 182cm, dan terakhir karena aku sudah memiliki pekerjaan.” kata Velixelle yang mulai kesal. Lalu Ingrid pun diam sebentar lalu menjawab, “Baiklah akan kucoba mendaftar.”

Keesokan harinya Ingrid sudah berada dalam barisan pendaftar. Barisan itu sangatlah panjang bahkan hingga beberapa gridwing terpaksa dipulangkan karena barisan terlalu panjang, hal itu disebabkan karena pekerjaan sebagai penangkap sangatlah terkenal karena, gajinya sangat besar, bahkan jika beruntung, seorang penangkap dapat menjadi sangat terkenal bahkan menyamai para artis. Ingrid berada di tengah barisan menunggu untuk diwawancarai, sambil menunggu gilirannya, Ingrid mengisi formulir pendaftaran.

Beberapa jam berlalu,Ingrid pun akhirnya mendapat giliran untuk diwawancarai. Sebenarnya menjadi penagkap adalah hal yang sulit, hal ini karena dari beribu-ribu pendaftar hanya dipilih sekitar 20 gridwing yang memenuhi kriteria. Ingrid sedang berjalan ke dalam ruangan tempat wawancara itu. Ruang wawancara itu tidak terlalu besar, bahkan ruangan itu dapat dibilang sempit di dalam ruangan itu terdapat berbagai jenis lemari untuk menyimpan file para pendaftar. Ingrid disapa oleh pewawancara lalu dia dipersilakan duduk, lalu Ingrid pun mulai ditanyai. Setelah beberapa jam Ingrid pun selesai diwawancarai, tiap pertanyaan ia berhasil jawab tanpa masalah yang berarti. Tanpa disadari, Ingrid ternyata sudah mencapai pintu utama gedung itu. Ketika ia keluar dari tempat wawancara itu, ternyata sedang hujan, lalu ia pun secepatnnya terbang menuju rumahnya. Ketika sedang dalam perjalanan pikiran Ingrid terbawa kepada kekhawatiran apabila ia tidak terpilih, maka pekerjaan apa lagi yang bisa ia coba? Lalu ia juga memikirkan temannya, orangtuanya, dan lain-lain. Tanpa terasa ternyata ia sudah hampir mencapai rumahnya. Ingrid lalu mendarat, ia basah kuyup karena kehujanan, lalu ia pun mengetuk pintu.

Pintu itu lalu dibuka oleh ibunya, “Ya, ampun Ingrid kenapa kau basah kuyup?” Tanya ibunya dengan keheranan. “Kehujanan, saya lupa membawa jas hujan.” Jawabnya dengan agak lemas. Ingrid memang tinggal dengan orangtuanya, ia tingal dengan orangtuanya karena ia tidak boleh menyewa tempat sendiri. Sebenarnya Ingrid sedikit malu karena hampir semua temannya sudah menyewa tempat sendiri, tetapi akhirnya rasa itu malu hilang. Setelah obrolan singkat dengan ibunya lalu Ingrid pun mandi, lalu ia pun ke ruang makan untuk bergabung dengan orangtuanya. Ketia ia sampai di sana, kedua orangtuanya sedang makan. Ketika Ingrid duduk dan mulai makan, ibunya bertanya “Ingrid, tadi kamu dari mana saja? Kami berdua cemas.” Tanya ibunya. Ingrid lalu menjawab “Habis dari melamar kerja (sebenarnya Ingrid belum izin dengan orangtuanya).” Jawab Ingrid dengan nada datar. “Wah bagus dong, kamu melamar kerja apa?” Tanya ibunya ingin tahu. Ingrid lalu menjawab, “Menjadi kru kapal.(Ingrid sengaja tidak mengatakan yang sebenarnya karena ia takut orangtuanya melarang)” “Wah bagus dong, bisa bepergian keliling dunia”, jawab ibunya dengan semangat. “Ya, itu memang bagus.” Lalu ibunya bertanya lagi, “O ya, Ingrid, kalau kamu pergi untuk melamar kerja, kenapa pulangnya lama sekali?” Tanya ibunya dengan heran. “Oh…… itu karena…… antrian pelamar panjang sekali.” Kata Ingrid yang hampir kehabisan kata karena pertanyaan ibunya itu. Ibunya yang agak sedikit heran bertanya, “Oh, memang pelamar untuk menjadi pelaut sebanyak itu?” Tanya ibunya. “Ya, memang benar sebanyak itu.” Jawab Ingrid. Lalu setelah Ingrid menjawab pertanyaan itu ia langsung pergi ke kamarnya. Ia takut jika semakin lama ia berada di ruang makan, maka orangtuanya akan semakin mengetahui jika ia berbohong, lalu setelah memasuki kamarnya ia mengambil buku lalu mulai membacanya, tanpa terasa ia tertidur. Ia terbangun di suatu tempat, tempat itu sangatlah gelap, ia lalu mencoba berlari, tetepi tempt itu seperti tidak akan pernah habis , ia terus berlari hingga merasa lelah, lalu ia duduk. Tiba-tiba dari entah dari mana keluarlah seorang perempuan, tetapi Ingrid tidak dapat melihat sosok perempuan itu, tempat itu berubah, sekarang Ingrid dapat merasakan ia sedang berada dalam suatu ruangan, tetapi tempat itu gelap sekali, Ingrid hanya dapat melihat setitik cahaya datang dari salah satu sudut ruangan itu, tiba-tiba terdengar suara ledakan, dan ia melihat perempuan itu terlempar hingga membentur tembok di tempat itu. Lalu tiba-tiba dari dinding bekas ledakan itu munculah sesosok perempuan tetapi lebih besar, lalu ia mengacungkan senapannya kepada perempuan itu sembari mengatakan, “Selamat malam!” dengan nada yang kasar. Sebelum ia berhasil menembakkan senapannya kepada perempuan itu, Ingrid terbangun, ia melihat jam weker yang terdapat dalam kamarnya, jam itu menunjukkan pukul 10 pagi.

Ingrid tidak bisa lupa pada mimpinya malam itu, mimpi itu seperti pernah terjadi, bagaimanapun caranya ia tidak dapat melupakan mimpi itu, bahkan ia ampai tidak menghiraukan perkataan ibunya pagi itu di meja makan, pikirannya terfokus pada mimpi itu. Siangnya Ingrid pergi ke taman kota, ia kesana karena ia berjanji akan menemui Velixlle untuk menceritakan pengalaman ketika mendaftar kerja. Ketika ia sampai ke taman, ternyata, Velixlle belum datang jadi ia pun menunggu. Ketika ia sedang menunggu, tiba-tiba datanglah seseorang yang tampak mencurigakan, ia lalu bertanaya , “Siang, saya ingin bertanya, apakah anda mengetahui atau mengenal Ingrid Bloodrage?” Tanya orang itu. Ingrid sebenarnya curiga lalu ia mencoba menjawab, “Itu saya sendiri.” Jawab Ingrid yang sebenarnya ragu. Tiba-tiba orang itu mengeluarkan pistol dari dalam jasnya sambil berkata, “Tolong ikuti saya, Ingrid” Kata orang itu. Ingrid hanya dapat mengikutinya karena ia takut orang itu akan menembaknya. Ingrid mengikuti orang itu sampai di suatu tempat di belakang gedung suatu kantor, di sana terdapat sebuah mobil van, sebelum Ingrid dapat mencapai mobil van itu, tiba-tiba kepalanya ditutup dengan kain hitam, lalu tangannya diikat dengan tali lau Ingrid dimasukkan ke dalam mobil van itu.

Ingrid hanya dapat mendengar perkataan orang-orang yang membawanya, hampir dua jam Inggrid berada dalam mobil yang tidak nyaman itu, hingga akhirnya mobil itu berhenti. Ingrid lalu dibawa turun, lalu tutup matanya dilepas dan ikatan tangannya dilepas. Lalu orang yang membawanya berkata, “Selamat datang di kantor pusat penangkap, Ingrid, maaf atas ketidaknyaman yang tadi kami timbulkan, itu adalah prosedur standar dalam penerimaan anggota baru, agar tempat ini tidak diketahui oleh orang umum, saya Richard, pelatih para anggota baru. Ayo masuk.” Jawab orang itu dengan ramah. Ingrid lalu masuk ke dalam bangunan itu, bangunan itu sangatlah besar, bahkan sampai terdapat lapangan dan jalan untuk mengendarai sepeda di dalamnya. Richard lalu memberikan tur singkat bangunan itu kepada Ingrid, setelah itu lalu Ingrid dibawa ke ruangan bagian Triploks atau ruang bagian pimpinan di tempat itu. Ingrid lalu masuk ke ruang itu lalu ia diasmbut oleh James, staff bagian penerimaan anggota baru. James lalu berkata, “Selamat datang di markas kami Ingrid, silahkan duduk.” Sambil menujuk kursi di depan mejanya. Ingrid lalu duduk, ia pun bertanya, “Er….. jika aku diterima sebagai penagkap kenapa aku harus dibawa ke tempat ini?” Tanya Ingrid ingin tahu. “Itu karena jika orang-orang tahu tempat ini, maka mereka dapat mengganggu latihan dan hal itu sangat kami hindari.” Jawab James dengan sedikit santai. James lalu berkata lagi, “Ingrid, kamu disini untuk menggantikan anggota kami yang meninggal sewaktu mengkap para pelanggar batas. Kamu disini karena memiliki skill yang mengagumkan.” Kata James dengan serius. “Kamu memiliki pola berpikir yang unik dan jarang ditemukan dalam gridwing.” Jawab James. Ingrid lalu bertanya lagi, “Saya jadi teringat dengan teman saya, Velixlle ia mengundang saya ke taman itu, apakah dia juga anggota penagkap?” Tanya Ingrid. “Dia bukan anggota kami, tetapi kami memang memiliki beberapa koneksi dengan beberapa orang di luar.” Jawab James. Ingrid lalu bertanya lagi, “Bagaiman dengan orangtua saya? Mereka pasti akan khawatir.”. “Kami mengutus beberapa orang untuk mengatakan kepada orangtuamu kalau kau pegi untuk pelayaran pertamamu dan kamu akan pulang dalam 2 bulan.” Jawab James dengan tenang. Ingrid lalu bertanya lagi, “Bagaimana kau tahu jika aku bohong kepada orangtuaku jika aku diterima di pelayaran?”Tanya Ingrid dengan heran. “Itu rahasia kami, Ingrid.”Jawab James. Ingrid tidak bertanya lagi. Setelah itu James menjelaskan maksud dan tujuan para penagkap. Setelah itu James mempersilahkan Ingrid untuk meninggalkan ruangannya. Richard yang menunggu di luar ruangan lalu membawa Ingrid ke asrama para anggota penangkap. Sesampainya di sana, Richard lalu berkata kepada Ingrid, “Ini adalah tempat kamarmu, bersenag-senaglah.” Kata Richard. Setelah itu Ingrid lalu bertanya, “Bagaimana dengan baju-bajuku? Aku kan tidak membawa baju sama sekali!” Kata Ingrid dengan nada agak marah. Richard lalu menjawab, “Di dalam lemari dalam kamarmu ada baju.”. “Bagaimana jika baju itu tidak muat?” Tanya Ingrid. Tetapi ketika ia bertanya, Richard sudah pergi. Ingrid lalu masuk ke dalam kamarnya lalu ia mencoba baju yang ada dalam lemari, ketika ia sudah memakainya, tenyata baju itu itu pas dengan ukuran badannya, malamnya ia bejalan-jalan dalam gedung itu, ia bertemu dengan beberapa penghuni lainnya.

Keesokan harinya, lebih tepatnya pukul 3 pagi, Ingrid dibangunkan oleh suara alarm yang ada di meja dekat tempat tidurnya, alarm itu tidak berhenti berdering hingga Ingrid terbangun dan akhirnya mematikannya, ketika ia melihat ke meja tempat alarm itu ditempatkan, terdapat memo yang berbunyi:
Ingrid, kamu ditunggu di ruang latihan pukul 3.30, jangan terlambat.

Salam, Richard
Ketika Ingrid melihat jam, ternyata sudah pukul 3.15, Ingrid lalu tergesa-gesa mengenakan bajunya lalu terbang sepanjang koridor gedung itu, ia hampir saja menabrak beberapa gridwing hingga akhrnya, ia mencapai tempat latihan itu, di sana sudah terdapat Richard yang menunggu, “Kau hampir terlambat, Ingrid, sekarang mulailah pemanasan, ini akan menjadi hari yang melelahkan!” Richard berbicara dengan bersemangat. Setelah itu, Ingeid mengalami 12 jam paling melelahkan dalam hidupnya, ia harus terbang lalu berlari secara bergantian selama 4 jam, lalu ia berlatih menembak menggunakan senapan selama kurang lebih 3 jam, lalu dilanjutkan lagi dengan berlatih bela diri selama 5 jam, Ingrid hanya beristirahat selama kurng lebih setengah jam, ketika ia sampai di kamarnya, ia langsung mandi, dan akhirnya tidur. Hingga sebulan, Ingrid melakukan hal yang sama: Bangun pukul 3, berlatih selama setengah hari, lalu kembali ke kamrnya atau mengobrol dengan beberapa penghuni gedung itu. Hingga pada suatu hari, Ingrid dipanggil oleh James untuk menemuinya di kantor. Ketika Ingrid sampai di kantor, ia dipersilahakan duduk, “Ingrid, setelah sebulan menjalani tes, kami hanya dapat menyatakan jika anda mendapat angka yang sangat bagus, tetapi itu hanya di pola pikiranmu, sedangkan dalam fisik sayangnya kau hanya mendapat nilai lumayan, maka dari itu, sebenarnya kami ingin ”Mengeluarkanmu dari anggota penagkap, tetapi, kami memilih tidak mengluarkanmu dari anggota penagkap, karena kau memiliki pola pikir yang unik, kami ingin kau menjadi salah satu penagkap bagian khusus yang bertugas menagkap makhluk yang cerdik.”, kata James dengan nada yang senang. Ingrid hanya dapat terdiam karena terkejut sekaligus senang mendengar hal itu. Lalu James berbicara lagi, “Apakah kamu sudah siap untuk misi pertamamu Ingrid?”. Ingrid lalu menjawab, “Sudah, saya sudah siap untuk menerima misi pertma saya.”. “Baiklah misi pertamamu adalah menangkap Gixel Gritller, ia menjadi buronan sejak 10 tahun yang lalu, ia susah ditangkap karena sangat gesit dan memiliki banyak akal, ia kabur ke dunia manusia dan menyamar. Berhati-hatilah, ia sangat pintar.”, James berbicara sambil menunjukkan berkas-bekas milik Gixel Gritller. Setelah itu Ingrid kembali ke kamarnya, ragu sekaligus senang.

Seminggu kemudian Ingrid sudah siap untuk misi pertamanya, Ingrid sudah bersiap-siap, ia langsung pergi ke tempat pertemuan. Ketika ia sampai di tempat pertemuan, James dan Richard sudah menunggu bersama beberapa orang lainnya. James lalu berkata, “Ingrid, kamu akan berangkat sebentar lagi, kamu tidak boleh membwa apa-apa selain baju khusus ini.”, kata James. Ingrid lalu bertanya, “Kenapa aku tidak boleh membawa apa-apa selain baju itu?”, tanya Ingrid. “Karena portal menuju dunia manusia sangatlah panas bahkan besi pun bisa meleleh.”,jawab James. Ingrid mengerti lalu mengganti pakaiannya, setelah itu, ia bersiap-siap untuk menuju portal, ukuran portal itu sangatlah kecil, jadi Ingrid harus tengkurap untuk memasuki portal itu. Ketika Ingrid hampir memasuki portal, tiba- tiba ia teringat sesuatu, Ingrid lalu bertanya kepada James, “James, bagaimana dengan peralatan standar penagkap? Apa aku tidak membawa apa-apa?”, Ingrid bertanya. James lalu menjawab, “Kami memiliki koneksi di sana, namanya adalah Lara Smith, pemilik toko buku Smart Book. Kamu akan mendarat di sana.”, James menjawab. “Baiklah.”. James lalu memeberikan ucapan selmat jalan, lalu Ingrid memasuki portal itu.

Portal itu sangatlah gelap, pengap bahkan panas, Ingrid erus meluncur, semakin ke jauh ia meluncur, maka portal itu semakin panas, bahkan baju khusus yang ia pakai sedikit-demi-sedikit terbakar bahkan sayapnya juga hampir terbakar, hingga pada akhirnya ia mendarat di lantai suatu rumah, Ia terjatuh cukup keras dan kakinya sedikit terbakar karena perjalanan , tetapi ia masih dapat bangun, ia pun melihat-lihat keadaan sekitar. Ia sedang berada dalam kamar tidur seseorang, ia lalu keluar pintu, dia sekarang berada dalam lorong rumah, ia berjalan terus, Ingrid lalu menemukan tangga dan menuruninya ia lalu sampai di ruang keluarga rumah itu, ia melihat-lihat keadaan di sekitar tempat itu, ketika ia melihat ke belakangnya, ia kaget karena melihat seseorang di belakangnya, lalu orang itu berkata, “Kau pasti Ingrid, orang diutus untuk menagkap buronan itu, perkenalkan, aku Lara Smith, kau bisa memanggilku Lara, aku diberi tahu akan kedatanganmu sehari yang lalu. Perlegkapanmu ada dalam kamarmu, di lantai dua kamar pojok kiri.” Kata Lara dengan bersemangat dan terkagum-kagum. Ingid lalu menjawab, “Baiklah, apakah kamu benar manusia?” Tanya Ingrid dengan keheranan. Lara lalu menjawab, “Ya, aku memang manusia. Sedangkan kau pasti Gridwing kan?” Tanya Lara. “Ya, aku memang Gridwing, baiklah. Kenapa kau bisa mengetahui tentang Gridwing?”, tanya Ingrid. “Begini......... dahulu aku sedang membersihkan loteng rumahku ketika kutemukan buku yang aneh, sampulnya dihiasi dengan pernak-pernik yang tidak lazim digunakan, ketika aku membuka buku itu, aku melihat banyak sekali tulisan yang cukup aneh, ketika aku mencoba membaca salah satu tulisan, tiba-tiba di belakangku terbentuk suatu portal, karena aku penasaran, aku mencoba masuk ke dalamnya, aku meluncur di dalam portal itu seperti kamu, bahkan panasnya juga lebih. Akhirnya aku mendarat di tengah kota Bluntville, aku terluka parah karena melewati portal itu tanpa menggunakkan baju khusus, para warga Bluntville lalu membawaku ke rumah sakit di sana. Aku dirawat selama kurang lebih 4 bulan, ketika aku sudah sembuh, sebelum aku diperbolehkan pergi, seorang gridwing yang berasal dari department bagian penagkap, James menawarkan diriku untuk menjadi koneksi di dunia manusia. Aku seuju lalu aku pulang.” Cerita Lara. Ingrid pun lalu naik ke lantai dua rumah itu untuk melihat isi kamarnya.

Ingrid sudah sampai di depan pintu kamarnya, Ingrid lalu masuk, kamar itu lumayan besar, terdapat beberapa jendela, Ingrid lalu melihat-lihat sekitar kamar itu. Di bagian samping kiri kamar itu terdapat tempat tidur untuk satu orang, di samping tempat tidur terdapat lemari, di bagian kanan kamar itu, terdapat meja yang di bagian atasnya terdapat radio untuk berkomunikasi dengan markas penagkap dan di sampingnya terdapat kardus berukuran cukup besar, Ingrid menebak isinya pasti perlengkapannya. Lalu Ingrid, melihat isi kotak itu, isi kotak itu adalah sebuah buku petunjuk penyelamatan diri, beberapa buku bacaan untuk waktu luang, identitas palsu, uang, kamera dengan lensa khusus, teropong, baju ganti untuk sebulan, senapan dengan pelurunya, perlengkapan standar penagkap, dan sebuah tali yang terbuat dari kulit bewarna hitam yang bentuknya cukup aneh, Ingrid pun lalu bertanya kepada Lara tentang tali itu, “Lara, apakah kamu tahu fungsi dari tali ini?” Tanya Ingrid kepada Lara. Lara lalu menjawab, “Oh, tali itu untuk mengikat sayapmu agar terlihat sebagai manusia.”, Jawab Lara yang sedang memotong sayur untuk makan malam itu. “Baiklah, tapi bagaimana kau bisa tahu jika tali itu untuk mengikat sayapku? Dan bagaimana cara menggunakkanya?”, tanya Ingrid. Lara lalu menjawab, “Aku diberitahu ketika diberi kotak perlengkapanmu. Cara menggunakkan sabuk itu adalah dengan melipat sayapmu lalu diikat dengan tali itu, tali itu cukup kuat untuk menahan sayapmu, dan tidak akan membuatmu lelah.”, kata Lara sambil tetap memotong sayur. Ingid lalu berjalan ke kamarnya, baginya, Lara adalah orng yang cukup aneh, ia berpikir apakah ia punya teman atau tidak, Ingrid lalu masuk ke dalam kamarnya lalu memberi tahu markas penagkap jika ia sudah sampai di dunia manusia dengan selamat.

Keesokan harinya Ingrid bangun cukup pagi, ia disambut oleh Lara di ruang makan, Ingrid sedikit kesusahan ketika duduk karena tempat duduknya tidak dirancang untuk Gridwing. Ingrid bercakap-cakap dengan Lara sebentar lalu ia makan. Setelah itu, Ingrid kembali ke dalam kamarnya untuk bersiap-siap melihat targetnya. Ingrid lalu melepas pakaiannya untuk mengikat sayapnya, Ingid sebenarnya memiliki sedikit masalah ketika mengikat sayapnya, tetapi ia berhasil mengatasinya. Ingrid lalu memakai baju yang ada dalam kotak, baginya, baju itu sedikit aneh karena tidak memiliki lubang untuk tempat sayap tetapi Ingrid ingat jika baju itu adalah baju manusia. Ingrid lalu mengambil kamera dengan lensa khusus, dan kacamata hitam. Setelah itu ia melihat ke kaca memastikan jika penampilannya sama seperti manusia. Setelah itu Ingid keluar dari rumah Lara dan memulai pencarian. Pencarian itu berjalan sampai sebulan, hingga Ingid mendapatkan titik terang tentang lokasi buronan yang bernama Gixel Gritller. Gixel diketahui menyamar sebagai penjual bunga beberapa blok dari rumah Lara, ia diketahui sebagai orang yang aneh oleh tetangganya karena selalu memakai penutup mulut ketika keluar. Ingrid lalu bersiap-siap menagkap Gixel. Ia menetapkan harinya dan waktunya yaitu, ketika perayaan hari kemerdekaan Negara itu dan ketika semua warga keluar untuk melihat pawai, Ingid memilih hari itu karena pasti Gixel tidak akan keluar

Hari untuk menagkap Gixel pun tiba, Ingid bersiap-siap untuk menangkap Gixel, ia memakai baju khususnya, topeng berwarna hitam untuk menutupi identitasnya, senapan untuk berjaga-jaga, kali ini Ingrid tidak mengikat sayapnya untuk mengejar Gixel apabila ia kabur. Ingrid lalu berkata kepada Lara, “Lara, jika terjadi sesuatu yang diluar rencana segera beritahu markas penagkap.”, kata Ingrid sambil keluar dari rumah Lara lalu terbang setinggi mungkin agar tidak diketahui oleh warga. Ingrid lalu mendarat di depan rumah Gixel, ia lalu masuk, Ingrid perlahan menaiki tangga rumah itu sampai di depan pintu kamar Gixel, Ingrid mendengar suara-suara, ketika Ingrid bersiap-siap untuk membuka pintu itu, tiba-tiba pintu itu meledak dan membuat Ingrid terjatuh lalu terbangun lagi. Ingrid lalu melihat lihat di sekitarnya tiba-tiba dari belakang munculah Gixel, ternyata Gixel adalah Delemtion, Delmention adalah makhluk yang berwarna biru, memiliki sayap yang aneh yang tembus pandang, Delmention dikenal cerdik dan sulit dikalahkan. Ingid lalu memukul Gixel beberapa kali bahkan berusaha menendangnya, tetapi usaha Ingrid sia-sia, Gixel dapat menghindar dengan cepat, Gixel lalu memukul Ingrid dengan keras hingga terjatuh setelah itu Gixel terbang melalui jendela yang dipecahkannya, Ingrid yang melihat Gixel kabur lalu berusaha mengejarnya, Ingrid mengikuti Gixel untuk waktu yang lama hingga ia mendarat di satu tempat dan menghilang, Ingrid lalu mendarat lalu mengeluarkan senapannya ia melihat-lihat keadaan sekitar, Ingrid lalu masuk ke salah satu bangunan, bangunan itu sangatlah gelap dan sinar hanya memasuki dari jendela-jendela kecil di tembok, tiba-tiba Ingrid ingat akan mimpinya, belum sempat Ingrid kabur, tebok di belakangnya meledak, membuatnya terpelanting hingga menabrak tembok di dekatnya, Ingrid melihat sesosok perempuan memasuki ruangan itu, Ingid lalu berusaha meraih senapanya, ketika ia hampir berhasil meraih senapannya, ia ditendang oleh Gixel, Ingrid terpenating lagi, Gixel lalu mengeluarkan senapannya lalu mengacungkannya kepada Ingrid sembari mengatakan, “Selamat malam.”, sebelum Gixel berhasil menembakkan senapannya, tiba-tiba ada seseorang yang menembakkan senapan dari belakang, ternyata itu adalah Lara, Gixel yang menyadari hal itu lalu menhindar, dan balas menembak, sayangnya Lara tidak dapat menghindar sehingga ia tertembak tetap Lara tetap berdiri dan menembak lagi, Gixel lalu menembaki Lara hingga beberapa kali hingga ia jatuh. Ketika Gixel menoleh ke belakang untuk melihat Ingrid, ia tertembak, ternyata Ingid berhasil meraih senapannya lalu menembak Gixel tepat di kakinya sehingga ia jatuh. Ingrid lalu menyingkirkan senapan milik Gixel lalu mengeluarkan alat khusus untuk mengirimnya kembali ke sektor AG-15. setelah itu Ingrid melihat Lara lalu berlari menghapirinya, “Lara, akan aku bawa kamu ke rumah sakit”, kata Ingrid dengan sedih. “Aku tidak akan selamat walau kau berhasil membawaku sampai ke rumah sakit, lukaku terlalu parah.”, jawab Lara dengan terbata-bata. Ingrid lalu berkata lagi, “Jangan menyerah Lara kau pasti bisa.”, Ingrid berkata dengan nada yang semakin sedih sehingga air mata mulai bercucuran. “Ingrid, kau telah menjadi orang yang baik selama ini……..”, Jawab Lara yang semakin terbata-bata. Hening sejenak, lalu Lara menutup matanya dan akhirnya…….. pergi dengan damai. Ingrid yang menemanyinya akhirnya menagis, ia lalu membawa jasad Lara ke rumah sakit terdekat lalu menyerahkannya kepada petugas medis yang sedang ada di situ, setelah itu Ingrid kembali ke rumah Lara lalu berkata dalam radio, “James, misi sudah selesai, apakah ada tambahan?”, tanya Ingrid. “Ada.”, jawab James dengan nada kalem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar